Disusun oleh :
Truelly Juniette Chananta (406162119)
Pembimbing :
dr. Eko Sugihanto, Sp.PD FINASIM
Destruksi makrofag
Pembentukan
Resolusi Kelenjar limfe
kompleks Ghon
Kalsifikasi/
SIkatriks Kompleks Ranke
Penyebaran hematogen
Perkijuan
Pecah
Lesi di hepar, lien, ginjal
tulang, otak dll
Lesi sekunder
Patogenesis tuberkulosis
GEJALA TB PARU
1. Gejala respiratorik:
- Batuk ≥ 2 minggu dengan sebab tidak jelas
- Dahak bercampur darah
- Sesak napas
- Nyeri dada
2. Gejala tambahan
- Demam
- Badan lemah, nafsu makan turun,
BB turun, malaise, keringat malam, demam
PEMERIKSAAN FISIK
• Demam dapat mencapai 40-42˚C
• Konjungtiva anemis
• Auskultasi paru dapat ditemukan rhonki basah kasar,
jika ada penebalan pleura suara vesikuler melemah.
• Perkusi paru jika infiltrat luas hiper sonor
• Pleuritis efusi pleura perkusi suara menjadi pekak
• Stem fremitus meningkat cavitas atau infiltrat luas
• Pembesaran kelenjar getah bening yang tidak nyeri
• Jika terjadi jaringan fibrotik yang luas tanda-tanda
gagal jantung kanan ditemukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan sputum
• 3 batang kuman BTA dalam 1 sediaan dengan pewarnaan Ziehl-
Neelsen basic fuchsin dyes
• Xpert MTB/RIF can simultaneously detect TB and
rifampisin resistance in <2 h
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan radiologis
Aktif (infiltrat, kavitas)
Tidak aktif (fibrotik, kalsifikasi)
• Pemeriksan darah : neutrofilia, LED, limfositosis
• Histopatologis (diagnostik) granuloma, perkijuan
• Serologis : (PAP, Bactec, PCR)
• Kultur : Lowenstein-Jensen or Middlebrook 7H10) dan
diinkubasi pada suhu 37°C (under 5% CO2 for
Middlebrook medium).
Chest radiograph showing right hilar lymph node
enlargement with infiltration into the surrounding lung tissue
in a child with primary tuberculosis.
Chest radiograph showing a right-upper-lobe
infiltrate and a cavity with an air-fluid level in a patient with active
tuberculosis
Chest radiograph showing bilateral miliary (milletsized)
infiltrates in a child.
Pasien HIV + uji
tuberkulin 5 mm bernilai
positif
Penatalaksanaan
INH Hipersensitif