BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara etimologis kata gizi berasal dari bahasa arab ghidza yang
berarti makanan. Ilmu gizi sendiri pada awalnya diartikan sebagai ilmu
(Almatsier, 2009).
dicerna/ diurai menjadi zat gizi yang akan diserap tubuh untuk
8
2
Zat penghasil energi atau disebut juga zat tenaga adalah fungsi zat
gizi yang pertama. Zat gizi dalam makanan yang menjadi sumber energi
disebut zat energi, yaitu meliputi karbohidrat, lemak, dan protein. Zat gizi
penghasil energi ini sebagian besar dihasilkan oleh bahan makanan pokok
porsi yang lebih dibandingkan zat gizi lainnya. Manfaat zat penghasil
Fungsi zat gizi yang kedua, yaitu sebagai zat pembangun dan
pemelihara sel dan jaringan tubuh atau disebut juga zat pembangun. Zat
gizi yang berperan disini adalah protein. Protein sangat diperlukan untuk
rusak atau mati. Protein perlu dipecah terlebih dahulu menjadi asam amino
sebelum diserap oleh mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh
darah vena portae. Jenis makanan penghasil zat pembangun adalah ikan,
Fungsi zat gizi yang terakhir, yaitu sebagai pengatur proses dalam
tubuh atau disebut juga zat pengatur. Zat gizi yang berperan dalam proses
a. Zat kapur
3
b. Fosfor
c. Zat besi
dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel
Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan,
d. Yodium
gondok dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan
e. Kalsium
a. Vitamin A
hijau dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat dan nangka). Selain itu
( 200.000 IU ).
b. Vitamin B1 ( Thiamin )
kuning telur, susu, kacang – kacangan, tomat jeruk nanas dan kentang
bakar.
c. Vitamin B2 ( Riboflavin )
pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati,
kuning telur, susu, keju, kacang- kacangan, dan sayuran berwarna hijau.
d. Vitamin B3 ( Niacin )
e. Vitamin B6 ( Pyridoksin )
saraf. Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
g. Folic Acid
merah dan produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan
sayuran hijau.
h. Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk
Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan
sayuran.
i. Vitamin D
j. Vitamin K
Makanan yang baik adalah makanan yang bergizi, sehat, dan aman :
yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi
perkembangan.
protein baik hewani (contoh : daging, ikan, telur) ataupun nabati (kacang-
kacangan dan olahannya seperti tahu dan tempe). Sayur dan buah-buahan
2. Sosial budaya
3. Kondisi kesehatan
4. Umur
5. Berat badan
6. Aktivitas
energi.
energi.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-
ASI sesudahnya.
9. Jika dikemas dalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok/
karatan
Status gizi ibu nifas adalah suatu keadaan tubuh ibu nifas akibat
dari penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ibu nifas dipengaruhi oleh
tubuh ibu nifas memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara
(Almatsier, 2009).
Periode nifas/ post partum adalah waktu masa setelah partus selesai
penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang
produksi air susu. Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan
1. Kalori
dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan
2. Protein
protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur,
menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60
gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram
4. Magnesium
6. Karbohidrat kompleks
porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir
jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½
kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, ½ cangkir
bijian utuh.
7. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram
perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga
sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim,
120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris
cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok
8. Garam
9. Cairan
tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu
dan sup.
10. Vitamin
11. Zinc
seng. Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat
12. DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan
DB, penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung dan tidang
dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Dari
sudut pandang antropometri, jenis pertumbuhan dapat dibagi atas dua yaitu
Gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk
orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi,
anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Nilai IMT dapat diketahui
B e ra t B a da n (K g)
I M T=
T i ng g i B a da n ²( m)
dan untuk perempuan adalah : 18,7-23,8. Adapun ambang batas IMT untuk
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 - 18,4
Norma 18,5 - 25,0
l
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 - 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
bahwa apabila seseorang berada pada IMT < 17,0 maka keadaan orang
tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau
Kurang Energi Kronis (KEK) berat; apabila seseorang berada pada IMT
berat badan tingkat ringan atau KEK ringan; apabila seseorang berada
ringan; apabila seseorang berada pada IMT >27,0 maka keadaan orang
yaitu IMT (Index Masa Tubuh). Hasil perhitungan data status gizi (IMT)
2001) :
1. Tidak baik : jika nilai IMT < 18,5 atau nilai IMT > 25,0
16
ASI. Gizi tersebut hanya dapat diperoleh dari makanan dengan menu
diikuti masa laktasi, tidak akan segera pulih apalagi ditambah dengan
pemenuhan gizi yang kurang, jumlah paritas yang banyak dengan jarak
nifas tidak secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu
yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang
ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu
pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu
Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat
dalam 2 piring nasi ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang
setara dengan jumlah kalori yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1
17
2.2.3.2 Pendidikan
(Notoatmodjo, 2003).
lain).
yang semula 6 tahun diperluas menjadi 9 tahun yang dimulai sejak 1994.
pendidikan tinggi.
wanita masih rendah hal ini berpengaruh terhadap masalah kesehatan. Hal
keluarga.
19
pemenuhan gizi yang baik baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya
2.2.3.3 Pengetahuan
cukup maka ibu nifas dapat menunjukkan perilaku kesehatan yang baik
2003).
yaitu:
a. Tahu (Know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,
tahu tentang gizi yang harus dipenuhi oleh seorang ibu nifas.
b. Memahami (comprehension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi
21
dapat menjelaskan pentingnya pemenuhan gizi yang baik bagi ibu nifas.
c. Aplikasi (aplication)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain. Misalnya ibu dapat
nifas.
d. Analisis (analysis)
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
angket yang berisi pertanyaan dari materi yang akan diukur/ ingin diketahui
(Notoatmodjo, 2010).
2006)
2.2.3.4 Pendapatan
salah satu sebab rendahnya konsumsi pangan dan gizi serta buruknya
status gizi. Kurang gizi akan mengurangi daya tahan tubuh, rentan
kurang gizi dan rendahnya mutu hidup membentuk siklus yang berbahaya
(Walimah, 2007).
yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut atau
bisa juga diukur dengan upah minimum regional (UMR) (Supariasa dkk,
2002).
yang dibelanjakan untuk makan. Hal tersebut sesuai dengan hukum Engel
2.2.3.5 Budaya
dan kebiasaan. Begitu pula dengan status gizi ibu nifas, faktor budaya
sangat erat kaitannya terutama dalam hal pembatasan ibu nifas dalam
ibu nifas. Banyak makanan yang notabenenya bergizi baik malah tidak
obat dan tingkat kerapuhan. Untuk melindungi kesehatan sang ibu, mereka
25
berada di atas api kayu kecil. Sepanjang hari, mereka istirahat beberapa
Selama 40 hari pemanasan, ibu diperbolehkan makan nasi dan ikan dengan
studi di kampung lain yaitu desa Merchang 20 km dari desa RuMuda. Para
dalam waktu singkat dan ada juga yang tidak sama sekali. Wanita
panas saja, jika semuanya berjalan dengan baik, mereka akan mencoba
Faktor Predisposisi
Makanan yang dikonsumsi
Pendidikan
Pendapatan keluarga
Pengetahuan
Tradisi / budaya
Faktor Pendukung
Sarana dan prasarana fasilitas kesehatan
Status Gizi Ibu Nifas
Faktor Pendorong
Sikap dan perilaku petugas
Media promosi