Modul Gastrointestinal
2010
Porfirin & Pigmen Empedu
Fe
2 zat awal :
1. Suksinil-KoA
(dari TCA dalam mitokondria)
2. Glisin
(perlu pengaktifan oleh vit. B6 = piridoksal
fosfat)
Berlangsung dalam sistem retikuloendotial
(RES)
Perubahan porfobilinogen
uroporfirinogen
Oksidasi Uroporfirinogen menjadi
uroporfirin
(jembatan-jembatan metilen metenil)
Dekarboksilasi uroporfirinogen
menjadi koprofirinogen dalam sitosol
(A = asetil, B = metil, P = propil)
Prubahan koproporfirinogen menjadi
protoporfirin dalam mitokondria
( M = Metil, P = Propil, V = vinil)
Biosintesis Porfirin dari
Porfobilinogen
Regulasi Sintesis HEM
Amlev sintetase
Konsentrsi Porfirin dan
Prazat Porfirin
Klasifikasi Porfiria
Manusia
Pola Ekskresi Porfiria dan prazat
porfirin dalam urin pada porfiria
dalam Biosintesis HEM
Regulasi Sintesis HEM
Reaksi yang mengatur :
- kondensasi suksinil KoA+glisin membentuk
ALA
- Enzim : ALA sintetase
Senyawa Xenobiotik sintetase ALA sintase hepar
meningkat, metabolisme dalam hepar sistem hemoprotein
sitokrom P-450
Pemakaian HEM meningkat HEM intrasel menurun
sintesis ALA sintase meningkat dan aktivitas sintesis HEM
meningkat
Obat barbiturat induksi ala sintase
Glukosa inhibisi sintesis HEM
Katabolisme HEM
(Pembantukan Bilirubin)
Eritrosit secara selektif akan dipecah
dalam limfa
Fisiologis : Dewasa dipecah 1-2 x 10 8
eritrosit/jam dan BB : 70 kg : + 6 g
hemoglobin di pecah
Eritrosit 120 hari
- perubahan membran sel
- Masuk dalam RES
Eritrosit – 120 hari
Pada porfiria
Koproporfirin : larut dalam campuran asam
asetat glasial-eter diekstraksi dengan HCl
Uroporfirin : larut sebagian dalam etil asetat
diekstraksi dengan HCl
Keduanya iluminasi dengan sinar uv
emisi fluoresensi merah pita SORET
Porfiria