Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 4

IRISAN KERUCUT

HIPERBOLA
Anggota Kelompok 4 :
1. Dian Safira
2. Juwita Maharani
3. Puan Alya Zahra
4. Rahmadatul Afdal
5. Riefa Ardelia
6. Rizki Ayuni
7. Taufik Setia Ferdana
8. Vanessa Ayuni Riskita
APA ITU HIPERBOLA?
Dalam koordinat kartesiuss,
Potongan yang membentuk
hiperbola tersebut digambarkan
Hiperbola diperoleh dengan sebagai berikut dengan P sebagai
memotong kedua selimut puncak dan F sebagai fokus
kerucut (selimut bagian atas
dan bawah)

P2 P1
DEFINISI HIPERBOLA
Hiperbola adalah kedudukan (himpunan) semua titik yang selisih
jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah sama (konstan).
Kedua titik tertentu itu disebut fokus dari hiperbola. Sehingga, :

PF1 -PF2 = AF1 -AF2 = k


UNSUR-UNSUR HIPERBOLA
UNSUR-UNSUR HIPERBOLA 9. Garis Asimtot, garis lurus yang tidak
1. Titik Pusat, terdapat pada titik O pernah dipotong oleh hiperbola yang
2. Sumbu simetri. Sumbu utama (yang melalui kedua melewati titik pusat.
fokus) dan Sumbu sekawan (tegak lurus sumbu 10. Direktis, garis yang sejajar dengan sb.
utama dan melalui titik pusat hiperbola sekawan.
3. Titik puncak, perpotongan hiperbola dengan sb.
utama. Terdapat pada titik A dan B
4. Fokus, titik yang terdapat di belakang puncak
hiperbola. Titik F dan F
1 2

5. Sumbu mayor, terletak pada sb. utama yang


menghubungkan dua titik puncak. Yaitu pjg AB
6. Sumbu Minor, Yaitu pjg CD
7. Latus rectum, Garis yang melalui salah satu titik
fokus, dan tegak lurus sumbu mayor dan memotong
hiperbola di dua titik.
8. Eksentriksitas, perbandingan jarak 2 titik fokus dan
panjang sumbu nyatanya.
Hiperbola Vertikal
dan Horizontal
Hiperbola Horizontal Hiperbola Vertikal
Apa bedanya?

Hiperbola Horizontal Hiperbola Vertikal


Hiperbola horizontal memotong Hiperbola vertikal memotong
sumbu simetri horizontalnya(sb.x) sumbu simetri vertikalnya (sb.y)
Sehingga pada Hiperbola Sehingga pada Hiperbola vertikal
horizontal Sumbu utama terdapat Sumbu utama terdapat pada
pada garis x (sb.x) dan sumbu garis y (sb.y) dan sumbu
sekawannya adalah garis y sekawannya adalah garis x
Titik puncak terdapat pada garis Titik puncak terdapat pada
x. Dgn A(-a,0) dan B(a,0) garis y. Dgn A(0,-a) dan B(0,a)
Fokus, F1(-c,0) dan F2(c,0) Fokus, F1(0,-c) dan F2(0,c)
PERSAMAAN HIPERBOLA DENGAN PUSAT O(0,0)
Hiperbola Horizontal Sb. Mayor = 2a Puncak = (±a,0)
Sb. Minor = 2b Fokus = (±c,0)
Asimtot : y= ± b x
x 2
y 2 a
2 -
a b =1
2
Eksentrisitas(e) =
c
a
2
Latus Rectum(LR) = 2b
a

Hiperbola Vertikal Sb. Mayor = 2a Puncak = (0,±a)


Sb. Minor = 2b Fokus = (0,±c)
Asimtot : y= ± a x
y 2
x 2
b
a - 2
b2 =1 c
Eksentrisitas(e) =
a
2
2b
Latus Rectum(LR) =
a
CONTOH SOAL 1
Tentukan titik puncak, titik focus, dan persamaan garis asimstot dari hiperbola 9x^2 –
16y^2 = 400
jawab :
Ubah persamaan yang diketahui dalam bentuk persamaan umum hiperbola :
kedua ruas dibagi 144,sehingga:

√ √ √
Dengan a=4 dan b=3 => c= 4^2 + 3^2 = 16+9 = 25 =5. Sehingga a=4, b=3, dan c=5
Maka:
Titik puncak= (±a,0)= (4,0) dan (-4,0) Persamaan Asimtot: y=± b (x)
a y=± 3 (x)
Titik fokus= (±c,0)= (5,0) dan (-5,0)
4
PERSAMAAN HIPERBOLA DENGAN PUSAT (P,Q)
Hiperbola Horizontal Hiperbola Vertikal
Pusat = (p,q) Pusat = (p,q)
Puncak = (p±c,q) Puncak = (p,q±c)
Fokus = (p±a,q) Fokus = (p,q±a)
Asimtot : Asimtot =
(y-q) = ± b (x-p) (y-q) = ± a (x-p)
a b

(x-p)
2
(y-q) 2
(y-q) 2
(x-p) 2

a 2 - b2 =1 a -
2
b 2 =1
CONTOH SOAL 2
Diketahui hiperbola -9x2 + 16y2 - 18x + 96y - 9 = 0, Tentukanlah persamaan umum hiperbola
jawab :
-9x² + 16y² - 18x + 96y - 9= 0
-9x² + 16y² - 18x + 96y= 9
-9x² -18x + 16y² + 96y= 9
-9(x² + 2x) + 16(y² +6y) = 9 Kedua ruas ditambah 1 dan 9, sehingga:
-9(x² + 2x + 1) + 16(y² + 6y + 9) = 9 + (-9)(1) + (16)(9)
-9(x + 1)² + 16(y+3)² =144
(x+1)² (y+3)² (y+3)² (x+1)²
16
+ 9
=1
9 16
=1
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG

a) Persamaan garis singgung dengan TITIK SINGGUNG diberikan


CONTOH SOAL 3
Persamaan garis singgung hiperbola 4x2 – y2 – 40x – 4y + 48 = 0 di titik (9, 2) adalah ….
jawab :
Diketahui persamaan hiperbola 4x2 – y2 – 40x – 4y + 48 = 0 dapat dibentuk menjadi persamaan seperti
di bawah:
Berdasarkan persamaan hiperbola yang disapat, maka persamaan garis lurus
yang menyinggung hiperbola menggunakan rumus berikut.

Diketahui bahwa garis singgung melalui titik (9, 2), sehingga persamaan gari
lurus yang menyinggung hiperbola melalui satu titik dapat dicari seperti cara
berikut.
CONTOH SOAL 4

Berdasarkan persamaan hiperbola yang disapat, maka


persamaan garis lurus yang menyinggung hiperbola
menggunakan rumus berikut.

Persamaan garis singgung hiperbola 4x2 – y2 – 40x – 4y + 48 = 0 di titik (9, 2) adalah 4x + y – 30 = 0.


CONTOH SOAL 4
Diketahui persamaan hiperbola 4x2 – y2 – 40x – 4y + 48 = 0 dapat dibentuk menjadi persamaan seperti
di bawah:
Berdasarkan persamaan hiperbola yang disapat, maka persamaan garis lurus
yang menyinggung hiperbola menggunakan rumus berikut.

Berdasarkan persamaan hiperbola yang disapat, maka persamaan garis lurus yang menyinggung
hiperbola menggunakan rumus berikut.

Persamaan garis singgung hiperbola 4x2 – y2 – 40x – 4y + 48 = 0 di titik (9, 2) adalah 4x + y – 30 = 0.


PERSAMAAN GARIS SINGGUNG

b) Persamaan garis singgung dengan GRADIEN diberikan


CONTOH SOAL 4
Tentukan persamaan garis singgung hiperbola (x+2)² (y-3)² dengan gradien
=1
√5
2 6
JAWAB

CONTOH SOAL 4
Tentukan persamaan garis singgung hiperbola (x+2)² (y-3)² dengan gradien
=1
√5
2 6
JAWAB

• Bersadarkan persamaan yang diketahui, didapat bahwa a²=2 dan b²=6, p=-2 dan q=3
• Sehingga menurut rumus dapat dituliskan persamaan sebagai berikut

y-q = m(x-p) ± a²m² - b² m = √5 ==> m²=5

√ √
y-3 = 5(x+2) ± 2.5-6
√ √ √
y-3 = 5x + 2 5 ± 4
√ √
y-3 = 5x + 2 5 ± 2
√ √
y = 5x + 2 5 +3 ± 2
APAKAH ADA PERTANYAAN YANG INGIN
DITANYAKAN?

Jika ada, Silahkan angkat tangan dan sebut nama mu!


IRISAN KERUCUT
HIPERBOLA

TERIMAKASIH.
PERSAMAAN HIPERBOLA DENGAN PUSAT O(0,0)
horizontal vertikal
⇒ √(𝑥 + 𝑐)2+ (𝑦 − 0)2 − √(𝑥 − 𝑐)2+ (𝑦 − 0)2 = 2𝑎 ⇒ √(𝑥 − 0)2 + (𝑦 + 𝑐)2− √(𝑥 − 0)2 + (𝑦 − 𝑐)2= 2𝑎
⇒ √(𝑥 + 𝑐)2+ 𝑦2 − √(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦2 = 2𝑎 ⇒ √𝑥2 + (𝑦 + 𝑐)2 − √𝑥2 + (𝑦 − 𝑐)2 = 2𝑎
⇒ √(𝑥 + 𝑐)2+ 𝑦2 = 2𝑎 + √(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦2 ⇒ √𝑥2 + (𝑦 + 𝑐)2 = 2𝑎 + √𝑥2 + (𝑦 − 𝑐)2
⇒ (√(𝑥 + 𝑐)2 + 𝑦2)2 = (2𝑎 + √(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦2)2 ⇒ (√𝑥2 + (𝑦 + 𝑐)2)2 = (2𝑎 + √𝑥2 + (𝑦 − 𝑐)2)
⇒ (𝑥 + 𝑐)2+ 𝑦2 = 4𝑎2 + 4𝑎√(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦2 + (𝑥 − 𝑐)2+ 𝑦2 ⇒ 𝑥2 + (𝑦 + 𝑐)2 = 4𝑎2 + 4𝑎√𝑥2 + (𝑦 − 𝑐)2+ 𝑥2 + (𝑦 − 𝑐)2
⇒ 𝑥2 + 2𝑥𝑐 + 𝑐2 − 4𝑎2 − (𝑥2 − 2𝑥𝑐 + 𝑐2) = 4𝑎√(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦2 ⇒ 2𝑐𝑦 + 𝑐2 − 4𝑎2 − (𝑦2 − 2𝑐𝑦 + 𝑐2) = 4𝑎√𝑥2 + (𝑦 − 𝑐)2
⇒ 4𝑥𝑐 − 4𝑎2 = 4𝑎√(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦2 ⇒ 4𝑐𝑦 − 4𝑎2 = 4𝑎√𝑥2 + (𝑦 − 𝑐)2
⇒ (−𝑎2 + 𝑐𝑥)2 = (𝑎√(𝑥 − 𝑐)2+ 𝑦2)2 ⇒ (−𝑎2 + 𝑐𝑦)2 = (𝑎√𝑥2 + (𝑦 − 𝑐)2)2
⇒ 𝑎4 − 2𝑎2𝑐𝑥 + 𝑐2𝑥2 = 𝑎2{(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦2} ⇒ 𝑎4 − 2𝑎2𝑐𝑦 + 𝑐2𝑦2 = 𝑎2{𝑥2 + (𝑦 − 𝑐)2}
⇒ 𝑎4 − 2𝑎2𝑐𝑥 + 𝑐2𝑥2 = 𝑎2{𝑥2 − 2𝑐𝑥 + 𝑐2 + 𝑦2} ⇒ 𝑎4 − 2𝑎2𝑐𝑦 + 𝑐2𝑦2 = 𝑎2{𝑥2 + 𝑦2 − 2𝑐𝑦 + 𝑐2}
⇒ 𝑎4 − 2𝑎2𝑐𝑥 + 𝑐2𝑥2 = 𝑎2𝑥2 − 2𝑎2𝑐𝑥 + 𝑎2𝑐2 + 𝑎2𝑦2 ⇒ 𝑎4 − 2𝑎2𝑐𝑦 + 𝑐2𝑦2 = 𝑎2𝑥2 − 𝑎2𝑦2 − 2𝑎2𝑐𝑦 + 𝑎2𝑐2
⇒ 𝑎4 + 𝑐2𝑥2 = 𝑎2𝑥2 + 𝑎2𝑐2 + 𝑎2𝑦2 ⇒ 𝑎4 + 𝑐2𝑦2 = 𝑎2𝑥2 + 𝑎2𝑐2 − 𝑎2𝑦2
⇒ 𝑐2𝑥2 − 𝑎2𝑥2 − 𝑎2𝑦2 = 𝑎2𝑐2 − 𝑎4 ⇒ 𝑐2𝑦2 − 𝑎2𝑦2 − 𝑎2𝑥2 = 𝑎2𝑐2 − 𝑎4
⇒ (𝑐2 − 𝑎2)𝑥2 − 𝑎2𝑦2 = 𝑎2(𝑐2 − 𝑎2) ⇒ (𝑐2 − 𝑎2)𝑦2 − 𝑎2𝑥2 = 𝑎2(𝑐2 − 𝑎2)
Karena 𝑐 > 𝑎 diperoleh hubungan 𝑐2 − 𝑎2 = 𝑏2 sehingga Karena 𝑐 > 𝑎 diperoleh hubungan 𝑐2 − 𝑎2 = 𝑏2 sehingga
⇒ 𝑏2𝑥2 − 𝑎2𝑦2 = 𝑎2𝑏2 (dibagi dengan𝑎2𝑏2) ⇒ 𝑏2𝑦2 − 𝑎2𝑥2 = 𝑎2𝑏2 (dibagi dengan 𝑎2𝑏2)
ASIMTOT
Bentuk umum asimtot y=+_ mx (a). Jika x positif, maka m=ba (b). Jika y positif, maka m=ab

Anda mungkin juga menyukai