Anda di halaman 1dari 61

Aljabar dan Trigonometri

Yosep Dwi Kristanto , Eko Budi Santoso


Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Ikuti buku ini dan karya lainnya di


http://people.usd.ac.id/~ydkristanto/index.php/publications/

Rekomendasi Pengutipan
Kristanto, Y. D., & Santoso, E. B. (2017). Aljabar dan Trigonometri. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Kata Pengantar

Aljabar dan Trigonometri merupakan mata kuliah fundamental bagi mahasiswa-


mahasiswa tahun pertama. Alasan pertama, mata kuliah ini memberi kesempatan bagi
mahasiswa untuk mengulang materi-materi yang telah dipelajari pada tingkat sekolah
menengah, khususnya sekolah menengah atas. Hal ini juga memberi kesempatan bagi
mahasiswa yang belum pernah mempelajari materi tertentu, Trigonometri misalnya,
untuk bisa mempelajari materi tersebut. Dengan demikian, alasan keduanya adalah
bahwa mata kuliah ini bisa digunakan sebagai matrikulasi. Tidak kalah penting, mata
kuliah Aljabar dan Trigonometri juga merupakan mata kuliah persiapan bagi mahasiswa
untuk mata-mata kuliah matematika lebih lanjut, seperti Kalkulus, Aljabar Linear, dan
Geometri Analitik.
Buku ini disusun agar mahasiswa dapat belajar secara maksimal dalam mata kuliah
Aljabar dan Trigonometri. Materi-materi dalam buku ini disusun secara sistematis,
dimulai dari materi-materi dasar sampai materi-materi yang membutuhkan pemikiran
tingkat tinggi. Di awal setiap bab disajikan hubungan antara topik yang disajikan
dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dimaksudkan untuk
membangun motivasi mahasiswa dalam pembelajaran. Deskripsi topik dan capaian
pembelajaran juga disajikan untuk bisa dijadikan bahan pratinjau ataupun refleksi bagi
mahasiswa pada saat sebelum dan sesudah mempelajari topik tersebut.
Struktur Buku
Buku Aljabar dan Trigonometri ini memuat sepuluh bab yang secara garis besar dibagi
menjadi dua bagian besar, yaitu topik-topik dalam aljabar dan topik-topik dalam
trigonometri. Terdapat tujuh bab yang membahas materi-materi aljabar dan tiga topik
yang membahas materi-materi trigonometri. Kesepuluh bab tersebut diurutkan secara
hati-hati dan cermat agar sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing
mahasiswa.
Bab pertama dalam buku ini adalah Relasi dan Fungsi. Bab ini menjadi fondasi bagi
semua bab yang mengikutinya. Bab-bab ber ikutnya, yaitu Persamaan Kuadrat, Fungsi
Pecah, Persamaan Irasional, Eksponen dan Logaritma, Barisan dan Deret, serta Fungsi
Polinomial (Suku Banyak) merupakan materi-materi pokok dalam aljabar. Kesemua
materi tersebut dikatakan pokok karena materi-materi tersebut masih akan terus dibahas
pada kuliah-kuliah berikutnya.
Bagian berikutnya dari buku ini adalah bab-bab dalam trigonometri. Materi trigonometri
dibagi menjadi tiga bab, yaitu Fungsi Trigonometri, Segitiga, dan Trigonometri
Analitik. Melalui ketiga bab ini mahasiswa dapat mengeksplorasi trigonometri secara
utuh. Semua bab dalam trigonometri tersebut menawarkan pendekatan visual bagi
mahasiswa dalam memahami materi trigonometri.

© Penerbit Sanata Dharma University Press, Lantai 1 Gedung Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma, Jl. Affandi (Gejayan) Mrican, Yogyakarta 55281
Fitur-Fitur Pedagogi
Masing-masing bab dalam buku ini memuat banyak contoh soal yang sesuai dengan
capaian pembelajaran. Contoh soal tersebut merepresentasikan materi-materi yang telah
dibahas. Mahasiswa dapat menggunakan contoh soal ini untuk melihat bagaimana
materi- materi yang telah dibahas diterapkan dalam penyelesaian masalah.
Contoh-contoh soal dalam buku ini paralel dengan soal-soal latihan. Dengan demikian
mahasiswa dapat berlatih mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari contoh-
contoh soal. Tidak hanya itu, kemampuan pemecahan masalah mahasiswa juga dapat
diasah dengan mengerjakan soal-soal latihan karena beberapa soal latihan dirancang
untuk memunculkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa.
Fitur Bacaan Lebih Lanjut diberikan di akhir setiap bab agar mahasiswa secara mandiri
dapat mencari informasi berkaitan dengan topik yang dipelajari. Bacaan tersebut
memuat topik-topik matematika dan matematika di bidang pendidikan. Dengan
demikian, mahasiswa akan mengetahui perkembangan isu-isu dalam matematika
maupun pendidikan matematika. Hal ini akan menjadi stimulus rasa ingin tahu
mahasiswa di kedua bidang tersebut.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan buku ini. Terima kasih kami ucapkan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan serta Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma
atas segala bantuan berharganya demi terwujudnya buku ini. Terima kasih juga kami
sampaikan kepada semua mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma yang menjadi inspirasi penyusunan buku ini. Penulis mengharapakan saran,
pesan, dan kritik dari pembaca agar tulisan dan pelayanan kami menjadi semakin baik.
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................iii
Bab 1 Relasi dan Fungsi....................................................................................................1
Bab 2 Persamaan Kuadrat................................................................................................57
Bab 3 Fungsi Pecah.........................................................................................................96
Bab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Irasional...........................................................125
Bab 5 Fungsi Eksponensial dan Logaritma...................................................................143
Bab 6 Barisan dan Deret................................................................................................189
Bab 7 Fungsi Polinomial...............................................................................................232
Bab 8 Fungsi Trigonometri............................................................................................282
Bab 9 Segitiga................................................................................................................352
Bab 10 Trigonometri Analitik.......................................................................................391
Tentang Penulis.............................................................................................................367
Trigonometri
Analitik

Identitas-Identitas
10.1
Trigonometri

Rumus-Rumus
10.2 Penjumlahan dan
Pengurangan
Rumus Sudut
10.3 Rangkap, Setengah,
dan Hasil Kali-Jumlah
Persamaan-
10.4 Persamaan
Trigonometri Dasar
Persamaan-
10.4 Persamaan
Trigonometri Lainnya

Bagaimana hari Anda? Dingin,


hangat, atau panas? Materi
pada bab ini bisa digunakan
untuk memodelkan kapan
hari Anda dingin, hangat, dan
panas.

Naskah ini merupakan naskah versi penulis yang belum melalui


proses pengaturan halaman dan penyuntingan dari penerbit.
10
A. Deskripsi
Bab Trigonometri Analitik memba- metri. Selain itu, dalam bab ini juga
has trigonometri secara analitik. dibahas bagaimana teknik-teknik
Dalam bab ini memuat berbagai menyelesaikan persamaan trigono-
macam identitas-identitas trigono- metri.
B. Relevansi
Kita dapat merasakan bahwa suhu waktunya tersebut bisa dimodel-
udara di sekitar berubah-ubah se- kan dengan menggunakan fungsi
tiap waktunya. Ketika siang udara trigonometri. Dengan demikian, jika
terasa panas, malam terasa dingin, kita bisa menyelesaikan persamaan
siang udaranya panas lagi, malam trigonometri, yang akan dibahas
kembali dingin, dan demikian seter- pada bab ini, kita dapat menen-
usnya. Karena suhu udara tersebut tukan waktu kapan suhu udara di
periodik, maka suhu udara setiap sekitar kita 27°C atau 25°C.

C. Capaian Pembelajaran
• Kompetensi-kompetensi beri- • Menggunakan rumus-rumus
kut ini diharapkan dikuasasi penjumlahan dan pengu-
mahasiswa setelah mempela- rangan dalam pemecahan
jari bab ini. masalah.
• Menyederhanakan ben- • Menggunakan rumus sudut
tuk-bentuk trigonometri rangkap, sudut setengah, dan
dengan menggunakan identi- hasil kali-jumlah dalam pe-
tas-identitas dasar. mecahan masalah.
• Membuktikan identitas dengan • Menyelesaikan persa-
menggunakan identitas-identi- maan-persamaan trigonometri.
tas dasar.

Naskah ini merupakan naskah versi penulis yang belum melalui


proses pengaturan halaman dan penyuntingan dari penerbit.
SUBBAB 10.1 IDENTITAS-IDENTITAS TRIGONOMETRI 3

10.1 Identitas-Identitas Trigonometri


Misalkan kita diberikan dua fungsi sebagai berikut.
1 cos4 x
2
y = sin x dan y
1 cos2 x
Walaupun kedua fungsi tersebut tampak berbeda, tetapi keduanya
memiliki grafik yang sama, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
1 berikut.
y

x
–2π –π 0 π 2π

–1

GAMBAR 1

Dengan demikian, kedua fungsi tersebut sebenarnya sama, dan bisa


dituliskan seperti ini.

sin2 1 cos4 x
x
1 cos2 x
Persamaan terakhir tersebut dinamakan identitas, yaitu persamaan
yang bernilai benar untuk semua nilai variabelnya. Karena identitas
tersebut memuat fungsi-fungsi trigonometri, maka identitas terebut
dinamakan identitas trigonometri.
Pada bagian ini kita fokus untuk menyederhanakan bentuk-bentuk
trigonometri dan membuktikan identitas-identitas trigonometri. Se-
belum itu, kita ingat kembali identitas-identitas trigonometri yang
terangkum sebagai berikut.

Naskah ini merupakan naskah versi penulis yang belum melalui


proses pengaturan halaman dan penyuntingan dari penerbit.
4 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

Identitas-Identitas Trigonometri Dasar


Identitas-Identitas Kebalikan
1 1 1
csc x  sec x  cot x 
sin x cos x tan
x
Identitas-Identitas Hasil Bagi
sin x cos x
tan x  cot x 
cos x sin x
Identitas-Identitas Pythagoras
sin2   cos2  
1 tan2  1  sec2
 1 cot2  
csc2 
Identitas-Identitas Ganjil-Genap
sin x  sin x
cosx  cos x
tan x   tan
x
Identitas-Identitas Komplemen
   
sin  x  cos x cos  x  sin x
   
2  2 
   
tan  x  cot x cot  x  tan x
   
2  2 
   
sec  x  csc x csc  x  sec x
   
2  2 
10.1.1 Menyederhanakan Bentuk Trigonometri
Identitas-identitas trigonometri bisa digunakan untuk menyeder-
hanakan bentuk-bentuk trigonometri. Akan tetapi, selain meng-
gunakan identitas, kita juga bisa menggunakan teknik-teknik
penyederhanaan bentuk aljabar seperti pemfaktoran, menyamakan
penyebut, dan pengunaan perkalian sekawan.
SUBBAB 10.1 IDENTITAS-IDENTITAS TRIGONOMETRI 5

CONTOH 1—Menyederhanakan Bentuk Trigonometri


Sederhanakan bentuk sin x + cot x cos x.
Pembahasan Pertama, kita nyatakan bentuk tersebut ke dalam
sinus dan cosinus.
cos x
sin x  cot x cos  sin x  cos x
x sin x

sin2 x  cos2 x
 sin x
1
 sin x

K rjakan Latihan 1 

CONTOH 2—Menyamakan Penyebut


1  sin cos
Sederhanakan bentuk  .
cos 1 sin
Pembahasan Kita gabungkan dua pecahan tersebut dengan men-
yamakan penyebutnya.
1 sin cos 1 sin  2  cos2
cos  1 
sin 
cos 1 sin 
1 2 sin  sin2   cos2 
 cos 1 sin 

1 2 sin 1
 cos 1 sin 

2 1 sin 
 cos 1 sin
 
2
 cos

K  2 sec 
erjakan Latihan 2
10.1.2 Membuktikan Identitas Trigonometri
Identitas adalah persamaan yang benar untuk semua nilai varia-
6 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

belnya. Untuk itu, kita bisa membuktikan identitas trigonometri


dengan mengubah bentuk trigonometri di salah satu ruas untuk
menjadi bentuk di ruas lain. Ruas yang dipilih biasanya adalah ruas
yang bentuknya lebih rumit.
Dalam mengubah bentuk trigonometri, kita bisa menggunakan
identitas-identitas trigonometri yang sudah kita ketahui bersama
dengan teknik-teknik aljabar. Selain itu, identitas trigonometri
biasanya akan lebih sederhana jika kita mengubahnya ke dalam
bentuk sinus dan cosinus.

CONTOH 3—Menuliskan ke dalam Sinus dan Cosinus


cos x
Perhatikan persamaan
 csc x  sin x .
sec x sin x
(a) Gunakan grafik untuk melihat apakah persamaan tersebut
me- rupakan identitas.
(b) Buktikan bahwa persamaan tersebut merupakan identitas trigo-
nometri.
Pembahasan
(a) Untuk melihat apakah persamaan yang diberikan merupakan
identitas, kita gambar grafik y = cos x/(sec x sin x) dan y = csc
x – sin x. Kedua grafik fungsi ini ditunjukkan pada Gambar 2.
5

–2π 2π

–5
GAMBAR 2

Karena kita memperoleh grafik yang sama, maka kita menduga


bahwa persamaan yang diberikan merupakan identitas. Kita
buktikan dugaan ini pada bagian (b).
SUBBAB 10.1 IDENTITAS-IDENTITAS TRIGONOMETRI 7

(b) Karena ruas kiri persamaan memuat bentuk yang lebih rumit,
kita mulai pembuktiannya dari ruas kiri.
cos x  cos x
 1 cos xsin x
sec x sin x
2
cos x
 sin x

1 sin2 x
 sin x
2
1 sin x
 sin x  sin x
 csc x  sin x
Di sini kita sudah membuktikan bahwa persamaan yang diberi-
kan merupaka identitas trigonometri.
Kerjakan Latihan 3 

Jika identitas memuat penjumlahan atau pengurangan pecahan,


biasanya identitas tersebut bisa dibuktikan dengan terlebih da-
hulu mengkombinasikan pecahan tersebut dengan menyamakan
penyebutnya. Hal ini diilustrasikan pada Contoh 4.

CONTOH 4—Mengkombinasikan Pecahan


Buktikan identitas berikut.
1 1
sec x  tan  sec x  tan  2 sec x
x x
Pembahasan Kita jumlahkan pecahan pada ruas kiri dengan men- yamakan
penyebutnya.

1 1 sec tan x  sec x  tan x


 x  tan x sec x  tan x

sec x  tan x sec x  tan x  sec  
2 sec x
 sec2 x  tan2 x

2 sec x
 1
8 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

 2 sec x
Kerjakan Latihan 4 

Perkalian sekawan juga dapat digunakan untuk membuktikan iden-


titas trigonometri. Teknik ini ditunjukkan pada Contoh 5.

CONTOH 5—Perkalian Sekawan


1  sin t
Buktikan cos t
 1 sin t.
cos t
Pembahasan Kita mulai pembuktian dari ruas kanan dengan men-
galikan pembilang dan penyebutnya dengan 1 + sin t.
cos t cos t 1 sin t
1 sin  1 sin  1 sin t
t t
cos t 1 sin t 
 1 sin2 t
cos t 1 sin t 
 cos2 t
1 sin t
 cos t
Kerjakan Latihan 5 

Dari Contoh 3 sampai Contoh 5, kita telah membuktikan identitas


trigonometri dengan mengubah bentuk dalam satu ruas menjadi
bentuk di ruas lainnya. Hal ini bukan cara satu-satunya. Kita juga
bisa mengubah bentuk dari kedua ruas secara terpisah, dan jika kita
menghasilkan bentuk yang sama, maka persamaan yang diberikan
merupakan identitas. Cara seperti ini diilustrasikan pada Contoh 6.

CONTOH 6—Mengubah Bentuk Kedua Ruas


Buktikan identitas berikut.
1  sin x
  tan x  sec x 2
1 sin x
Pembahasan Kita akan buktikan identitas tersebut dengan mengu-
SUBBAB 10.1 IDENTITAS-IDENTITAS TRIGONOMETRI 9

bah bentuk pada kedua ruas menjadi bentuk yang sama.


Ruas kiri:
1 sin x 1 sin x 1 sin x 1 sin x 2
1    2
sin x 1 sin x 1 sin x cos x
Ruas kanan:
 tan x  sec x 2  tan 2 x  2 tan x sec x  sec 2 x

sin2 x 2
 cos2  1
cos  cos2 x
x
sin2 x  2 cos x 1
 cos2 x
1 sin x 2

cos2 x
Karena ruas kiri maupun ruas kanan menuju bentuk yang sama,
maka terbukti bahwa persamaan yang diberikan merupakan identi-
tas.
Kerjakan Latihan 6 

Setelah kita fokus untuk membuktikan identitas trigonometri,


kemudian bagaimana kita menunjukkan kalau suatu persamaan
yang diberikan bukan identitas? Untuk melakukannya, kita hanya
perlu memberikan satu nilai untuk variabel dalam persamaan yang
menyebabkan persamaan tersebut salah. Contoh seperti ini dina-
makan contoh kontra.

CONTOH 7—Menemukan Contoh Kontra


Tunjukkan bahwa sin u + cos u = sin u cos u bukan merupakan
identitas.
Pembahasan Untuk menunjukkan bahwa persamaan yang diberi-
kan bukan
 identitas,
 ? kitapilihcontoh kontra u = π/3.
sin  cos
sin cos
3 3 3 3
10 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

? 3 1
 
3 1
  
2  2  2   2
3 1 3
2  4
Jadi, sin u + cos u ≠ sin u cos u ketika u = π/3. Dengan demikian
persamaan tersebut bukan identitas.
Kerjakan Latihan 7 

10.2 Rumus-Rumus Penjumlahan dan Pengurangan


Dengan menggunakan kalkulator kita menentukan bahwa cos 75°
≈ 0,2588. Nilai tersebut merupakan nilai pembulatan sampai empat
angka di belakang koma. Untuk bisa menentukan nilai eksak cos
75°, kita bisa menggunakan identitas penjumlahan. Identitas ini
bersama dengan identitas pengurangan dirangkum sebagai berikut.

Rumus-Rumus Penjumlahan dan Pengurangan


Rumus untuk Sinus:
sin(s + t) = sin s cos t + cos s sin t
sin(s – t) = sin s cos t – cos s sin t
Rumus untuk Cosinus:
cos(s + t) = cos s cos t – sin s sin t
cos(s – t) = cos s cos t + sin s sin t
Rumus untuk Tangen:

tan s  tan t
tan s  t  1 tan s tan t

tan s  tan t
tan s  t  1 tan s tan t

Bukti Rumus Penjumlahan Cosinus Di sini kita akan membukti-


kan rumus
cos(s + t) = cos s cos t – sin s sin t
SUBBAB 10.2 RUMUS-RUMUS PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN 11

Untuk membuktikannya, perhatikan lingkaran satuan dengan sudut


pusat s, t, dan s + t pada Gambar 3(a). Kemudian kita putar segi-
tiga OP0Q0 sedemikian sehingga titik Q0 berhimpit dengan titik
Q1 seperti pada Gambar 3(b). Walaupun perputaran ini mengubah
koordinat titik-titik sudut segitiga, tetapi perputaran tersebut tidak
mempengaruhi panjang sisi di depan sudut s + t. Dengan demiki-
an, walaupun panjang sisi tersebut dihitung dengan koordinat pada
Gambar 3(a) ataupun 3(b), tetap akan menghasilkan panjang yang
sama, P0Q0 = P1Q1.
y y
Q0

s+t Q1 Q1
s
t
x x
O P0 O s+t

x2 + y2 = 1 x2 + y2 = 1
P1
(a (b)
) GAMBAR 3

Koordinat titik-titik pada Gambar 3 adalah sebagai berikut.


P0(1, 0) Q0(cos(s + t), sin(s + t))
P1(cos(–s), sin(–s)) Q1(cos t, sin t)
Karena cos(–s) = cos s dan sin(–s) = –sin s, maka koordinat titik P1
adalah (cos s, –sin s).
Dengan menerapkan Rumus Jarak pada Gambar 3(a), kita peroleh
P0Q   cos(s  t) 12  sin(s  t)  02
0

 cos2 (s  t)  2 cos(s  t) 1 sin2 (s


 t)
 2  2 cos(s  t)
Selanjutnya kita terapkan Rumus Jarak pada Gambar 3(b).
12 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

P1Q   cos t  cos s 2   sin t  sin s 2


1
 2  2 cos s cos t  2 sin s sin t (Mengapa?)
Karena P0Q0 = P1Q1, maka
2  2 cos(s   2  2 cos s cos t  2 sin s
t) sin t
2  2 cos(s   2  2 cos s cos t  2 sin s sin
t) t
2 cos(s  t)  2 cos s cos t  2 sin s sin t
cos(s  t)  cos s cos t  sin s sin t
Di sini, kita telah membuktikan rumus penjumlahan untuk
cosinus. 
Bukti Rumus Pengurangan Cosinus Kita ganti t dengan –t da-
lam rumus penjumlahan untuk cosinus, kita dapatkan
cos(s  t)  coss  (t)
 cos s cos(t)  sin s sin(t)
 cos s cos t  sin s sin t
Dengan demikian, kita telah membuktikan rumus pengurangan
untuk cosinus. 

CONTOH 8—Menggunakan Rumus Penjumlahan dan


Pengurangan
Tentukan nilai eksak dari bentuk-bentuk berikut.
(a) cos 75° (b) tan π/12
Pembahasan
(a) Perhatikan bahwa 75° = 30° + 45°. Karena kita tahu nilai eksak cosinus
dan sinus dari 30° dan 45°, maka kita gunakan rumus penjumlahan
sebagai berikut.
cos 75  cos30 45
 cos 30cos 45 sin 30sin 45
 2  1   2 
 3
  2  2   2   2 
 
6 2

4
SUBBAB 10.2 RUMUS-RUMUS PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN 13

(b) Pertama kita nyatakan π/12 = π/3 – π/4. Dengan menggunakan


rumus pengurangan untuk tangen, kita dapatkan
  tan   
tan

12
 
3 4
tan  3  tan  4
 1 tan  3 tan  4
   
3 1
 1 3 1

3 1 3 1
 3 1  3 1

423
 2
Kerjak 23 
an Latihan 8
CONTOH 9—Membuktikan Identitas Trigonometri

Buktikan identitas tan x  tan y  sin(x  y)


cos x cos y.
Pembahasan Kita mulai pembuktian ini dari ruas kanan dengan menggunakan
rumus pengurangan untuk sinus.
sin(x  y) sin x cos y  cos x sin y
cos x cos  cos x cos y
y
sin x cos y cos x sin y
 cos x cos y  cos x cos y

 sin x   cos y   cos x   sin y 


  cos x  cos y   cos x  cos y 
     
Kerjakan Latihan9tan x  tan y 

CONTOH 10—Menentukan Nilai Fungsi Trigonometri


Jika sin s = 4⁄5, dimana 0 < s < π/2, dan sin t = 3
4 , dimana π < t

< 3π/2, tentukan sin(s – t).
14 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

Pembahasan Dari rumus pengurangan untuk sinus, kita tahu


bahwa
sin(s – t) = sin s cos t – cos s sin t
Nilai sin s dan sin t sudah diketahui, tetapi nilai cos s dan cos t
belum diketahui. Untuk itu, pertama kita tentukan cos s dengan
menggunakan identitas Pythagoras.
4 16 9
2  1 
cos2 s  1 sin2 s  1   25 25
5
Karena 0 < s < π/2, maka nilai cos s positif. Dengan demikian,
3
cos s 
5
Dengan cara yang serupa, kita peroleh

cos t   13
4
Oleh karena itu, dengan menggunakan rumus pengurangan untuk
sinus, kita dapatkan
sin(s  t)  sin s cos t  cos s sin t
 4  13   3   3 
      
 5  4   5   4 

4 13 3 3 3 3  4 13
  20  20  20
Kerjakan Latihan 10 

10.2.1 Bentuk A sin x + B cos x


Bentuk A sin x + B cos x dapat diubah ke dalam bentuk yang hanya
memuat sinus. Sebagai ilustrasi, perhatikan bentuk berikut.
3 1
sin x  cos x
2 2

Jika kita misalkan θ = π/6, maka cos θ = 3 2 dan sin θ = 1⁄2.


Dengan demikian, kita bisa menuliskan
SUBBAB 10.2 RUMUS-RUMUS PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN 15

3 1
sin x  cos  cos sin x  sin cos x
x
2 2
 sin  x   
 
 sin x 

 
 6
Kita dapat menggunakan cara ini untuk menuliskan bentuk A sin x
+ B cos x ke dalam bentuk k sin(x + θ). Untuk melakukannya, per-
tama kita kalikan pembilang dan penyebut dengan A2  B2 .
 A
Asin
 x  B cos x

sin x B cos x 
A2  B2  
 A2  B2 A2  B2 
Selanjutnya kita cari θ sedemikian sehingga
A B
cos  sin 
A2  B2 A2  B2

Gambar 4 berikut menunjukkan bahwa sudut θ ditentukan oleh titik


(A, B) pada bidang koordinat.
y

(A, B)
B
A 2  B2

θ
x
O A
GAMBAR 4

Setelah kita menentukan θ, maka


Asin x  B cos  A2  B2 cos sin  sin cos x
x x
 A2  B2 sin  x   
Kita telah membuktikan teorema berikut.
16 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

Jumlah Sinus dan Cosinus


Jika A dan B adalah bilangan-bilangan real, maka
Asin x  B cos x  k sin  x   

dimana dan θ memenuhi


A B
cos  dan sin 
A2  B 2 A2  B 2

CONTOH 11—Bentuk Jumlah Sinus dan Cosinus


Nyatakan 4 sin x + 3 cos x ke dalam bentuk k sin(x + θ).
Pembahasan Pertama, kita tentukan nilai k.

k  A2  B2  42  32  5
Sudut θ harus memiliki sifat sebagai berikut.
A 4 B 3
cos   dan sin  
k 5 k 5
Karena nilai cosinus dan sinus dari θ positif, maka θ berada di
Kuadran I. Dengan menggunakan kalkulator kita peroleh
4
  cos1  36,87
5
Jadi, 4 sin x + 3 cos x = 5 sin(x + 36,87°).
Kerjakan Latihan 11 

CONTOH 12—Menggambar Grafik Fungsi Trigonometri


Nyatakan
f (x)  sin x 3 cos ke dalam bentuk k sin(x
fungsi
 x
+ θ), kemudian gunakan bentuk baru ini untuk menggambar
grafiknya.
Pembahasan Nilai k dapat ditentukan sebagai berikut.

k  A2  B2  12   3 2
Sudut θ memiliki nilai cosinus dan sinus sebagai berikut.
A 1 B
cos   dan sin    3
k 2 k 2
SUBBAB 10.3 RUMUSSUDUTRANGKAP,SETENGAH,DANHASILKALI-JUMLAH 17

Dengan demikian, θ berada di Kuadran IV yaitu θ = 5π/3. Dari sini


kita peroleh
sin x   5 
3 cos x  2 sin x 
 
3
 
Jadi, fungsi f dapat dinyatakan ke dalam bentuk
 5 
f (x)  2 sin x 
 
3
 
dimana grafiknya memiliki amplitudo 2, periode 2π, dan pergeseran
horizontal –5π/3. Grafik f ditunjukkan pada Gambar 5.
y
f (x)  2 sin  x  5 
 
2  3 

x
–π 0 π

–2

GAMBAR 5
Kerjakan Latihan 12 

10.3 Rumus Sudut Rangkap, Setengah, dan Hasil Kali-


Jumlah
Pada subbab ini kita akan mempelajari rumus-rumus yang dituru-
kankan dari identitas-identitas yang telah kita diskusikan pada
bagian sebelumnya. Pertama kita akan mendiskusikan rumus sudut
rangkap, kemudian rumus sudut setengah, dan terakhir rumus hasil
kali-jumlah.

10.3.1 Rumus Sudut Rangkap


Berikut ini adalah rumus-rumus sudut rangkap untuk sinus, cosi-
nus, dan tangen yang merupakan akibat dari rumus penjumlahan.
18 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

Rumus-Rumus Sudut Rangkap


Rumus untuk Sinus:
sin 2x = 2 sin x cos x
Rumus untuk Cosinus:
cos 2x = cos2 x – sin2 x
cos 2x = 2 cos2 x – 1
cos 2x = 1 – 2 sin2 x
Rumus untuk Tangen:
2 tan x
tan 2x 
1 tan 2 x

Di sini kita akan membuktikan rumus sudut rangkap untuk cosinus.


Rumus-rumus sudut rangkap lainnya ditinggalkan sebagai latihan
(lihat Latihan 32 dan 33).
Bukti Sudut Rangkap untuk Cosinus Ide untuk membuktikan rumus sudut
rangkap pada cosinus adalah dengan mengubah sudut 2x menjadi x + x,
kemudian kita gunakan rumus penjumlahan untuk cosinus.

cos 2x  cos(x  x)
 cos x cos x  sin x sin
Selanjutnya,xberdasarkan identitas Pythagoras kita bisa menuliskan
 cos2 x  sin2 x
sin2 x menjadi 1 – cos2 x. Dengan demikian, kita peroleh
cos 2x  cos2 x  sin2 x

 cos2 x  1 cos2 x 
 2 cos2 x 1
Kita gunakan identitas Pythagoras lagi untuk menuliskan cos2 x
menjadi 1 – sin2 x.
cos 2x  2 cos2 x 1

 2 1 sin2 x  1
 1 2 sin2 x
SUBBAB 10.3 RUMUSSUDUTRANGKAP,SETENGAH,DANHASILKALI-JUMLAH 19

Kita telah membuktikan rumus sudut rangkap untuk cosinus. 

CONTOH 13—Menggunakan Rumus Sudut Rangkap


Jika θ berada di Kuadran IV dan sin θ = –3/4, tentukan sin 2θ dan
cos 2θ.
Pembahasan Untuk menggunakan rumus sin 2θ = 2 sin θ cos θ,
kita terlebih dahulu cari nilai cos θ. Karena θ berada di Kuadran IV,
maka dengan menggunakan identitas Pythagoras kita mendapatkan

3 2 7
cos  1 sin2   1    
 4 4

Dengan demikian,
 3
  2  2 sin cos  2   7 
sin
37
4  4  8
  
Nilai cos 2θ bisa ditentukan dengan rumus cos 2θ = 1 – 2 sin2 θ.

cos 2  1 2 sin2   1 2 3 1
 
  2 8
 4

Kerjakan Latihan 13 

Rumus sudut rangkap bisa dikombinasikan dengan rumus penjum-


lahan. Hal ini diilustrasikan pada Contoh 14 berikut.

CONTOH 14—Rumus Sudut Rangkap Tiga


Nyatakan cos 3x ke dalam cos x.
Pembahasan Kita ubah 3x menjadi 2x + x, kemudian kita terapkan
rumus penjumlahan dan rumus sudut rangkap.
cos  cos  2x  x 
3x
 cos 2x cos x  sin 2x sin x
 
 2 cos2 x 1 cos x  2 sin x cos xsin x
 2 cos3 x  cos x  2 cos x sin2 x

 2 cos3 x  cos x  2 cos x 1 cos2 x 
20 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

 2 cos3 x  cos x  2 cos x  2 cos3


x
 4 cos3 x  3cos x
Kerjakan L 
atihan 14
Identitas trigonometri biasanya memuat sudut rangkap. Bagaimana
membuktikan identitas semacam ini diilustrasikan pada Contoh 15.

CONTOH 15—Membuktikan Identitas Trigonometri


Buktikan identitas berikut.
3 tan x  tan3 x
tan 3x
 1 3 tan2 x

Pembahasan Walaupun ruas kanan persamaan yang diberikan


tampak lebih rumit, kita mulai pembuktiannya dari ruas kiri.
tan  tan 2x  x
3x
tan 2x  tan x
 1 tan 2x tan x

2 tan x
 1 tan2 x tan x
 2 tan x  
1  1 tan2 xtan x
 
2 tan x  tan x  tan3 x
 1 tan2 x
1 tan2 x  2 tan2 x
1 tan2 x
3 tan x  tan3 x
 1 3 tan2 x
K 
erjakan Latihan 15
10.3.2 Rumus Sudut Setengah
Rumus-rumus berikut digunakan untuk menurunkan pangkat dari
fungsi trigonometri, khususnya dari pangkat-pangkat genap.
SUBBAB 10.3 RUMUSSUDUTRANGKAP,SETENGAH,DANHASILKALI-JUMLAH 21

Rumus untuk Menurunkan Pangkat

2 1 cos 2x 2 1 cos 2x
sin x  2 cos x  2
1 cos 2x
tan x  1 cos 2x

Bukti Rumus pertama diperoleh dengan menyelesaikan sin2 x


pada rumus sudut rangkap untuk cosinus.
cos 2x  1 2 sin2 x
2 sin2 x  1 cos 2x

sin2 x  1 cos 2x
2
Dengan menyelesaikan cos2 x dari rumus sudut rangkap cosinus,
kita juga memperoleh
cos 2x  2 cos2 x 1
2 cos2 x  1 cos 2x

cos2 x  1 cos 2x
2
Rumus terakhir dapat dibuktikan dengan menggunakan dua rumus
sebelumnya bersama dengan identitas hasil bagi.
1 cos 2x
2 sin2 x 2 1 cos 2x
tan x    
cos2 x 1 cos 1 cos 2x
2x
2

CONTOH 16—Menurunkan Pangkat Bentuk Trigonometri


4
Nyatakan sin x ke dalam bentuk cosinus pangkat satu. Pembahasan Kita gunakan
rumus yang baru saja kita bahas secara berulang.


sin4 x  sin 2 x 2 
 1 cos 2x 2
 
 2 
22 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

1 2 cos 2x  cos2 2x
 4
1  1 cos 4x 
 1 2 cos 2x 
 2
 
4 
1 3 1 
   2 cos 2x  cos 4x 
42 2 
1
 3  4 cos 2x  cos 4x
8
Kerjakan Latihan 16 

Rumus untuk menurunkan pangkat yang telah kita bahas sebe-


lumnya bisa digunakan untuk menurunkan rumus sudut setengah
sebagai berikut.

Rumus Sudut Setengah

u 1 cos u 1 cos u
sin 2   2 cos u   2
u 1 cos u sin u
tan 2  sin u 1 cos u

Bukti Rumus sudut setengah dapat dibuktikan dengan mensubsti-


tusi x dengan u/2 pada rumus untuk menurunkan pangkat, kemudi-
an kita akarkan kedua ruas. Untuk tangen, rumus sudut setengahnya
dapat dibuktikan sebagai berikut.
u
tan 1 cos u
2   1 cos u
1 cos u 1 cos
u  
1 cos u 1 cos
u
1 cos u 2

1 cos2 u
SUBBAB 10.3 RUMUSSUDUTRANGKAP,SETENGAH,DANHASILKALI-JUMLAH 23

1 cos
 u
sin
Bentuk 1 – cos u tidak negatif untuk semua nilai u. Selain itu, sin
u dan tan u/2 selalu memiliki tanda yang sama. (Mengapa?)
Dengan demikian, kita peroleh
u 1 cos u
tan 2  sin u

Jika kita kalikan pembilang dan penyebut bentuk ruas kanan dari
rumus yang baru saja kita peroleh dengan 1 + cos u, maka kita
mendapatkan
u
tan  sin u

2 1 cos u

CONTOH 17—Menggunakan Rumus Sudut Setengah


Carilah nilai eksak dari sin 15°.
Pembahasan Karena sudut 15° berada di Kuadran I, maka nilai
sinusnya positif. Dengan demikian
30
sin15  sin
2
1 cos 30
 2

1 3 2
 2

42 3
 8

 1 3


2
8
1 3
 22
24 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

1

4
 2  6 
Kerjakan Latihan 17 

CONTOH 18—Menggunakan Rumus Sudut Setengah


Sudut u berada di Kuadran III dimana sin u = –2/5. Tentukan nilai
dari tan u/2.
Pembahasan Untuk menggunakan rumus sudut setengah

u 1 cos u
tan 2  sin u

kita terlebih dahulu harus menentukan nilai cos u. Karena u berada


di Kuadran III, maka

2 2 21
cos u   1 sin2 u   1     
 5 5

Dengan demikian, nilai tan u/2 adalah


u 1 21
5 
5
21


tan  
2 2 5 2
(Jelaskan mengapa tanda dari tan u/2 negatif.)
Kerjakan Latihan 18 

10.3.3 Rumus Hasil Kali-Jumlah


Dalam menyelesaikan permasalahan trigonometri, ada kalanya
akan lebih mudah jika mengubah bentuk perkalian menjadi bentuk
penjumlahan atau pengurangan. Misalkan, daripada menyelesaikan
bentuk sin 45° cos 15°, akan lebih mudah jika kita menyelesaikan
bentuk
1
sin 60 sin 30
2
karena bentuk terakhir ini hanya memuat sudut-sudut istimewa. Di
sini kita akan membuktikan bahwa kedua bentuk tersebut ekuiva-
len, yaitu
SUBBAB 10.3 RUMUSSUDUTRANGKAP,SETENGAH,DANHASILKALI-JUMLAH 25

1
sin 45cos15  sin 60 sin 30
2
Secara umum, persamaan tersebut dapat dituliskan menjadi
1
sin u cos v   sin  u  v   sin  u  v  
2 
Untuk membuktikan identitas terakhir, kita perhatikan rumus pen-
jumlahan dan pengurangan untuk sinus berikut.
sin u  v   sin u cos v  cos u sin v
sin u  v   sin u cos v  cos u sin v

Kita jumlahkan ruas kiri dan kanan dua persamaan tersebut untuk
memperoleh
sin u  v  sin u  v  2 sin u cos v

Selanjutnya kita bagi kedua ruas persamaan tersebut dengan 2 un-


tuk mendapatkan
1
sin u cos v   sin  u  v   sin  u  v  
2 
Persamaan terakhir yang kita peroleh ini disebut Rumus Hasil
Kali ke Jumlah. Rumus-rumus lainnya dapat diperoleh dengan
cara yang serupa.

Rumus-Rumus Hasil Kali ke Jumlah


1
sin u cos v  sin  u  v   sin  u  v  
2
1
cos u sin v  sin  u  v   sin  u  v  
2
1
cos u cos v  cos  u  v   cos  u  v  
2
1
sin u sin v  cos  u  v   cos  u  v  
2
26 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

CONTOH 19—Mengubah Hasil Kali menjadi Penjumlahan


Sederhanakan bentuk sin 15° sin 75°.
Pembahasan Dengan menggunakan Rumus Hasil Kali ke Jumlah,
kita dapatkan
1
sin15sin 75  cos 15  75   cos 15 
75  
2
1
 cos  60   cos 90
2
11 
  1 0 
K 2 2 4 
 
CONTOH 20—Mengubah Hasil Kali menjadi Penjumlahan
Ubahlah perkalian sin 4x cos 3x menjadi bentuk penjumlahan.
Pembahasan Diketahui u = 4x dan v = 3x. Dengan menggunakan
Rumus Hasil Kali ke Jumlah, kita peroleh
1
sin 4x cos  sin  4x  3x   sin  4x 
3x 3x  
2
1
 sin 7x  sin x
2
1 1
 sin 7x  sin x
K 2 2 
erjakan Latihan 20
Pada Contoh 19 dan 20 kita telah berlatih untuk mengubah bentuk
perkalian menjadi penjumlahan dengan menggunakan Rumus Hasil
Kali ke Jumlah. Rumus ini juga bisa digunakan untuk membalik
proses yang kita lakukan pada contoh-contoh tersebut. Sebagai
contoh, jika kita misalkan
x dan xy
yu  v 2
2
pada Rumus Hasil Kali ke Jumlah yang pertama, maka kita peroleh
SUBBAB 10.3 RUMUSSUDUTRANGKAP,SETENGAH,DANHASILKALI-JUMLAH 27

xy xy 1
sin cos  sin x  sin y 
2 2 2
Jika kita kalikan kedua ruas dengan 2, maka dihasilkan
xy xy
sin x  sin y  2 sin cos
2 2
Persamaan terakhir yang kita peroleh ini merupakan salah satu dari
Rumus Jumlah ke Hasil Kali. Rumus-rumus lainnya dirangkum
sebagai berikut.

Rumus-Rumus Jumlah ke Hasil Kali


xy xy
sin x  sin y  2 sin cos
2 2
xy xy
sin x  sin y  2 cos sin
2 2
xy xy
cos x  cos y  2 cos cos
2 2
xy xy
cos x  cos y  2 sin sin
2 2

CONTOH 21—Mengubah Penjumlahan menjadi Hasil Kali


Ubahlah bentuk penjumlahan berikut menjadi hasil kali.
(a) sin 55° + sin 65° (b) cos 2θ – cos 4θ
Pembahasan
(a) Kita gunakan Rumus Jumlah ke Hasil Kali yang pertama.

sin 55 sin 55 65 55 65


 2 sin 2 cos 2
65
 2 sin 60cos5
 3
2 cos 5
 2 
 
 3 cos 5
(b) Untuk soal ini kita gunakan Rumus Jumlah ke Hasil Kali yang
28 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

keempat.

cos  cos 2  4 2  4
4  2 sin 2 sin 2
 2 sin 3 sin  
 2 sin 3 sin
Kerjakan Latihan 21 

CONTOH 22—Membuktikan Identitas


Buktikan identitas berikut. Dengan menggunakan identitas tersebut,
gambarlah grafik y = sin x + cos x.
 
sin
 x  cos x 2 cos x 
 
4
 
Pembahasan Untuk menggunakan Rumus Jumlah ke Hasil Kali,
pertama kita ubah cos x.
 
cos x  sin x
 
2
 
Dengan demikian, kita peroleh  
sin x  cos x  sin x  sin x
 
2
 

x  2 x x  2  x
 2 sin cos
2 2
  
 2 sin cos x 
 
4
 2   

 2 cos  x  
2  4
   
 
 2 cos x 
 
4
 
Di sini kita telah membuktikan identitas yang diberikan. Selanjut-
nya kita gambar grafik y = sin x + cos x yang sama dengan grafik
fungsi berikut. 

y  2 cos x 
 
4
 
SUBBAB 10.4 PERSAMAAN-PERSAMAAN TRIGONOMETRI DASAR 29

Untuk menggambar grafik fungsi terakhir ini, pertama kita gambar


grafik y = cos x, kemudian kita geser ke kanan sejauh π/4 satuan,
dan terakhir kita regangkan grafik yang dihasilkan secara vertikal
dengan faktor 2 dan dihasilkan grafik dengan amplitudo 2 .
Perhatikan Gambar 6.
y  
y 2 cos x 
 
4
 
1

x
–2π –π 0 π 2π
y = cos x 1

GAMBAR 6
Kerjakan Latihan 22 

10.4 Persamaan-Persamaan Trigonometri Dasar


Persamaan trigonometri adalah persamaan yang memuat fungsi-
fungsi trigonometri. Jika persamaan tersebut selalu benar untuk
setiap nilai variabelnya yang mungkin, maka persamaan tersebut
dinamakan identitas, misalkan
sin2 x cos2 x  1
 
sin  x  cos x
 
2
 
Akan tetapi, persamaan-persamaan trigonometri, seperti
3  tan x  0
sin t  cos t  1
hanya benar pada nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai yang membuat
persamaan seperti ini benar disebut dengan selesaian persamaan.
Ketika kita menyelesaikan persamaan trigonometri, maka kita
mencari semua selesaian dari persamaan trigonometri tersebut.
30 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

10.4.1 Persamaan Trigonometri Dasar


Suatu persamaan trigonometri disebut sebagai persamaan trigono-
metri dasar jika persamaan tersebut memiliki bentuk
T(θ) = c
dimana T adalah fungsi trigonometri dan c adalah konstanta.
Ketika kita menyelesaikan sembarang persamaan trigonometri,
pada akhirnya kita akan berjumpa dengan persamaan trigonometri
sederhana. Oleh karena itu, mulai dari Contoh 24 sampai
Contoh Contoh 26 kita akan berlatih menyelesaikan persamaan
trigonometri sederhana.

CONTOH 23—Menyelesaikan Persamaan Sinus Dasar


Selesaikan persamaan sin x = 1⁄2.
Pembahasan Jika kita perhatikan grafik y = sin x pada satu peri-
ode, maka kita dapat melihat bahwa selesaian persamaan yang
diberikan adalah x = π/6 dan x = 5π/6, lihat Gambar 7.
y

1
1⁄2 y = 1⁄2

x
0 π/6 5π/6

–1
y = sin x

GAMBAR 7 Grafik y = sin x, 0 ≤ x ≤ 2π, dan y = 1⁄2

Tanpa menggunakan Gambar 7, kita masih bisa menyelesaikan


persamaan yang diberikan. Karena sin x = 1⁄2, maka kita tahu bahwa
sudut acuan dari selesaiannya adalah π/6. Karena nilai sinusnya
positif, maka selesaiannya berada di Kuadran I dan II. Dengan
demikian, selesaian persamaan yang terletak dalam satu periode
adalah x = π/6 dan x = π – π/6 = 5π/6.
Karena fungsi sinus memiliki periode 2π, maka semua selesaiannya
SUBBAB 10.4 PERSAMAAN-PERSAMAAN TRIGONOMETRI DASAR 31

dapat diperoleh dengan menjumlahkan dua selesaian yang telah


kita peroleh dengan kelipatan bilangan bulat dari 2π, yaitu

x  5
2k 6 x  2k
6
dimana k adalah sembarang bilangan bulat.
Kerjakan Latihan 23 

Dari menyelesaikan persamaan trigonometri pada Contoh 24, kita


melakukan dua langkah pengerjaan, yaitu
1. Menentukan selesaian-selesaian dalam satu periode.
2. Menentukan semua selesaian.
Dua langkah ini akan kita gunakan untuk menyelesaikan persa-
maan-persamaan trigonometri dasar lainnya.

CONTOH 24—Menyelesaikan Persamaan Cosinus Dasar


Selesaikan persamaan cos x =  2 2 .
Pembahasan Pertama, kita tentukan selesaian persamaan tersebut
dalam satu periode. Nilai cosinus negatif jika sudutnya berada di
Kuadran II dan III. Karena kita tahu cos π/4 = 2 2 maka selesa-
iannya adalah sudut-sudut dalam Kuadran II dan III yang memiliki
sudut acuan π/4. Sudut-sudut tersebut adalah
x  3    5
  dan x
4 4 4 4
Kedua, kita tentukan semua selesaian dari persamaan yang diberi-
kan. Karena periode fungsi cosinus adalah 2π, maka selesaian dari
persamaan yang diberikan adalah
3 3
x  dan x   2k
4
2k
4
dimana k adalah sembarang bilangan bulat. Gambar 8 berikut
menggambarkan selesaian-selesaian tersebut.
32 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

1
y = cos x
11 13
 5 44 3 35
44
44
x
0

–1 y 2
2

GAMBAR 8
Kerjakan Latihan 24 

CONTOH 25—Menyelesaikan Persamaan Tangen Dasar


Selesaikan persamaan tan θ = 2.
Pembahasan Pertama kita selesaikan persamaan tersebut pada
satu periodenya. Untuk menentukan θ, kita gunakan kalkulator.
  tan1 2  1,107
Selesaian tersebut merupakan satu-satunya selesaian pada interval
(–π/2, π/2), yang panjangnya satu periode, yaitu π.
Kedua, kita tentukan semua selesaian persamaan yang diberikan.
Karena periode fungsi tangen adalah π, maka selesaian persamaan
tersebut adalah
  1,107  k
dimana k sembarang bilangan bulat.
Kerjakan Latihan 25 

Contoh 26 berikut mengilustrasikan bagaimana menyelesaikan per-


samaan trigonometri yang secara aljabar ekuivalen dengan persa-
maan trigonometri dasar.

CONTOH 26—Menyelesaikan Persamaan Trigonometri


Tentukan selesaian dari persamaan 3 – tan2 x = 0.
Pembahasan Dari persamaan yang diberikan, kita selesaikan
SUBBAB 10.4
dalam tan PERSAMAAN-PERSAMAAN TRIGONOMETRI DASAR 33
x.
3  tan2 x  0
tan2 x  3
tan x   3
Pada interval (–π/2, π/2), yang merupakan satu periode fungsi
tangen, nilai x yang memenuhi adalah x = π/3 dan x = –π/3. Dengan
demikian, himpunan selesaian dari persamaan yang diberikan
adalah

  k 
x 3 dan x  k
3
dimana k sembarang bilangan bulat.
Kerjakan Latihan 26 

10.4.2 Menyelesaikan Persamaan Trigonometri dengan


Pemfaktoran
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan per-
samaan trigonometri adalah pemfaktoran. Teknik ini diilustrasikan
pada Contoh 27 dan 28.

CONTOH 27—Menggunakan Pemfakoran


Selesaikan persamaan 2 sin2 t – sin t – 1 = 0.
Pembahasan Kita faktorkan bentuk pada ruas kiri untuk bisa
menyelesaikannya ke dalam sin t.
2 sin2 t  sin t 1  0
 2 sin t 1sin t 1  0
2 sin t 1  0 atau sin t 1  0
1
sin t  
2 atau sin t  1
Karena fungsi cosinus memiliki periode 2π, maka pertama kita ten-
tukan selesaiannya pada interval [0, 2π). Untuk persamaan pertama,
selesaiannya pada interval ini adalah t = 7π/6 dan t = 11π/6, sedang-
kan untuk persamaan kedua selesaiannya adalah t = π/2. Dengan
demikian, selesaian persamaan yang diberikan adalah
34 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

7 11
t  2k , 
t  2k , t  2k
6 6 2
dimana k adalah sembarang bilangan bulat.
Kerjakan Latihan 27 

CONTOH 28—Menggunakan Pemfaktoran


Selesaikan persamaan 2 cos x sin x – cos x = 0.
Pembahasan Kita faktorkan bentuk pada ruas kiri persamaan.
2 cos x sin x  cos  0
x
cos x  2 sin x  0
1
cos  0 atau 2 sin x 1  0
x
sin x  1
2
Karena fungsi sinus dan cosinus memiliki periode 2π, pertama kita
tentukan selesaiannya pada interval yang panjangnya 2π, yaitu [0,
2π). Untuk cos x = 0, nilai x yang memenuhi adalah π/2 dan 3π/2.
Untuk sin x = 1⁄2, nilai x yang memenuhi adalah π/6 dan 5π/6.
Dengan demikian, selesaian dari persamaan yang diberikan adalah
 5
x  x  2k
2k 6 6
 3
x  x  2k
2k 2 2
dimana k adalah sembarang bilangan bulat.
Kerjakan Latihan 28 

10.5 Persamaan-Persamaan Trigonometri Lainnya


Adakalanya kita perlu menggunakan identitas-identitas trigonome-
tri terlebih dahulu sebelum menyelesaikan persamaan trigonometri.
Bagian ini kita akan berlatih bagaimana menyelesaikan persa-
maan-persamaan yang seperti itu.
SUBBAB 10.5 PERSAMAAN-PERSAMAAN TRIGONOMETRI LAINNYA 35

10.5.1 Menyelesaikan Persamaan Trigonometri dengan


Menggunakan Identitas
Contoh 29 mengilustrasikan bagaimana identitas trigonometri bisa
digunakan untuk mengubah bentuk trigonometri agar bentuk terse-
but bisa difaktorkan.

CONTOH 29—Menggunakan Identitas Trigonometri


Tentukan selesaian dari persamaan 2 sin2 θ – cos θ = 1.
Pembahasan Persamaan yang diberikan memuat dua fungsi trigo-
nometri, yaitu sinus dan cosinus. Dengan menggunakan identitas
Pythagoras, sin2 θ = 1 – cos2 θ, kita bisa membuat persamaan terse-
but hanya memuat satu fungsi trigonometri.
2 sin2   1
cos

2 1 cos2    cos 0
1
1 cos  2 cos2  0

1 2 cos 1 0
cos 
1 2 cos  0 atau 1 cos  0

cos  1 atau cos  1


2
Pada interval [0, 2π), selesaian dari cos θ = 1⁄2 adalah θ = π/3 dan θ
= 5π/3, sedangkan selesaian dari cos θ = –1 adalah π. Jadi, selesa-
ian umum dari persamaan yang diberikan adalah
   5
   2k ,
3 2k  ,     2k
3
dimana k adalah sembarang bilangan bulat.
Kerjakan Latihan 29 

Jika dalam persamaan awal kita belum bisa menggunakan identitas,


kita bisa mengkuadratkan kedua ruas persamaan tersebut. Teknik
ini diilustrasikan pada Contoh 30.
CONTOH 30—Mengkuadratkan dan Menggunakan Identitas
Selesaikan persamaan tan θ + 1 = sec θ untuk 0 ≤ θ < 2π.
36 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

Pembahasan Untuk mengubah persamaan yang diberikan menjadi


persamaan yang hanya memuat tangen atau secan, kita kuadratkan kedua ruas
persamaan tersebut.
tan 1  sec
tan   2 tan 1  sec2 
2

tan2   2 tan 1  tan2  1


2 tan  0
tan  0
Untuk 0 ≤ θ < 2π, nilai yang memenuhi persamaan tan θ = 0 ada- lah θ = 0
dan θ = π. Karena tadi kita mengkuadratkan kedua ruas persamaan, maka
kita perlu memeriksa jawaban tersebut ke dalam persamaan awal.

 0  
? ?
tan 0 1 sec 0 tan  1 sec
? ?
0 1 1 0 1 1
1  persamaan
Jadi, selesaian 1 1 adalah
yang diberikan 1 θ = 0.
Kerjakan Latihan 30 

10.5.2 Persamaan Trigonometri dan Sudut Rangkap


Dalam menyelesaikan persamaan trigonometri yang memuat sudut
rangkap, kita lakukan langkah-langkah seperti sebelumnya. Akan
tetapi di akhir kita harus membagi jawaban yang dihasilkan untuk
mendapatkan sudut yang diminta.

CONTOH 31—Sudut Rangkap dalam Persamaan Trigonometri


Diberikan persamaan 2 cos 2t  3  0 .
(a) Carilah semua selesaian persamaan tersebut.
(b) Carilah selesaian persamaan tersebut pada interval [0, 2π).
Pembahasan
(a) Pertama kita selesaikan persamaan tersebut dalam 2t.
SUBBAB 10.6 RANGKUMAN 37

2 cos 2t  3  0
2 cos 2t  3

cos 2t 3
 2

2t   , 11
6 6
Dengan demikian, semua selesaian persamaan yang diberikan
adalah
2t    2t 
11
 2k
2k 6
6
Untuk menyelesaikan t, kita bagi kedua ruas dengan 2.
 11
t t  k
12  k 12

(b) Untuk mendapatkan selesaian pada interval [0, 2π), kita substi-
tusi k dengan 0 dan 1 untuk memperoleh selesaian

t 11 13 23
, , ,
12 12 12 12
Kerjakan Latihan 31 
10.6
Rangkuman
1.Berikut ini adalah identitas-identitas trigonometri dasar.
Identitas-Identitas Kebalikan:
1 1 1
csc x  sec x  cot x 
sin x cos x tan x
Identitas-Identitas Hasil Bagi:
tan x  sin x cot x  cos x
cos x sin x
Identitas-Identitas Pythagoras:
sin2   cos2   1tan2  1  sec2  1 cot2   csc2 

Naskah ini merupakan naskah versi penulis yang belum melalui proses pengaturan halaman dan penyuntingan dari penerbit.
38 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

Identitas-Identitas Ganjil-Genap:
sin x  sin x
cosx  cos x
tan x   tan
x
Identitas-Identitas Komplemen:
   
sin  x  cos x cos  x  sin x
   
2 2
    
   
tan  x  cot cot  x  tan x
x
   
2 2
   
   
sec  x  csc csc  x  sec x
x
   
2 2
   
2. Berikut adalah rumus-rumus penjumlahan dan pengurangan.
Rumus untuk Sinus:
sin(s + t) = sin s cos t + cos s sin t
sin(s – t) = sin s cos t – cos s sin
t Rumus untuk Cosinus:
cos(s + t) = cos s cos t – sin s sin t
cos(s – t) = cos s cos t + sin s sin
t Rumus untuk Tangen:

tan  s  t  tan s  tan t


 1 tan s tan
t tan s  tan
tan  s  t  t 1 tan s
 tan t
3. Jika A dan B adalah bilangan-bilangan real, maka
Asin x  B cos x  k sin  x   

dimana k 
A2  dan θ memenuhi
B2
cos  A B
dan sin 
A2  B2 A2  B2
4. Rumus-rumus sudut rangkap adalah seperti berikut.
Rumus untuk Sinus:
sin 2x = 2 sin x cos x

Naskah ini merupakan naskah versi penulis yang belum melalui


proses pengaturan halaman dan penyuntingan dari penerbit.
SUBBAB 10.6 RANGKUMAN 39

Rumus untuk Cosinus: tan 2x  2


cos 2x = cos2 x – sin2 x
t
cos 2x = 2 cos2 x – 1 a
cos 2x = 1 – 2 sin2 x n
Rumus untuk Tangen:
x
1

t
a
n
2

x
5. Pangkat
dari fungsi
trigonomet
ri dapat
diturunkan
/direduksi
dengan
rumus-
rumus
berikut.
2
sin
1 cos
1x
2 
cos
2 2x
2
tan
1
2
1 cos 2x
6. Rumus untuk
sudut setengah
adalah sebagai
berikut.
u cos u
sin  1
c
 o
su cos u n
1
2
s
i 
n u
au
n 
u1


1 v
c
co
os 
s
u
u
 
2 sin u
7. Untuk mengubah hasil
s
kali bentuk
trigonometri menjadi i
ben- tuk penjumlahan n
dapat digunakan
rumus-rumus berikut.
1

sin u cos v  sin  u u
2
 v   sin  u  v  

c 

o 2
v
s
2
u 
si 2 
n

v
 c

1 o
s


si u
s
c i
o n
s
v v



1

 1
c
o

s

 c
u o
 s
v

 
 u
c
o 
s
v

u 


v

 c
 o
si s
n

u
8. Rumus-rumus berikut
digunakan untuk
mengubah bentuk pen-
jumlahan ke hasil kali.
x
sin x  sin y  2 sin
y xy
cos
2 2

Naskah ini
merupakan
naskah
versi
penulis
yang belum
melalui
proses
pengaturan
halaman
dan
penyunting
an dari
penerbit.
40 TRIGONOMETRI ANALITIK BAB 10

xy xy
sin x  sin y  2 cos sin
2 2
xy xy
cos x  cos y  2 cos cos
2 2
xy xy
cos x  cos y  2 sin sin
2 2

Pustaka
Abramson, J. P., et. al. (2015). Algebra and Trigonometry. Hous-
ton: OpenStax College, Rice University.
Barnett, R. A., Ziegler, M. R., & Byleen, K. E. (2012). Analytic
trigonometry with applications. Hoboken, N.J: Wiley.
Kristanto, Y. D. (2016). Matematika Langkah Demi Langkah untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grasindo.
Larson, R. (2014). Precalculus. Stamford: Cengage learning.
Lial, M. L. (2013). Trigonometry. Boston: Pearson.
McKeague, C. P., & Turner, M. D. (2008). Trigonometry. Belmont,
CA: Thomson Brooks/Cole.
Stewart, J., Redlin, L., & Watson, S. (2016). Algebra and Trigo-
nometry. Boston: Cengage Learning.

Latihan
1. Sederhanakan bentuk-bentuk trigonometri berikut.
cot2 
(b) 1 tan 
2
(a) 1
csc2  1 tan2 
1 1
2. Sederhanakan bentuk
1 sin x  1 sin x .
3. Diberikan persamaan tan θ + cot θ = sec θ csc θ.
(a) Buktikan bahwa persamaan tersebut merupakan identitas.
(b) Dengan menggunakan grafik, pastikan bahwa persamaan
tersebut merupakan identitas.

4. Buktikan identitas sin A  cos A sin A 1 cot A




Naskah ini merupakan naskah versi penulis yang belum melalui
proses pengaturan halaman dan penyuntingan dari penerbit.
cos A
tan A 1 .

Naskah ini merupakan naskah versi penulis yang belum melalui


proses pengaturan halaman dan penyuntingan dari penerbit.
LATIHAN 41

csc u  cot u
5. Buktikan  cot x
sec u 1
1
6. Buktikan bahwa 1
 1  2  2 cot2  .
1
cos
cos
7. Mengapa 1 + cot x = cos x bukan merupakan identitas?
8. Tentukan nilai eksak dari bentuk-bentuk  berikut.
  2 
tan  tan
   
9 9
(a) sin 105° (b)      2 
1 tan tan
   
9 9
   
9. Buktikan identitas-identitas berikut.
sin s  t 
(a)  tan s  tan t
cos s cos t
   
(b) cos    sin   0
   
4 4
   
10. Misalkan sec s = 5⁄4, dimana sin s < 0, dan cot t = –1, dimana
π/2 < t < π. Carilah sin(s – t) dan cos(s + t).
11. Nyatakan 3 sin πx + cos πx ke dalam bentuk k sin(x + θ).
12. Nyatakan sin x + cos x ke dalam bentuk k sin(x + θ), kemudian
gambarkan grafiknya.
13. Jika x = 4 sin θ, 0 < θ < π/2, nyatakan sin 2θ ke dalam x.
14. Tunjukkan bahwa ada polinomial P(t) berderajat 4 sedemikian
sehingga cos 4x = P(cos x).
15. Buktikan masing-masing identitas berikut.
(a) sin 3θ = 3 sin θ – 4 sin3 θ
(b) sin 2u cos 2u
sin u  cos u  sec u
2 tan v
(c) sin 2v
 1 tan2 v
16. Nyatakan cos4 x ke dalam bentuk cosinus pangkat satu.
17. Tentukan nilai eksak dari bentuk-bentuk berikut.
(a) cos 22,5° (b) sin 67,5°
42 BARISAN DAN DERET BAB 6

18. Diketahui sin θ = –1/3 dimana π/2 < θ < π. Tentukan:


(a) cos θ/2 (b) sin θ/2
19. Tentukan nilai eksak dari cos 3π/8 cos π/8.
20. Ubahlah bentuk-bentuk perkalian berikut menjadi bentuk
pen- jumlahan.
(a) sin 3u sin 5u (b) cos 4v sin 2v
21. Ubahlah bentuk-bentuk penjumlahan berikut menjadi bentuk
hasil kali.
(a) sin 17π/12 – sin π/12 (b) cos 5θ + cos 3θ
22. Gambarlah grafik y = cos x – sin x dengan terlebih
dahulu membuktikan identitas berikut.
cos x  sin x 
  
2 sin x 
 
4
 
23. 3 Carilah semua
selesaian dari persamaan sin x =  2.
24. Carilah semua selesaian dari persamaan cos θ = –0,6.
25. 3 S
elesaikan persamaan tan θ = .
 2 cos  0 .
26. Carilah selesaian dari persamaan 2
27. Selesaikan persamaan 4 sin2 x – 4 sin x = 3.
28. Tentukan selesaian dari 2 cos
x cot x  2 cot x  0 .
29. Carilah semua selesaian dari 2 sin 2x – 3 sin x = 0.
30. Selesaikan persamaan sin θ – 1 = cos θ untuk 0 ≤ θ < 2π.
31. Tentukan selesaian persamaan csc 3u = 5 sin 3u untuk 0 ≤ θ
< 2π.
32. Buktikan rumus sudut rangkap untuk sinus dengan menggu-
nakan rumus penjumlahan untuk y
sinus. A2 x2 + y2 = 1
33. Buktikan rumus sudut rangkap
untuk tangen dengan menggunakan P
x
A1
rumus penjumlahan untuk tangen.
34. Gambar di samping menunjukkan
segitiga sama sisi yang ketiga titik
LATIHAN 43

sudutnya terletak pada lingkaran satuan. Titik P pada gambar


tersebut memiliki koordinat (x, 0).
Tunjukkan bahwa (PA1 )(PA2 )(PA3 ) = 1 – x3.
35. Gambar berikut menunjukkan segitiga sama kaki ABC
yang ketiga titik sudutnya terletak pada lingkaran satuan.
Sisi-sisi AB dan AC merupakan sisi-sisi yang kongruen.
y
x2 + y2 = 1
B

A θ x

(a) Nyatakan luas segitiga ABC sebagai fungsi terhadap θ.


(b) Tentukan besar sudut θ sedemikian sehingga luas segitiga
ABC sama dengan 40% dari luas lingkaran satuan.
(c) Apakah ada θ yang membuat luas segitiga ABC sama de-
ngan 42% dari lingkaran satuan? Mengapa?

Bacaan Lebih Lanjut


(1) Chen, H. (2002). On a new trigonometric identity. Internation-
al Journal of Mathematical Education in Science and Technol-
ogy, 33(2), 306-309. doi:10.1080/002073902753586427.
(2) Klamkin, M. S. (1983). On Proving Trigonometric Identities.
Mathematics Magazine, 56(4), 215. doi:10.2307/2689809.
(3) Mohlenkamp, M. J., & Monzón, L. (2005). Trigonometric
identities and sums of separable functions. The Mathematical
Intelligencer, 27(2), 65-69. doi:10.1007/bf02985795.

Anda mungkin juga menyukai