Kasus:
Seorang perempuan usia 35 tahun datang dengan keluhan badan lelah seperti tak bertenaga, pucat, dan
sering pusing sejak beberapa bulan yang lalu. Saat ini penderita sedang hamil 24 minggu anak ke-4, sedangkan
anak ke-3 berusia 1,5 tahun. Sejak awal kehamilan ke-4 penderita belum pernah periksa ke dokter kandungan
dan tidak pernah minum vitamin. Akhir-akhir ini penderita merasa selalu ingin makan atau mengunyah es. Selain
itu penderita tidak memiliki keluhan lainnnya. Riwayat penyakit dahulu dan keluarga tidak ada. Penderita tdk
mengkonsumsi alhkohol & rokok. Hasil pemeriksaan fisik menunjukan konjungtiva palpebra pucat, kuku jari
kedua tangan tampak seperti sendok dan rapuh, denyut nadi meningkat.
Pada hasil pemeriksaan penunjang diperoleh Hb 7,1 gr/dL (normalnya 12 – 16 gr/dl), leukosit 5.400 sel/mm3
(normalnya 4.000-11.000 sel/mm3), hitung jenis leukosit dalam batas normal, eritrosit 1,5jt/ mikroL (normalnya 4-
5jt/mikroL), trombosit 350.000 sel/mm3(normalnya 200.000-400.000 sel/mm3), Ht 23% (normal 37-43%), MCV 74
fl (85-95 fl), MCH 23 pg (27-32 pg), MCHC 28% (32-38%). Pemeriksaan feses tidak dijumpai telur sedangkan tes
darah sama pad feses menunjukan hasil negatif.
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 1
Brainstorming
Identifikasi masalah hematologi berdasarkan hasil anamnesis, PF, dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis PF PP
Pasien hamil 24 Conjungtiva Hb = 7,1gr/dL
minggu, anak ke-4 palpebra pucat Eritrosit = 1,5 jt
Sering merasa lelah Kuku tampak /mikroliter
Pusing seperti sendok Ht = 23%
Selalu ingin makan dan rapuh MCH= 23 pg
atau mengunyah es TD meningkat MCV = 74 fL
Saat kehamilan tidak MCHC = 28%
pernah Penurunan pada Hb, eritrosit,
mengkonsumsi Ht, MCV, MCH, MCHC.
vitamin Eritrosit mikrositik
hipokromik
Peningkatan ringan
retikulosit
Hasil pemeriksaan
serum
Fe = 25mikrogram/dl
(normal 50 – 150)
Feritin = 15 g/L (normal
30 g/L)
Penurunan pada Fe dan
feritin
2) 7% protein plasma (u/ mengangkut bahan-bahan di darah). Di sintesis dihati kecuali globulin
alfa (o/ limfosit B)
a. Albumin [paling banyak, 60%]
Mengangukut bilirubin, empedu, penisilin; u/ mempertahankan volume darah (dengan
menjaga tek. osmotik koloid dan keseimbangan pH);
b. Globulin (35%)
1) Globulin alfa
Berperan dalam pembentukan antibodi (imunoglobulin)
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 2
2) Beta, Gamma
c. Fibrinogen
Untuk pembekuan darah (clotting)
3) Other Solutes
Nutrient Organic (Glukosa, lipid, asam amino)
Elektrolit (Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-, HCO3-, HPO4-, SO42-
Zat sisa (Urea, asam urat, kreatinin, bilirubin, ammonium)
b. Seluler (37-54%)
1) Eritrosit [99% paling banyak]
2) Trombosit
Fx Hemostasis atau pembekuan darah
3) Leukosit (bentuknya sel yg punya inti)
Diproduksi oleh sumsum tulang dan jaringan limfoid. N ; 7000/m kubik
Jenis
Granulosit PMN (polimorfonuklear)
a. Neutrofil (u/ fagosit & penanda infeksi bakteri)
b. Eosinofil (u/ reaksi alergi dan cacing)
c. Basofil (u/ mengeluarkan histamin saat hipersensitivitas; heparin sbg pembersih
lemak dan mencegah pembekuan)
Agranulosit mononuklear
d. Monosit (u/ menjadi makrofag)
e. Limfosit
Sebagai pertahanan imun spesifik
1) limfosit B (u/ antibodi globulin gamma)
2) limfosit T (u/ respon imun seluler)
2. Fungsi Darah
a. Menstabilisasi suhu tubuh membawa kelebihan panas ke permukaan tubuh utk dieliminasi
b. Pertahanan thdp toksin dan patogen
c. Regulasi komposisi ion pd cairan intertisial regulasi pH
d. Transport nutrien, hormon utk metabolisme dalam tubuh
e. Menurunkan kehilangan cairan saat cedera dgn cara clotting
f. Proses respirasi mengedarkan O2 dan CO2
g. Mengatur keseimbangan air dan plasma
Proses pembentukan eritrosit, Hb, serta peran penting keduanya pada proses anemia.
a. Struktur Eritrosit
Satu cakram bikonkaf u/ memperluas difusi
Tidak memiliki inti & mitokondria
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 3
Diameter 8 mikrometer (normositik)
Central pallor (normalnya 1/3 dari selnya [8 mikrometer] normokromik
Warna sitoplasmanya keunguan
Tebal yang pinggir 2 mikrometer
Masa hidupnya 120 hari
Lunak dan lentur
Permukaan terdapat stroma yg mengandung antigen A, B, dan faktor Rh (yg menentukan gol darah
seseorang)
Nilai Normal Eritrosit
Perempuan 4,2 juta – 5,5 juta / mm3
Laki-laki 4,5 juta - 6,3 juta / mm3
Mempunyai Enzim:
1) Glikolitik (energi transport aktif),
HMP shunt sumber utama u/ terreduksinya NADPH (u/ mempertahankan membran protein
dari kerusakan).
2) Karbonat anhidrase (u/ mengubah membawa CO2 (fungsi Hb nomer 2)
b. Metabolisme Eritrosit
Glikolisis ATP, menyediakan energi utk transportasi aktif dari kation
Embden mayer hoff pathway : 90-95%, katabolisme glukosa asam laktat
Untuk menghasilkan NADH. NADH diperlukan untuk mereduksi methemoglobin, dengan bantuan
enzim methemoglobin reduktase.
Untuk menghasilkan 2 ATP
c. Hb
Di dalam eritrosit ada molekul Hb, 2 pasang rantai polipeptida (globin), 4 heme, di dalam
masing masing berikatan dengan Fe (lihat gambar), jd memungkinkan pertukaran gas yg sesuai.
Fungsi Hb:
1) Mengangkut sebagian besar O2
2) Mengangkut sebagian kecil fraksi CO2 (dalam bentuk karboksil hemoglobin)
3) Mempertahankan pH normal
Hb akan berikatanb dgn H+ dan HCO3-
4) Hb berikatan dgn NO (vasodilator) u/ mempertahankan tek. Darah
5) Hb berikatan dengan CO (abnormal)
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 4
Nilai Normal Hb
Laki-laki 14-18 gr/dl
Perempuan 12-16 gr/dl
d. Pembentukan Eritrosit
Eritropoiesis terjadi pada:
Saat janin (usia 0-2 bulan) Yolk sac
2- 7 bulan Hati dan limpa
5-9 bulan Sumsum tulang
Bayi - <20 tahun Semua sumsum tulang
Dewasa Vertebrae, tulang iga, sternum, tulang
tengkorang, sakrum dan pelvis, ujung
proximal os femur
Fase
1. Fase pembelahan
Ukuran eritroblas lebih besar dari eritrosit
2. Fase pematangan
3. Fase pembebasan
Ketika eritrosit matang sudah keluar dan memasuki pembuluh darah
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 5
Bahan-bahan yang diperlukan
1. As amino untuk sintesis Globin
2. Zat besi untuk sintesis Hemin
3. Vit B12 dan asam folat untuk sintesis asam nukleat DNA
4. Vit C untuk metabolisme folat
5. Mineral Cu, Co
6. Growth factor
- Eritropoietin (EPO) yg dihasilkan oleh ginjal 90%, hati 10%
- EPO dikeluarkan karena
Kekurangan O2
Kekurangan Hb
Kebutuhan O2
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 6
Kelainan eritrosit
1 Kelainan ukuran disebut anisositosis
2 Kelainan bentuk disebut poikilositosis:
3 Kelainan warna :
a. Hipokromasi : sentral palor melebar(CP > 1/3 sel)
b. Hiperkromasi : sentral palor menyempit (CP < 1/3 sel)
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 7
. Schistosit Akantosit
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 8
Contoh anemia hemolitik, anemia perdarahan, anemia aplastik, anemia karena penyakit
ginjal kronik.
- Anemia makrositik hiperkromik MCV, MCH, MCHC naik anemia defisiensi as. Folat,
anemia defisiensi B12, anemia hemolitik, penyakit hati, karena peningkatan konsumsi alkohol,
hipotiroid.
a. Megaloblastik pada penyakit yg menyerang lambung, infeksi ccg pita dari ikan
b. Nonmegaloblastik anemia hemolitik, penyakit hati.
Anemia berdasarkan berdasarkan etiopatogenesis
a. Anemia karena ggn. pembentukan eritrosit dlm sumsum tulang
1) Karena kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit
b. Anemia defisiensi besi
Gejala: rambut rapuh, Kukunya tipis, mudah patah, bebentuk sendok (koilonikia), atrofi
papil lidah, pucat licin, stromatitis angulasi pecah pecah, berwarna merah, nyeri
c. Kerusakan sumsum tulang
d. Anemia megaloblastik
Etiologi: defisiensi B12 dan as folat; cacing pita dipilobotrium latum. Terjadi pada orang yg
sudah tua, pecandu alkohol, wanita hamil, menyusui.
e. Anemia aplastik
Etiologi: karena kongenital, idiopatik, sekunder (virus)
Gejala: lelah, lemah, nafas pendek saat latihan fisik, adanya defisiensi trombosit (ptekie,
epistaksis, ggn saluran cerna kemih dan ssp) dan leukosit (meningkatnya sel darah putih)
f. Anemia myeloplastik
g. Anemia akibat hemoragik
1) Anemia pasca perdarahan akut
2) Anemia akibat perdarahan kronik
h. Anemia hemolitik
1) Anemia hemolitik intracorpuskuler
2) Anemia hemolitik ekstra korpuskuler
3) Sferositosis herediter
4) Anemia sel sabit
Karena bentuk sel darah merahnya berbentuk sabit
Disebabkan o/ ggn. Genetik resesif autosomal, individu yg memiliki hemoglobin
sabit (Hbs)
5) Thalasemia
6) Defisiensi glucose – 6 – phospate dehydrogenase (G6PD)
7) Malaria
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 9
Kedua hal ini nantinya dapat menyebabkan konsentrasi Hb turun
2) Peningkatan kebutuhan eritropoiesis
Terjadi peningkatan kebutuhan as folat (dibutuhkan untuk mencegah kelainan pada neural
tube)
Diperlukan sekitar 600mg besi untuk meingkatkan massa sel darah merah dan 300mg untuk
janin
3) Trombositopenia
Hitng trombositnya turun 10%
Dibagi menjadi 4
i. Trombositopenia insidental pada kehamilan
ii. Trombositopenia apda ggn hipertensi (bersifat sekunder)
ii. Purpura trombositopenia idiopatik (karena autoimun)
4) koagulasi
peningkatan faktor koaguulasi
penurunan fibrinolisis
Definisi, etiologi, faktor risiko, pathogenesis, patofisiologi penyakit anemia defisiensi besi pada
kehamilan.
a. Definisi
Keadaan di mana kadar eritrosit dan atau Hb tidak memenuhi fungsinya untuk mengedarkan O2
dari tubuh
Penurunan kadar eritrosit akibat kadar besi yang terlalu sedikit.
b. Etiologi
Kekurangan asupan zat besi
Kurang jumlah besi total
Kurang kualitas besi (bioavailabilitas rendah)
Kebutuhan zat besi meningkat
Ibu hamil, pertumbuhan, laktasi, prematuritas
Hemoragik kronis
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 10
saluran cerna ulkus peptik, penggunaan NSAID, Ca lambung, hemoroid
saluran genitalia wanita saat menoragia
saluran kemih hematuria
saluran napas hemoptisis
Malabsorbsi besi menurunkan absorpsi zat besi
Gastrectomy
Konsumsi bersama folat (ex sayuran), tanin teh dan kopi, polifenol coklat, kalsium susu
dan produk susu.
Hemosiderinuria
Hemoglobinuria
Hemosiderosis pulmoner
Peningkatan kehiangan zat besi
Wanita saat haid
Infeksi cacing tambang
2. Tanda
Stomatis angularis
adanya kerapuhan dan bengkak akibat inflamasi di sudut mulut
Kuku rapuh / kuku sendok (koilonikia)
karena pertumbuhan lambat dari lapisan kuku
Glositis tidak nyeri
Disfagia
nyeri telan akibat terbentuknya jaringan mukosa di antara faring dan esofagus
Keinginan makan yang tidak biasa (pica) tdk terkontrol
Pagofagia = es
Tepung = amilofagia
Tanah liat = geofagia
Tepung dan tanah liat meningkatkan penurunan Fe
Atrofi papil lidah
akibat papil tidak teroksigenisasi dgn baik
d. Faktor risiko
1. Pada bayi
Karena defisiensi besi pada ibunya
Ibu dengan riwayat dm
Asupan besi yang kurang
2. Remaja dan anak anak
Kekurangan asupan makanan (zat besi)
Penyerapan besi yg tdk optimal (gastrectomy)
Malabsorbsi
Menstruasi
3. Etnis
Orang afrika lebih rendah Hb nya daripada kulit putih
4. Gaya hidup
Perokok
Alkohol
Tidak sarapan
5. Sosial ekonomi yg rendah
Kekurangan gizi
6. Pada kasus (ibu hamil)
Paritas lebih tinggi lebih berisiko
Kasus : hamil anak ke-4
Jarak kehamilan normalnya >2 tahun sebab secara fungsional belom siap untuk hamil lagi
karena waktu untuk pemulihannya lebih singkat
Pada kasus 1,5 tahun
Umur ibu hamil <20 dan >35 tahun lebih berisiko
Ibu hamil lebih rentan terkena infeksi
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 12
Cadangan besi menurun
Iron depleted state (ditandai dengan penurunan feritin serum,
peningkatan absorbsi besi dalam usus)
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 13
Apakah yang dapat menyebabkan tidak bertenaga, pucat, sering pusing, badan lelah, konjungtiva
palpebra pucat, kuku jari kedua tangan spti sendok dan rapuh, denyut nadi meningkat dengan
hubungannya pada kasus di atas? Jelaskan patofisiologinya.
Hasil pemeriksaan penunjang anemia defisiensi besi pada kehamilan serta proses yang mendasarinya
a. MCV (Mean Corpuscular Volume) menentukan ukuran mikrositik
Untuk menunjukan vol. rata rata eritrosit
Nilai normal = 77 - 93 fL
MCV = HT x 10 (fL)
Eritrosit (juta)
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 14
MCHC = Hb x 100 %
Ht
- penurunan MCV, MCH, MCHC anemia mikrositik hipokromik Contoh: Anemia Def Besi
Serum Iron
Jumlah besi dalam peredaran darah
Normal = 50 – 150 mg/dL
Serum Ferritin
Cadangan besi yang disimpan dalam sel
Normal =
Laki-laki : 100 g/L
Wanita : 30 g/L
Saturasi transferin
Kejenuhan transferin
Normal = 20-50%
Retikulosit
Merupakan SDM yg baru saja dikeluarkan oleh sumsum tulang ke peredaran darah. Jumlah
normal hanya sedikit. Akan tetapi, jumlahnya bisa meningkat apabila terjadi perdarahan atau
apabila SDM mengalami hemolisis SDM secara cepat
Terapi obat dan non obat untuk anemia defisiensi besi pada kehamilan
MEDIKAMENTOSA
1. Terapi Besi Oral
Ferosulfat Harus sesudah makan, karena obatnya mengiritasi lambung.
ESO mual
Untuk mengurangi ESO, pake dosis rendah dulu
Dosis : 3 x 200 mg
Vit. C u/ meningkatan absorbsi besi
3 x 100 mg / hari
NON - MEDIKAMENTOSA
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 16
2016 –Semangat SOCA, Phalanges. Jangan lupa Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal 17