KURIKULUM PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH:
WIDYA AYU PANGESTIKA;A410180067
KELAS 4B
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kita semua, sehingga kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Konsep Dasar Kurikulum.”Makalah ini berisikan tentang
penjelasan mengenai konsep dasar kurikulum 2013 meliputi pengertian,dimensi
,fungsi dan penjelasan yang lainnya mengenai kurikulum. Tujuan penyusunan
makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada kita apa yang dimaksud
dengan kurikulum dan apa perbedaan dari kurikulum sebelumnya serta kelebihan,
kekurangannya. Diharapkan Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu proses
pendidikan. Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan kelihatan
amburadul dan tidak teratur. Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai
tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan tingkat pendidikan. Kurikulum
menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa, akan diarahkan
kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa depan, semua itu
ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan. Kurikulum haruslah
dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan berbagai perkembangan yang
terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah menetapkan hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan. Kurikulum sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar mengajar
disekolah, yang merupakan jembatan untuk tercapainya suatu tujuan Pendidikan
Nasional. Pada perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta seni dan
budaya. Perkembangan dan perubahan yang secara terus menerus menuntut perlunya
sistem Pendidikan Nasional termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan
masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman
tersebut.
1.4 Manfaat
Semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan
kita dalam memahami konsep dasar kurikulum.
BAB 2
PEMBAHASAN
a) Pengertian Pertama Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi
uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari
tahun ke tahun. Pengertian ini menganggap kurikulum sebagai sebuah pedoman
untuk melaksanakan pendidikan di suatu sekolah. Karena sebagai pedoman, maka
kurikulum tersebut harus dilaksanakan oleh sekolah yang menggunakan. Dalam
pengertian ini, tidak terkandung makna seolah-olah tidak ada kurikulum untuk
lembaga belajar yang bukan sekolah atau di luar sistem persekolahan.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat
enam fungsi kurikulum, yaitu:
a. Fungsi Penyesuaian, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar mampu menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan
itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis.
b. Fungsi Integrasi, mengandung makna bahwa kurikulum sebagi alat pendidikan
harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya
merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa
harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi
dengan masyarakatnya.
c. Fungsi Diferensiasi, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu
siswa, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan
baik.
d. Fungsi Persiapan, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang
pendidikan berikutnya dan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam
masyarakat.
e. Fungsi Pemilihan, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-
program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
f. Fungsi Diagnostik, mengandung makna bahwa kurikulum sebagi alat pendidikan
harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan
menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.
Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan
mengorganisasikan pelajaran. Tanpa kurikulum, guru tidak akan dapat bekerja dengan
terarah.dalam kurikulum tertera tujuan umum, uraian tentang jenis-jenis program,
pokok bahasan, bagaimana cara menyelenggarakan proses belajar-mengajar serta
sarana yang digunakan. Jadi, dengan adanya kurikulum, guru bekerja sesuai dengan
petunjuk yang sudah diarahkan oleh kurikulum. Misalnya guru harus mampu
merumuskan indikator, materi yang sesuai dengan kompetensi dasar, media, cara
penyampaian, maupun evaluasi yang sesuai dengan yang diharapkan. Dengan
demikian, kurikulum dapat berfungsi sebagai pedoman yang memberi arah kepada
guru. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah sebagai :
a. Pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalammemperbaiki situasi
belajar.
b. Pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalammenciptakan situasi untuk
menunjang situasi belajar anak ke arak yang lebih baik.
c. Pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalammemberikan bantuan
kepada guru untuk memperbaiki situasi mengajar.
d. Sebagai seorang administrator, kurikulum dapat dijadikan pedoman untuk
mengembangkan kurikulum lebih lanjut.
e. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar-mengajar.
Jadi dapat disumpulkan dari beberapa fungsi diatas,akan ada perbedaan untuk fungsi
kurikulum bagi kepala sekolah, guru, orang tua, masyarakat, dan siswa,
Teori pendidikan pribadi bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah
memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-
potensi yang dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta
didik. Dalam hal ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan
pendidik hanya menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing,
pendorong, fasilitator dan pelayan peserta didik.
Teori ini memiliki dua aliran yaitu pendidikan progresif dan pendidikan romantik.
Pendidikan progresif dengan tokoh pendahulunya- Francis Parker dan John Dewey –
memandang bahwa peserta didik merupakan satu kesatuan yang utuh. Materi
pengajaran berasal dari pengalaman peserta didik sendiri yang sesuai dengan minat
dan kebutuhannya. Ia merefleksi terhadap masalah-masalah yang muncul dalam
kehidupannya. Berkat refleksinya itu, ia dapat memahami dan menggunakannya bagi
kehidupan. Pendidik lebih merupakan ahli dalam metodologi dan membantu
perkembangan peserta didik sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya masing-
masing. Pendidikan romantik berpangkal dari pemikiran-pemikiran J.J. Rouseau
tentang tabula rasa, yang memandang setiap individu dalam keadaan fitrah,–
memiliki nurani kejujuran, kebenaran dan ketulusan.
3. Teknologi pendidikan,
4. Pendidikan interaksional,
Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari
pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja
sama dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk kehidupan juga
berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam pendidikan interaksional menekankan
interaksi dua pihak dari guru kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru.
Lebih dari itu, interaksi ini juga terjadi antara peserta didik dengan materi
pembelajaran dan dengan lingkungan, antara pemikiran manusia dengan
lingkungannya. Interaksi ini terjadi melalui berbagai bentuk dialog. Dalam pendidikan
interaksional, belajar lebih sekedar mempelajari fakta-fakta. Peserta didik
mengadakan pemahaman eksperimental dari fakta-fakta tersebut, memberikan
interpretasi yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam konteks kehidupan.
Filsafat yang melandasi pendidikan interaksional yaitu filsafat rekonstruksi sosial.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada hakekatnya kurikulum bisa dipandang sebagai undang-undang pembelajaran
karena didalam rancangan kurikulum termuat berbagai peraturan / pedoman berbagai
aspek / komponen yang berkaitan dengan proses pendidikan. Komponen – komponen
itu meliputi tujuan, isi dan materi, media / sarana prasarana, strategi belajar mengajar,
proses pembelajaran, dan evaluasi. Kurikulum memiliki kedudukan sentral dan
strategis dalam seluruh proses pendidikan, untuk mengarahkan segala bentuk aktivitas
pendidikan di sekolah/madrasah demi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga
berfungsi sebagai pedoman atau acuan kerja bagi guru, siswa, kepala sekolah,
pengawas, orang tua dan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sesuai
yang dicita-citakan
Kurikulum merupakan sebuah program yang didesain, direncanakan,
dikembangkan, dan dilaksanakan dalam situasi belajar mengajar yang sengaja
diciptakan di sekolah yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar
yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-
norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum
sebagai tujuan berarti kurikulum diarahkan sebagai pedoman dalam mencapai tujuan
pendidikan yang dirumuskan secara nasional, institusional, kurikuler dan
pembelajaran / intruksional. Kurikulum sebagai rekonstruksi social karena
perkembangan dan perubahan kurikulum senantiasa bersifat fleksibel dan dinamis
menyesuaikan kebutuhan, keadaan dan perubahan masyarakat serta perkembangan
zaman / peradaban manusia.
DAFTAR PUSTAKA