peptida.
Sejumlah
besar
asam
amino
d a p a t membentuk
suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida,karena itu dinam akan
polipeptida. Secara umum protein berfungsi dalam s i s t e m k o m p l e m e n , s u m b e r
nutrisi,
bagian
keseimbangan
sistem
cairan
intra
buffer
dan
plasma,
e k s t r a s e l u l e r.
d a n mempertahankan
B e r b a g a i protein
plasma
terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim, faktor koagulasi, dan transport substansi
khusus.P r o t e i n - p r o t e i n
kebanyakan
disintesis
di
hati.
Hepatosit-
yang
memiliki
ciri
globulin.
Globulin-globulin
yang
tersisa
dapat
memperbaiki
fungsi
Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-molekul asam amino yang
berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan peptida.
Sejumlah besar asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak
ikatan peptida, karena itu dinamakan polipeptida. Secara umum protein berfungsi dalam sistem
komplemen, sumber nutrisi, bagian sistem buffer plasma, dan mempertahankan keseimbangan
cairan intra dan ekstraseluler. Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim,
faktor koagulasi, dan transport substansi khusus.
karena
protein
berisi
asam
amino
dan
asam
amino
berisi
nitrogen.
Total protein terdiri atas albumin (60%) dan globulin (40%). Bahan pemeriksaan yang digunakan
untuk pemeriksaan total protein adalah serum. Bila menggunakan bahan pemeriksaan plasma,
kadar total protein akan menjadi lebih tinggi 3 5 % karena pengaruh fibrinogen dalam plasma.
Cara yang paling sederhana dalam penetapan protein adalah dengan refraktometer (dipegang
dengan tangan) yang menghitung protein dalam larutan berdasarkan perubahan indeks refraksi
yang disebabkan oleh molekul-molekul protein dalam larutan. Indeks refraksi mudah dilakukan
dan tidak memerlukan reagen lain, tetapi dapat terganggu oleh adanya hiperlipidemia,
peningkatan
bilirubin,
atau
hemolisis.
Saat ini, pengukuran protein telah banyak menggunakan analyzer kimiawi otomatis. Pengukuran
kadar menggunakan prinsip penyerapan (absorbance) molekul zat warna. Protein total biasanya
diukur dengan reagen Biuret dan tembaga sulfat basa. Penyerapan dipantau secara
spektrofotometri pada 545 nm. Albumin sering dikuantifikasi sendiri. Sedangkan globulin
dihitung
dari
selisih
kadar
antara
protein
total
dan
albumin
yang
diukur.
Albumin dapat meningkatkan tekanan osmotik yang penting untuk mempertahankan cairan
vaskular. Penurunan albumin serum dapat menyebabkan cairan berpindah dari dalam pembuluh
darah
menuju
jaringan
sehingga
terjadi
edema.
Rasio A/g merupakan perhitungan terhadap distribusi fraksi dua protein yang penting, yaitu
albumin dan globulin. Nilai rujukan A/G adalah > 1.0. Nilai rasio yang tinggi dinyatakan tidak
signifikan, sedangkan rasio yang rendah ditemukan pada penyakit hati dan ginjal. Perhitungan
elektroforesis merupakan perhitungan yang lebih akurat dan sudah menggantikan cara
perhitungan rasio A/G.
PEMBENTUKAN
Albumin pada umumnya dibentuk di hati. Hati menghasilkan sekitar 12 gram albumin per hari
yang merupakan sekitar 25% dari total sintesis protein hepatic dan separuh dari seluruh protein
yang diekskresikan organ tersebut. Albumin pada mulanya disintesis sebagai preprotein. Peptida
sinyalnya dilepaskan ketika preprotein melintas kedalam sinterna reticulum endoplasma kasar,
dan heksa peptide pada ujung terminal-amino yang dihasilkan itu kemudian dipecah lebih lanjut
disepanjang lintasan skreotik. Albumin dapat ditemukan dalam putih telur dan darah manusia.
Golongan protein ini paling banyak dijumpai pada telur (albumin telur), darah (albumin serum),
dalam susu (laktalbumin). Berat molekul albumin plasma manusia 69.000, albumin telur 44.000,
dalam daging mamalia 63.000.
KOMPOSISI
Albumin manusia yang matur terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun dari 585 asam
amino dan mengandung 17 buah ikatan disulfide.
FUNGSI
Dengan mengunakan enzim protease, albumin dapat dibagi lagi menjadi tiga domain yang
masing-masing memiliki fungsi yang berbeda antara lain:
Albumin yang mempunyai bentuk elips, yang berarti protein ini tidak akan banyak
meningkatkan viskositas plasma sebagaimana yang dilakukan oleh molekul berbentuk
memanjang sebagai fibrinogen.
Menjaga cairan dari darah agar tidak bocor dari luar kedalam sel-sel/sebagai zat yang
menentukan besarnya tekanan osmosis didalam darah.
Kemampuannya mengikat berbagai macam ligand. Ligand ini mencakup asam lemak
bebas (FFA), kalsium, hormone steroid tertentu, bilirubin dan sebagai triptofan plasma.
Memainkan peranan yang penting dalam transportasi tembaga didalam tubuh manusia.
Sejumlah obat, termasuk sulfonamide, penisilin G, dikumarol dan aspirin terikat dengan
albumin; hal ini mempunyai implikasi farmakologis yang penting yaitu dimanfaatkan
untuk pengocokan (whipping), ketegangan, atau penenang dan sebagai emulsifier.
Dalam Industri pangan albumin memiliki fungsi yaitu berguna dalam pembuatan es krim,
bubur manula, permen, roti, dan puding bubuk.
Albuminemia.
Salah satu penyebab keadaan ini adalah mutasi yang mempengaruhi penyambungan.
Penderita albuminemia ini hanya mempelihatkan gejala edema yang sedang dalam
keadaan ini juga diperkirakan jumlah protein plasma yang lain akan meningkat untuk
mengkompensasi kekurangan albumin.
Albumin karena dibuat oleh hati, maka penurunan albumin serum dapat menyebabkan
dari penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna kronik,dan infeksi tertentu.