Nim: P27820122078
Kelas_Absen: D3 Reguler B_28
Tanggal Pengerjaan: 17 Januari 2023
VITAMIN
Mineral dibagi menjadi dua yaitu makromineral (kebutuhan harian >100mg) dan
mikromineral (kebutuhan harian <100mg).
1. Makromineral
A. Natrium
Fungsi: mkeseimbangan cairan dalam kompartemennya, keseimbangan
asam basa dalam tubuh, berperan dalam transmisi syaraf dan kontraksi
otot, absorpsi glukosa dan alat angkut zat gizi lain melalui membran.
B. Klorida
Fungsi: Ion Cl membantu mengangkut CO2 Ke paru-paru dan keluar
tubuh, Bagian dari asam klorida yang memelihara suasana asam dalam
lambung, Menjaga pH atau tingkat keasaman darah, jumlah cairan tubuh,
dan aktivitas saluran pencernaan.
C. Kalium
Fungsi: Membantu mengatur keseimbangan cairan, Menunjang kinerja
system syaraf, Mengatur kontraksi otot dan jantung, Menjaga kadar
tekanan darah, Mencegah osteoporosis dan batu ginjal.
D. Kalsium
Fungsi: membantu pembentukan tulang dan gigi, Mengatur pembekuan
darah, Katalisator reaksi-reaksi biologis, dan meningkatkan fungsi
transpor membran sel.
E. Fosfor
Fungsi: menguatkan tulang dan gigi, Mengatur pengalihan energi,
Absorpsi dan transportasi zat gizi, Bagian dari ikatan tubuh essensial,
Pengaturan keseimbangan asam basa.
F. Magnesium
Fungsi: membantu membangun tulang, memperbaiki penampilan fungsi
saraf, penghasil energi dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia.
G. Sulfur
Fungsi: diperlukan untuk sintesis zat-zat penting, berperan dalam reaksi
oksidasi reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormon insulin serta
membantu detoksifikasi. melarutkan sisa metabolisme sehingga bisa
dikeluarkan melalui urine.
2. Mikromineral
A. Fe (Besi)
Fungsi: sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh,
sebagai alat angkut elektron di dalam sel dan sebagai reaksi enzim di
dalam jaringan tubuh.
B. Zn (Seng)
Fungsi: berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa, sebagai
bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang
diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.
C. I (Iodium)
Fungsi: digunakan untuk mensitesis hormon tiroksin, tetraiodotironin
(T4), dan Triiodotironin ( T3), berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan.
D. Se (Selenium)
Fungsi: Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat
memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi, selenium bersifat sebagai
racun terhadap sel-sel kanker, juga menghambat pertumbuhan tumor
dalam jaringan payudara manusia, juga sebagai stimulan yang penting
bagi sistem kekebalan.
E. Cu (Tembaga)
Fungsi: sebagai bagian dari enzim. Tembaga berperan dalam mencegah
anemia, tembaga juga berperan dalam perubahan asam amino tirosin
menjadi melanin.
F. Mn (Mangan)
Fungsi: Mangan diperlukan untuk pembukaan tulang rangka dan jaringan
pengikat. Mangan juga membantu dalam banyak proses metabolisme
sebagai bagian enzim-enzim yang tersangkut dalam sintesis asam lemak
dan kolesterol, pembentukan urea, pelepasan lipida dari hati, metabolisme
karbohidrat, dan sintesis mukopolisakarida.
G. F (Flor)
Fungsi: berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi dan menjaga
stabilitas tulang dari kehilangan kalsium (misalnya pada wanita yang
mengalami menopause).
H. Cr (Khrom)
Fungsi: krom berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom
bekerja sama dengan insulin dalam memudahkan masuknya glukosa ke
dalam sel-sel.
I. Mo (Molibden)
Fungsi: sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin oksidase,
sulfat oksidase, dan aldehid oksidase yang mengkatalis reaksi-reaksi
oksidasi-reduksi seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin
dan sulfit.
J. Si (Silikon)
Fungsi: memainkan peran penting dalam pencegahan aterosklerosis,
insomnia, dan tuberkulosis, dan toksisitas aluminium.
K. As (Arsen)
Fungsi: Arsenik dalam dosis tertentu pernah digunakan mengobati
beberapa penyakit, seperti psoriasis, sifilis, ulkus kulit, dan penyakit
persendian.
L. Ni (Nikel)
Fungsi: membantu mengatasi anemia defisiensi besi, juga menangani
osteoporosis.
M. Bo (Boron)
Fungsi: berperan dalam proses pertumbuhan tulang, pembangunan otot,
pembentukan hormon reproduksi, serta metabolisme energi. Boron diduga
bekerja dengan cara memengaruhi metabolisme mineral, seperti kalsium,
magnesium, dan fosfor.