NIM : 1019031028
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG BANTEN
2020/2021
A. DEFINISI
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Persalinan atau partus adalah
proses kelahiran janin pada tua kehamilan sekurang – kurangnya 28 minggu, atau kalau
bayi yang dilahirkan beratnya 1000 gram lebih.
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan (37-42 minggu), atau hampir cukup bulan di susul dengan pengeluaran
placenta dan selaput janin dari tubuh ibu atau Persalinan adalah proses pengeluaran
produk konsepsi yang viable melaluijalan lahir biasa (Zuhriani, 2017)
B. TEORI PERSALINAN
1. Bentuk-bentuk persalinan
a. Persalinan Spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri, melalui jalan lahir
b. Persalian Bantuan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar, misalnya
ekstraksi dengan forceps atau dilakukan operasi Sectio Secaria
c. Persalianan Anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari
luar dengan rangsangan misalnya, pemberian Pitocin dan prostaglandin
(Fauziyah, n.d.).
2. Persalinan menurut lama kehamilan dan berat janin
a. Abortus : Keluarnya hasil konsepsi (bayi) sebelum dapat hidup pada usia
40 minggu dengan berat janin kurang dari 500 gram.
b. Persalinan Imatur : Keluarnya hasil konsepsi pada UK 20-27 minggu atau
bayi dengan berat badan 500-999 gram
c. Persalinan Prematur : Keluarnya hasil konsepsi pada UK 28-35
minggu.denagn berat janin 1000-2499 gram
d. Persalinan Matur atau Aterm : persalian melampaui umur hamil 37
minggu sampai 42 minggu dan berat janin diatas 2500 gram
e. Persalinan Postmatur atau Serotinus : persalinan melampaui umur 42
minggu dan pada janin terdapat tanda tanda post maturitis (Fauziyah, n.d.)
3. Etiologi
Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teoritis yang
kompleks.Factor-faktor hormonal, pengaruh prostaglandin, struktur uterus,
sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi di sebut sebagai factor-faktor
yang mengakibatkan persalinan mulai.
a. Pengaruh Kadar Progesterone
Progesterone menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaiknya
estrogen meningkatkan kontraksi otot rahim. Selama kehamilan,
terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di
dalam darah tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun
sehingga timbul his.
b. Peningkatan Hormone Oxcytosin
Pada akhir kehamilan kadan Oxcytosin bertambah.Oleh karena itu
timbul kontraksi dari otot-otot rahim.
c. Peregangan Otot-Otot
Dengan majunya kehamilan, maka semakin tereganglah Otot-otot
rahim sehingga timbullah kontraksi untuk mengeluarkan janin.
d. Pengaruh Janin Hipofisis dan kadar suprarenal
janin rupanya memegang peranan pentin oleh karena itu pada
ancepalus kelahiran sering lebih lama.
e. Teori Prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga
aterm terutama saat persalinan yang menyebabkan kontraksi
miometrium
f. Plasenta Menjadi Tua
Dengan tuanya kehamilan plasenta menjadi tua, villi corialis
mengalami perubahan sehingga kadar progesterone dan estrogen
menurun (Oktavina et al., 2020)
b. Adaptasi Psikologis
1) Perubahan perilaku klien karena kontraksi dan terdorongnya janin.
2) Klien merasa tenaganya habis.
3. KALA III
a. Adaptasi psikologis
1) Klien dapat fokus terhadap kondisi bayi.
2) Klien merasa tidak nyaman karena kontraksi uterus sebelum
pengeluaran plasenta.
4. KALA IV
a. Adaptasi psikologis
1. Klien berfokus pada bayi.
2. Klien mulai memiliki peran sebagai ibu.
3. Aktivitas primer yaitu mempromosikan bonding ibu dan bayi
(Karjatin, 2016)
Adjuvan / Koanalgetik
b. Managemen Non-Farmakologi
Distraksi
Hypnosis-diri
Massase
b) Leopold II
Tujuan :menentukan letak punggung janin dan bagian terkecil dari janin.
Cara :
1. Posisi sama seperti pemeriksaan leopold I
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakan satu tangan di salah satu sisi perut
pasien dan tangan yang lainnya menyusuri pada sisi yang berlawanan.
Hasil pemeriksan:
1. Letak punggung: permukaannya keras dan lebar dan jika menemukan tangan atau
kaki merupakan bagian terkecil dari bayi, jika punggung janin berada pada sisikanan
ibu, dikatakan punggung kanan pun sebaliknya punggung kiri.
2. Letak lintangakan teraba kepala
c) Leopold III
Tujuan Menentukan bagian terbawah janin dan apakah bagian bawah tersebut
terpegang (masuk PAP/belum)
Cara :
1. Posisinya masih samadengan pemeriksaan leopold I dan II
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakkan satu tangan (non dominan) dibagian
fundus dan tangan yang satunya meraba pada bagian simpisis sambal meminta pasien
untuk menarikana pas dalam.
Hasil pemeriksaan:
1. Presentasi kepala : kepala, keras, bulat
2. Bokong : lunak, tidak bulat
3. Lintang : simfisis pubis terasa kosong
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan
perasaan tak nyaman bagi pasien. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan
telunjuk tangan kanan. Di tentukan apa yang menjadi bagia terendah janin dan
ditentukan apakah sudah mengalami engagemen/belum
d) Leopold IV
Tujuan : menentukan seberapa besar bagian bawah janin masuk PAP.
Cara : Posisi ibu tidur terlentang dengan kaki diluruskan dan pemeriksan menghadap
kekaki ibu penderita untuk menentukan bagian terendah janin yang masuk PAP.
Hasil pemeriksaan:
1. Dikatakan divergen jika tangan melampaui lingkaran terbesar artinya sebagian
besar kepala janin sudah masuk PAP.
2. Dikatakan konvergen jika tangan pemeriksan belum melampaui lingkaran
terbesarnya artinya masih sebagian kecil kepala janin masuk PAP. Auskultasi
:stetoskop mononural, stetoskop kepala, doptone.
a. Auskultasi DJJ Terdengar detak jantung janin menujukan bahwa janin hidup,
dan tanda pasti kehamilan. Frekuensi DJJ janin 120-160x/menit
b. Perhitungan berat badan janin menggunakan rumus Johnson TFU dalam cm –
nx155 n=11 jika kepala belum masuk pintu atas panggul n=12 jika kepala bayi
sudah masuk pintu tas panggul
3. Ekstermitas : variseso edema, reflex patella
4. Genitalia : tanda chadwick (tanda kebiruan karena vaskularisasi yang meningkat.
(Fauziyah, n.d.)
DAFTAR PUSTAKA
Oktavina, S. M., Sulistyowati, A., Triestuning, E., & Annisa, F. (2020). Asuhan Keperawatan
Pada Ny. M Dengan Diagnosa Medis Persalinan Normal Di Ruang Vk Rsud Bangil
Pasuruan. http://eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/193/1/KTI VINA .pdf
Zuhriani. (2017). Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny “R” Gestasi 39 Minggu 6
Hari Dengan Asuhan Persalinan Normal Di Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2017.
Jurnal Kebidanan, 1(1), 223.