Anda di halaman 1dari 33

PROTEIN DALAM DARAH

dr. Minto Rahaju, SpPK


A. PENGERTIAN
Protein berasal dari bahasa Yunani
“PROTOS”
Yang artinya terutama atau penting
Protein merupakan senyawa
polipeptida
Setiap peptida tersusun atas asam
amino sebagai komponen terkecil
Unsur penyusunnya C, H, O, N
B. ASAM AMINO
ASAM AMINO ADALAH SENYAWA YANG
TERSUSUN ATAS GUGUS KARBOKSIL (COOH)
DAN GUGUS AMIN (NH2)

STRUKTUR : R
O
H N C C OH

H
H
Tiga perempat zat padat dari tubuh adalah protein
dengan fungsi yang berbeda beda.
Sebagian besar adalah : protein jaringan / struktural,
protein kontraktil, nukleoprotein
Protein yang diperiksa dalam laboratorium terdapat
dalam : darah, urin , saliva, amnion, cairan pleura,
cairan peritoneal , feses
Yang dibahas di sini terutama protein dalam plasma
(protein plasma )
Perbandingan protein jaringan : protein plasma = 33:1
Sifat sifat protein ditentukan oleh : jenis, jumlah dan
rangkaian asam amino, BJ , BM
Metabolisme protein
Dibangun dari 20 macam asam amino dengan variasi
panjang rangkaian , urutan asam amino ( grup R) yg
bervariasi, sehingga tersusun molekul protein yang
berbeda beda tanpa batas
Asam amino masuk ke dalam tubuh dari sumber
makanan ke sel jaringan penyusun protein
Sintesa dan perombakannya berlangsung terus
menerus dengan kecepatan 400 gr sehari
Sintesa protein
Dalam tubuh protein disintesa dari
asam amino yang terdapat dalam
makanan
Penguraian protein jaringan
Dari asam amino yang dibentuk
oleh aminasi fragmen karbon dari
metabolisme KH dan lipid
 Semua protein
dalam plasma
diproduksi dari
hati / liver
kecuali gamma
globulin.
Blood Normal
level % Function
protein
create osmotic pressure
Albumins 3.5-5.0
and transports other
g/dl
60% molecules
limunoglobulin
I 1.0-1.5
participate in immune
g/dl system
0.2-0.45
Fibrinogens g/dl 4% blood coagulation
neutralize trypsin that has
alpha 1-
antitrypsin leaked from the
digestive system
Regulatory Regulation of gene
proteins <1% expression
 Suspek Multiple myeloma
 Suspek Primary amyloidosis
 Neuropathy yang tidak jelas
 Nyeri punggung yyang tidak jelas
 Hypercalcemia dengan kecurigaan

malignancy
 Insufisiensi renal dengan peningkatan serum
protein
 Adanya fraktur patologis
 Bence jones proteinuria
Balans nitrogen

Tiap hari 20-30 gr protein dirombak secara irreversibel


Jumlah normal yg harus masuk ke dalam tubuh untuk
mencapai keadan metabolik yang mantap disebut
BALANS NITROGEN
Balans nitrogen positif (Anabolik) : banyak asam
amino masuk ke dalam tubuh daripada yang
diekskresi
Balans nitrogen negatif ( Katabolik) : ekskresi
asam amino dan metaboliknya melebihi masukan
Protein darah
Disebut juga protein serum
Protein darah adalah protein yang
ditemukan dalam plasma darah
Total protein dalam plasma tubuh
7 gr/dl/ atau 7 % BB tubuh
Protein plasma
Terdiri atas :
1. Albumin
2. Globulin : α 1 globulin , α 2 globulin , β
globulin,γ globulin (antibodi / Ig)
3. Fibrinogen
4. Selain itu terdapat sejumlah kecil : enzim
enzim dari jaringan , protein struktural ,
hormon, protein tranfer.
Zat zat tersebut diukur untuk menilai keadaan
jaringan
Pembentukan protein plasma
1. Intra hepatal ( dalam hati oleh sel hati / hepatosit)
contoh : albumin, globulin(α,β),protrombin , faktor
pembekuan lain (fibrinogen )
2. Ekstra hepatal :
a. kelenjar endokrin : protein hormon
b. Sistem retikuler : jaringan limfoid / sel plasma , γ
globulin (Ig = antibodi)
Protein plasma dibatasi pada :
albumin
globulin non antibodi
Fungsi protein plasma
 Keseimbangan osmotik (terutama albumin)
 Pembentukan dan nutrisi jaringan : enzym,
hormon,pembekuan darah (fibrinogen , ATIII), jaringan
tubuh
 Transportasi
a. Umum : albumin
b. Khusus : hormon (prealbumin), vitamin (prealbumin),
lipid(lipoprotein) , cu ( ceruloplasmin), hb (haptoglobin),
heme ( hemopexin), Fe ( transferin)
 Daya tahan tubuh : antibodi (Ig, CRP), komplemen (C3, C4)
 Penetapan protein dalam serum biasanya mengukur :
protein total , analisis albumin / globulin ( orang sehat
perbandingan albumin : globulin =1,5:1)
Albumin serum
Diproduksi oleh hati
Memainkan peran penting dalam mengatur
tekanan osmotik koloid plasma
Harga normal 3,5 – 5 gr/ dl
Penurunan kadar dalam serum dapat
dijumpai pada kegagalan hati dan
malnutrisi
Fungsi albumin
Memelihra tekanan osmotik
Transport Thyroid hormon
Transport hormon lain yang larut dalam lemak
Transport asam lemak ( free fattty acid) ke liver
Transport bilirubin terkonjugasi
Transport obat
Pengikat calsium ( Ca 2 +) secara kompetitif
Buffer pH
Hiperalbuminemia :
peningkatan kadar albumin
jarang dijumpai
Biasanya pada dehidrasi, timbul
hemokonsentrasi sehingga protein
plasma meningkat
Hipoalbumin : pengurangan kadar
albumin
Penyebab Hipoalbuminemia 
dampaknya adalah udema penyebabnya:
Ketidak seimbangan nitrogen yang dikonsumsi,
sedikit sekali input protein dari makanan yang
dikonsumsi
Kelainan usus (malabsorpsi syndrome)
Kehilangan protein berlebih misalnya karena
glomerulus nefritis
Hepar yang terganggu (liver), contohnya hepatitis.
Karena: (albumin pembentukannya di hepar)
Contoh kasus: dehidrasi, cairan banyak keluar maka
albumin akan juga banyak yang keluar
Imunoglobulin
Berfungsi sebagai antibodi dalam bentuk glikoprotein
Terbagi dalam 5 kelas : Ig A, Ig D, Ig E, Ig G , Ig M
berdasarkan struktur dan aktivitas biologisnya

Peningkatan alpha globulin :


Peningkatan bersama alpha 1 dan alpha 2 biasanya
signifikans
Peningkatan sering terjadi pada penyakit radang akut
Perubahan kadar alpha globulin
Kadar Alpha 1globulin Alpha 2 globulin

Peningkatan Kehamilan Adrenal insuficiensy


Nephrotic syndrom
Adrenocortocosteroid teraphy
Advanced DM

Penurunan Alpha 1 antritripsin Malnutrisi


defisiensi Anemia megaloblastik
Penyakit liver berat
Hyperglobulinemia
Dapat terjadi karena rasio albumin dan globulin
terbalik , penyebabnya:
Adanya kebutuhan antibody yang lebih, seperti pada
infeksi bakteri
Infeksi dari parasit, namun infeksi oleh bakteri akan
lebih menyebabkan cepatnya pembentukan antibodi
oleh tubuh, contoh tipes dengan widal (reaksi
antibodi)
Infeksi virus, lebih lambat di deteksi oleh tubuh, maka
pembentukan antibodinyapun lebih lambat daripada
parasit
Peningkatan β globulin
Non spesific
Acut liver disease
Suppuratif dermatopathy
Nephrotic syndrom
Chusing disease
Hypotyroidism
Anemia defisiensi Fe
Obstructive jaundice
Kehamilan trimester 3
Penurunan gamma globulin
Pada kasus severe combine
immunodeficiensy (SICD) pada kelainan
kongenital

Peningkatan gamma globulin


ada 2 : poliklonal ( board) atau monoklonal
( sharp ) peaks
 Sebuah protein yang membawa besi dalam
darah
 Merupakan beta globulin protein
 Adanya resetor transferin di permukaan
sel, untuk memasukkan besi ke dalam sel.
 Persentase pengikatan besi oleh transferin
akan meningkat pada overdosis Fe,
ataupun hemokromatosis.
 Serum transferin menurun pada
kekurangan protein
Polyclonal gammopathies :
Immune stimulation
Chornic infection, chonic hepatitis, immune mediated
disease tumor

Monoclonal atau oligoklonal ( bi Phasic )


 Multipelmieloma
 Cutaneus lymphoma atau lymphosarcoma

 Amyloidosis

 Immune medited disease

Transferin
 Sebuah protein yang membawa besi dalam darah

 Merupakan beta globulin protein

 Serum transferin menurun pada kekurangan protein


Pemeriksaan protein plasma
Nilai rujukan :
protein plasma : 6,2-8,0 g/dl
Albumin : 4,0-5,7 g/dl
globulin : 2,6-3,8 g /dl
Dengan SPE = serum protein elektroforesa
albumin :50-65 %
globulin α 1: 2-6 %
globulin α2: 6-17 %
globulin β : 7,5 %
globulin γ : 9-20 %
Pemeriksaan total protein serum
1. Metode total nitrogen ( kjeldahl’s metode )
2. Metode biuret : kuantitatif denagn spektrofotometri,
reaksi warna antara tembaga alkali dengan rantai
peptida CO-NH sehingga timbul warna ungu yang
dibaca pada spektrofotometer
3. Berat jenis, serum diteteskan dalam larutan tembaga
sulfat 26 % yang diketahui densitasnya . Tetesan
terapung / tenggelam sesuai densitasnya
menunjukkan konsentrasi porotein
Metode analisa protein
Analisa kolorimetrik
Brom Cressol Green ( BCG) atau bisa diganti dengan
Brom Cressol Purple (BCP)
Reaksi biuret + pretisipator untuk memisahkan albumin
dan globulin berupa:
Globulin : bisa di tes secara flokulasi maka disebut test
flokulasi
Timol turbidity test, kunkel dan takata ara (semuanya
memakai prinsip flokulasi)
→ karena albumin dan globulin mempunyai daya larut yang
berbeda dalam garam pekat Na2SO4 26 % yang dipakai
sebagai presipitan untuk globulin
Ultrasentrifugasi
Bila disentrifuge pada 120.000 g, protein terpisah
menjadi fraksi fraksi ,berdasar konstanta, sedimentasi
(bentuk, BM, densitas)

Elektroforesa
Protein plasma dipisahkan berdasarkan muatan listrik
Perkembangan lebih lanjut :
 Kombinasi elektroforese dengan immunodifusi
 Imunoelektroforese
 Imunoelektrodifussi

Anda mungkin juga menyukai