Anda di halaman 1dari 9

SIFAT FISIK PRODUK PERTANIAN

Nama : Ii Puspita Sari


NPM : E1G019091
Kelas : TIP-A
Dosen : Dr. Yazid Ismi Intara,

SOAL
1. Apa yang anda ketahui aneka macam teknis/metode pengukuran sifat fisik mekanik
bahan pertanian baik dilingkup panen, pascapanen maupun pengolahan bahannya
alangkah baiknya ada gambar atau contoh alat.

JAWABAN

A. Sifat Mekanik

Sifat mekanik adalah salah satu yang terpenting karena sifat mekanik
menyatakan kemampuan suatu bahan (seperti komponen yang terbuat dari bahan
tersebut).
Berikut adalah beberapa sifat mekanik yang penting untuk diketahui:
1. Kekuatan (strength)
2. Kekerasan (hardness)
3. Kekenyalan (elasticity)
4. Kekakuan (stiffness)
5. Plastisitas (plasticity)

 Kerusakan mekanis biji yang terjadi selama pemanenan, perontokan, dan


penanganan akan mempengaruhi daya kecambah, serangan serangga dan jamur,
serta mutu produk.
 Kerusakan biji merupakan subjek penting penggilingan, penyediaan pakan ternak
 Kekuatan tekanan, impact, shear resistance perlu untuk kajian tentang
pengurangan ukuran biji dan cracking yang timbuk selama pemanenan dan
penanganan.
 Koefisien gesek statis dan slaiding perlu menduga tingkah laku produk selama
pemanenan, penanganan dan penyimpanan.
 Shearing resistance tanaman perlu untuk pemotongan.
 Sifat rheology dan sifat aliran.

Sifat mekanik terbagi menjadi 2 yaitu :


 Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahanterhadap bebas statis yang besarnya
mengalami perubahan yang lambat.
 Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban dinamis yang
besar berubah-ubah.

Metode Sifat Fisik Mekanik Bahan

a. Kebulatan
Pada metode ini disiapakan 1 buah kemiri setelah
itu dimensi kemiri diukur dengan menggunakan kapiler dan
mekanik dengan ketelitian 0,01 mm yang telah dikalibrasi
terlebih dahulu.
Carcel et al (2012) menyatakan kebulatan adalah
perbandingan diameter rata-rata geometri dengan diameter
terpanjang.
Rumus persamaan:

diameter rata−rata geometri


Kebulatan :
diameter terpanjang

atau
1
3
Kebulatan : A × B × C
A
b. Kebundaran
Pada metode ini disiapakan 1 buah kemiri setelah
itu dimensi kemiri diukur dengan menggunakan kapiler dan
mekanik dengan ketelitian 0,01 mm yang telah dikalibrasi
terlebih dahulu.
Mohsenin (1986) kebundaran adalah ukuran
ketajaman sudut suatu bahan padat berkisar antara 0 sampai
1. Jika nilai semakin mendekati 1 maka bentuk bahan akan semakin mendekati
bentuk bundar. Beberapa metode telah diajukan untuk melakukan estimasi nilai
kebundaran.

Rumus persamaan:

luasbidang dengan intersep terkecil


Kebulatan :
luas bidang intersep terbesar

Atau

Ap
Kebulatan :
Ac

Analisis Ukuran
1. Dengan Metode Analisis Gambar
Dilakukan dengan menggambar bentuk bahan hasil pertanian yang terlihat
pada sumbu x-y yang saling tegak lurus, namun gambar yang terlihat hanya akan
nampak 2 dimensi saja. Agar nampak 3 dimensi dipakai sumbu z yang saling tegak
lurus dengan sumbu x dan sumbu y pula. Untuk mengukur gambar harus diputar 90o.
2. Dengan Metode Diameter
Pada contoh tersebut dilakukan penggambaran untuk mendekati bentuk bahan
yang tidak menentu tersebut yakni dengan gambar lingkaran, lalu ditarik diameter
dari ujung satu ke ujung lainnya. Setelah itu baru bisa dihitung ukuran bahan. Untuk
bagian lingkaran yang masih tidak tertutup bahan diabaikan karena dianggap sangat
kecil nilainya.
3. Dengan Metode Diameter Geometris
Metode ini paling banyak digunakan. Dilakukan dengan memakai diameter
lingkaran geometri.

SIFAT PERMUKAAN KEKERASAN


Kekerasan (hardness) adalah mengukur ketahanan bahan dengan komposisi
bahan dan tingkat kematangan khususnya pada buah-buahan. Pada umumnya buah
akan menjadi lunak bila semakin matang meskipun ada buah yang matang tanpa
menjadi lunak.
Alat Pengukur kekerasan

A. PANEN
Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam),
tapi merupakan awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan untuk
penyimpanan dan pemasaran. Komoditas yang dipanen tersebut selanjutnya akan
melalui jalur-jalur tataniaga, sampai berada di tangan konsumen. Panjang-pendeknya
jalur tataniaga tersebut menentukan tindakan panen dan pasca panen yang bagaimana
yang sebaiknya dilakukan.
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, hal utama yang perlu diperhatikan
pada pemanenan, yaitu :
1. Menentukan waktu panen yang tepat. Yaitu menentukan “kematangan” yang tepat
dan saat panen yang sesuai, dapat dilakukan berbagai cara, yaitu :
a. Cara visual / penampakan : misal dengan melihat warna kulit, bentuk buah,
ukuran, perubahan bagian tanaman.
b. Cara fisik : misal dengan perabaan, buah lunak, umbi keras.
c. Cara komputasi, yaitu menghitung umur tanaman sejak tanam atau umur
buah dari mulai bunga mekar.
d. Cara kimia: melakukan pengukuran/analisis kandungan zat atau senyawa
yang ada dalam komoditas, seperti: kadar gula
2. Melakukan penanganan panen yang baik
Yaitu menekan kerusakan yang dapat terjadi untuk menentukan waktu
panen mana yang sesuai untuk menentukan kematangan suatu komoditas, kita
harus mengetahui proses pertumbuhan dan kematangan pada bagian yang ingin
dipanen.
Missal: tomat proses pertumbuhannya dari terbentuk buah kecil sampai saat
ukurannya tidsak betambah lagi. Krikteria kematangan perubahan warna pada
tomat dari hijau-hijau kekuningan-kuning kemerahan-merah merata.

Penanganan segera setelah panen


1. Pengeringan (drying) bertujuan mengurangi kadar air dari komoditas. Pada biji
bijian pengeringan dilakukan sampai kadar air tertentu agar dapat disimpan lama.
Pada bawang merah pengeringan hanya dilakukan sampai kulit mengering.
2. Pendinginan pendahuluan (precooling) untuk buah-buahan dan sayuran buah.
Buah setelah dipanen segera disimpan di tempat yang dingin/sejuk, tidak terkena
sinar matahari, agar panas yang terbawa dari kebun dapat segera didinginkan dan
mengurangi penguapan, sehingga kesegaran buah dapat bertahan lebih lama. Bila
fasilitas tersedia, precooling ini sebaiknya dilakukan pada temperatur rendah
(sekitar 10°C) dalam waktu 1 – 2 jam.
3. Pemulihan (curing) untuk ubi, umbi dan rhizom. Pada bawang merah, jahe dan
kentang dilakukan pemulihan dengan cara dijemur selama 1 – 2 jam sampai tanah
yang menempel pada umbi kering dan mudah dilepaskan/ umbi dibersihkan, telah
itu juga segera disimpan di tempat yang dingin / sejuk dan kering. Untuk kentang
8 segera disimpan di tempat gelap (tidak ada penyinaran) Curing juga berperan
menutup luka yang terjadi pada saat panen.
4. Pengikatan (bunching) dilakukan pada sayuran daun, umbi akar (wortel) dan
pada buah yang bertangkai seperti rambutan, lengkeng dll. Pengikatan dilakukan
untuk memudahkan penanganan dan mengurangi kerusakan.
5. Pencucian (washing) dilakukan pada sayuran daun yang tumbuh dekat tanah
untuk membersihkan kotoran yang menempel dan memberi kesegaran. Selain itu
dengan pencucian juga dapat mengurangi residu pestisida dan hama penyakit
yang terbawa. Pencucian disarankan menggunakan air yang bersih, penggunaan
desinfektan pada air pencuci sangat dianjurkan. Kentang dan ubi jalar tidak
disarankan untuk dicuci. Pada mentimun pencucian berakibat buah tidak tahan
simpan, karena lapisan lilin pada permukaan buah ikut tercuci. Pada pisang
pencucian dapat menunda kematangan.
6. Pembersihan ( cleaning, trimming) yaitu membersihkan dari kotoran atau
benda asing lain, mengambil bagian-bagian yang tidak dikehendaki seperti daun,
tangkai atau akar yang tidak dikehendaki.
7. Sortasi yaitu pemisahan komoditas yang layak pasar (marketable) dengan yang
tidak layak pasar, terutama yang cacat dan terkena hama atau penyakit agar tidak
menular pada yang sehat.

B. PENANGANAN PASCA PANEN


Pasca panen diartikan sebagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada
hasil pertaniansetelah panen sampai berada ditangan konsumen. Penanganan pasca
panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik dan sesuai/tepat
untuk dapat segera dikonsumsi untuk bahan baku pengolahan.
Penanganan pasca panen umumnya meliputi pekerjaan:
1. Grading (pengkelasan) dan standarisasi : Grading adalah pemilahan berdasarkan
kelas kualitas. Biasanya dibagi dalam kelas 1, kelas 2, kelas 3 dan seterusnya,
atau kelas A, kelas B, kelas C dan seterusnya. Tujuan dari tindakan grading ini
adalah untuk memebrikan nilai lebih (harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang
lebih baik.
2. Pengemasan dan pelabelan : proses untuk Melindungi komoditas dari
kerusakan, Memudahkan penanganan, Meningkatkan pelayanan dalam
pemasaran Praktis untuk konsumen (pengemasan dalam skala kecil) Lebih
menarik.
3. Penyimpanan : Memperpanjang kegunaan (dalam beberapa kasus, meningkatkan
kualitas), Menampung produk yang melimpah, Menyediakan komoditas tertentu
sepanjang tahun , Membantu dalam pengaturan pemasaran Meningkatkan
keuntungan finansial bagi produsen , Mempertahankan kualiatas dari komoditas
yang disimpan.
4. Pengangkutan : Pengangkutan umumnya diartikan sebagai penyimpanan berjalan.
Semua kondisi penyimpanan pada komoditas yang diangkut harus diterapkan.

C. PENGELOLAAN (PROCESSING).
Teknik Pengolahan merupakan Suatu seni dan ilmu yang mempelajari tenaga
dan sumber daya alam untuk meningkatkan daya karya manusia di bidang pengolahan
hasil pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Pengolahan merupakan semua aktivitas yang merubah bentuk, ukuran dan
sifat-sifat dari hasil pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Kedelai
di ruba menjadi tempe baru bisa dimanfaatkan.
Hasil akhir yang akan dijual/dipasarkan sehingga hasil akhir harus
mempunyai kualitas yang baik. Untuk itu diperlukan teknik-teknik pengolahan yang :
• Dapat meningkatkan mutu
• Produktivitas yang tinggi (Hasil/satuan waktu)
• Efisiensi tinggi

Aktivitas-aktivitas dalam Teknik Pengolahan


1. Pembersihan (Cleaning
 Membuang bahan-bahan asing/ kotoran seperti debu.
• Contoh: kentang melewati proses pencucian
2. Sortasi (Sorting)
 Pemilihan/ pemisahan bahan yang buruk, busuk dari bahan yang baik
3. Penentuan mutu/kualitas (Grading)
 Contoh: penentuan mutu kentang Grade A ukuran, mata tunas, kulit.
4. Perlakuan (Treating)
 Contoh : perontokan gabah : pemipilan jagung : pengupasan kacang, dll
5. Pengeringan (Drying)
 Proses pengeluaran air dari bahan sampai keadaan kadar air yang setimbang dengan
keadaan udara atmosfer normal
6. Persiapan pembersihan (Dressing)
 Contoh: mengulitiayam
7. Penyimpanan (Conditional Storage)
8. Memecah (Crushing)
 Contoh: memecahpolong-polonganseperti kemiri
9. Penanganan (Handling)
10. Pengecilan ukuran (Size Reduction)
11. Penyejukan (Air Conditioning)
12. Pendinginan (Refrigeration).

GAMBAR ALAT SIFAT FISIK MEKANIK BAHAN


Pengolahan :
Panen :

Pengemasan:

Anda mungkin juga menyukai