Anda di halaman 1dari 6

Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-molekulasam amino

yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan y a n g d i n a m a k a n


ikatan

peptida.

Sejumlah

besar

asam

amino

d a p a t membentuk

suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida,karena itu dinam akan
polipeptida. Secara umum protein berfungsi dalam s i s t e m k o m p l e m e n , s u m b e r
nutrisi,

bagian

keseimbangan

sistem

cairan

intra

buffer
dan

plasma,

e k s t r a s e l u l e r.

d a n mempertahankan
B e r b a g a i protein

plasma

terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim, faktor koagulasi, dan transport substansi
khusus.P r o t e i n - p r o t e i n

kebanyakan

disintesis

di

hati.

Hepatosit-

h e p a t o s i t mensintesis fibrinogen, albumin, dan 60 80 % dar i bermacamm a c a m protein

yang

memiliki

ciri

globulin.

Globulin-globulin

yang

tersisa

adalahimunoglobulin (antibodi) yang dibuat oleh sistem limforetikuler.Penetapan kadar


protein dalam serum biasanya mengukur protein total,dan albumin atau globulin.
Serum albumin merupakan protein dalam tubuh m a n u s i a y a n g s a n g a t u n i k .
A l b u m i n m e m i l i k i b e r a t m o l e k u l ( B M ) y a n g rendah dan konsentrasi yang tinggi
dan bertanggung jawab 75-80 % dari t e k a n a n o s m o t i k p a d a p l a s m a m a n u s i a .
Pada studi eksperimental terapia l b u m i n

dapat

memperbaiki

fungsi

n e u r o l o g i s , y a n g d i t a n d a i d e n g a n penurunan volume infark, dan mengurangi


edema otak dengan stroke akut. Albumin dapat meningkatkan tekanan osmotik yang penting
untuk mempertahankancairan vaskular. Penurunan albumin serum dapat menyebabkan
cairan berpindah daridalam pembuluh darah menuju jaringan sehingga terjadi edema.Kadar
albumin serum selain mempengaruhi di tingkat sirkulasi juga mempengaruhi p a d a
tingkat seluler dimana sebagai suatu biomar ker status nutrisi seseorang.
S u a t u keadaan malnutrisi protein dan energi dapat memperburuk keluaran pasien
stroke danmemperburuk prognosis karena menurunkan imunitas sel.

Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-molekul asam amino yang
berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan peptida.
Sejumlah besar asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak
ikatan peptida, karena itu dinamakan polipeptida. Secara umum protein berfungsi dalam sistem

komplemen, sumber nutrisi, bagian sistem buffer plasma, dan mempertahankan keseimbangan
cairan intra dan ekstraseluler. Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim,
faktor koagulasi, dan transport substansi khusus.

Protein-protein kebanyakan disintesis di hati. Hepatosit-hepatosit mensintesis fibrinogen,


albumin, dan 60 80 % dari bermacam-macam protein yang memiliki ciri globulin. Globulinglobulin yang tersisa adalah imunoglobulin (antibodi) yang dibuat oleh sistem limforetikuler.
Penetapan kadar protein dalam serum biasanya mengukur protein total, dan albumin atau
globulin. Ada satu cara mudah untuk menetapkan kadar protein total, yaitu berdasarkan
pembiasan cahaya oleh protein yang larut dalam serum. Penetapan ini sebenarnya mengukur
nitrogen

karena

protein

berisi

asam

amino

dan

asam

amino

berisi

nitrogen.

Total protein terdiri atas albumin (60%) dan globulin (40%). Bahan pemeriksaan yang digunakan
untuk pemeriksaan total protein adalah serum. Bila menggunakan bahan pemeriksaan plasma,
kadar total protein akan menjadi lebih tinggi 3 5 % karena pengaruh fibrinogen dalam plasma.
Cara yang paling sederhana dalam penetapan protein adalah dengan refraktometer (dipegang
dengan tangan) yang menghitung protein dalam larutan berdasarkan perubahan indeks refraksi
yang disebabkan oleh molekul-molekul protein dalam larutan. Indeks refraksi mudah dilakukan
dan tidak memerlukan reagen lain, tetapi dapat terganggu oleh adanya hiperlipidemia,
peningkatan

bilirubin,

atau

hemolisis.

Saat ini, pengukuran protein telah banyak menggunakan analyzer kimiawi otomatis. Pengukuran
kadar menggunakan prinsip penyerapan (absorbance) molekul zat warna. Protein total biasanya
diukur dengan reagen Biuret dan tembaga sulfat basa. Penyerapan dipantau secara
spektrofotometri pada 545 nm. Albumin sering dikuantifikasi sendiri. Sedangkan globulin
dihitung

dari

selisih

kadar

antara

protein

total

dan

albumin

yang

diukur.

Albumin dapat meningkatkan tekanan osmotik yang penting untuk mempertahankan cairan

vaskular. Penurunan albumin serum dapat menyebabkan cairan berpindah dari dalam pembuluh
darah

menuju

jaringan

sehingga

terjadi

edema.

Rasio A/g merupakan perhitungan terhadap distribusi fraksi dua protein yang penting, yaitu
albumin dan globulin. Nilai rujukan A/G adalah > 1.0. Nilai rasio yang tinggi dinyatakan tidak
signifikan, sedangkan rasio yang rendah ditemukan pada penyakit hati dan ginjal. Perhitungan
elektroforesis merupakan perhitungan yang lebih akurat dan sudah menggantikan cara
perhitungan rasio A/G.

Hati menghasilkan sekitar 12 gram albumin setiap harinya yaitu


25% dari total sintesis protein hati dan separuh jumlah protein yang
disekresikan. Pada penderita siro
sis hepatis terjadi penurunan kadar
serum albumin (hipoalbuminemia) karena penurunan sintesis akibat
nekrosis sel parenkim hepar.
Dengan terjadinya jaringan parut maka fungsi hati untuk
mensekresi albumin makin berkurang begitu pula dengan aliran
kolatera
l
makin meningkat hingga terjadinya Hipertensi Portal yang
menyebabkan
terjadinya Varises Esofagus
Pasien-pasien yang rentan terhadap malnutrisi, teru
tama yang terkait
dengan hipoalbuminemia adalah: hipermetabolisme aki
bat stress(penyakit,
infeksi, tindakan medik dan bedah), pasien DM terut
ama dengan ulkus dan
gangren, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi ha
ti, penyakit saluran cerna,
perioperatif, kasus bedah digestive, keganasan, ano
reksia nervosa, luka bakar,
geriatric
dan penyakit-penyakit kronis. Sehubungan dengan ko
ndisi klinisnya,

seringkali penderita tidak dapat mengkonsumsi makan


an yang diberikan
kepadanya, atau makanan yang dikonsumsinya tidak me
ncukupi kebutuhannya.
Malnutrisi akan menyebabkan gangguan pada semua si
stem dan organ
tubuh. Selain menurunkan daya tahan dan mempermuda
h infeksi, keadaan
malnutrisi juga dapat menyebabkan komplikasi lain s
eperti luka yang sukar
sembuh,
hipoproteinemia (hipoalbuminemia),
oedema anasarka, gangguan
motilitas usus, gangguan enzim dan metabolisme, kel
emahan otot, atau hal-hal
lain yang semuanya memperlambat penyembuhan pasien
aturally Plus: Pentingnya ALBUMIN Bagi Tubuh Kita
Naturally Plus: Pentingnya ALBUMIN Bagi Tubuh Kita. Albumin merupakan protein utama
dalam plasma manusia (kurang lebih 3,4-4,7 g/dl) dan menyusun sekitar 60% dari total protein
plasma (Harper 1990). Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang
mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu
merupakan salah satu konstituen utama tubuh. Albumin adalah protein yang tertinggi konsentrasi
dalam plasma. Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan baahwa albumin
merupakan protein dalam plasma manusia yang larut dalam air dan mengendap dalam
pemanasan serta protein yang tertinggi konsentrasinya dalam plasma darah.

PEMBENTUKAN
Albumin pada umumnya dibentuk di hati. Hati menghasilkan sekitar 12 gram albumin per hari
yang merupakan sekitar 25% dari total sintesis protein hepatic dan separuh dari seluruh protein
yang diekskresikan organ tersebut. Albumin pada mulanya disintesis sebagai preprotein. Peptida
sinyalnya dilepaskan ketika preprotein melintas kedalam sinterna reticulum endoplasma kasar,
dan heksa peptide pada ujung terminal-amino yang dihasilkan itu kemudian dipecah lebih lanjut
disepanjang lintasan skreotik. Albumin dapat ditemukan dalam putih telur dan darah manusia.
Golongan protein ini paling banyak dijumpai pada telur (albumin telur), darah (albumin serum),
dalam susu (laktalbumin). Berat molekul albumin plasma manusia 69.000, albumin telur 44.000,
dalam daging mamalia 63.000.

KOMPOSISI
Albumin manusia yang matur terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun dari 585 asam
amino dan mengandung 17 buah ikatan disulfide.
FUNGSI
Dengan mengunakan enzim protease, albumin dapat dibagi lagi menjadi tiga domain yang
masing-masing memiliki fungsi yang berbeda antara lain:

Albumin yang mempunyai bentuk elips, yang berarti protein ini tidak akan banyak
meningkatkan viskositas plasma sebagaimana yang dilakukan oleh molekul berbentuk
memanjang sebagai fibrinogen.

Menjaga cairan dari darah agar tidak bocor dari luar kedalam sel-sel/sebagai zat yang
menentukan besarnya tekanan osmosis didalam darah.

Kemampuannya mengikat berbagai macam ligand. Ligand ini mencakup asam lemak
bebas (FFA), kalsium, hormone steroid tertentu, bilirubin dan sebagai triptofan plasma.

Memainkan peranan yang penting dalam transportasi tembaga didalam tubuh manusia.
Sejumlah obat, termasuk sulfonamide, penisilin G, dikumarol dan aspirin terikat dengan
albumin; hal ini mempunyai implikasi farmakologis yang penting yaitu dimanfaatkan
untuk pengocokan (whipping), ketegangan, atau penenang dan sebagai emulsifier.

Dalam Industri pangan albumin memiliki fungsi yaitu berguna dalam pembuatan es krim,
bubur manula, permen, roti, dan puding bubuk.

Sebagai alat pengangkut asam lemak dalam darah.

GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN ALBUMIN


Ada beberapa penyebab ganguan albumin bagi manusia antara lain:

Albuminemia.
Salah satu penyebab keadaan ini adalah mutasi yang mempengaruhi penyambungan.
Penderita albuminemia ini hanya mempelihatkan gejala edema yang sedang dalam
keadaan ini juga diperkirakan jumlah protein plasma yang lain akan meningkat untuk
mengkompensasi kekurangan albumin.

Albumin karena dibuat oleh hati, maka penurunan albumin serum dapat menyebabkan
dari penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna kronik,dan infeksi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai