Anda di halaman 1dari 18

Pada bab ini BAB

akan dibahas IV
bagaimana cara
hewan
memperoleh NUTRISI DAN PENCERNAAN
makanan,
MAKANAN
pengelompokan
organisme Semua zat yang berasal dari
berdasarkan
tumbuhan dan hewan terdiri dari
makanan serta
komponen kompleks yang tidak dapat
bagaimana
proses digunakan secara langsung, maka

pencernaan diperlukan pemecahan agar menjadi


makanan pada komponen yang lebih sederhana. Digesti
beberapa merupakan proses penguraian bahan
hewan. makanan yang terjadi dalam saluran

Setelah pencernaan, yaitu agar dapat diserap


mempelajari dan digunakan oleh jaringan-jaringan
bab ini tubuh.
diharapkan Pada pencernaan tersangkut
mahasiswa suatu seri proses mekanik dan khemis
mampu:
dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
1. menjelaskan Fungsi utama pencernaan adalah
cara-cara memecah molekul kompleks dan
hewan molekul besar dalam makanan sehingga
memperoleh
molekul itu dapat diserap dan
makanan
digunakan tubuh. Makanan direduksi
2. bagaimanan secara fisis. Reduksi yang lebih lanjut
cara hewan berlangsung secara kimia, menyerap
mengolah hasil pencernaan, bahan buangan yang
makanan
tidak dapat dicerna ditahan dan dibuang
keluar tubuh.

47
Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan
diabsorbsi atau diserap oleh dinding saluran pencernaan. Zat-zat makanan
tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak berguna sebagai nutrisi
sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan dipersiapkan untuk
diabsorbsi melalui proses-proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim
tertentu dalam saluran pencernaan. Pola system pencernaan pada hewan
umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esophagus,
lambung, dan usus. Namun demikian struktur alat pencernaan berbeda-beda
dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat
organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya.

1. Pengertian Nutrisi dan Jenis-jenis Nutrisi


Nutrisi adalah substansi oganik yag dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi
oleh tubuh. Nutrisi juga bisa dikatakan sebagai semua makanan yang
mengandung zat-zat gizi yang diutuhkan oleh tubuh baik untuk
mempertahankan keseimbangan metabolisme atau sebagai pembangun.
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan anutrisi. Cairan
dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata ‘makanan’ juga
bisa dipakai. Istilah ini kadang-kadang dipakai dengan kiasan, seperti “
makanan untuk pemikiran “. Kecukupan makann dapat dinilai dengan status
gizi secara antropometri.
Secara arti luas nutrisi merupakan rangakaian proses dimana suatu
organisme memasukkan makanan ke dalam tubuhnya, dicerna, kemudian
makanan tersebut diubah menjadi sel jaringan baru dan energi yang sangat
penting bagi bermacam-macam kegiatan tubuh. Secara singkat proses
tersebut meliputi cara memasukkan makanan, pencernaan makanan dan
asimilasi. Arti nutrisi dalam kesehatan adalah substansi organic yang

48
dibutuhkan organize untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan,
pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang
selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
Beberapa nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh organisma diantaranya:
a. Karbohidrat
Karbohidrat (glukosa 6 phospat atau glikogen) merupakan zat gizi yang
terdapat dalam makanan, pada umumnya berbentuk amilum,
digunakan terutama sebagai sumber energi kimia utama atau dapat
diubah menjadi zat metabolic antara atau lemak. Sebaliknya protein
atau lemak juga dapat oleh kebanyakan hewan menjadi karbohidrat.
Sumber utama karbohidrat adalah gula, pati, dan selulos dari tumbuhan
dan glikogen yang tersimpan dalam jaringan hewan.

b. Lemak
Molekul-molekul lemak dan lipid secara khusus cocok sebagai penyedia
energi. Untuk setiap gram, lemak menyediakan energi dua kali lipat
energi kalor di banding setiap gram protein atau karbohidrat dan
secara osmotik tidak aktif, sebab lemak tidak larut dalam air. Lemak
dan lipid dapat menyimpan secara nyat lebih banyak energi per unit
jaringan. Lemak umumnya disimpan oleh hewan untuk digunakan pada
saat deficit kalori, yaitu pada saat pengeluaran kalori melebihi
pemasukan energi. Molekul-molekul lemak meliputi asam lemak,
monogliserida, sterols dan phospolipid.

c. Protein
Protein yang telah diubah kedalam bentuk asam amino oleh enzim
pepsin di usus halus mempunyai sifat larut dalam air, dan diserap
secara pasif dan langsung memasuki pembuluh darah. Protein
digunakan sebagai komponen structural dari jaringan lemak dan
sebagai enzim-enzim. Protein jaringan hewan tersusun atas sekitar 20

49
macam asam amino. Asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri
oleh hewan tetapi diperlukan untuk sintesis protein esensial disebut
asam amino esensial.

d. Asam nukleat
Meskipun asam-asam nukleat essensial untuk mesin genetik sel, semua
sel hewan mampu mensintesisnya dari prekusor sederhana.

e. Garam-garam anorganik.
Beberapa klorida, sulfat, fosfat, dan garam-garam karbonat dari
kalsium, kalium, natrium, dan magnesium merupakan isi penting dari
cairn intrasel dan ekstrassel. Kalsium fosfat (hidroksiapatite) suatu
bahan kristalin yang berfungsi mengeras tulang vertebrata dan
cangkang moluska. Besi, tembaga dan logam lain diperlukan untuk
reaksi redoks dan untuk pengangkutan dan pengikatan oksigen.

f. Vitamin
Vitamin-vitamin dan zat-zat organic khusus umumnya berfungsi hanya
dalam jumlah sedikit. Kemampuan spesies mensintesis vitamin berbeda-
beda dan vitamin-vitamin essensial yang tidak dapat diproduksi sendiri
oleh hewan harus diperoleh dari sumber lain, terutama dari tumbuhan
dan daging hewan pemakan tumbuhan atau mikroba-mikroba tertentu.
Contohnya asam askorbat (vitamin C) disintesis oleh banyak hewan,
tetapi tidak oleh manusia. Manusia juga tergantung pada bakteri usus
untuk memproduksi vitamin K dan B 12. Vitamin yang larut dalam lemak
(A,D,E,K) disimpan dalam timbunan lemak tubuh, tetapi vitamin yang
larut dalam air seperti asam askorbat tidak dapat disimpan dan
kelebihannya akan keluar bersama urin.

50
Tabel 1. Beberapa jenis vitamin dan sumbernya
Jenis vitamin Sumber Fungsi
Vitamin A Lemak hewani, mentega, Membantu pertumbuhan sel
susu,dll tubuh dan
penglihatan,menyehatkan
rambut dan kulit, integritas
badan epitel, dan mencegah
xerophtalmia.
Vitamin B1 Ikan,kacang- Metabolisme
(thiamin) larut kacangan,dll karbohidrat,membantu
kedalam air kelancaran sistem persarafan
dan mencegah beri-beri atau
penyakit yang ditandai neuritis.
Vitamin B2 Telur,sayuran hijau,dll Membantu pembentukan
(riboflavin) larut enzim, pertumbuhan dan
dalam air membantu adaptasi cahaya
dalam mata
Vitamin B3 Hati, ikan, telur, dll Metabolisme karbohidrat,
(niacin) lemak, protein dan komponen
enzim serta mencegah
menurunnya nafsu makan
Vitamin B6 Sayuran, daging, Membantu kesehatan gusi dan
(pyridoksin) pisang,dll gigi, pembentukan sel darah
merah, serta metabolisme
karbohidrat, lemak, protein.
Vitamin B12 Hati, susu, daging, dll Metabolisme protein,
(cyanocobalamin membantu pembentukan sel
) darah merah, kesehatan
jaringan, dan mencegah
anemia.
Vitamin C Jeruk, tomat, kubis,dll Menjaga kesehatan tung, gigi,
(ascorbutacid) dan gusi, membantu
pembentukan dinding
pembuluh darah dan pembuluh
kapiler, kesembuhan jaringan
dan tulang, serta memudahkan
penyerapan zat besi dan asam
folat
Vitamin D Susu, mentega, hati,dll Membantu penyerapan kalsium
dan fosfor serta mencegah
rachitis
Vitamin E (alpha Sayuran hijau Membantu pembentukan sel
tochoperol) darah merah dan melindungi
asam amino
Vitamin (biotin) Susu, hati, dll Membantu kegiatan enzim
serta metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein
Vitamin K Hati, telur, dll Membatu produksi rotrombin
51
2. Fungsi Makanan
Setiap makhluk hidup akan membutuhkan makanan untuk dapat tetap
bertahan hidup. Pada umunya sebagian besar makhluk hidup akan merasa
lapar dan lemas apbila kekurangan makanan. Sebagian besar makhluk hidup
akan mati apabila tidak makan untuk jangka waktu yang lama berturut-turut.
Namun ada juga makhluk hidup yang mampu bertahan dalam kondisi yang
ekstrim tanpa makanan untuk jangka waktu yang lama dengan melakukan
teknik tertentu. Berikut ini merupakan fungsi umum dari makanan yang kita
makan setiap hari.
a. Untuk memberikan tenaga atau energi pada tubuh makhluk hidup
sehingga dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari
b. Sumber pengatur dan pelindung tubuh terhadap penyakit
c. Sumber pembngun tubuh baik untuk pertumbuhan maupun
perbaikan tubuh
d. Sebagai sumber bahan pengganti sel-sel tua yang using dimakan usia
e. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan,
misalnya keseimbangan air, keseimbangan asam-basah, dan
keseimbangan mineral didalam cairan tubuh

3. Pengelompokkan organisme
Secara bebas organisme dikelompokkan menjadi ototrof, heterotrof
dan saaprozoik
a. Organisme ototrof
Merupakan organisme yang mampu mensintesis senyawa
organic esensial dari mineral inorganic, yang termasuk kelompok ini
adalah: (1) tumbuhan yang mengandung klorofil (fototrof). Organisme
ini mampu mengubah energi kimia dalam proses fotosintesis. Yang
termasuk kelompok ini adalah: bakteri sulfur berwarna, algae (biru-
hijau, merah, coklat, hijau). Warna yang timbul pada organisme ini
disebabkan karena adanya pigmen yang khusus yaitu klorofil yang

52
peranannya mengikat cahaya. Karena jasa klorofil, tumbuhan hijau
dapat mengikat energi matahari dan mengkombinasikan CO2 dengan
H2O membentuk gula yang merupakan sumber energi terbesar untuk
makhluk hidup. (2) Khemotrof. Pada organisme yang tergolong
kelompok ini, energinya tidak diperoleh dari cahaya tetapi dari
oksidasi beberapa persenyawaan inorganik.

b. Organisme heterotrof
Merupakan organisme yang membutuhkan senyawa organik
sebagai makanan, tetapi mempunyai kemampuan terbatas dalam
mensintesis senyawa organik.

c. Organisme saprozoik
Merupakan kelompok kecil heewan (hewan parasit) yang
mampu menghisap senyawa organic yang kompleks melalui
permukaan tanah.

4. Cara-Cara Hewan Memperoleh Makanan


Hewan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan makanan,
beberapa hewan mengintai, mengejar, memukul, menagkap dan
membunuh. Bagi spesies hewan yang menempel (sesil), dalam
mendapatkan makanan harus menggunakan cara yang lebih halus, seperti
mengabsorpsi melalui permukaan tubuh, menyaring makanannya atau
menjebak. Terdapat beberapa cara hewan memperoleh makanan, seperti :
a. Absorpsi melalui permukaan tubuh
Endoparasit, misalnya Protozoa parasit, cacing pita, dan
invertebrate air (Molusca dan Crustacean tertentu mampu mengambil
makanan melalui integumennya dengan jalan mengabsorbsi nya dari
medium dimana mereka mereka hidup. Semua endoparasit berada
dalam jaringan inang atau dalam saluran pencernaan makanan yang

53
kaya akan zat-zat makanan. Oleh sebab itu hewan-hewan tersebut tidak
memiliki alat pencernaan makanan. Beberapa protozoa dan
invertebrate yang hidup bebas ada yang menggunakan permukaan
tubuhnya untuk mengambil makanan dari medium sekitarnya. Molekul-
molekul kecil seperti asam amino diambil dari medium encer dengan
mekanisme transport aktif, sedangkan molekul-molekul yang lebih
besar atau partikel-partikel diambil melalui proses endositosis.

b. Endositosis
Endositosis dibedakan menjadi dua, yaitu pinosistosis dan
fagositosis. Fagositosis terjadi bila suatu molekul atau partikel kecil
menempel ke permukaan sel dan membran sel di bawahnya mengalami
invaginasi, membentuk saluran endositosik. Partikel-partikel ditelan
masuk kedalam vesikel yang terbentuk di dasar saluran. Vesikel yang
telah terisi penuh makanan akan melepaskan diri dari membrane sel
dan kemudian mengapung-apung bebas dalam sitoplasma. Guna
mencernakan makanan, maka lisosom akan berfusi dengan vakuola
makanan . Sambil terjadi proses pencernaan, vacuola makanan beredar
keseluruh sel untuk membagikan zat makanan hasil pencernaan. Sisa
makanan kemudian dikeluarkan dari dalam sel melalui anus sel (anal
pore) secara eksositosis.

Gambar 5.1 cara makan Paramecium dan Amoeba


(sumber: www.gogle.com)

54
c. Menyaring makanan
Hewan yang menetap (sesil) harus menunggu makanan datang
kepadanya. Dalam lingkungan air tawar dan laut terdapat berbagai
kelompok hewan penyaring makanan (suspension feeder). Kebanyakan
dari hewan-hewan tersebut sangat tergantung pada aliran air yang
membawa organisme-organisme kecil yang kemudian mereka
tangkap dengan berbagai cara. Kebanyakan hewan penyaring
makanan adalah hewan kecil yang menetap, misalnya bunga karang
(sponges), Brachiopoda, Lamellibranchiata. Bunga karang juga
menggunakan flagel dari koanosit untuk menciptakan aliran air
internal.

Gambar 5.2 Skematik aliran air pada bunga karang Syconoid


(sumber: Eckert, Roger 1988: 523)

Aliran air melintasi oskulum yang berbentuk kerucut yang


ujungnya terbuka luas, menyebabakan suatu penurunan tekanan (efek
Bernouli) di luar oskulum. Hasilnya air berpindah keluar sponge
melalui oskulum dan air masuk melalui ostia pada dinding tubuhnya.
Partikel-partikel makanan yang masuk bersamar-samar melalui ostia
“ditelan” oleh koanosit-koanosit yang berflagel. Pada
Lamelibranchiata, lender dari campuran mukopolisakarida yang

55
kental berperan penting dalam kebanyakan filter makanan.
Mikroorganisme dan partikel-partikel makanan terbawa air akan
terperangkap pada lapisan lender yang menutupi epithelium bersilia.
Lender itu kemudian di angkut kebagian mulut melalui gerakan silia.

d. Menusuk dan Menghisap


Makan dengan menusuk dan menghisap dijumpai pada
Platyhelminthes, Nematoda, Annelida dan Arthropoda. Diantara
Annelida, lintah adalah penghisap darah dengan menggunakan suatu
zat anti pembekuan darah (zat antikoagulan) dalam air liurnya.
Beberapa cacing pipih yang hidup bebas menangkap mangsanya
dengan cara melilit., kemudian mangsa ditusuk dengan faringnya yang
dapat ditonjolkan keluar dan dapat mengeluarkan enzim proteolitik
untuk mencerna. Insekta penghisap memiliki bagian mulut penusuk
tajam dalam bentuk probosis. Probosis berbentuk suatu tabung seperti
jarum yang bersendi terbentuk dari bibir yang ditunjang dan
dilindungi oleh bagian mulut yang lain. Dua maksilare membentuk
dua kanal yang menuju probasis. Salah satu merupakan salarun dorsal
sebagai jalan untuk cairan yang dihisap dari inang, yang lain adalah
saluran ventral untuk menyalurkan air ludah yang mengandung zat
inti pembekuan dan enzim-enzim ke inang. Pengisapan terjadi karena
kerja dari otot-otot faring. Setelah makan, probosis pada beberapa
serangga akan ditekuk kembali.

Gambar 5.3 Struktur mulut hewan pengisap (http://t2.gstatic.com)

56
5. Kelenjar Pencernaan
Kelenjer pencernaan makanan merupakan bagian sistem pencernaan.
Kelenjer-kelenjer pencernaan tersebut adalah :
a. Kelenjer ludah, menghasilkan air ludah yang mengandung berbagai
zat kimia, satu diantaranya adalah enzim ptyalin atau amilase ludah.
Ptyalin berfungsi membantu mempercepat perombakan tepung
(polisakarida) menjadi maltose (disakarida) dan monosakarida
(glukosa,fruktosa,dan galaktosa).
b. Mukosa lambung (kelenjer getah lambung), menghasilkan
HCL,pepsin,rennin dan lipase. HCL berfungsi melarutkan partikel-
partikel makanan, membunuh bakteri dan mengaktifkan pepsin.
Pepsin berfungsi mengubah protein manjadi polipeptida (protease
dan pepton). Rennin yang hanya terdapat anak-anak dan hewan
berfungsi menubah kaseinogen menjadi kasein (susu protein). Lipase
berfungsi menghidrolisir lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
c. Hati, merupakan kelenjer terbesar yang berfungsi membentuk cairan
empedu yang akan disalurkan ke usus halus. Empedu tidak
mengandung enzim tetapi sangat penting dalam mengemulsi lemak.
d. Kelenjar pankreas, menghasikan getah pankreas yang juga dialirkan
ke dalam usus halus. Getah pankreas mengandung lipase, tripsin, dan
amilase. Trisipsin ( tripsinogen yang telah di aktifkan) berfungs
mengubah protein menjadi peptide dan asam amino. Amilase
mengubah zat tepung menjadi maltose dan disakarida lain. Lipase
berfungsi mengubah lemak yang telah diemulsikan empedu menjadi
asam lemak dan gliserol.
e. Kelenjer Dinding Usus, menghasilkan maltase, sukrase, lactase dan
peptidase. Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam-asam
amino. Sukrase mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Lactase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Maltase

57
mengubah maltose menjadi dua molekul glukosa. Disamping itu
dinding usus halus halus juga menghasilkan enterokinase yang
berfungsi mengaktifkan tripsinogen dari pankreas menjadi tripsin.

6. Proses Pencernaan Makanan Pada Hewan


Pada umumnya saluran pencernaan makanan dibedakan menjadi 4
bagian, yaitu:
a. Bagian memasukkan atau menerima makanan
Merupakan bagian awal dari saluran pencernaan makanan
yang juga merupakan suatu tempat untuk memasukkan makanan dan
menelan,termasuk mulut,farink,paruh,gigi,lidah,dan kelenjar ludah.

b. Bagian penyaluran dan penyimpanan makanan


Esofagus dari hewan chordata dan beberapa hewan
invertebrata berperan dalam menggerakkan bolus (massa makanan)
dengan gerakan peristaltik dari ruang mulut atau farink. Pada
beberapa hewan ditempat tertentu dari saluran pencernaan makanan
terdapat apa yang disebut tembolok, merupakan perbesaran saluran
pencernaan makanan yang menyimpan makanan untuk sementara
sebelum dicerna.

c. Bagian pencernaan makanan


Pada umumnya proses pencernaan pada hewan vertebrata dan
beberapa invertebrata terjadi di 2 tempat yaitu di lambung dan usus.
Lambung merupakan tempat dimana tahap awal pencernaan terjadi
dan umumnya mempunyai lingkungan asam pada hewan
vertebrata,setelah dicerna dilambung,makanan kemudian masuk ke
usus kecil melalui sfingter pilorus. Usus kecil mempunyai lingkungan
basa. Pada umumnya usus kecil dibagi menjadi 3 daerah yaitu
duodenum,jejunum,ileum. Dinding duodenum mensekresikan enzim

58
dan di duodenum ini juga menerima getah yang berasal dari hati dan
pankreas. Jejunum juga mensekresikan enzim. Bagian terakhir dari
usus kecil adalah ileum yang mempunyai peranan mengabsorbsi hasil
akhir pencernaan.
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi
pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut:
1) Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam
akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
2) Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna
sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok
karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi
disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase
menjadi monosakarida,yaitu glukosa. Glukosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan
keseluruh tubuh oleh peredaran darah.
3) Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna
menjadi pepton., maka pepton akan diuraikan oleh enzim
tripsin, komotripsin,dan erepsin menjadi asam amino. Asam
amino kemudian diserap usus dan diedarkan keseluruh
tubuh oleh peredaran darah.
4) Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan
dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang
dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet
lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase
menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh
pembuluh limfe.

59
d. Bagian Mengabsorbsi Air dan Membuang Sisa Makanan
Bagian terakhir saluran pencernaan makanan pada umumnya
berkaitan dengan eliminasi kelebihan air dengan cara absorbsi dan
perubahan makanan yang tidak dicerna menjadi tinja.

Proses pencernaan
Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan
diabsorbsi atau diserap oleh dinding saluran pencernaan. Zat-zat makanan
tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak berguna sebagai zat
nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan dipersiapkan
untuk diabsorbsi melalui proses-proses tertentu dengan bantuan enzim-
enzim tertentu dalam saluran pencernaan. Berikutnya akan dijelaskan
proses pencernaan zat makanan khususnya karbohidrat,protein,dan
lemak dalam masing-masing organ saluran pencernaan.

1. Mulut
Didalam mulut makan dihancurkan oleh gigi-gigi menjadi ukuran
yang lebih kecil dengan tujuan proses pencernaan akan lebih mudah.
Saat dikunyah makanan bercampur air liur yang mengandung enzim
ptyalin. Karbohidrat yang masih berupa polisakarida dipecah menjadi
disakarida yaitu maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Proses ini
hanya sebagian kecil saja karena makanan ditelan dan dalam lambung
enzim ini menjadi tidak aktif.

2. Esofagus
Tidak ada proses khusus pencernaan makanan disini. Makanan
melewati saluran dalam esofagus dengan sangat mudah dalam
hitungan detik. Dinding saluran esofagus sangat licin karena
mengandung cairan mukus yang dihasilkan sel-sel yang terdapat di
dindingnya.

60
3. Lambung
Proses yang sangat penting dalam lambung adalah
bercampurnya makanan dengan getah lambung yang bersifat asam.
Disini juga terjadi proses pencampuran makanan oleh gerakan
kontraksi lambung. Proses pencampuran dengan asam lambung
mengakibatkan makanan menjadi lebih cair dan hancur disebut
dengan chymus.
Pepsin dari lambung memulai pencernaan protein. Enzim ini
bekerja dengan baik karena sifat keasaman dari lambung. Pencernaan
pepsin dilambung ini hanya sekitar 10-30 % dari pencernaan total
protein. Pepsin mempunyai kemampuan mencerna kolagen yang
merupakan unsur utama dari jaringan penyambung interseluler
daging. Proses ini penting untuk memudahkan proses pencernaan
protein selanjutnya.
Tidak ada proses pencernaan khusus dari karbohidrat.
Sedangkan pencernaan lemak dilambung hanya proses minimal oleh
enzim lipase lidah yang berasal dari kelenjar dibawah lidah.

4. Usus halus
Didalam usus halus inilah proses pencernaan dan absorbsi atau
penyerapan zat-zat makanan sebagian besar berlangsung. Proses
pencernaan karbohidrat dilanjutkan kembali disini. Pokok pencernaan
dari karbohidrat adalah memecah molekul karbohidrat menjadi
monosakarida (glukosa,galaktosa,fruktosa) yang bisa diserap usus
masuk keperedaran darah. Tugas ini dilaksanakan oleh enzim yang
dihasilkan oleh pancreas yaitu alfa
amylase,maltase,laktase,sukrase,glukosidase dan alfa dekstrinaase.

61
Pencernaan protein sebagian besar terjadi di usus bagian atas
diawali pengaruh enzim proteolitek yang dihasilkan oleh pankreas.
Protein yang sebagian sudah dipecah dilambung di pecah kembali oleh
enzim dari pankreas yaitu tripsin,kemotripsin,karboksipeptidase dan
proelastase menjadi polipeptida, tripeptida dan asam amino tunggal.
Yanh terkahir adalah enzim peptidase yang terdapat dalam enterosit
(sel dinding usus halus) memecah protein yang berupa polipeptida
besar maupun kecil menjadi asam amino tunggal untuk diserap
kedalam darah.
Kenyataan bahwa lemak tidak larut air menimbulkan masalah
khusus pencernaan yang berada di lingkungan air dalam saluran
pencernaan. Lemak dalam makanan sebagian besar dalam bentuk
trigliserida atau lemak netral. Lemak harus di emulsifikasi kan
terlebih dahulu menjadi gelembung-gelembung lemak yang
ukurannya lebih kecil. Proses emulsifikasi ini sudah dimulai
dilambung melalui kontraksi bagian bawah lambuung dan
pencampuran dengan asam lambung. Kemudian lemak akan menjadi
partikel yang lebih kecil lagi yaitu 300 kali dari sebelumnya. Dengan
bantuan garam empedu yang diproduksi oleh hati. Disini akan
terbentuk micelus (butiran-butiran lemak). Dengan enzim lipase dari
pankreas, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan 2-
monogliserida. Bentuk trigliserida dalam micelus ini yang mudah
diserap oleh usus halus.

5. Usus besar
Pencernaan zat makanan untuk kebutuhan absorbsi sudah tidak
ada lagi dalam usus besar. Yang ada hanya penyerapan air dan
elektrolit untuk memadatkan chymus yang masih dalam bentuk cair.
Chymus dalam usus besar berupa bahan-bahan yang tidak dapat

62
diserap di usus halus misalnya selulosa dari tumbuhan yang nantinya
akan memberikan bentuk feses (tinja) dan dibuan melalui anus.
Dalam usus besar terdapat bakteri yang dapat mencernakan
sebagian kecil selulosa untuk nutrisi bakteri itu sendiri. Aktifitas
bakteri ini membentuk beberapa vitamin K,B12,Tiamin,Riboflavin dan
gas-gas karbon dioksida,hidrogen dan metana. Vitamin K sangat
penting dalam proses pembekuan darah dan hanya ada dalam jumlah
yang sedikit dalam makanan kita. Chymus makin kearah anus makin
padat dan dikeluarkan sebagai feces melalui defekasi (buang air
besar)

Perbandingan Saluran Pencernaan Vertebrata


Panjang sistem pencernaan vertebrata berkolerasi dengan jenis
makanan. Secara umum herbivora dan omnivora memiliki saluran
pencernaan yang lebih besar, relatif terhadap ukuran tubuhnya,
dibandingkan dengan karnivora (Gambar 5.4)

Gambar 5.4 Perbandingan saluran pencernaan karnivora dengan


herbivora
(sumber: Campbell, 2000:37)

Hewan karnivora memiliki ukuran saluran pencernaan yang berbeda


dengan hewan herbivora. Sebagai contoh adalah jika kita membandingkan
saluran pencernaan coyote dengan koala, meskipun kedua mamalia ini
hampir sama ukurannya, usus halus koala jauh lebih panjang,suatu adaptasi
untuk meningkatkan pengolahan daun eukalitus yang berserat dan kurang
protein. Pengunyahan secara ekstensif akan mencincang daun-daun itu
menjadi potongan yang lebih kecil, yang meningkatkan pemaparan makanan
itu kegetah pencernaan.

63
Sekum koala sepanjang 2 meter, merupakan yang terpanjang diantara
hewan-hewan yang berukuran sama. Berfungsi sebagai ruangan fermentasi
dimana bakteri simbiotik mengubah daun-daun yang telah dirajang menjadi
makanan yang lebih bergizi. Panjang saluran pencernaan coyote yang lebih
pendek sudah cukup untuk mencerna daging dan menyerap nutrien dari
jenis makanan ini.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, vegetasi (tumbuhan)
lebih sulit dicerna dibandingka dengan daging. Karena mengandung dinding
sel. Saluran pencernaan lebih panjang akan menyediakan lebih banyak waktu
untuk pencernaan dan lebih banyak luas permukaan untuk penyerapan
nutrien. Contoh lain adalah katak yang mengubah jenis makanan yang di
konsumsi setelah mengalami metamorfosis. Kecebong (larva katak) yang
memakan alga memiliki usus melilit yang sangat panjang. Selama
metamorfosis, sisa tubuhnya tumbuh lebih cepat dibandingkan ususnya,
sehingga katak dewasa karnivora memiliki usus yang lebih pendek relatif
terhadap ukuran tubuhnya.

64

Anda mungkin juga menyukai