Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1
DISUSUN OLEH:
A5-14
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pencernaan manusia merupakan salah satu pokok bahasan di dalam biologi.
Di mana didalamnya membahas tentang proses pencernaan makanan, organ-organ
pencernaan, gangguan yang ada, zat-zat yang terkandung didalam makanan yang
dimakan oleh manusia.
Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh kita
terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan.
Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah
satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh
manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa
adanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernan merupakan hal yang
sangat vital di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai
menyediakan makanan, air dan lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui
proses pencernaan.
Makalah ini akan membahas mengenai sistem pencernaan manusia, yang meliputi
makanan bergizi dan zat-zat yang terkandung di dalamnya, proses pencernaan
manusia, organ-organ yang berperan didalam sistem pencernaan, dan gangguan
pada sistem pencernaan manusia.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makanan Bergizi
1. Makanan Bergizi
2. Zat-zat Makanan
Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh ada enam macam yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Makanan yang kita makan sehari-hari
sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan, dan untuk
menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam jumlah tepat dan
mengandung zat nutrisi lengkap.
organ tubuh
4
2 Protein - Penghasil energi Kacang-kacang,
tempe (nabati), telur
- Mengganti sel-sel tubuh yang rusak
(hewani)
-Pengatur keseimbangan cairan dalam
jaringan
empedu
dari dingin
supaya normal
ikan
bekatul
5
Vitamin C - Menjaga ketahanan tubuh - Jeruk, tomat, pepaya
1. Pencernaan Mekanik
2. Pencernaan Kimiawi
6
Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan molekul-molekul bahan organik
yang ada dalam bahan makanan dari bentuk yang kompleks menjadi molekul
lebih sederhana dengan bantuan enzim. Pencernaan kimiawi dibantu oleh
enzim pencernaan.
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Sistem
pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari makanan yang
siap diserap tubuh. Zat makanan yang mengalami proses pencernaan adalah
karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan, vitamin, mineral, dan air langsung
diserap dan digunakan oleh tubuh.
1. Saluran Pencernaan
a. Rongga Mulut
1) Lidah (Lingua)
Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa.
Pada lidah terdapat papila-papila (tonjolan) yang merupakan indra
pengecap. Gerakan lidah berfungsi untuk membantu mencampur
makanan dengan ludah dan mendorong makanan masuk ke
kerongkongan. Lidah juga berfungsi untuk membantu ketika berbicara.
Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang, yaitu:
a) Kelenjar Protis
7
Terletak pada bagian akhir dari rahang atas di depan telinga.
Menghasilkan ludah yang berbentuk cair (serosa) dan enzim
ptialin(amilum).
b) Kelenjar Submandibularis
c) Kelenjar Sublingualis
3) Gigi (Dentin)
8
Gigi manusia berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi manusia
tumbuh mulai usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu. Kemudian
berturut-turut diikuti tumbuhnya gigi sulung. Pada usia 6 tahun, gigi anak
berjumlah 20. Sejak usia 6 tahun hingga 14 tahun, gigi mulai tanggal dan
berturut-turut diganti oleh gigi tetap (permanen) yang jumlahnya sama
dengan gigi sulung ditambah 12 geraham besar. Gigi orang dewasa
berjumlah 32 gigi.
a) Mahkota gigi yang dilapisi email (zat paling keras dalam tubuh yang
terbuat dari garam kalsium). Dalam mahkota gigi terdapat dentin.
b) Tulang gigi, meliputi leher gigi yang dikelilingi gusi dan akar yang
dilapisi semen untuk melekatkan gigi dengan kuat pada rahang.
b. Kerongkongan (esofagus)
9
makanan sehingga menjadi licin. Karena ototnya tersusun secara
memanjang dan melingkar, maka di dalam kerongkongan terjadi gerakan
peristaltik, yakni gerakan mendorong makanan menuju lambung oleh
otot-otot dinding kerongkongan. Kerongkongan terdiri atas 4 lapisan, yaitu
lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan muskularis, dan lapisan
adventitia.
c. Lambung (ventrikulus)
1) Kardiak
2) Fundus
3) Pilorus
10
1) HCl (asam klorida), berfungsi memberi suasana asam sehingga dapat
mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan. Selain itu, asam
klorida juga berfungsi mengaktifkan enzim pepsinogen yang membentuk
pepsin, serta mengubah sifat protein.
Dinding lambung tersusun dari tiga lapis otot, yaitu otot memanjang (bagian
luar), otot melingkar (bagian tengah), dan otot miring (bagian dalam). Jika
dinding lambung mencampur makanan dengan getah lambung. Sesudah
kira-kira tiga jam, makanan menjadi berbentuk bubur yang disebut kim.
Akibat gerakan peristaltik, kim terdorong ke bagian pilorus. Gerakan
peristaltik tersebut menyebabkan sfingter pilorus mengendur dalam waktu
yang sangat singkat sehingga kim masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.
Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6-8 m, yang terdiri atas
tiga bagian, yaitu:
11
hormon kolesitokinin dan sekretin juga merangsang pankreas agar
mengeluarkan sekretnya.
12
e. Usus Besar (kolon)
Usus besar merupkan tempat bermuaranya usus halus. Usus besar dilapisi
oleh membran mukosa tanpa lipatan, kecuali pada bagian rektum. Fungsi
utama organ ini adalah mengabsorpsi air, membentuk masa feses, dan
membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa.
Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia Coli yang hidup pada
makanan yang tidak dapat dicerna oleh manusia, misalnya selulosa, dan
menghasilkan vitamin K dan biotin. Vitamin K dan biotin yang disintesis oleh
E.coli, diserap masuk ke dalam tubuh melalui dinding kolon.
Jadi, di dalam kolon tidak terjadi pencernaan mekanis maupun kimiawi, yang
24 jam.
terjadi adalah penyerapan air dan pembentukan feses yang dapat tersimpan
Dalam sistem pencernaan, posisi kolon mula-mula naik, yaitu dimulai dari
sekum (usus buntu), kemudian mendatar dan turun kembali sampai poros
usus (rektum). Kolon naik disebut kolon asenden, kolon mendatar disebut
kolon transversum, dan kolon turun disebut kolon desenden.
Pada saat lambung dan usus halus terisi kembali, terjadi rangsangan pada
kolon untuk proses defekasi. Rangsangan ini disebut refleks gastrokolik yang
secara sadar dapat dirasakan. Jika kita melakukan kontraksi (mengejan),
dinding perut dan otot bagian dalam secara refleks mengendur pula. Ini
mengakibatkan berkontraksinya otot kolon dan rektum sehingga feses
terdorong keluar.
f. Rektum
13
Rektum adalah bagian akhir dari proses pencernaan. Dibagian ini, fases
disimpan sampai waktunya dikeluarkan. Rektum dapat berkontraksi
sehingga menimbulkan terjadinya defekasi, yaitu proses pengeluaran zat-zat
sisa pencernaan makanan melalui anus.
g. Anus
2. Kelenjar Pencernaan
lambung ) kuman.
gliserol
14
- Peptidase - Memecah ikatan peptida menjadi asam
amino
amino
Contoh kelenjar pencernaan pada manusia adalah pankreas dan hati. Keduanya
bekerja sama dalam pengaturan kadar gula darah. Pankreas merupakan kelenjar
eksokrin dan endokrin. Pankreas di sebut sebagai kelenjar eksokrin karena
menghasilkan getah-getah pankreas yang di sekresikan ke usus halus.
Sedangkan sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon,
misalnya insulin dan glukagon.
Sari-sari makanan yang diserap usus halus akan melewati hati terlebih dahulu.
Hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan zat makanan dalam darah dan
sebagai penyekresi empedu. Empedu mengandung garam empedu, pikmen
empedu, air, kolesterol, dan lesitin. Garam empedu berfungsi menurunkan
tegangan butir lemak agar dapat diemulsikan sehingga mudah diserap. Selain itu,
empedu juga ,menghasilkan pigmen bilirubin dan biliverdin. Pikmen ini memberi
warna coklat pada feses.
Hati bekerja sama dengan insulin dan glukagon yang di hasilkan oleh pankreas
untuk mengatur keseimbangan zat makanan dalam darah. Jika kadar gula dalam
darah berlebihan, insulin akan merangsang hati untuk mengabsorpesi glukosa
15
dan mengubahnya menjadi glikogen. Dengan begitu, kadar glukosa darah
menjadi normal kembali.
1. Gastritis/ maag, Gangguan pencernaan yang disebabkan oleh radang akut pada
dinding lambung yang disebabkan karena makanan kotor atau kelebihan HCL.
2. Kolitis, Penyakit pada sistem pencernaan akibat peradangan usus besar.
3. Apendisitis, Peradangan pada umbai cacing (usus buntu).
4. Xerostomia, Gangguan pada rongga di mana produksi air liur menurun sehingga
mulut terasa kering.
5. Diare, Penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang mengganggu
flora normal pada kolon sehinnga feses menjadi cepat keluar.
6. Kolik, Rasa nyeri pada perut karena menkonsumsi makanan yang mengandung
zat yang meransang, misalnya cabe, lada, dam jahe.
7. Malabsorpsi, Kelainan kemampuan lambung dan usus untuk menyerap sari
makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya.
8. Malanutrisi, Gangguan kesehatan gizi, dapat karena kelebhihan, kekurangan,
atau ketidakseimbangan gizi.
9. Keracunan makanan, Keracunan makanan dapat terjadi karena alergi terhadap
makan tertentu atau zat aditif yang terkandung di dalamnya. Keracunan juga bisa
terjadi karena makanan mengandung virus, jamur, dan mikroorganisme, dan
parasit lain.
10. Konstipasi/sembelit, Sulit buang air besar karena feses terlalu keras.
11. Peritonitis, Infeksi pada rongga perut.
12. Parotitis, Radang pada kelenjar parotis. Satu atau kedua pipi membengkak
karena kelenjar ludah parotis diserang virus.
13. Heart burn, Mengalirnya kembali cairan gastrik (cairan lambung) yang terlalu
asam (karena banyaknya HCL) kebagian esofagus.
14. Ulkus peptikum, Terlalu banyak sekret getah lambung yang masuk ke duodenum
sehingga bersifat asam.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan bergizi itu 4 sehat yang terdiri dari nasi, sayur, lauk, buah, dan 5
sempurnanya susu. Di dalam makanan sehat terkandung zat-zat makanan yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Fungsi makanan itu untuk
sumber energi, sebagai zat pembangun, sebagai zat pengatur.
Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber
energi, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan
dalam jumlah tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap. Kekurangan salah satu
atau lebih dari zat makanan dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan
terjadinya gangguan pada tubuh. Seperti, mag, kolitis, apendisitis, xerostomia, diare,
kolik, malabsorpsi, malanutrisi, keracunan makanan, sembelit, peritonitis, parotitis,
heart burn, ulkus peptikum.
Proses pencernaan makanan pada manusia ada dua yaitu secara mekanik dan
kimiawi. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Di saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sedangkan, kelenjar
pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar pencernaan
ada kelenjar saliva, kelenjar parotis, kelenjar submaksilaris, kelenjar sublingualis,
pankreas dan hati. Sedangkan, enzim-enzimnya ada ptialin/amilase, HCL, pepsin,
renin, lipase gastrik, tripsin, peptidase, erepsin, enterokinase.
B. Saran
Dengan penyusunan makalah ini, kami berharap pada pembaca khususnya para
mahasiswa berikutnya dapat mengembangkan makalah ini supaya lebih
sederhana dan lebih mudah dimengerti serta semoga pengetahuan mengenai sistem
pencernaan manusia dapat diaplikasikan dalam kehidupan atau dapat digunakan
dalam banyak aspek kehidupan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arianti, Khoiri, dan Emi Sulami. 2009. IPA TERPADU untuk SMP/MTS. Jakarta: Intan
Pariwara.
Omegawati, Wigati Hadi, Teob Sukoco dan Dyah Cipta Ningsih. 2013. Detik-Detik UJIAN
NASIONAL BIOLOGI. Klaten: PT Intan Pariwara.
Pratiwi, D.A., dkk. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Rachmad, Agus. 2005. Konsep Dasar IPA II. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rahardian, Renan, dan Azni Ananda. 2013. TOP POCKET NO.1 Biologi SMA Kelas
X,XI,XII. Jakarta: PT Wahyu Media.
18