Anda di halaman 1dari 1

Nama :

Kelas :
Mapel : Bahasa Indonesia
TUGAS AKHIR BAB II
- Membuat teks eksposisi
- Tema : “Penyebab utama kerusakan alam adalah perilaku manusia”

Pada saat ini keadaan alam semakin memburuk. Kerusakan alam terus menerus terjadi dan menimbulkan
berbagai dampak bagi kehidupan manusia, manusia kerap kali mengeluh atas dampak dari kerusakan alam
tersebut padahal tanpa mereka sadari kerusakan alam itu diakibatkan oleh perilaku mereka sendiri. Hal ini dapat
terjadi karena kurangnya rasa peduli manusia terhadap alam, manusia terkadang hanya dapat memanfaatkan
sumber daya alam yang ada tanpa ingin melestarikannya, tanpa mereka sadari berangsur-angsur sumber daya
alam pun akan semakin berkurang jika tidak diimbangi dengan pelestariannya.

Kerusakan alam ini sangat sulit untuk ditangani karena manusia terkadang terlalu serakah untuk memanfaatkan
sumber daya alam demi memenuhi kebutuhannya, contohnya saja pada masa kini manusia kerap melakukan
aktivitas penebangan liar atau penebangan hutan secara ilegal yang mengakibatkan semakin berkurangnya
pepohonan di hutan dan hutan pun semakin gundul,contohnya saja pada 25 Januari 2018 terjadi kasus
penebangan hutan ilegal seluas 70 Ha untuk perluasan wilayah pertambangan di kawasan hutan produksi
Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah tepatnya berlokasi di Kecamatan
Sepang Simin Kabupaten Gunung Mas dan Kecamatan Banama Tingang Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan
Tengah, yang menyebabkan mengurangnya vegetasi yang ada dihutan produksi.

Selain penebangan liar kerusakan alam juga dapat diakibatkan oleh kebakaran hutan, memang kebakaran hutan
terkadang diakibatkan oleh faktor alam contohnya saja karena musim kemarau panjang, namun terkadang ada
pula yang disebabkan oleh perilaku manusia yang sengaja maupun tidak sengaja, faktor ketidaksengajaan
biasanya akibat kelalaian manusia yang membuang puting rokok sembarangan sehingga mengakibatkan
kebakaran hutan dan membuat dampak yang sangat buruk, dan ada pula karena faktor kesengajaan contohnya
saja masyarakat di Kalimantan Tengah yang sejak dulu memiliki tradisi membakar hutan saat ingin memasuki
musim menanam atau “wayah manugal” kegiatan membakar hutan ini dilakukan agar hutan yang nantinya akan
ditanami memiliki tanah yang subur, namun tanpa disadari tradisi ini mengakibatkan dampak yang buruk yaitu
adanya bencana kabut asap yang dapat menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan. Dan pada tahun 2019
terhitung sebesar 44.769,00 Ha hutan di Kalimantan Tengah yang telah habis termakan oleh si jago merah,
kebakaran ini terjadi karena faktor alam dan juga faktor perilaku manusia.

Akibat dari kerusakan alam ini adalah terganggunya keseimbangan ekosistem alam contohnya saja : dapat
mengakibatkan banjir, tanah longsor,hilangnya daerah resapan air, sumber daya alam semakin berkurang,
hilangnya ekosistem tempat tinggal bagi hewan hewan hutan yang juga dapat mengakibatkan kelangkaan flora
maupun fauna, dan membuat hutan semakin gundul. Hal tersebut menunjukan bahwa bukan hanya manusia saja
yang merasakan dampak dari kerusakan alam namun hewan juga merasakan dampak yang sama.

Masalah kerusakan alam diatas merupakan masalah yang harus segera ditangani agar kerusakan alam tidak
semakin memburuk dan dapat diatasi atau terhentikan, salah satu cara yang paling sederhana untuk mengatasi
masalah tersebut adalah menumbuhkan perilaku dan rasa cinta lingkungan terhadap masyarakat, dan
mensosialisasikan kepada masyarakat tentang betapa pentingnya menjaga kelestarian alam agar sumber daya
alam tetap terjaga. Serta masyarakat juga harus menghilangkan perilaku yang sering merusak alam seperti buang
sampah sembarangan. Jagalah hutan kita karena hutan adalah paru-paru dunia. Tetap jaga dan lindungi
kelestarian alam ini demi masa depan bumi agar menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai