HAEM GLOBIN
Makrofag(RES) CO Bilirubin
uncojugated Reutilisasi
Reutilisasi hati
Bilirubin conjucated
empedu
UrobilinogenSterkobilinogen
Urin Feses
- Flora normal di usus melepas ikatan
albumin-bilirubin
- Albumin digunakan kembali.
Hemolisis intravaskuler
Hemoglobin
Epitel Tubulus
Clearance oleh Clearance oleh
RES RES Besi disimpan dalam
bentuk hemosiderin
Hemosiderinuria
microspherocytes
MICROSPHEROCYTE
Pemeriksaan khusus
• Test fragilitas osmotik mengukur kecepatan
hemolisis eritrosit saat dicampur dengan
larutan hipotonik (sodium klorida).
• Tes autohemolisis hasil : autohemolisis tipe
III (autohemolisis sangat meningkat)
• Tes coombs hasil : negatif
Diagnosis
Parameter Hasil
Lebih tahan karena punya 60 % hb normal dan 40% hb abnormal sehingga bila
terinfeksi parasit pada sel sabit maka akan difagosit oleh limpa .
Patogenesis Anemia sel sabit
Pemeriksaan Lab
• Anemia sel sabit (sickle cell)
1. Anemia sedang ( Hb 6-9 g/dl)
2. Ditemukan sel sabit , sel target , dan tanda
atrofi lien , yaitu Howell-Jolly body
3. Tanda hemolisis seperti bilirubin indirek
meningkat dan retikulositosis
4. Hb S 25-40% , Hb A kosong , Hb F 5-15%
TATA LAKSANA
• Anemia sel sabit (sickle cell)
1. Beri asam folat 5 mg/ hari
2. Beri makanan bergizi dan minum yang cukup
3. Jika terjadi krisis : beri suasana hangat , beri
infus salin fisiologik 3 liter per hari , infeksi
diatasi dan beri analgetik
4. Hidroksiurea 15-20 mg/kg dapat
meningkatkan Hb F dan mengurangi sickling
• HbE perubahan aa glutamine jadi lysine.
• HbS (lihat slide sebelumnya)
• HbD
1. Pasien heterozigot tidak menunjukkan
kelainan hematologik
2. Pasien homozigot anemia hemolitik ringan
• HbC lisin menggantikan asam glutamat
Pada homozigot anemia hemolitik ringan
dengan sel target nyata
THALASSEMIA
• Thalassemia – α berkurangnya atau tidak
diproduksinya rantai globin α
• Thalassemia – β berkurangnya atau tidak
diproduksinya rantai globin β
• Thalassemia - δ β berkurangnya atau tidak
diproduksinya kedua rantai globin
• Thalassemia β / HbE diwarisi dari salah satu
orang tua yang pembawa sifat thalassemia β dan
yang lainnya pembawa sifat HbE
Thalassemia α
1. Silent carrier (αα/α-) = asimtomatik
2. Thalassemia trait α ( α-/α- atau αα/-- ) =
anemia ringan
3. HbH disease ( α-/-- ) = anemia hemolitik
sedang-berat , ada Heinz’s bodies (lihat
dengan pengecatan supravital : Brillian
cressyl blue)
4. Hb Barts ( --/-- ) meninggal.
Tidak dapat
bertahan hidup
Thalassemia β
1. β-mayor
- Perlu transfusi darah over Fe sirosis hati
anak DM meninggal (4-5 tahun)
- Jika tidak dapat transfusi darah Cooley’s
anemia (thalassemia face, kerdil)
2. β-intermedia = anemia sedang-berat
3. β-minor = asimtomatik
PATOFISIOLOGI THALASSEMIA β
α berpresipitasi pada
Gangguan
prekursor SDM
pematangan
Umur eritrosit dalam sumsum
ANEMIA prekursor eritroid &
memendek tulang dan sel
eritropoesis tidak
progenitor dalam
efektif
darah tepi.
INTRAKORPUSKULAR
didapat
PATOGENESIS
Eritrosit
diselimuti
Dihancurkan di Hemolisis
lapisan
lien dan hati ekstravaskuler
IgG/kompleme
n
Bilirubinemia
indirek :anemia
dan hati
ANEMIA HEMOLITIK AUTOIMUN DINGIN
PATOGENESIS
Bentuk kompleks
Autoantibodi IgM
penyerang Menimbulkan
ikat antigen
membran kerusakan
membran eritrosit
(komplemen membran eritrosit
(anti-I) dan C1q
C56789)
Kerusakan hebat
(hemolisis
intravaskuler),
kerusakan
minimal
(hemolisis
ekstravaskuler)
Aloimun
1. Hemolytic transfusion reactions
2. Hemolytic disease of new born
3. Allograft (bone-marrow transplantation)
YANG DIINDUKSI OBAT
1. Innocent by sander : deposisi komplemen melalui kompleks
obat-protein[antigen]-antibodi pada permukaan eritrosit
(quinine, kuinidin, rifampisin)
2. Obat sebagai hapten : obat bergabung dengan protein
membran eritrosit jadi antigen komplit (penisilin, ampisilin)
3. Anemia hemolitik autoimun sejati : obat menyebabkan
perubahan pada membran eritrosit sehingga bentuk
autoantigen dari membran sendiri (metildopa, fludarabine)