Anda di halaman 1dari 43

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM HEMATOLOGI

Ns. Dewi Rahmawati, M.Kep


SISTEM HEMATOLOGI
 Cabang ilmu kesehatan yg mempelajari darah, organ
pembentuk darah dan penyakitnya.
 Berasal dari bahasa Yunani “haima” yang artinya darah.
 Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yg diperlukan oleh se-sel di seluruh tubuh. Darah
juga menyuplai tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun
yg bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-
hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
• Cairan darah tersusun atas komponen sel yang
tersuspensi dalam plasma
darah.
• Sel darah terbagi menjadi eritrosit (N: normalnya 5
ribu per mm³ darah) leukosit dengan berbagai
bentuk yaitu eosinofil, basofil, monosit, netrofil, dan
limfosit (N: 5.000 sampai 10.000 per mm³ darah)
• Fragmen – fragmen sel tak berinti yang disebut
trombosit (N: 150.000 sampai 450.000 trombosit per
mm³ darah)
KOMPONEN DARAH
• Plasma (55%), Element (45%)
• Fraksi darah yang ditempati oleh eritrosit  hemaktorit.
• Darah terlihat sebagai cairan merah, opak dan kental. Warnanya
ditentukan oleh hemoglobin yang terkandung dalam sel darah
merah.
• Volume darah manusia sekitar 7% sampai 10% berat badan normal
dan berjumlah sekitar 5 liter. Darah bersirkulasi di dalam sistem
vaskuler dan berperan sebagai penghubung antara organ tubuh,
membawa oksigen yang diabsorbsi oleh paru dan nutrisi yang
diabsorbsi oleh traktus gastroinestinal ke sel tubuh untuk
metabolisme sel.
• Komponen Plasma  Air (90%), Protein (7%), Elektrolit (3%), Asam
Amino, Glukosa dan nutrisi
FISIOLOGI DARAH
Protein Plasma
DARAH
Elektrolit Plasma Nutrien & Produk Buangan
• Kation : Na+, Ca2+, K+ • Glukosa, A. amino, lemak bentuk
• Anion : Cl-, PO42 fosfolipid, trigliserida, asam
lemak bebas & kolesterol
• Produk buangan : a. laktat,
produk buangan nitrogen hasil
metabolisme protein
• Gas & Buffer : O2, Nitrogen, CO2,
dan Bikarbonat
SUMSUM TULANG
• Lokasi: bagian dalam tulang spons dan bagian tengah
rongga tulang panjang.
• Merupakan 4% sampai 5% berat badan total  sehingga
mmenjadi bagian komponen paling besar dalam tubuh.
• Sumsum tulang terdiri dari sumsum kuning dan merah.
• Sumsum merah  tempat produksi sel darah merah aktif dan
merupakan organ hematopoetik (penghasil darah) utama.
• Sumsum kuning  tersusun terutama oleh lemak dan tidak
aktif dalam produksi elemen darah. Selama masa kanak –
kanan, sebagian besar sumsum berwarna merah.
Con’t
• Sumsum tulang mengandung pembuluh darah dan
tersusun atas jaringan ikat yang mengandung sel
bebas.
• Sel paling primitif dalam populasi sel bebas ini adalah
sel stem yang merupakan prekursor dari dua garis
keturunan sel yang berbeda.
• Garis keturunan mieloid  eritrosit, berbagai jenis
lekosit, dan trombosit. Garis keturunan limfoid
berdiferensiasi menjadi limfosit.
Transport O2 dalam Darah
• Hb akan mengikat O2 dari kantung-kantung udara di alveolus
paru-paru sehingga membentuk oxyhemoglobin dengan
berikatan dengan atom besi. Oksihemoglobin kemudian ikut
sirkulasi darah dalam eritrosit dan akan memindahkan oksigen ke
sel yang membutuhkan. Kemampuan ikatan antara O2 dengan
Hb lebih rendah dibandingkan dengan zat-zat racun tertentu
seperti insektisida, sulfur dioksida, CO menyebabkan Hb tidak
mampu mengikat O2. CO yang dihasilkan dari asap knalpot dan
rokok memiliki kemampuan 210 kali lebih lepat dibandingkan O2.
0,1-0,2 % kadar CO dalam udara dapat menyebabkan kematian
karena memblok kemampuan ikatan oksigen.
Transport CO2 dalam Darah
• CO2 lebih mudah larut dlm air dibandingkan dengan O2
dan lebih mudah melewati dinding kapiler dari jaringan.
CO2 diitransport dengan 3 cara:
• 1) Enampuluh persen (60% ) CO2 bereaksi dengan air
untuk membentuk Asam karbonat:
CO2 + H2O H2CO3 HCO3- + H+
• 2) Tigapuluh persen (30%) CO2 bereaksi langsung
dengan Hb membentuk Carbaminohemoglobin (HbCO2)
• 3) Sepuluh persen (10%) CO2 diikat langsung oleh
plasma dan sel darah merah sebagai molekul CO2
SEL DARAH : 1. ERITROSIT
• Berbentuk cakram bikonkaf, konfigurasi mirip
dengan bola lunak yang di pijat antara dua jari. Diameternya 8 µm, namun
sangat fleksibel sehingga mampu melewati kapiler yang diameternya 4 µm.
• Volume sel darah merah sekiar 90 m³. Membran sel darah merah sangat
tipis  gas spt CO2 mudah berdifusi melaluinya
• Porsi terbesar dari eritrosit ad/ Hemoglobin (Protein pembawa oksigen)
• Hb mengandung 5% Heme (pigmen yg mengandung zat besi),& 95% globin
(protein polipeptida)
• Heme group di ikat oleh atom besi dengan satu ikatan O2 Hb yg
teroksigenasi OKSIHEMOGLOBIN (HbO2).
• Pigmen pembawa oksigen hemoglobin
merupakan protein yang berat molekulnya
64.000. molekul ini tersusun empat sub unit,
masing-masing mengandung bagian heme
yang terikat pada rantai globin. Besi berada
pada bagian heme molekul ini.
HEME
• Fungsi: mengikat oksigen secara longgar dan reversibel.
• Oksihemoglobin : hemoglobin berikatan
dengan oksigen. Oksihemoglobin berwarna merah lebih
terang dibanding hemoglobin yang tidak mengandung
oksigen (hemoglobin
teroduksi)  darah arteri berwarna lebih terang daripada
darah Vena.
• Darah keseluruhan mengandung 15 g hemoglobin per 100
ml darah, atau 30
µm hemoglobin per seribu eritrosit
FUNGSI Hb
• Mengambil Oksigen dari paru – paru 
transport O2 ke jar. Pemb darah  melepas
O2 pada jaringan  membawa CO2 (sisa
metabolisme) dari jaringn ke paru &
mempertahankan keseimbangan asam basa dg
menjalankan fungsi pengikatan O2 dan CO2 tsb
• Hb berwarna biru jk minim O2 & kembali
merah saat dipenuhi O2.
TRANSPORT O2 DALAM DARAH
• Hb mengikat O2 dari kantung udara di
alveolus paru2  terbentuk oksihemoglobin
dg berikatan dg atom besi  oksihemoglobin
ikut sirkulasi darah dlm eritrosit dan
memindahkan ke sel yang membutuhkan
• Sebelum kelahiran fetus memproduksi sel darah
merah secara progresif di yolk sac, hati dan
limpa sampai bulan ke-5  menurun di organ
tsb & meningkat di sumsum tulang
• Setelah lahir eritrosit diproduksi terus menerus
di sumsum tulang merah di tulang vertebrae,
rusuk, sternum, pelvis dan ujung femur dan
humerus (PROSES ERYTROPOIESIS)

PROSES ERITROPOESIS (Martini, 2001)
• Dalam produksi eritrosit normal, sumsum tulang memerlukan besi, vit B¹² ,
asam folat, pridoksin vit B6 dan faktor lainnya.
• Defisiensi faktor-faktor tersebut selama eritropoesis mengakibatkan
penurunan produksi sel darah merah dan anemia.
• Penyimpanan dan metabolisme besi, kandungan besi tubuh total pada
kebanyakan orang dewasa sekitar 3 g, sebagian besar terkandung dalam
hemoglobin atau salah satu pemecahannya. Normalnya sekitar 0,5 sampai 1
mg besi diabsorsi tiap hari dari traktus intestinalis untuk mengganti
kehilangan besi
melalui fases. Penambahan jumlah besi, sampai 2 mg per hari harus di
absorsi
oleh wanita dewasa untuk mengganti kehilangan darah selama menstruasi.
• Defisiensi besi pada orang dewasa (penurunan kandungan besi total)
biasanya menunjukan adanya kehilangan darah dari tubuh misalnya akibat
perdarahan atau menstruasi yang berlebihan.
Nutrisi penting dalam proses
eritropoesis
• Asam amino untuk produksi Hb
• Zat besi untuk produksi heme
• Riboflavin, vit B12, asam folat untuk
pematangan sel  untuk sintesis DNA untuk
pembentukan timidin trifosfat.
• Vitamin B6 untuk sintesa hemoglobin.
• Defisisensi sel stem multipotensial primitif sumsum
tulang menjadi eritroblas distimulus oleh eritropin
 suatu substansi yang diproduksi oleh ginjal.
• Dalam keadaan hipoksia lama, seperti pada kasus
orang yang tinggal di ketinggian atau setelah
perdarahan berat terjadi peningkatan kadar
erittropoetin dan stimulasi produksi sel darah
merah
Peranan Zat Besi dalam Proses
Pembentukan Hemoglobin
• Jumlah total besi dalam tubuh 4-5 gram, 65% dlm
bentuk hemoglobin.
• Zat besi berguna untuk pembentukan Hb,
mioglobin,sitokrom, peroksidase dan katalase.
• Pada defisiensi besi dalam sumsum tulang dengan
cepat dikosongkan, sintesa hemoglobin tertekan, dan
sel darah merah yang di hasilkan oleh sumsum lebih
kecil dan lebih rendah kadar hemoglobinnya
• Metabolisme vit B12 dan asma folat. Vitamin B12 dan asam folat
diperlukan untuk sintesa DNA pada kebanyakan jaringan, namun
defisiensi kedua vitamin ini mempunyai efek terbesar pada eritrepoesis.
Defisiensi vit B12 dan asam folat di tandai dengan produksi sel darah
merah besar abnormal yang di namakan megalobas. karena sel ini
abnormal, kebanyakan dihancurkan dalam susmsum tulang dan angka
pelepasannya berkurang, keadaan ini mengakibatkan anemia
megalobastik.

• Vitamin B12 maupun asam folat diperoleh dari diet. Vit B12 bergabung
dengan faktor intrinstik yang dihasilkan oleh lambung. Kompleks vitamin
B12 faktor intirinsik diasorbsi di ileum distal. Asam folat di absorbsi di usus
halus proksimal
Pemecahan Sel darah merah
• Eritrosit yang sudah mulai tua dan rapuh akan masuk ke
sinusoid yang ada di limpa  Membran jadi ruptur dan
mengalami fagositosis oleh makrofag  Makrofag
menghancurkan Hb menjadi asam amino dan
mengembalikannya kedalam tubuh (sintesa protein) 
Heme dari Hb akan dikonversi menjadi biliverdin dan
kemudian menjadi bilirubin  berikatan dg albumin
plasma bilirubin dibawa ke hati  bilirubin dikonjugasi
dengan asam glukoronat menjadi bilirubin terkonjugasi
dan disekresikan kedalam kandung empedu Zat besi dari
heme dikonjugasi dengan protein dan disimpan dalam
sumsum tulang sebagai ferritin
•  
• Leukosit berfungsi untuk menghancurkan Mikro
Organisme di daerah infeksi dan membantu
menghancurkan bahan-bahan kimia. Pada orang
dewasa ± 1000 eritrosit untuk setiap satu
leukosit. Jumlah normal leukosit sekitar 4000
sampai dengan 12.000 mm3.
• Produksi leukosit disebut dengan
leukopoiesis.Leukopoiesis terjadi di jaringan
limphoid seperti kelenjar limfe, limpa dan tonsil.
Granulosit
Netrofil (60%)

• Neutropil seperti amuba,


memiliki pseudopodia.
• Fungsi : menghancurkan • Neutropil dapat melalui
mikroorganoisme dan membran kapiler dengan
partikel-partikel lain. cara merubah bentuknya
• mengandung enzim (lisozim) menjadi lebih panjang dan
yang menghancurkan MO. tipis untuk melalui
membran yang disebut
• Netropil dapat memasuki
dengan diapedesis.
area yang mengalami
perlukaan atau infeksi karena
adanya bantuan zat kimia
(kemotaksis)
Eosinophil

• Memiliki kemampuan fagositosis • Granula mengandung heparin


kompleks antigen-antibodi (anti pembekuan), histamin
• Memiliki pergerakan amuboid. (menyebabkan vasodilatasi &
• Granulanya mengandung lisosom. konstriksi pemb darah di paru)
• Eosinophil meningkat jika kondisi • Ada substansi Slow-reacting
alergi, infeksi parasit, dan dari allergi (SRS-A, diproduksi
beberapa penyakit autoimun dan pada gejala allergi seperti
dalam beberapa jenis kanker asthma).
• Eosinopil mengandung
• Sebabkan anaphilaktik shock
plasminogen (protein u/
menghancurkan bekuan darah) atau shock sirkulasi.
• Kebanyakan granulosit
berumur 5-10 hari.

Basofil
Agranulosit
Monosit Limfosit
• Terdapat dua jenis limfosit
• Memiliki sedikit nonspesifik yaitu limfosit B dan limfosit
granula lisosom dalam • T. Limfosit B diproduksi di
sitoplasmanya, diproduksi di sumsum tulang dan
sumsum tulang dari monoblas berkumpul di jaringan limfe.
dan memasuki pembuluh Limfosit T di produksi di
darah setelah sekitar 30-70 kelenjar timus dan
jam. berkumpul di jaringan limfe.
TROMBOSIT
Trombosit memiliki ukuran seperempat ukuran eritrosit. Fungsi utamanya
adalah untuk pembekuan. Jumlah normal trombosit sekitar 350.000/ mm3.
Masa hidup trombosit sekitar 7-8 hari. Trombosit dibentuk dari megakaryoblas.

•Trombosit berperan penting dalam mengontrol perdarahan. Apa bila terjadi


cedera vaskular, trombosit mengumpul pada tempat cedera tersebut. Substansi
yang dilepaskan dari granula trombosit dan sel darah lainnya menyebabkan
trombosit menempel satu sama lain dan membentuk tambahan atau sumbatan,
yang sementara menghentikan perdarahan. Substansi lain dilepaskan dari
trombosit untuk mengaktifasi faktor pembekuan dalam plasma darah
PEMBEKUAN DARAH
• Proses dimana komponen cairan darah
ditransformasi menjadi material semisolid yang dinamakan bekuan
darah. Bekuan
darah tersusun terutama oleh sel-sel darah yang terperangkap
dalam jaring-jaring
fibrin. Fibrin dibentuk oleh protein dalam plasma melalui urutan
reaksi yang
kompleks. Berbagai faktor terlibat dalam tahap-tahap reaksi
pembentukan fibrin.
Faktor pembekuan darah, dan jalur ekstrinksik dan intrinksik
pembentukan fibrin
diperlihatkan secara diagramatis.
Hemostasis dan Sistem Persarafan
• Sistem syaraf simpatis membantu untuk
menghentikan perdarahan. Ketika
tubuhkehilangan lebih dari 10% darah maka
tubuh akan mengalam drop dan tekanan
darah menurun sehingga terjadi shock.
Tekanan darah yang menurun menyebabkan
kontriksi vena dan arteri kecil untuk
meningkatkan HR. Manusia mati jika
kehilangan 15-20% darah
Daftar pustaka
• Black J.M. & Hawks J. H. (2009) . Medical-surgical
nursing: clinical management for positive
outcones 8th. Elsevier : Singapore
• Brunner & Suddarth. (2012). Buku ajar
kperawatan medikal bedah. Ed. 8. EGC:Jakarta
• Haryani, Halimatusadiah. (2008). Anatomi
Fisiologi. Cakra: Bandung
• Sherwood L. (2012). Fisiologi manusia dari Sel ke
Sistem. Ed.6. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai