Anda di halaman 1dari 22

PERSAMAAN LINGKARAN

(IRISAN KERUCUT)
A. Pengertian Lingkaran, Irisan Kerucut dan kaitan antara lingkaran dan garis
singgung persekutuan

a. Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak sama terhadap
suatu titik tertentu. Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran,  sedangkan jarak titik terhadap
pusat lingkaran disebut jari-jari lingkaran.
Gambar dibawah ini menunjukkan lingkaran dengan pusat P dan jari-jari r.

                      

b. Persamaan Lingkaran
1. Persamaan Lingkaran yang Berpusat di O (0,0) dan Berjari-jari r 

Misalkan titik P(x,y) adalah sembarang titik yang terletak pada keliling lingkaran. Titik P’
adalah proyeksi titik P pada sumbu x sehingga ΔOP’P adalah segitiga siku-siku di P’.
Dengan menggunakan teori Phytagoras pada ΔOP’P,
2 2
Maka OP = ( O P ' ) + ( PP ' )

Substitusi OP = r, OP’= x dan PP’ = y
r = √ x 2+ y 2
r2 = x2 + y2
x2 + y2 = r2 
Karena titik P(x,y) sembarang, maka persamaan x2 + y2 = r2 berlaku untuk semua titik,
sehingga : Persamaan lingkaran dengan pusat 0 dan jari-jari r adalah : x2 + y2 = r2 

2. Persamaan Lingkaran yang Berpusat di A (a,b) dan Berjari-jari r

Misalkan titik P(x,y) adalah sembarang titik yang terletak pada lingkaran. Buat garis g melalui
pusat A(a,b) dan sejajar dengan sumbu x. Proyeksi P pada garis g adalah P’, sehingga ΔAP’P
adalah segitiga siku-siku di dengan AP’ = x – a, PP’ = y – b dan AP = r (jari-jari lingkaran).
Dengan menggunakan Teorema Phytagoras pada ΔAP’P, diperoleh :
AP = √(AP’)2 + (PP’)2
r2 = (x – a)2 + (y – b)2
(x – a)2 + (y – b)2 = r2
Karena titk P(x,y) sembarang, maka persamaan (x – a)2 + (y – b)2 = r2 berlaku untuk semua titik,
sehingga : Persamaan lingkaran dengan pusat A(a,b) dan jari-jari r adalah: (x – a)2 + (y – b)2 = r2

c. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran


Persamaan lingkaran yang berpusat  A (a, b) dan berjari-jari r adalah
          (x- a)2  + (y – b)2 = r2
          x2  – 2ax + a2 + y2 – 2by + b2 = r2
          x2+ y2 – 2ax – 2by + a2+ b2– r2 = 0 atau   x2+ y + Ax + By + C= 0

Jadi bentuk umum persamaan lingkaran x2+ y + Ax + By + C= 0

Contoh Soal :
Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran x2+ y2 – 4x +2y – 20= 0
Jawab :
Dik: A = -4,  B = 2,  dan  C = -20
B. Parabola
Parabola adalah tempat kedudukan atau himpunan titik-titik (pada bidang datar) yang memiliki
jarak tetap terhadap suatu titik dan suatu garis tertentu. Selanjutnya titik itu disebut fokus
parabola, sedangkan garis yang dimaksud adalah garis arah/direktriks. Parabola dapat dilukiskan
jika diketahui garis arah dan titik fokus yang terletak pada suatu garis yang tegak lurus garis
arah.
1. Persamaan Parabola dengan puncak O (0,0)
Jika jarak yang tetap adalah 2p, maka untuk menentukan persamaan parabola perhatikan sket
gambar berikut :
 Persamaan parabola horizontal membuka ke kanan
Panjang FP = Panjang PQ
y
Garis arah Dengan rumus jarak dapatlah ditemukan
persamaan sebagai berikut :
Q P(x,y)
(-p,y) FP2 =PQ 2

O F(p,0) x ( x− p )2 + ( y −0 )2 =( x+ p )2 + ( y− y )2
p p
x 2−2 px+ p 2 + y 2 =x 2 +2 px + p2
2
y =4 px

Persamaan Parabola yang Puncaknya di (0, 0) dan focus F (p, 0) adalah


2
y =4 px , p = parameter.
Dengan: Persamaan garis direktriksnya x = - p
Sumbu simetri berimpit dengan sumbu x ( y = 0 )

 Persamaan parabola horizontal membuka ke kiri.


Persamaan Parabola yang Puncaknya di (0, 0) dan focus F (-p, 0) adalah

y 2 =−4 px , p = parameter.
Dengan: Persamaan garis direktriksnya x = p
Sumbu simetri berimpit dengan sumbu x ( y = 0 )
 Persamaan parabola vertical membuka ke atas.
Persamaan Parabola yang Puncaknya di (0, 0) dan focus F (0, p) adalah

x 2=4 py , p = parameter.
Dengan: Persamaan garis direktriksnya y = - p
Sumbu simetri berimpit dengan sumbu y ( x = 0 )

 Persamaan parabola vertical membuka ke bawah.


Persamaan Parabola yang Puncaknya di (0, 0) dan focus F (0, - p) adalah

x 2=−4 py , p = parameter.
Dengan: Persamaan garis direktriksnya y = p
Sumbu simetri berimpit dengan sumbu y ( x = 0 )

Contoh Soal 1:
Contoh Soal 2:
2. Persamaan Parabola dengan Puncak A (a, b)
 Persamaan parabola puncak A (a, b) horizontal membuka ke kanan
y
Garis
arah

Q P(x,y)
(a-p, Sb.
y) simetri
A
(a,b) F(a+p,
x
0)
p p

Persamaan Parabola dengan puncak di titik A(a, b) sumbu simetri sejajar dengan sumbu
x dengan focus F(a+p, b)

( y−b )2=4 p( x−a) , p = parameter


dengan: Sumbu simetri y = b sejajar sumbu x
Persamaan garis direktriks x = a – p

 Persamaan parabola puncak A (a, b) horizontal membuka ke kiri


Persamaan parabola yang puncaknya di (a, b) dengan focus F (a-p, b) adalah

( y−b )2=−4 p( x−a) , p = parameter


dengan : Persamaan sumbu simetri y = b sejajar sumbu x
Persamaan garis direktriks x = a + p.

 Persamaan parabola puncak A (a, b) vertical terbuka ke atas


Persamaan parabola yang puncaknya di (a, b) dengan focus F (a, b+p) adalah

( x−a )2=4 p( y−b) , p = parameter


dengan: Persamaan sumbu simetri x = a sejajar sumbu y
Persamaan garis direktriks y = b - p.

 Persamaan parabola puncak A (a, b) vertical terbuka ke bawah


Persamaan parabola yang puncaknya di (a, b) dengan focus F (a, b-p) adalah

( x−a )2 =−4 p( y−b) , p = parameter


dengan : Persamaan sumbu simetri x = a sejajar sumbu y
Persamaan garis direktriks y = b + p.
C. Ellips
Ellips didefinisikan sebagai himpunan titik-titik pada bidang datar yang jumlah jaraknya
terhadap dua titik tertentu besarnya tetap. Selanjutnya dua titik itu disebut titik fokus ellips.
Gambar ellips :
Keterangan:

L C P(x,y) Titik O adalah pusat ellips

A B A, B, C, D puncak ellips.
F2 (-c,0)O F1 (c,0) F1 (c, 0) dan F2 (-c, 0) focus ellips.
R D AB = sumbu panjang/mayor

g CD = sumbu pendek/minor
g

1. Persamaan ellips dengan pusat di O (0,0)

jika sumbu mayor ≡ sumbu X


,

, jika sumbu mayor ≡ sumbuY


Contoh Soal:

2 2
( x−x 1 ) ( y − y 1)
2
+ 2
=1
2. Persamaan ellips dengan pusat di titik M(p, q) adalah a b

( x−p )2 ( y−q )2
 Pada gambar (a), persamaan ellips : + =1, dengan sumbu utamanya
a2 b2
adalah y=q
( x−p )2 ( y−q )2
 Pada gambar (b), persamaan ellips : + =1, dengan sumbu utamanya
b2 a2
adalah x=¿ p
Contoh Soal:

e. Sketsa grafiknya adalah sebagai berikut:


D. Hiperbola
Hiperbola didefinisikan sebagai himpunan titik-titik (pada bidang datar) yang selisih
jaraknya terhadap dua titik tertentu tetap besarnya. Selanjutnya dua titik itu disebut Titik
Fokus Hiperbola. Jadi hiperbola dapat dilukis jika diketahui dua titik fokus hiperbola dan suatu
ruas garis yang panjangnya kurang dari dari jarak kedua titik fokus itu diketahui.

1. Persamaan Hiperbola dengan Pusat O (0,0)


2. Persamaan Hiperbola dengan Pusat pada P (p, q) adalah:
E. Kedudukan Titik dan Garis Terhadap Irisan Kerucut

1. Kedudukan Titik terhadap Irisan Kerucut


Cara mencari kedudukan titik terhadap kerucut:
a. Jadikan ruas kanan pada persamaan irisan kerucut = 0
b. Masukkan koordinat titik pada persamaan:
→ Jika hasil ruas kiri < 0 → titik berada di dalam irisan kerucut
→ Jika hasil ruas kiri = 0 → titik berada tepat pada irisan kerucut tersebut
→ Jika hasil ruas kanan > 0 → titik berada di luar irisan kerucut
Contoh Soal :
2 2
Tentukan kedudukan titik (5, –1) terhadap elips dengan persamaan 3x + y + 6x + y = 5
Jawab : 3x2 + y2 + 6x + y – 5 = 0
2 2
Ruas kiri: 3.5 + (–1) + 6.5 + (–1) – 5 = 75 + 1 + 30 – 1 – 5 =100
→ 100 > 0, jadi titik (5, –1) berada di luar elips tersebut.

2. Kedudukan Garis terhadap Irisan Kerucut


Cara mencari kedudukan garis terhadap irisan kerucut:
a. Persamaan garis dijadikan persamaan x = … atau y = …
b. Substitusikan persamaan garis itu pada persamaan irisan kerucut, sehingga
menghasilkan suatu persamaan kuadrat.
c. Hitung nilai Diskriminan (D) dari persamaan kuadrat tersebut
2
(Ingat! D = b – 4.a.c)
→ Jika D < 0 → garis berada di luar irisan kerucut
→ Jika D = 0 → garis menyinggung irisan kerucut di 1 titik
→ Jika D > 0 → garis memotong irisan kerucut di 2 titik
Contoh Soal :
Tentukan kedudukan garis x + 2y = 4 terhadap parabola dengan persamaan
2
3x + 3y + 6x = 5

Jawab : Garis: x = 4 – 2y
2
3(4 – 2y) + 3y + 6(4 – 2y) – 5 = 0
2
3(16 – 16y + 4y ) + 3y + 24 – 12y – 5 = 0
2
48 – 48y + 12y + 3y + 24 – 12y – 5 = 0
2
12y – 57y + 67 = 0
2 2
D = b – 4.a.c = (–57) – 4.12.67 = 33

Karena D > 0 maka garis x + 2y = 4 memotong parabola tersebut.


F. Garis Singgung Parabola, Ellips, dan Hiperbola

1. Persamaan Garis Singgung Parabola


 Garis singgung melalui Titik (x1, y1) pada Parabola
Parabola berpuncak di (0,0):

Parabola berpuncak di (a,b):

 Garis singgung Parabola bergradien m


Parabola berpuncak di (0,0):

Parabola berpuncak di (a,b):


 Garis singgung melalui Titik (x1, y1) di luar Parabola
Jika dari sebuah titik P(x1,y1) di luar parabola ditarik dua buah garis
singgung, maka garis penghubung p antara kedua titik singgunya disebut garis
polar p terhadap parabola dan P disebut titik polar garis p.
Parabola berpuncak di (0,0):

Parabola berpuncak di (a,b):

Contoh Soal :
Tentukan persamaan garis singgung pada parabola y2 = 4x dari titik P(-1,0)

Jawab :
2. Persamaan Garis Singgung Ellips
 Garis singgung melalui Titik (x1, y1) pada Ellips

 Garis singgung Ellips bergradien m

Contoh Soal :
Tentukan pers. garis singgung elips 3x2 + 4y2 – 30x – 8y + 4 = 0 yang sejajar garis
x – 2y + 3 = 0
Jawab :
3. Persamaan Garis Singgung Hiperbola
 Garis singgung melalui Titik (x1, y1) pada Hiperbola

Contoh Soal:
 Garis singgung Hiperbola bergradien m
 Garis singgung melalui Titik (x1, y1) di luar Hiperbola
Penentuan persamaan garis singgung melalui titik (x1,y1) di luar hiperbola
menggunakan pertolongan formula pada bagian (A).

Anda mungkin juga menyukai