Anda di halaman 1dari 5

KULIAH KE 9

KOMPOSISI SEL DARAH


oleh : dr.Hj.Darmawaty Rauf SpPK(K)

Komposisi sel darah


Darah terdiri dari komponen cair (plasma) dan komponen selular (eritrosit,
lekosit dan trombosit). Komponen cair (plasma) terdiri dari 92% air dan 7 – 9 %
terdiri dari zat padat (protein).

Protein darah t d : - Albumin


- Globulin
- Fibrinogen
Dalam plasma terdapat :

1. Unsur anorganik : Na, Ca, K, P, Fe dan I


2. Unsur Organik : N. P. N (Non protein nitrogen)
- Urea - Asam amino
- Asam Urat - Lemak Netral - Fosfolipid
- Kreatinin - Cholesterol
- Enzim-Enzim: - Glukosa
- Amilase
- Protease
- Lipase

Bila darah dibiarkan membeku selama beberapa jam (biasanya 2 jam) terpisah
menjadi 2 bagian yaitu bagian bekuan darah dan bagian cairan yang kekuning-
kekuningan disebut serum. Bila darah dicampur dengan antikoagulansia dan
kemudian dipusingkan maka darah terpisah atas 2 bagian yaitu bagian yang
mengendap terutama terdiri dari atas sel-sel dan bagian supernatan yang
berwarna kekuning-kuningan disebut plasma.
Serum: plasma tanpa fibrinogen dan factor-faktor pembekuan darah.
Plasma:
53% albumin
- Dibentuk dalam hati
- Peranan utama mengatur tek koloid osmotic, pH, keseimbangan elektrolit,
transport ion-ion logam, asam lemak, steroid, hormone dan obat-obatan.
43 % globulin

- Dibentuk dalam hati dan jaringan limfosit (limfosil, sel plasma)

Peranannya dalam pembentukan antibodi dan protrombin

Komponen seluler darah :


1. Sel darah merah ( eritrosit )
2. Sel darah putih ( lekosit )
3. Sel trombosit ( keping darah )
FUNGSI DARAH SECARA UMUM:
1.Cairan plasma merupakan tempat larutnya hasil metabolism, katabolisme
yang diteruskan untuk keperluan tubuh
2.Cairan plasma juga merupakan transportasi pembuangan sisa-sisa
metabolisme didalam tubuh
3.Butiran sel darah mempunyai fungsi untuk pertahanan tubuh, faktor
pembekuan dan mengikat oksigen dari paru dan mengikat karbon oksida
dari jaringan tubuh

FUNGSI KHUSUS SETIAP SEL DARAH :


SEL DARAH MERAH (SDM) :
1. Dapat mengikat oksigen dari paru untuk dibawa keseluruh jaringan tubuh.
2.Membawa karbon oksida dari jaringan dibawa ke paru - paru untuk
dibersihkan
SEL DARAH PUTIH (LEKOSIT) :
1. Membuat antibodi , melawan antigen yang masuk kedalam tubuh
2. Berubah menjadi makrofag, dan dapat memakan bakteri yang masuk
kedalam tubuh
3.Mengangkut lemak dari usus dibawa masuk kedalam kelenjar limfe

SEL TROMBOSIT
1. Membantu proses pembekuan darah
2. Membantu proses penutupan luka dalam jaringan

SEL DARAH MERAH (SDM)


Struktur sel darah merah (SDM) :
SDM berbentuk bikonkaf, diameter sekitar 7 mikron, warna kuning kemerah-
merahan didalamnya banyak mengandung HEMOGLOBIN. SDM tidak memilki inti sel,
mitokondria, ribosom dan tidak dapat melakukan mitosis.
Komponen SDM terdiri dari :
1. Membran Eritrosit
2. Sistem enzim ( Glukose 6-Phospat dehidrogenase atau G6PD)
3. Berisi HEMOGLOBIN yang terdiri atas :
- heme merupakan gabungan protoporfirin dengan ion besi
- globin :bagian dari protein dengan 2 rantai alfa dan 2 rantai beta
Terdapat sekitar 300 molekul hemoglobin dalam setiap SDM.

Produksi SDM :
SDM terutama dibentuk didalam sumsum tulang menempati sekitar 20-30 %
dari total sumsum tulang. SDM berasal dari sel Induk multipotensial, akan
berdiferensiasi menjadi sel induk unipotensial dan selanjutnya akan berdiferensiasi
menjadi sel pronormoblast. Sel unipronormoblast membentuk DNA untuk cadangan
makanan selama mitosis. Selama produksi SDM dibutuhkan zat besi, vitamin B12,
asam folat, piridoksin(vit B6) dan asam amino dll
Secara garis besar peristiwa diferensiasi SDM dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian :
1. semakin tua ukuran sel semakin bertambah kecil
2. inti sel semakin memadat dan akhirnya dikeluarkan dari dalam sel
3. dalam sitoplasma terbentuk hemoglobin, disertai hilangnya RNA

TAHAPAN PERKEMBANGAN ERITROSIT


Perkembangan dari eritrosit muda hingga dewasa terdiri dari enam tahapan sbb :
1. Rubriblast (Pronormoblast)
2. Prorubrisit (Normoblast Basofil)
3. Rubrisit (Normoblast Polikromatik)
4. Metarubrisit (Normoblast Ortokromik)
5. Retikulosit
6. Eritrosit dewasa

Penjelasan tahapan-tahapannya :
1. Rubriblast (Pronormoblast)
Diameter 12-19nm, perbandingan inti dan sitoplasma (N:C) adalah 4:1, inti sel memiliki
dua anak inti, pola kromatin agak jarang dan jelas, sitoplasma berwarna biru (basofilik)

2. Prorubrisit (Normoblast Basofilik)


Diameter sekitar 12-17 nm, perbandingan N:C adalah 4:1, kromatin inti semakin padat,
anak inti semakin tidak jelas, sitoplasma barwarna basofilik agak kemerahan tanda sel
mulai membuat hemoglobin

3. Rubrisit (Normoblast Polikromatik)


Diameter sekitar 11-15 nm, perbandingan N:C menjadi 1:1, kromatin inti semakin padat,
sitoplasma mulai menunjukan kemerahan bercampur kebiruan, fase ini mulain
terbentuk hemoglobin
4. Metarubrisit ( Normoblast Ortokromatik)
Diameter semakin kecil 8-12 nm, gambaran kromatin inti pucat dan semakin padat,
sitoplasma berwarna merah muda (asidofilik), hemoglobin semakin meningkat
jumlahnya

5. Retikulosit
Pemasakan sel ini terjadi didalam sumsum tulang, penampilan retikulosit merupakan
sisa dari RNA, diameter retikulosit sekitar 7-10 mm, sel ini tidak memilki inti

6. Eritrosit dewasa
Setelah fase retikulosit akan berubah menjadi eritrosit dewasa, diameter sekitar 6-8
mm, umur eritrosit sekitar 120 hari

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai