Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH GEOMETRI ANALITIK DATAR

MENGENAI PARABOLA

Oleh :
Lya Dwi Jayanti (17630008)
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Bahasa dan Sains
APRIL 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin, tiada kata lain yang patut untuk kami ungkapkan selain
ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, dan
kemampuan kepada kami sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat
pada waktunya.

Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada baginda Muhammad SAW,
para sahabat dan seluruh keluarga beliau serta para pengikut beliau hingga akhir zaman.

Selama penyusunan makalah ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak,
Serta ucapan terima kasih juga penulis persembahkan kepada semua pihak yang baik secara
langsung ataupun tidak langsung ikut terlibat dalam penyelesaian makalah ini.

Akhirnya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan. Kami mohon saran
dan kritik yang sifatnya membangun guna lebih menyempurnakan makalah-makalah kami
selanjutnya.

Surabaya, 1 April 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan kepada banyak masalah yang
behubungan dengan geometri yang berhubungan dengan titik, garis dan bidang-bidang.
Sangat diperlukan pemahaman terhadap hal-hal yang berhubungan geometri agar dengan itu
kita dapat menghadapi berbagai persoalan yang kita hadapi.
Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa materi yang berhubungan dengan
geometri. Materi yang kami bahas adalah materi tentang parabola.
Untuk lebih mengenal lagi bagaimana geometri itu dan materi yang kami bahas, maka
mari kita bersama-sama melihat makalah ini dan mencoba memahaminya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan parabola?
2. Bagaimana persamaan umum parabola ?
3. Bagaimana persamaan garis singgung pada parabola ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari parabola.
2. Untuk mengetahui dan memahami persamaan umum parabola.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan persamaan garis singgung parabola.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Parabola
Diberikan suatu titik tertentu F dan garis tertentu d dalam bidang, suatu parabola adalah
himpunan semua titik (x,y) sedemikian sehingga jarak antara F dan (x,y) sama dengan
jarak antara d dan (x,y). Titik F disebut sebagai fokus parabola dan garis d disebut
sebagai direktriks. Dengan kata lain parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang
jaraknya sama terhadap suatu titik tertentu dan garis tertentu. Perhatikan gambar berikut :

B. Persamaan Umum Parabola


Persamaan umum dari suatu parabola dapat diperoleh dengan mengkombinasikan
definisi di atas dan rumus jarak. Dengan tidak mengurangi keumuman, kita dapat
menganggap parabola yang ditunjukkan pada gambar di atas memiliki titik puncak di (0,
0) dan memiliki titik fokus di (0, p). Seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah,
parabola yang dimaksud memiliki direktriks dengan persamaan y = –p , sehingga semua
titik pada d dapat dituliskan sebagai (x, –p).
Dengan menggunakan rumus jarak dan menerapkan definisi bahwa d1 = d2, kita
mendapatkan,

Persamaan terakhir di atas disebut persamaan bentuk fokus-direktriks dari suatu parabola
vertikal dengan titik puncak di (0,0).
Suatu parabola vertikal memiliki persamaan dalam bentuk fokus-direktriks: x² = 4py,
yang memiliki fokus di (0, p) dan dengan direktriks: y = –p. Jika p > 0, parabola tersebut
akan terbuka ke atas. Jika p < 0, parabola tersebut akan terbuka ke bawah.
Suatu parabola horizontal memiliki persamaan dalam bentuk fokus-direktriks: y² = 4px,
yang memiliki fokus di (p, 0) dan dengan direktriks: x = –p. Jika p > 0, parabola tersebut
akan terbuka ke kanan. Jika p < 0, parabola tersebut akan terbuka ke kiri.
a. Parabola yang terbuka ke kanan
y

Q (-p,y)
------------------------- P (x,y)

F (p,0) x
O

x = -p

Pada gambar di atas tampak sebuah parabola yang terbuka ke kanan.


Perhatikan PF = PQ
Maka :
√(𝑝 − 𝑥)2 + (0 − 𝑦)2 = √(−𝑝 − 𝑥)2 + (𝑦 − 𝑦)2

√(𝑝 − 𝑥)2 + 𝑦 2 = √(−𝑝 − 𝑥)2 + 0

↔ √(𝑝 − 𝑥)2 + (0 − 𝑦)2 = √(−𝑝 − 𝑥)2 + (𝑦 − 𝑦)2


↔ 𝑝2 − 2𝑝𝑥 + 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑝2 + 2𝑝𝑥 + 𝑥 2
↔ 𝑦 2 = 4𝑝𝑥

Pada persamaan yang didapat ini merupakan persamaan umum parabola yang
terbuka ke kanan yang memiliki puncak di (0,0), titik fokus (p,0), dan sumbu
direktriks : x = -p.
Dengan menggunakan translasi susunan sumbu dapat kita jabarkan bahwa
persamaan parabola yang berpuncak (𝑎, 𝑏) dan sumbu simetrinya sejajar sumbu x
adalah:
(𝑦 − 𝑏)2 = 4𝑝(𝑥 − 𝑎).
Sebuah parabola dengan puncaknya di (𝑎, 𝑏), fokus 𝐹(𝑎 + 𝑝, 𝑏), direktriksnya garis
𝑥 = 𝑎 − 𝑝 yang membuka ke kanan, bila persamaan parabolanya dalam system
koordinat X’O’Y, maka persamaannya adalah: (𝑦 ′ )2 = 4𝑝𝑥′.
Dengan mensubtitusikan persamaan 𝑥 ′ = 𝑥 − 𝑎 dan 𝑦 ′ = 𝑦 − 𝑏 ke dalam
persamaan (𝑦′)2 = 4𝑝𝑥 ′ , dapat dinyatakan persamaan parabola di dalam system
koordinat XOY, yakni:
(𝑦 − 𝑏)2 = 4𝑝(𝑥 − 𝑎)
Contoh soal :
Tentukanlah persamaan parabola jika diketahui puncak parabola (2,0) dan sumbu
direktrisnya x = 1.
Penyelesaian :
Puncak parabola (2,0) maka a = 2 dan b = 0
Sumbu direktrisnya x = 1, maka a – p = 1 atau a + p = 1
Karena a = 2 maka p = 1 atau p = -1.
Jadi persamaan parabolanya adalah:
𝑦 2 = 4(𝑥 − 2) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 2 = −4(𝑥 − 2)
b. Parabola yang terbuka ke atas
Y

𝑥 2 = 4𝑝𝑦
C F (0,p)

P (x,y)
X
direktriks y = -p
Q 𝑔
Jika jarak titik F dan garis g adalah 2p, maka koordinat titik F (0,p). dengan demikian
persamaan garis g menjadi y = -p. Titik P (x,y) terletak pada parabola jika dan hanya
jika PF = PQ, dengan Q(x,-p) adalah kaki garis tegak lurus dari P ke g.
Dari PF = PQ, maka:
√𝑥 2 + (𝑦 − 𝑝)2 = √(𝑦 + 𝑝)2
↔ 𝑥 2 + (𝑦 − 𝑝)2 = (𝑦 + 𝑝)2
↔ 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑝𝑦 + 𝑝2 = 𝑦 2 + 2𝑝𝑦 + 𝑝2
↔ 𝑥 2 = 4𝑝𝑦
Jadi, persamaan parabola dengan titik puncak di (0,0) dan fokus di F(0,P)
didefinisikan dengan persamaan:
𝑥 2 = 4𝑝𝑦
Sebuah parabola dengan puncaknya di (a,b) yang membuka ke atas, bila persamaan
parabolanya dalam sistem koordinat X’O’Y’, maka persamaannya adalah:
(𝑥′)2 = 4𝑝𝑦′
Dengan mensubtitusikan persamaan 𝑥 ′ = 𝑥 − 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ′ = 𝑦 − 𝑏 ke dalam sistem
persamaan (𝑥′)2 = 4𝑝𝑦′, dapat dinyatakan persamaan parabola di dalam sistem
koordinat XOY, yakni:
(𝑥 − 𝑎)2 = 4𝑝(𝑦 − 𝑏)
Contoh soal :
Gambarlah grafik dari parabola 𝑥 2 − 2𝑥 − 9 = 4𝑦 !
Penyelesaian :
𝑥 2 − 2𝑥 − 9 = 4𝑦
𝑥 2 − 2𝑥 + 1 − 1 = 4𝑦 + 9
(𝑥 − 1)2 = 4𝑦 + 9 + 1
5
(𝑥 − 1)2 = 4 (𝑦 + )
2
5
Puncak Parabola (1, − 2)

Parameter : 4𝑝 = 4 ↔ 𝑝 = 1
5
Titik Fokus 𝐹 (1, 1 + (− 2))

3
↔ 𝐹 (1, − )
2
Persamaan direktriks g = y = b – p
3 5
= − −1 = −
2 2
3
Persamaan lotus rectumnya 𝑦 = − 2

c. Parabola yang terbuka ke kiri


Jika jarak titik F dan garis g adalah 2p, maka koordinat titik F(-p,0). Dengan
demikian persamaan garis g menjadi x = p. Titik P(x,y) terletak pada parabola jika dan
hanya jika PF = PQ, dengan Q(p,y)
Y
𝑦 2 = −4𝑝𝑥 Direktriks 𝑥 = 𝑝

P(x.y) Q(p,y)

F(-p,0) 0 X

𝑔
Dari PF = PQ, maka:
√(−𝑝 − 𝑥)2 + (0 − 𝑦)2 = √(𝑝 − 𝑥)2 + (𝑦 − 𝑦)2

√(−𝑝 − 𝑥)2 + 𝑦 2 = √(𝑝 − 𝑥)2 + 0


↔ (−𝑝 − 𝑥)2 + 𝑦 2 = (𝑝 − 𝑥)2
↔ 𝑝2 + 2𝑝𝑥 + 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑝2 − 2𝑝𝑥 + 𝑥 2
↔ 𝑦 2 = −4𝑝𝑥
Jadi, persamaan parabola dengan titik puncak di (0,0) dan fokus di F(-p,0)
didefinisikan dengan persamaan:
𝑦 2 = −4𝑝𝑥
Sebuah parabola dengan puncaknya di (a,b), fokus F(a-p, b), dan persamaan
direktriksnya x = a + p yang membuka ke kiri, bila persamaaan parabolanya dalam
sistem koordinat X’O’Y’, maka persamaannya adalah:
(𝑦′)2 = −4𝑝𝑥′
Dengan mensubtitusikan persamaan 𝑥 ′ = 𝑥 − 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ′ = 𝑦 − 𝑏 ke dalam persamaan
(𝑦 ′ )2 = −4𝑝𝑥′, dapat dinyatakan persamaan parabola di dalam sistem koordinat
XOY, yakni:
(𝑦 − 𝑏)2 = −4𝑝(𝑥 − 𝑎)

d. Parabola yang terbuka ke bawah


Jika jarak titik F dan garis g adalah 2p, maka koordinat titik F(0,-p). Dengan
demikian persamaan garis g menjadi y = p. Titik P(x,y) terletak pada parabola jika dan
hanya jika PF = PQ, dengan Q(x,p)..
Dari PF = PQ, maka:
√𝑥 2 + (𝑦 + 𝑝)2 = √(𝑦 − 𝑝)2
↔ 𝑥 2 + (𝑦 + 𝑝)2 = (𝑦 − 𝑝)2
↔ 𝑥 2 = −4𝑝𝑦
Jadi, persamaan parabola dengan titik puncak di (0,0) dan fokus di F(0,-p)
didefinisikan dengan persamaan:
𝑥 2 = −4𝑝𝑦
Sebuah parabola dengan puncaknya di (a,b), fokus F(a, p-b), dan garis direktriksnya
y = b + p yang membuka ke bawah, bila persamaaan parabolanya dalam sistem
koordinat X’O’Y’, maka persamaannya adalah:
(𝑥′)2 = −4𝑝𝑦′
Dengan mensubtitusikan persamaan 𝑥 ′ = 𝑥 − 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ′ = 𝑦 − 𝑏 ke dalam persamaan
(𝑥 ′ )2 = 4𝑝𝑦′, dapat dinyatakan persamaan parabola di dalam sistem koordinat XOY,
yakni:
(𝑥 − 𝑎)2 = −4𝑝(𝑦 − 𝑏)

C. Garis Singgung pada Parabola


a. Persamaan Garis Singgung dengan Gradien m pada Parabola
1. Parabola dengan puncak (0,0)
Syarat garis menyinggung parabola adalah D = 0. Sehingga dari persamaan
𝑦 2 = 4𝑝𝑥
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛
(𝑚𝑥 + 𝑛)2 = 4𝑝𝑥
𝑚2 𝑥 2 + 2𝑚𝑛𝑥 + 𝑛2 = 4𝑝𝑥
𝑚2 𝑥 2 + 2𝑚𝑛𝑥 − 4𝑝𝑥 + 𝑛2 = 0
𝑚2 𝑥 2 + 2(𝑚𝑛 − 2𝑝)𝑥 + 𝑛2 = 0
Substitusi ke rumus diskriminan:
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
2
𝐷 = (2(𝑚𝑛 − 2𝑝)) − 4𝑚2 𝑛2
𝐷 = 4(𝑚𝑛 − 2𝑝)2 − 4𝑚2 𝑛2 :4
𝐷 = (𝑚𝑛 − 2𝑝)2 − 𝑚2 𝑛2
𝐷 = 𝑚2 𝑛2 − 4𝑝𝑚𝑛 + 4𝑝2 − 𝑚2 𝑛2
𝐷 = −4𝑝𝑚𝑛 + 𝑝2
𝐷 = 4𝑝2 − 4𝑝𝑚𝑛 = 0 (menyinggung)
4𝑝 − 4𝑚𝑛 = 0
4𝑝
𝑛=
4𝑚
𝑝
𝑛=
𝑚
Jadi persamaan garis singgung pada parabola 𝑦 2 = 4𝑝𝑥 adalah:
𝑝
𝑦 = 𝑚𝑥 +
𝑚
Dengan pendekatan yang sama, akan diperoleh persamaan garis singgung
parabola dengan gradient m seperti tabel berikut ini:

No Persamaan Parabola Persamaan Garis Singgung


1 𝑦 2 = 4𝑝𝑥 𝑝
𝑦 = 𝑚𝑥 +
𝑚
2 𝑦 2 = −4𝑝𝑥 𝑝
𝑦 = 𝑚𝑥 −
𝑚
3 𝑥 2 = 4𝑝𝑦 𝑦 = 𝑚𝑥 − 𝑝𝑚2
4 𝑥 2 = −4𝑝𝑦 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑝𝑚2

2. Parabola dengan Puncak (a,b)


Untuk parabola dengan bentuk umum (𝑥 − 𝑎)2 = 4𝑝 (𝑦 − 𝑏). Dengan garis
singgung 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛 dapat kita peroleh persamaan garis singgungnya dengan
mensubstitusikan 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛 ke dalam persamaan parabola.
(𝑥 − 𝑎)2 = 4𝑝 (𝑦 − 𝑏)
Subtitusi 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛
↔ (𝑥 − 𝑎)2 = 4𝑝 (𝑚𝑥 + 𝑛 − 𝑏)
↔ 𝑥 2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎2 = 4𝑝𝑚𝑥 + 4𝑝(𝑛 − 𝑏)
↔ 𝑥 2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎2 − 4𝑝𝑚𝑥 − 4𝑝(𝑛 − 𝑏) = 0
↔ 𝑥 2 − 2𝑎𝑥 − 4𝑝𝑚𝑥 + 𝑎2 − 4𝑝(𝑛 − 𝑏) = 0
↔ 𝑥 2 + (−2𝑎 − 4𝑝𝑚)𝑥 + 𝑎2 − 4𝑝(𝑛 − 𝑏) = 0

Syarat garis yang menyinggung parabola adalah D = 0


↔ (−2𝑎 − 4𝑝𝑚)2 − 4.1(−4𝑝(𝑛 − 𝑏)) + 𝑎2 = 0
↔ 4𝑎2 + 16𝑝𝑚𝑎 + 16𝑝2 𝑚2 + 16𝑝(𝑛 − 𝑏) − 4𝑎2 = 0
↔ 16𝑝𝑚𝑎 + 16𝑝2 𝑚2 + 16𝑝(𝑛 − 𝑏) = 0
↔ 𝑚𝑎 + 𝑝𝑚2 + (𝑛 − 𝑏) = 0
↔ 𝑛 = −𝑚𝑎 − 𝑝𝑚2 + 𝑏

Jadi persamaan garis singgung parabola (𝑥 − 𝑎)2 = 4𝑝 (𝑦 − 𝑏) diperoleh


dengan cara mensubtitusikan nilai 𝑛 = −𝑚𝑎 − 𝑝𝑚2 + 𝑏 pada 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛.
↔ 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛
↔ 𝑦 = 𝑚𝑥 + (−𝑚𝑎 − 𝑝𝑚2 + 𝑏)
↔ 𝑦 = 𝑚𝑥 − 𝑚𝑎 − 𝑝𝑚2 + 𝑏
↔ 𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) − 𝑝𝑚2
Untuk p dengan bentuk umum(𝑦 − 𝑏)2 = 4𝑝 (𝑥 − 𝑎) dengan garis singgung 𝑦 =
𝑚𝑥 + 𝑛 dapat diperoleh garis singgungnya dengan mensubtitusikan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛
ke dalam persamaan parabola.
(𝑦 − 𝑏)2 = 4𝑝 (𝑥 − 𝑎)
2
↔ ((𝑚𝑥 + 𝑛) − 𝑏) = 4𝑝(𝑥 − 𝑎)
↔ (𝑚𝑥 − 𝑛)2 − 2(𝑚𝑥 + 𝑛)𝑏 + 𝑏 2 = 4𝑝(𝑥 − 𝑎)
↔ 𝑚2 𝑥 2 + 2𝑚𝑥𝑛 + 𝑛2 − 2𝑚𝑏𝑥 − 2𝑏𝑛 + 𝑏 2 = 4𝑝(𝑥 − 𝑎)
↔ 𝑚2 𝑥 2 + 2𝑚𝑛𝑥 − 2𝑚𝑏𝑥 − 4𝑝𝑥 + 4𝑝𝑎 − 2𝑏𝑛 + 𝑛2 + 𝑏 2 = 0
↔ 𝑚2 𝑥 2 + (2𝑚𝑛 − 2𝑚𝑏 − 4𝑝)𝑥 + 4𝑝𝑎 − 2𝑏𝑛 + 𝑛2 + 𝑏 2 = 0
Syarat garis yang menyinggung parabola adalah D = 0
2
↔ ((2𝑚𝑛 − 2𝑚𝑏) − 4𝑝) − 4𝑚2 (4𝑝𝑎 − 2𝑏𝑛 + 𝑛2 + 𝑏 2 ) = 0
↔ 4𝑚2 𝑛2 − 8𝑚2 𝑛𝑏 + 4𝑚2 𝑏 2 − 16𝑚𝑛𝑝 + 16𝑚𝑏𝑝 + 16𝑝2 − 16𝑚2 𝑝
+ 8𝑚2 𝑏𝑛 − 4𝑚2 𝑛2 − 4𝑚2 𝑏 2 = 0
↔ −16𝑚𝑛𝑝 + 16𝑚𝑏𝑝 + 16𝑝2 − 16𝑚2 𝑝𝑎 = 0
↔ −𝑚𝑛 + 𝑚𝑏 + 𝑝 − 𝑚2 𝑎 = 0
↔ −𝑚𝑛 = −𝑚𝑏 + 𝑚2 𝑎 − 𝑝
↔ 𝑚𝑛 = 𝑚𝑏 − 𝑚2 𝑎 + 𝑝
𝑝
↔ 𝑛 = −𝑚𝑎 + 𝑏 +
𝑚

Subtitusi nilai n pada persamaan 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛


𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛
𝑝
𝑦 = 𝑚𝑥 − 𝑚𝑎 + 𝑏 +
𝑚
𝑝
(𝑦 − 𝑏) = 𝑚(𝑥 − 𝑎) +
𝑚
Dengan pendekatan yang sama, akan diperoleh persamaan garis singgung parabola
dengan gradien m seperti tabel berikut ini:
No Persamaan Parabola Persamaan Garis Singgung
1 (𝑦 − 𝑏)2 = 4𝑝(𝑥 − 𝑎) 𝑝
(𝑦 − 𝑏) = 𝑚(𝑥 − 𝑎) +
𝑚
2 (𝑦 − 𝑏)2 = −4𝑝(𝑥 − 𝑎) 𝑝
(𝑦 − 𝑏) = 𝑚(𝑥 − 𝑎) −
𝑚
3 (𝑥 − 𝑎)2 = 4𝑝(𝑦 − 𝑏) (𝑦 − 𝑏) = 𝑚(𝑥 − 𝑎) − 𝑝𝑚2
4 (𝑥 − 𝑎)2 = −4𝑝(𝑦 − 𝑏) (𝑦 − 𝑏) = 𝑚(𝑥 − 𝑎) + 𝑝𝑚2

Contoh Soal
4
Tentukan persamaan garis singgung parabola 𝑦 2 = 𝑥 dengan gradient sama
3

dengan 2.
Penyelesaian :
4 4 1
𝑦2 = 𝑥, maka 4𝑝 = 3, sehingga 𝑝 =
3 3

Gradien = 2, maka m = 2
Persamaan garis singgungnya adalah :
𝑝
𝑦 = 𝑚𝑥 +
𝑚
1
↔ 𝑦 = 2𝑥 + 3
2
1
↔ 𝑦 = 2𝑥 +
6
b. Persamaan garis singgung pada parabola dengan titik singgung T (x1, x2)

P(x, y)

y = -p

Pada gambar di atas tampak garis l melalui titik P(x,y) terlatak pada parabola x2 = 4py.
Persamaan garis l adalah: 𝑦 – 𝑦1 = 𝑚(𝑥 – 𝑥1) dengan m adalah gradien garis l melalui
𝑑𝑦
P(x1, y1) yang terletak pada parabola 𝑥 2 = 4𝑝𝑦 maka 𝑚 = | x = x1
𝑑𝑥

(dibaca m sama dengan turunan y terhadap 𝑥 𝑑𝑖 𝑥 = 𝑥1)


Perhatikan persamaan parabola 𝑥 2 = 4𝑝𝑦!
𝑥2
𝑥2 = 4𝑝𝑦 ↔ 𝑥 =
4𝑝
𝑑𝑦 𝑥2
↔ =
𝑑𝑥 4𝑝
𝑑𝑦 𝑥
↔ =
𝑑𝑥 2𝑝
𝑑𝑦 𝑥1
↔ |𝑥 = 𝑥1 =
𝑑𝑥 2𝑝
𝑥1
Jadi, 𝑚 = . Ini berarti persamaan garis l adalah :
2𝑝
𝑥1
𝑦 – 𝑦1 = (𝑥 – 𝑥1 ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 2𝑝𝑦 – 2𝑝𝑦1 = 𝑥1 𝑥 – 𝑥12
2𝑝
↔ 2𝑝𝑦 – 2𝑥1 𝑥 – 𝑝𝑦1 + 𝑥12 = 0

Karena titik P(x1y1) terletak di parabola 𝑥 2 = 4𝑝𝑦 maka 𝑥12 = 4py1


Jadi, persamaan garisl dapat dinyatakan dalam bentuk :
2𝑝𝑦 – 2𝑝𝑦1 = 𝑥1 𝑥 – 4𝑝𝑦1
↔ 2𝑝𝑦 – 𝑥1 𝑥 – 2𝑝𝑦1 + 4𝑝𝑦1 = 0
↔ 2𝑝𝑦 – 𝑥1 𝑥 + 2𝑝𝑦1 = 0
↔ 2𝑝(𝑦 + 𝑦1 ) = 𝑥1 𝑥
1
↔ 𝑦 + 𝑦1 = 𝑥 𝑥
2𝑝 1
Jadi, persamaan garis singgung parabola x2 = 4py di titik P(x1,y1) adalah :
𝑥1 𝑥
𝑦 + 𝑦1 =
2𝑝

Contoh soal
Tentukan persamaan garis singgung pada parabola x2 = 8y yang melalui titik (4,2)!
Penyelesaian :
Titik (4,2) terletak pada parabola x2 = 8y. Dari persamaan parabola diperoleh p = 2,
maka 2p = 4.
Persamaan garis singgung parabola yang melalui titik (4,2) adalah :
4𝑥
𝑦 + 2 =
4
↔ 𝑦– 2 = 𝑥
↔ 𝑥– 𝑦 = 2

c. Persamaan Garis Singgung yang Melalui Titik Diluar Parabola


Contoh Soal
Tentukan persamaan garis yang melalui garis singgung parabola y2 = 4x yang melalui
titik (2,3)!
Penyelesaian :
Titik (2,3) terletak di luar parabola 𝑦 2 = 4𝑥 karena 32 > 4.2 𝑎𝑡𝑎𝑢 9 > 8.
Misalkan, gradien garis singgung parabola tersebut adalah m maka persamaan garis
singgungnya adalah 𝑦 − 3 = 𝑚(𝑥 − 2) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = 𝑚(𝑥 − 2) + 3.
Jika persamaannya 𝑦 = 𝑚(𝑥 − 2) + 3, kita substitusikan ke 𝑦 2 = 4𝑥, maka
didapat:
𝑚((𝑥 − 2) + 3)2 = 4𝑥
𝑚2 (𝑥 − 22 ) + 6𝑚(𝑥 − 2) + 9 = 4𝑥
𝑚2 (𝑥 2 − 4𝑥 + 4) + 6𝑚𝑥 – 12𝑚 + 9 = 4𝑥
𝑚2 𝑥 2 – 4𝑚2 𝑥 + 4𝑚2 + 6𝑚𝑥 – 12𝑚 + 9 – 4𝑥 = 0
𝑚2 𝑥 2 – (𝑚2 – 𝑚 + 1)4𝑥 + 4𝑚2 – 8𝑚 + 4 = 0

Diskriminan dari persamaan kuadrat itu adalah:


𝐷 = [(𝑚2 – (𝑚 – 1))]2 – 4𝑚2 (4𝑚2 – 8𝑚 + 4) = 0
= 16(𝑚4 2𝑚2 (𝑚 – 1) + (𝑚 – 1)2 ) − 16𝑚4 + 32𝑚3 – 16 𝑚2
= 16𝑚4 – 32𝑚3 + 16𝑚2 + 16𝑚2 – 32𝑚 + 16 – 16𝑚 + 32𝑚3 – 16𝑚2
= 16𝑚2 – 32𝑚 + 16

Garis 𝑦 – 3 = 𝑚(𝑥 – 2) menyinggung parabola 𝑦 2 = 4𝑥


Maka haruslah D = 0.
Jadi, 16𝑚2 – 32𝑚 + 16 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑚2 – 2𝑚 + 1 = 0
(𝑚 − 1)2 = 0
𝑚 = 1
ini berarti persamaan garis singgungnya adalah 𝑦 – 3 = 1(𝑥 – 2) atau 𝑦 – 1 = 1,
dan gambarnya seprti pada gambar 4 berikut :
Y 𝑦– 𝑥 = 1
(2, 3)
3

X
2

𝑦 2 = 4𝑥
𝑥 = −1

SOAL
1. Sebuah parabola dengan puncak di O(0,0) dan fokus pada sumbu-X serta melalui titik
(2,8). Tentukanlah persamaan parabola tersebut!
2. Sebuah parabola dengan puncak di (3, –2) dan fokus di (4, –2). Tentukanlah persamaan
parabola tersebut!
3. Gambarlah grafik dari parabola 4x2 – 25y = 0 !
4. Tentukan titik fokus, garis direktis, dan latus rectum dari parabola 3y2-24x=0 !
5. Tentukanlah persamaan parabola jika diketahui koordinat fokusnya (11,4) dan sumbu
direktrisnya x = 5 !
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Persamaan garis singgung parabola dengan gradien m seperti tabel berikut ini:

No Persamaan Parabola Persamaan Garis Singgung


1 (𝑦 − 𝑏)2 = 4𝑝(𝑥 − 𝑎) 𝑝
(𝑦 − 𝑏) = 𝑚(𝑥 − 𝑎) +
𝑚
2 (𝑦 − 𝑏)2 = −4𝑝(𝑥 − 𝑎) 𝑝
(𝑦 − 𝑏) = 𝑚(𝑥 − 𝑎) −
𝑚
3 (𝑥 − 𝑎)2 = 4𝑝(𝑦 − 𝑏) (𝑦 − 𝑏) = 𝑚(𝑥 − 𝑎) − 𝑝𝑚2
4 (𝑥 − 𝑎)2 = −4𝑝(𝑦 − 𝑏) (𝑦 − 𝑏) = 𝑚(𝑥 − 𝑎) + 𝑝𝑚2

No Persamaan Parabola Persamaan Garis Singgung


1 𝑦 2 = 4𝑝𝑥 𝑝
𝑦 = 𝑚𝑥 +
𝑚
2 𝑦 2 = −4𝑝𝑥 𝑝
𝑦 = 𝑚𝑥 −
𝑚
3 𝑥 2 = 4𝑝𝑦 𝑦 = 𝑚𝑥 − 𝑝𝑚2
4 𝑥 2 = −4𝑝𝑦 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑝𝑚2
DAFTAR PUSTAKA

https://yos3prens.wordpress.com/2014/05/19/persamaan-parabola/

materimatematikalengkap.blogspot.com/2017/11/parabola_7.html

https://www.academia.edu/9720853/Makalah_Parabola_dan_Soal_Aplikasinya

Anda mungkin juga menyukai