LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH FISIKA DASAR LANJUTAN
Oleh
Nama / NIM : Irvan Saputra /191910801021
Kelompok : 3A
Asisten : Kamilah Awaliyah
Tanggal Praktikum/Jam : 2 April 2020 / 07.00-09.40
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. ii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ........................................................................................................................................ 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................... 2
2.1 Hukum Ohm ................................................................................................................................ 2
2.2 Amperemeter dan Voltmeter ..................................................................................................... 3
2.3 Rangkaian Seri dan Paralel ....................................................................................................... 3
BAB 3. METODOLOGI EKSPERIMEN ........................................................................................... 4
3.1 Alat dan Bahan............................................................................................................................ 4
3.2 Desain Eksperimen ..................................................................................................................... 4
3.2.1 Variabel Eksperimen ........................................................................................................... 4
3.2.2 Prosedur Eksperimen .......................................................................................................... 5
3.3 Metode Analisa Data................................................................................................................. 12
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................................. 14
4.1 Hasil............................................................................................................................................ 14
4.1.1 Hasil Pengukuran Tegangan dan Kuat Arus Listrik...................................................... 14
4.1.2 Hasil Menyelidiki Karakteristik Hukum Ohm ............................................................... 14
4.1.3 Hasil Menyelidiki Karakteristik Kuat Arus dan Tegangan Listrik dari Rangkaian
Bercabang dan Tak Bercabang ................................................................................................. 15
4.2 Pembahasan ............................................................................................................................... 16
BAB 5. PENUTUP .............................................................................................................................. 18
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 18
5.2 Saran .......................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 19
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 20
i
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan dan Kuat Arus Listrik ............................................................. 14
Tabel 4.2 Hasil Menyelidiki Karakteristik Hukum Ohm dengan Resistor Tetap 100 Ω ...................... 14
Tabel 4.3 Hasil Menyelidiki Karakteristik Hukum Ohm dengan Resistor Tetap 47 Ω ........................ 14
Tabel 4.4 Rangkaian Seri 1 ................................................................................................................... 15
Tabel 4.5 Rangkaian Seri 2 ................................................................................................................... 15
Tabel 4.6 Rangkaian Paralel 1 .............................................................................................................. 15
Tabel 4.7 Rangkaian Paralel 2 .............................................................................................................. 16
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
Dengan melakukan praktikum yang berjudul Hukum Ohm ini kita dapat mengetahui
dan mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus pada suatu rangkaian dan dapat
digunakan untuk mengetahui sebuah hambatan listrik tanpa harus menggunakan alat yang
dinamakan Ohmmeter. Selain itu materi tentang Hukum Ohm ini sangat berguna
khususnya yang mendalami kelistrikan. Karena dengan adanya Hukum Ohm kita dapat
mengerti tentang kelistrikan. Untuk itu kita harus mempelajari lebih dalam tentang Hukum
Ohm dengan cara mempraktekkannya dalam percobaan ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang hendak dibahas dalam praktikum ini, sebagai berikut.
a. Bagaimana karakteristik Hukum Ohm?
b. Bagaimana karakteristik kuat arus dan tegangan listrik dari rangkaian bercabang dan
tak bercabang?
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam praktikum ini, sebagai berikut.
a. Mempelajari karakteristik Hukum Ohm.
b. Menyelidiki karakteristik kuat arus dan tegangan listrik dari rangkaian bercabang dan
tak bercabang.
1.4 Manfaat
Manfaat pelaksanaan praktikum ini, yaitu praktikan dapat memahami karakteristik
Hukum Ohm dan mempelajari serta menyelidiki karakteristik kuat arus dan tegangan listrik
dari rangkaian bercabang dan tak bercabang. Hal tersebut sangat penting untuk dipelajari
karena dalam industri minyak dan gas juga terdapat beberapa alat yang pengoperasiannya
berhubungan langsung dengan listrik.
1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2
kutub positif ke kutub negatif. Arus ini mendapat hambatan dalam penghantar tersebut
(Purwandari, 2013).
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + ⋯ 𝑅𝑛
Paralel:
1 1 1 1
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = + + +⋯
𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛
3
BAB 3. METODOLOGI EKSPERIMEN
a. Catu Daya, berfungsi untuk mengubah arus listrik bolak – balik (AC) dari PLN menjadi
arus searah (DC) kemudian disalurkan ke komponen yg membutuhkan supply listrik.
b. Kabel penghubung merah, untuk memuat listrik positif (fasa atau api)
c. Kabel penghubung hitam, untuk memuat listrik positif (fasa atau api)
d. Papan rangkaian, sebagai tempat merangkai jembatan penghubung dan penghubung
alat listrik lainnya.
e. Saklar 1 kutub, untuk memutuskan atau menghubungkan arus hubungan satu jalur
f. Jembatan penghubung, sebagai medium untuk menghubungkan aliran arus listrik
g. Meter dasar 90, sebagai konduktor yang menghubungkan arus pada rangkaian antara
satu dengan yang lainnya.
h. Multimeter, untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi).
i. Resistor 47 Ω, untuk memberikan hambatan terhadap aliran listrik yang mengalir ke
dalam perangkat listrik
j. Resistor 4,7 Ω, untuk memberikan hambatan terhadap aliran listrik yang mengalir ke
dalam perangkat listrik
k. Resistor 100 Ω, untuk memberikan hambatan terhadap aliran listrik yang mengalir ke
dalam perangkat listrik.
4
3.2.2 Prosedur Eksperimen
a. Pengukuran Tegangan dan Kuat Arus Listrik
Mulai
Disusun rangkaian
listrik seperti yang
ditunjukkan pada
Gambar 1
Dihubungkan catu
daya ke sumber
tegangan (alat masih
dalam keadaan off)
dan dipilih tegangan
pada skala 3 V
Dipilih voltmeter
pada skala 10 VDC
Ditutup/hidupkan
saklar. Diamati besar
tegangan pada
voltmeter dan dicatat
pada tabel
Dibuka/matikan
saklar. Diubah
tegangan pada catu
daya menjadi 6
VDC. Dilakukan lagi
langkah sebelumnya.
Diubah rangkaian
pada Gambar 1
menjadi seperti
Gambar 2.
Dihubungkan catu
daya ke sumber
tegangan (alat masih
dalam keadaan off)
dan dipilih tegangan
pada skala 3 V
5
Lanjutan prosedur a
Dipilih
amperemeter pada
skala 5ADC
Ditutup/hidupkan
saklar. Diamati besar
tegangan pada
amperemeter dan
dicatat pada tabel
Dibuka/matikan
saklar. Diubah
tegangan pada catu
daya menjadi 6
VDC. Dilakukan lagi
langkah sebelumnya.
Hasil
Mulai
Disusun rangkaian
seperti yang
ditunjukkan pada
Gambar 3a.
Digunakan R1 =
1000Ω.
6
Lanjutan prosedur b
Dihidupkan saklar
dan diamati
pembacaan skala
pada amperemeter
dan voltmeter.
Dicatat pada tabel
pengamatan
Dimatikan saklar,
dinaikkan catu daya
pada skala 6 VDC.
Diulangi langkah
sebelumnya.
Diganti resistor
pertama dengan R2
= 47Ω. Diulangi
langkah 2 s/d 4.
Hasil
Mulai
Disusun rangkaian
seperti pada gambar
4a. Digunakan
resistor 4,7Ω dan
pastikan saklar
dalam keadaan
terbuka
7
Lanjutan prosedur rangkaian seri
Dihubungkan
rangkaian dengan
amperemeter dengan
batas ukur 1A pada
posisi a.
Dihubungkan pula
rangkaian dengan
catudaya pada skala
9 VDC
Ditutup saklar.
Dibaca nilai kuat
arus listrik (Ia) yang
ditunjukkan pada
amperemeter.
Dicatat hasilnya
Dibuka saklar,
dipindahkan
amperemeter pada
posisi b, ditutup
saklar dan dibaca
nilai kuat arus listrik
(Ib) pada
amperemeter.
Dicatat pada tabel
pengamatan
Dibuka saklar,
dipindahkan
amperemeter pada
posisi c, ditutup
saklar dan dibaca
nilai kuat arus listrik
yang terukur pada
amperemeter dan
dicatat hasilnya
8
Lanjutan prosedur rangkaian seri
Dipasang voltmeter
pada posisi a sesuai
yang ditunjukkan
gambar 4b.
Ditutup saklar,
dibaca nilai tegangan
Va, dan dicatat pada
table pengamatan.
Dibuka saklar,
diulangi kembali dua
langkah sebelumnya
untuk posisi
voltmeter di b dan c.
Dicatat hasilnya.
Dilakukan langkah-
langkah di atas untuk
kombinasi seri dari
resistor 47Ω, 56Ω
dan 100Ω, jika
masih ada waktu
Hasil
9
Rangkaian Paralel
Mulai
Disusun rangkaian
seperti pada gambar
5a. Digunakan
resistor R1 = 4,7Ω
dan R2 = 47Ω,
dipastikan saklar
dalam keadaan
terbuka
Dihubungkan
rangkaian dengan
amperemeter dengan
batas ukur 100mA
pada posisi a.
Dihubungkan pua
rangkaian dengan
catudaya pada skala
3 VDC.
Ditutup saklar.
Dibaca nilai kuat
arus listrik (I) yang
ditunjukkan pada
amperemeter.
Dicatat hasilnya
Dibuka saklar,
dipindahkan
ampremeter pada
positif a, ditutup
saklar dan dibaca
nilai kuat arus listrik
(Ia) pada
amperemeter.
Dicatat pada tabel
pengamatan.
10
Lanjutan prosedur rangkaian paralel
Dibuka saklar,
dipindahkan
amperemter pada
posisi a, ditutup
saklar dan dibaca
nilai kuat arus listrik
(Ia) pada
ampermeter. Dicatat
pada tabel
pengamatan
Dibuka saklar,
dipindahkan
ampermeter pada
posisi b, dibaca nilai
kuat arus listrik yang
terukur pada
ampermeter dan
dicatat hasilnya.
Dibuka saklar.
Diubah rangkaian
menjadi seperti pada
gambar 5b.
Dipasang voltmeter
pada posisi V sesuai
yang ditunjukkan
gambar 5b.
Ditutup saklar,
dibaca nilai tegangan
V dan dicatat pada
tabel pengamatan
11
Lanjutan prosedur rangkaian seri
Dibuka saklar,
diulangi kembali dua
langkah sebelumnya
untuk posisi
voltmeter di a dan b.
Dicatat hasilnya
Dilakukan langkah-
langkah di atas untuk
kombinasi paralel
dari resistor 47Ω,
56Ω, dan 100Ω, jika
masih ada waktu.
Hasil
12
3.3.3 Menyelidiki Karakteristik Kuat Arus dan Tegangan Listrik dari Rangkaian
Bercabang dan Tak Bercabang
Analisis percobaan ketiga dianalisis dengan hasil pengukuran dan hubungan yang
terdapat pada Ia , Ib , Ic . Hasil pengukuran Va , Vb , Vc dibandingkan. Analisis kesimpulan
dari kuat arus dan hambatan total pada rangkaian seri. Rangkaian paralel dapat dianalisis
dengan perbandingan hasil pengukuran Ia , Ib , Ic .
13
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh selama ekperimen sebagai berikut.
4.1.1 Hasil Pengukuran Tegangan dan Kuat Arus Listrik
Sumber Tegangan 3V 6V
Arus 0,14 A 0,16 A
Tegangan 3,4 V 6,4 V
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan dan Kuat Arus Listrik
Tabel 4.2 Hasil Menyelidiki Karakteristik Hukum Ohm dengan Resistor Tetap 100 Ω
Tabel 4.3 Hasil Menyelidiki Karakteristik Hukum Ohm dengan Resistor Tetap 47 Ω
14
4.1.3 Hasil Menyelidiki Karakteristik Kuat Arus dan Tegangan Listrik dari Rangkaian
Bercabang dan Tak Bercabang
a. Rangkaian Seri 1
Sumber Tegangan :9V
Hambatan : R1= 4,7 Ω
R2= 47 Ω
E Kuat Arus Listrik (A) Tegangan (V) Hambatan (Ω)
Ia Ib Ic Va Vb Vc Ra Rb Rc
9V
0,28 0,28 0,28 9,4 0,09 8,6 33,57 0,32 30,71
Tabel 4.4 Rangkaian Seri 1
b. Rangkaian Seri 2
Sumber Tegangan :9V
Hambatan : R1= 47 Ω
R2= 56 Ω
R3= 100 Ω
E Kuat Arus Listrik (A) Tegangan (V) Hambatan (Ω)
Ia Ib Ic Id Va Vb Vc Vd Ra Rb Rc Rd
9V
0,054 0,053 0,054 0,056 9,4 2,2 2,7 4,7 174,07 41,50 50 83,92
c. Rangkaian Paralel 1
Sumber Tegangan :9V
Hambatan : R1= 4,7 Ω
R2= 47 Ω
E Kuat Arus Listrik (A) Tegangan (V) Hambatan (Ω)
I Ia Ib V Va Vb R Ra Rb
9V
0,76 0,72 0,60 3 3 3 3,94 4,17 5
Tabel 4.6 Rangkaian Paralel 1
15
d. Rangkaian Paralel 2
Sumber Tegangan :9V
Hambatan : R1= 47 Ω
R2= 56 Ω
R3= 100 Ω
E Kuat Arus Listrik (A) Tegangan (V) Hambatan (Ω)
Ia Ib Ic Id Va Vb Vc Vd Ra Rb Rc Rd
9V
0,20 0,12 0,12 0,08 3,3 3,2 3,2 3,2 16,5 26,67 26,67 40
4.2 Pembahasan
Percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini, yaitu mengetahui karakteristik
Hukum Ohm melalui rangkain seri dan rangkaian paralel yang di aliri arus listrik dan
tegangan listrik melalui sumber (catu daya). Praktikum ini juga bertujuan menyelidiki
karakteristik kuat arus dan tegangan listrik dari rangkaian bercabang dan tak bercabang.
Percobaan pertama yang di lakukan adalah pengukuran tegangan dan kuat arus listrik.
Hal yang dilakukan pertama kali adalah menyusun rangkaian listrik dalam bentuk
rangkaian seri dengan menggunakan dua variasi sumber tegangan (catu daya) sebesar 3
Volt dan 6 Volt. Kemudian dilakukan pengukuran kuat arus dengan Amperemeter dan beda
potensial (tegangan) dengan Voltmeter. Hasil pengukuran pada sumber tegangan 3 Volt,
diketahui kuat arus yang mengalir sebesar 0,14 A dan beda potensialnya (tegangan) sebesar
3,4 Volt. Sedangkan pada sumber tegangan 6 Volt, diketahui kuat arus yang mengalir
sebesar 0,16 A dan beda potensialnya (tegangan) sebesar 6,4 Volt.
16
besar tegangan yang berbeda-beda. Nilai kuat arus listrik yang dihasilkan sama, yaitu
sebesar 0,28 A (Ia = Ib =Ic) dan tegangan yang berbeda, yang nilainya berturut-turut yaitu
Va = 9,4 V; Vb = 0,09 V; Vc 8,6 V. Berdasarkan perlakuan ini, disimpulkan bahwa
rangkaian seri menghasilkan kuat arus yang sama, meski komponen-komponen rangkaian
listrik diletakkan di posisi yang berbeda-beda pada papan rangkaian. Hasil perlakuan ini
juga sama ketika resistornya diubah menjadi sebesar 47 Ω, 56 Ω, dan 100 Ω. Di mana, nilai
kuat arus yang dihasilkan juga sama.
Perlakuan kedua dari percobaan ketiga adalah pada rangkaian paralel dipasang
resistor sebesar 4,7 Ω dan 47 Ω dengan sumber tegangan 9 V. Kuat arus listik yang
dihasilkan dari perlakuan ini berturut-turut sebesar I = 0,76 A; Ia = 0,72 A; Ib = 0,60.
Sedangkan tegangan yang dihasilkan berturut-turut adalah sama, V = Va = Vb = 3 Volt.
Pada rangkaian paralel besar tegangan yang dihasilkan selalu sama, meski kuat arus listrik
yang mengalir berbeda-beda. Hasil tersebut juga sama, ketika diubah menjadi sebesar 47
Ω, 56 Ω, dan 100 Ω, di mana nilai tegangan yang dihasilkan juga sama.
17
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Praktikan sebaiknya memahami materi Hukum Ohm terlebih dahulu dan menyiapkan
alat-alat yang akan digunakan sebelum praktikum. Praktikan juga sebaiknya memperhatikan
rangkaian listrik yang telah disusun dengan seksama supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Praktikan sebaiknya lebih teliti dan berhati-hati dalam membaca hasil pengukuran
dari amperemeter dan voltmeter, karena jika terjadi sedikit kesalahan maka akan berpengaruh
terhadap pengolahan data.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
Perhitungan Percobaan 1
1. Sumber Tegangan (E) 3V:
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘
𝑉= × 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
34
𝑉= × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 3,4 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘
𝐼= × 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
14
𝐼= × 1 𝐴 = 0,14 𝐴
100
2. Sumber Tegangan (E) 6V:
64
𝑉= × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 6,4 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
16
𝐼= × 1 𝐴 = 0,16 𝐴
100
Perhitungan Percobaan 2
1. Sumber Tegangan (E) 3V, Resistor 100 Ω:
34
𝑉= × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 3,4 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
42
𝐼= × 100 𝑚𝐴 = 42 𝑚𝐴 = 0,042 𝐴
100
3,4 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅= = 80,95 Ω
0,042 𝐴
20
14
𝐼= × 1 𝐴 = 0,14 𝐴
100
9,5 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅= = 67,85 Ω
0,14 𝐴
21
8. Sumber Tegangan (E) 12V, Resistor 47Ω:
24
𝑉= × 50 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 12 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
38
𝐼= × 1 𝐴 = 0,38 𝐴
100
12 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅= = 31,57 Ω
0,38 𝐴
Percobaan 3
1. Rangkaian Seri 1
28
𝐼𝑎 = × 1 𝐴 = 0,28 𝐴
100
28
𝐼𝑏 = × 1 𝐴 = 0,28 𝐴
100
28
𝐼𝑐 = × 1 𝐴 = 0,28 𝐴
100
94
𝑉𝑎 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 9,4 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
90
𝑉𝑏 = × 100 𝑚𝑉 = 90 𝑚𝑉 = 0,09 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
86
𝑉𝑐 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 8,6 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
9,4 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑎 = = 33,57 Ω
0,28 𝐴
0,09 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑏 = = 0,32 Ω
0,28 𝐴
8,6 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑐 = = 30,71 Ω
0,28 𝐴
2. Rangkaian Seri 2
54
𝐼𝑎 = × 100 𝑚𝐴 = 54 𝑚𝐴 = 0,054 𝐴
100
53
𝐼𝑏 = × 100 𝑚𝐴 = 53 𝑚𝐴 = 0,053 𝐴
100
54
𝐼𝑐 = × 100 𝑚𝐴 = 54 𝑚𝐴 = 0,054 𝐴
100
56
𝐼𝑑 = × 100 𝑚𝐴 = 56 𝑚𝐴 = 0,056 𝐴
100
22
94
𝑉𝑎 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 9,4 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
22
𝑉𝑏 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 2,2 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
27
𝑉𝑐 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 2,7 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
47
𝑉𝑑 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 4,7 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
9,4 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑎 = = 174,07 Ω
0,054 𝐴
2,2 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑏 = = 41,50 Ω
0,053 𝐴
2,7 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑐 = = 50 Ω
0,054 𝐴
4,7 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑑 = = 83,92 Ω
0,056 𝐴
3. Rangkaian Paralel 1
76
𝐼= × 1 𝐴 = 0,76 𝐴
100
72
𝐼𝑎 = × 1 𝐴 = 0,72 𝐴
100
60
𝐼𝑏 = × 1 𝐴 = 0,60 𝐴
100
30
𝑉= × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 3 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
30
𝑉𝑎 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 3 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
30
𝑉𝑏 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 3 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
3 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅= = 3,94 Ω
0,76 𝐴
3 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑎 = = 4,17 Ω
0,72 𝐴
3 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑏 = = 5Ω
0,60 𝐴
23
4. Rangkaian Paralel 2
20
𝐼= × 1 𝐴 = 0,20 𝐴
100
12
𝐼𝑎 = × 1 𝐴 = 0,12 𝐴
100
12
𝐼𝑏 = × 1 𝐴 = 0,12 𝐴
100
8
𝐼𝑐 = × 1 𝐴 = 0,08 𝐴
100
33
𝑉= × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 3,3 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
32
𝑉𝑎 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 3,2 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
32
𝑉𝑏 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 3,2 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
32
𝑉𝑐 = × 10 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 3,2 𝑉𝑜𝑙𝑡
100
3,3 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅= = 16,5 Ω
0,20 𝐴
3,2 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑎 = = 26,67 Ω
0,12 𝐴
3,2 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑏 = = 26,67 Ω
0,12 𝐴
3,2 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑐 = = 40 Ω
0,08 𝐴
24