Anda di halaman 1dari 56

ZAT GIZI MAKRO DAN

MIKRO
DEFINISI ZAT GIZI
Zat Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun, memelihara
jaringan serta mengatur proses-proses jaringan. Gizi merupakan
bagian penting yang dibutuhkan oleh tubuh guna perkembangan
dan pertumbuhan dalam bentuk dan untuk memperoleh energi,
agar manusia dapat melaksanakan kegiatan fisiknya sehari-hari.
Zat-zat gizi yang dapat memberikan
energi adalah karbohidrat, lemak, ZAT GIZI MAKRO
dan protein, oksidasi zat-zat gizi ini
ZAT GIZI
menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh untuk melakukan ZAT GIZI MIKRO
kegiatan atau aktivitas.
ZAT GIZI MAKRO
Zat Gizi Makro adalah makanan utama yang
membina tubuh dan memberi energi. Zat gizi
makro dibutuhkan dalam jumlah besar dengan
satuan gram (g). Zat gizi makro terdiri atas
karbohidrat, lemak, dan protein.
KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan zat gizi makro yang meliputi gula,


pati dan serat. Gula dan pati memasok energi berupa
glukosa, yaitu sumber energi utama untuk sel-sel darah
merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta dan janin.
Glukosa dapat pula disimpan dalam bentuk glikogen
dalam hati dan otot, atau diubah menjadi lemak tubuh
ketika energi dalam tubuh berlebih.
Dalam Tubuh Manusia Karbohidrat Bermanfaat
untuk Berbagai Keperluan, Antara Lain :

1. Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak: 1


gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.
2. Pembentuk cadangan sumber energi: kelebihan
karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk
lemak sebagai cadangan sumber energi yang
sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
3. Memberi rasa kenyang: karbohidrat mempunyai volume
yang besar dengan adanya selulosa sehingga memberikan
rasa kenyang.
PROTEIN

Protein merupakan komponen struktur utama


seluruh sel tubuh dan berfungsi sebagai enzim,
hormon, dan molekul-molekul penting lain. Protein
dikenal sebagai zat gizi yang unik sebab
menyediakan asam-asam amino esensial untuk
membangun sel-sel tubuh maupun sumber
energi. Karena menyediakan "bahan baku" untuk
membangun tubuh, protein disebut zat
pembangun.
Protein Juga Berfungsi Sebagai:
a) Membangun sel tubuh
b) Mengganti sel tubuh
c) Membuat air susu, enzim dan hormone
d) Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai
buffer, yaitu bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf
konstan.
e) Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh
f) Pemberi kalori
g) Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari
darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam
sel-sel.
LEMAK
Lemak merupakan zat gizi makro, yang mencakup asam
lemak dan trigliserida. Lemak adalah zat gizi yang padat
energi (9 kkal per gram) sehingga lemak penting untuk
menjaga keseimbangan energi dan berat badan. Lemak
menyediakan medium untuk penyerapan vitamin-vitamin
larut lemak (vitamin A, D, E, K). Di dalam makanan, lemak
berfungsi sebagai pelezat makanan sehingga orang
cenderung lebih menyukai makanan berlemak.
Tubuh manusia tidak dapat membuat asam lemak
omega-6 dan omega-3 sehingga asam lemak ini adalah
zat yang esensial
Fungsi lemak
1. Lemak meupakan sumber energi paling padat yang menghasilkan 9 kalori
untuk setiap gram
2. Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat, dan linolinat.
3. Alat angkut vitamin larut lemak yaitu membantu transportasi dan absorpsi
vitamin larut lemak A, D, E, dan K.
4. Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak memperlambat sekresi asam
lambung, dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak
memberi rasa kenyang lebih lama.
5. Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
6. Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan
mencegah kehilangan panas secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi
juga dalam memelihara suhu tubuh.
7. Pelindung organ tubuh, lapisan lemak yang menyelubungi organ tubuh
seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ tersebut tetap di
tempatnya dan melindungi terhadap benturan dan bahaya lain.
ZAT GIZI MIKRO
Zat Gizi Mikro adalah komponen yang diperlukan agar zat
gizi makro dapat berfungsi dengan baik. Zat gizi mikro
dibutuhkan dalam jumlah kecil atau sedikit, tetapi ada di
dalam makanan. Zat gizi mikro terdiri atas mineral dan
vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan milligram (mg)
untuk sebagian besar mineral dan vitamin
VITAMIN
Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari
karbon, hidrogen, oksigen dan terkadang nitrogen atau
elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil agar
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan berjalan
normal. Jenis nutrien ini merupakan zat-zat organik yang
ditemukan pada berbagai macam makanan. Vitamin
tidak dapat di gunakan untuk menghasilkan energi.
VITAMIN LARUT
A, D, E, K
LEMAK

VITAMIN

vitamin B kompleks
VITAMIN LARUT AIR
dan Vitamin C
Vitamin Digolongkan Menjadi
Dua Kelompok
1. Vitamin larut dalam air
Vitamin yang termasuk kelompok larut dalam air adalah vitamin B
dan vitamin C, jenis vitamin ini tidak dapat disimpan dalam tubuh,
kelebihan vitamin ini akan dibuang lewat urine, sehingga defisiensi
vitamin B dan vitamin C lebih mudah terjadi.
2. Vitamin larut dalam lemak
Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin A, D,
E dan K. Jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup
besar, terutama dalam hati.
Sifat-sifat Umum Vitamin Larut Dalam Lemak Dan Vitamin Larut Dalam Air
VITAMIN LARUT LEMAK VITAMIN LARUT AIR
Larut dalam lemak dan pelarut lemak Larut dalam air
Kelebihan konsumsi dari yang Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan
dibutuhkan disimpan dalam tubuh sangat sedikit
Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui Dikeluarkan melalui urine
empedu
Gejala defisiensi berkembang lambat Gejala defisiensi sering terjadi dengan
cepat
Tidak selalu perlu ada dalam makanan Harus selalu ada dalam makanan
sehari-hari sehari-hari
Mempunyai prekursor atau provitamin Umumnya tidak mempunyai prekursor
Diabsorpsi melalui sistem limfe Diabsorpsi melalui vena porta
Hanya dibutuhkan oleh organisme Dibutuhkan oleh organisme sederhana
kompleks dan kompleks
Beberapa jenis sifat toksik pada jumlah Bersifat toksik hanya pada dosis
relatif rendah (6-10 x KGA) tinggi/megadosis (>10 x KGA)
MINERAL
Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam
tubuh manusia. Sumber paling baik mineral adalah makanan hewani,
kecuali magnesium yang lebih banyak terdapat dalam makanan
nabati.
Tubuh manusia tidak dapat mensintesa mineral, sehingga harus
memperoleh dari makanan. Mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah
sedikit. Mineral merupakan zat penting untuk kesehatan tubuh,
karena semua jaringan dan air di dalam tubuh mengandung mineral.
Demikian mineral merupakan komponen penting dari tulang, gigi,
otot, jaringan, darah dan saraf.
MINERAL ORGANIK

MINERAL Mineral yang tidak


MINERAL dibutuhkan
ANORGANIK serta tidak berguna
bagi tubuh kita
MANFAAT MINERAL DALAM TUBUH

Mineral penting dalam pemeliharaan dan pengendaliaan


semua proses faal di dalam tubuh, mengeraskan tulang,
membantu kesehatan jantung, otak dan saraf. Mineral juga
membantu keseimbangan air dan keadaan darah agar jangan
terlalu asam atau terlalu basa selain itu mineral juga
membantu dalam pembuatan anti bodi, yaitu sel-sel yang
berfungsi membunuh kuman.
ANGKA KECUKUPAN GIZI
(AKG)
DEFINISI ANGKA KECUKUPAN GIZI

Secara umum, angka kecukupan gizi merupakan


suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi
semua orang menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
KEBUTUHAN GIZI INDIVIDU

► Rumur Harist Benedict


Rumus ini idealnya digunakan untuk menghitung kebutuhan gizi orang
sehat tetapi bisa juga digunakan untuk pasien sakit
Laki BMR = 66+(13,7xBB)+(5xTB)-(6,8xusia)
Wanita BMR = 655+(9,6xBB)+(1,8xTB)-(4,7xusia)
Energi (Kkal) = BMR x Faktor Aktifitas x Faktor tidur
(catatan: jika status gizi kurang atau normal gunakan berat badan
aktual,. Dan jika status gizinya obesitas gunakan berat badan ideal,
dan apabila ada peningkatan suhu 1oC maka BMR ditambah 13%
dari BMR)
► Rumus Mifflin
Rumus ini untuk menghitung kebutuhan orang sakit
BMR laki = (10xBB)+(6,25xTB)-(5xusia)+5
BMR Wanita = (10xBB)+(6,25xTB)-(5xusia)-161
Energi = BMR x Faktor Aktifitas x Faktor Stress
Faktor Aktivitas Fisik dan Faktor
Stress
► Rumus Konsensus PERKENI 2015
Rumus ini digunakan untuk menghitung kebutuhan gizi pasien penderita Diabetes
Melitus

Berat Badan Ideal (BBI) = (TB – 100) – 10%(TB-100)

BMR Laki = 30 x BBI


BMR Wanita = 25 x BBI
Energi = (BMR + Faktor Aktifitas) – Faktor usia
= ………….+Faktor Stress
Energi = ………….+/- Faktor Koreksi Tubuh
PENILAIAN STATUS GIZI
PENGERTIAN STATUS GIZI

► Status Gizi merupakan keadaan tubuh akibat


konsumsi makanan atau ukuran keberhasilan dalam
pemenuhan nutrisi; adanya keseimbangan antara
jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang
dibutuhkan (required) oleh tubuh untuk berbagai
fungsi biologis seperti pertumbuhan fisik,
perkembangan, aktivitas atau produktivitas,
pemeliharaan kesehatan dan lain-lain. Status gizi
pada anak diindikasikan oleh berat badan dan
tinggi badan.
PENILAIAN STATUS GIZI

PENILAIAN STATUS
GIZI

Penilaian Secara Penilaian Secara


Langsung Tidak Langsung

1. Antropometri 1. Survey Konsumsi


2. Klinis 2. Statistik vital
3. Biokimia 3. Faktor ekologi
4. Biofisik
Antropometri Ukuran Tubuh Manusia

► Kegunaan : melihat ketidak seimbangan asupan energi dan


protein

Terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh


seperti lemak dan otot, contoh:
1. Berat badan
2. Tinggi badan
3. Panjang badan
4. Lingkar kepala
5. Lingkar lengan
6. Tinggi lutut
Klinis

► Melihat perubahan-perubahan yang terjadi yang


dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi
► Jaringan epitel seperti : Kulit, mata, rambut dan mukosa
oral atau pada organ yang dekat dengan permukaan
tubuh seperti kelenjar tiroid
Kegunaan :
1. Untuk survey klinis secara cepat
2. Untuk penentuan status gizi seseorang dengan
pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau Riwayat
penyakit
Biokimia

► Pemeriksaan secara laboratorium yang digunakan


pada berbagai jaringan tubuh misalnya: darah, urine,
tinja, hati, otot
► Kegunaan : untuk menentukan kekurangan gizi yang
spesifik
Biofisik
► Melihat kemampuan fungsi (khususnya
jaringan) dan melihat perubahan struktur
dari jaringan
► Kegunaan : digunakan pada situasi
tertentu, seperti kejadian buta senja,
osteoporosis, kesanggupan otot
melakukan aktifitas
Survei Konsumsi

► Survei konsumsi adalah melihat jumlah dan jenis zat gizi


yang dikonsumsi
► Kegunaan : dapat memberikan gambaran tentang
konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga
dan individu
Statistik Vital

► Menganalisis data beberapa statistic Kesehatan seperti


angka kematian menurut umur, angka kesakitan dll,
yang berhubungan dengan gizi
► Kegunaan : sebagai indicator tidak langsung
pengukuran status gizi masyarakat
Faktor Ekologi

► Mengetahui jumlah makanan yang tersedia, dengan


melihat interaksi beberapa factor fisik, biologis dan
lingkungan budaya
► Kegunaan : mengetahui penyebab malnutrisi di suatu
masyarakat sebagai dasar untuk program intervensi gizi
Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Memilih Metode Penilaian Status Gizi

► Jika melihat fisik makan gunakan antropometri


► Unit sampel yang akan diukur
► Jenis informasi yang dibutuhkan
► Tingkat reliabelitas dan akurasi yang diinginkan
► Tersedianya fasilitas dan peralatan
► Tenaga, waktu dan dana
DASAR-DASAR DIET KLINIK
PENGERTIAN DIET

► Diet adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi


orang secara teratur setiap hari.
► Diet yang dilakukan sangat tergantung pada usia, berat
badan, kondisi Kesehatan dan banyaknya kegiatan
yang dilakukan, jumlah dan jenis makanan yang
dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti
menurunkanatau menaikkan berat badan.
Fungsi Makanan dalam Perawatan
Orang Sakit
► Salah satu bentuk terapi diet
► Penunjang pengobatan
► Tindakan medis
Tujuan Terapi Diet

1. Memperoleh status gizi yang baik


2. Memperbaiki defisiensi gizi
3. Mengistirahatkan organ tubuh tertentu
4. Menyesuaikan asupan/intake dengan kemampuan
tubuh
5. Mengubah berat badan bila diperlukan
Pengaturan Makanan Orang Sakit
Faktor yang perlu Diperhatikan
► Psikologis
► Sosial Budaya
► Keadaan jasmani
► Keadaan gizi penderita
Dasar Penentuan Diet Bagi Orang
Sakit
► Memenuhi kebutuhan gizi
► Diet khusus berpola
► Diet khusus fleksibel (kebiasaan, kesukaan,
kepercayaan, dll)
► Mempertimbangkan pekerjaan sehari-hari
► Bahan makanan yang dapat diterima
► Bahan makanan alami, mudah didapat, mudah diolah,
lazim dimakan
► Kondisi pasien untuk menentukan tujuan diit
► Kemampuan makan melalui oral
Proses Pelayanan Gizi Rawat Inap
dan Rawat Jalan
► Assesment atau pengkajian gizi
► Penatalaksaan pelayanan gizi
► Implementasi pelayanan gizi
► Monitoring dan evaluasi pelayanan gizi
Standar Makanan Rumah Sakit

► Makanan biasa
► Makanan lunak
► Makanan saring
► Makanan cair
► Makanan lewat pipa
Makanan Biasa

► Makanan biasa diberikan kepada penderita yang tidak


memerlukan mkanan khusus sehubung dengan
penyakitnya
► Susunan makanan sama dengan makanan orang sehat,
hanya tidak diperbolehkan makanan yang merangsang
atau yang dapat menimbulkan ganguan pencernaan
► Makanan ini cukup energi, protein, dan zat-zat gizi lain
Makanan Lunak

► Makanan lunak diberikan kepada penderita sesudah


operasi tertentu dan pada penyakit infeksi dengan
kenaikan suhu yang tidak terlalu tinggi : 37,5oC – 38oC
► Menurut kedaan penyakit, makanan lunak dapat
diberikan angsung kepada penderita atau merupakan
perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa
► Makanan ini mudah cerna, rendah serat, dan tidak
mengandung bumbu yang merangsang. Makanan ini
cukup energi, protein dan zat gizi lainnya
Makanan Saring
► Diberikan kepada penderita sesudah mengalami
operasi tertentu, pada infeksi akut, termasuk infeksi
saluran pencernaan seperti gastro enteritis dengan
keinakan suhu badan 39oC serta pada kesukaran
menelan
► Menurut kedaan penyakit makanan saring dapat
diberikan langsung kepada penderita atau merupakan
perpindahan dari makanan cair ke makanan lunak
► Makanan ini diberikan dalam jangka pendek karena
tidak memenuhi kebutuhan gizi terutama energi
► Bahan makanan yang tidak boleh diberikan sama
dengan makanan lunak
Makanan Cair

► Diberikan kepada penderita sebelum dan sesudah


operasi tertentu, dalam keadaan mual muntah, dengan
kesadaran menurun, dengan suhu badan sangat tinggi
atau infeksi akut
► Makanan ini diberikan berupa cairan jernih yang tidak
merangsang dan tidak meninggalkan sisa
► Nilai gizi sangat rendah, hingga pemberian hanya
dibatasi selama 1-2 hari saja
► Contoh : teh, kaldu jernih, air bubur kacang hijau, sari
buah, sirup
Makanan Lewat Pipa

► Diberikan kepada penderita yang tidak bisa makan


lewat mulut karena:
Ganguan jiwa, precoma, anoreksia nervosa,
kelumpuhan otot- otot menelan, atau sesudah operasi
mulut, tenggorokan dan ganguan saluran pencernaan.
► Makanan diberikan berupa sari buah atau cairan kental
yang dibuat dari susu, telur, gula dan margarin
► Cairan hendaknya dapat dimasukkan melalui pipa karet
di hidung, lambung atau rektum
Makanan yang Diberikan dengan
Cara Khusus
► Tidak dapat melalui mulut (penyakit berat, demam terus
menerus, luka bakar hebat, kelaparan parah, kanker
mulut, faring, oesopagus, koma dll)
► Pemebrian makanan lewat pipa melalui mulut
(nasogastric feeding) → hidung → lambung
► Pemberian makanan melalui gastrostomy dan
jejunostomi → makan langsung ke lambung/jejunum
melalui pembedahan
► Pemberian makanan melalui pembuluan darah
(Intravenous Feeding)/parenteral nutrition → operasi
saluran pencernaan, luka parah

Anda mungkin juga menyukai