BAB VI PARABOLA
A. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan cara melukis parabola
Menjelaskan arti persamaan parabola
Menjelaskan persamaan garis singgung parabola
B. Rasional Parabola
Ditinjau dari tempat kedudukan titik, suatu parabola didefenisikan sebagai
berikut.
Defenisi
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya kesuatu titik tertentu
sama dengan jaraknya ke garis tertentu.
Titik tertentu itu disebut titik api (fokus) dan garis tertentu itu disebut garis arah
(direktris)
Misalnya F adalah titik api (fokus) dan g adalah garis arah (direktris) dari
suatu parabola. Berdasarkan defenisi diatas, parabola dengan fokus di F dan direktris
garis g dapat dilukiskan sebagai berikut. Perhatikan gambar 4-1
1) Buatlah ruas garis FA tegak lurus g. titik tengah FA (titik O) adalah titik yang
memenuhi defenisi parabola
2) Buatlah lingkaran yang pusatnya di F dan jari-jari r (r sembarang). Kemudian,
tariklah garis g/ sejajar dengan garis g pada jarak r, sehingga garis g / memotong
lingkaran didua titik yang berlainan. Kedua titik ini juga memenuhi defenisi
parabola. Dengan mengambil nilai r yang berbeda-beda, kita mendapatkan titik-
titik lain yang memenuhi defenisi parabola.
3) Selajutnya, titik-titik yang didapat tadi dihubungkan dengan kurva yang mulus
sehingga diperoleh tempat kedudukan titik-titik yang berbentuk parabola (coba
anda lukis sendiri)
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 91
Gambar
6-1
Pada gambar tersebut, garis yang melalui fokus F dan tegak lurus direktris g disebut
sumbu simetri parabola. Sumbu simetri itu memotong parabola di titik O, disebut
titik puncak paraola. Garis yang melalui fokus F dan tegak lurus sumbu simetri
memotong parabola di C dan C/, ruas garis CC/ disebut latus rectum.
C. Persamaan-Persamaan Parabola
1. Persamaan Parabola yang Berpuncak di O (0,0)
Untuk menentukan persamaan parabola yang berpuncak di O (0,0), kita pilih suatu
parabola dengan sumbu simetri berimpit dengan sumbu X, titik fokus di F(p,0), dan
persamaan direktris x = -p (perhatikan gambar 6-2).
P(x,y)
Q(-p,y)
D(-p,0)
X
O F(p,0)
Garis C’
direktrik
X=-p
y2=4px
Gambar 6-2
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 92
Misalkan titik P (x,y) adalah sembarang titik pada parabola. Berdasarkan defenisi
parabola, haruslah berlaku:
Jarak PF = jarak PQ
Jarak PF = x p2 y
0
2
x p2 y2
dan jarak PQ = x p , sehingga diperoleh hubungan :
x p2 y 2 x p
(x - p)2 + y2 = (x + p)2
x2 -2px + p2 + y2 = x2 + 2px + p2
y2 = 4px
Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan
Y
Pada gambar 6-3 diperlihatkan suatu parabola yang
Q
berpucak di O(0, 0), sumbu simetri berimpit dengan sumbu P(x,y)
y2 = -4px
Garis direktris g
Jika parabola berpuncak di O(0, 0), sumbu simerti berimpit Gambar 6-3
dengan sumbuY, titik fokus F(0, p), dan persamaan
direktris y = -p, maka persamaan parabola itu dapat ditunjukkan
x2 = 4py
Perhatikan gambar 6-4a dan gambar 6-4b, parabola berpusat di O(0, 0), sumbu
simetri berimpit dengan sumbu Y, titik fokus F(0, -p), dan persamaan direktris y = p.
Dapat ditunjukkan bahwa persamaan parabola adalah
x2 = -4py
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 93
Y Garis direktris g Y
Q
P(x,y) O
X
F( 0,p)
F(0, -p)
X
P( x,y)
O
Q
Garis direktris g
(a) (b)
Gambar 6-4
Dari uraian diatas, kita telah memperoleh empat macam bentuk baku persamaan
parabola yang berpuncak di O(0, 0). Keempat bentuk baku persamaan parabola itu
adalah
(1). y2 = 4px, merupakan parabola mendatar (horizontal) yang terbuka kekanan
(2). y2 = -4px, merupakan parabola mendatar (horizontal) yang terbuka kekiri
(3). x2 = 4py, merupakan parabola tegak (vertikal) yang terbuka keatas,
(4). x2 = -4py, merupakan parabola tegak (vertikal) yang terbuka kebawah.
pada tiap persamaan diatas, nilai p positif dan p menyatakan jarak dari fokus ketitik
puncak parabola.
Contoh 4.1:
y2 = -8x = -4(2)x, maka diperoleh p = 2 Y
(-4 ,6)
parabola ini merupakan parabola horizontal 6
yang terbuka ke kiri.
C(-2,4) 4
Koordinat fokus di F(-2, 0)
2
Sumbu simetri berimpit dengan sumbu X, X
persamaannya y = 0 -4 F(-2,0) O 2
-2
Persamaan direktrisnya adalah garis x=2
Untuk x = -2, didapat: C/(-2,-4) -4
y2 = -8(-2) = 16 y = 4 -6
(-4 ,-6) Direktris x = 2
koordinat titik ujung latus rectum adalah
(-2,4) dan (-2, -4) panjang latus
rectum = jarak titik-titik ujungnya = 8 Gambar 6-5
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 94
x a p2 ( y b) xa p
2
Puncak A(a,b)
Perhatikan gambar 6-8, Untuk parabola yang
berpuncak di A(a, b), sumbu simetri sejajar sumbu
P(x,y)
X dengan persamaan y = b, titik fokus berjarak p Q
Sumbu simetri
satuan disebelah kiri titik puncak dengan persamaan
x= a+ p atau x – a –p = 0, maka persamaan parabola F(a-p,b)
itu adalah (y - b)2 = -4p(x – a) O X
Sekarang perhatikan gambar 6-9(a) parabola yang g = garis direktris
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 95
F(a, b + p), garis direktris sejajar sumbu X dan berjarak p satuan dibawah titik
puncak dengan persamaan y = b – p atau y – b + p = 0.
dapat ditunjukkan bahwa persamaan parabola itu adalah (x - a)2 = 4p(y – b)
Pada gambar 6-9(b) diperlihatkan parabola berpuncak di A(a, b), sumbu simetri
sejajar sumbu Y dengan persamaan x = a, titik fokus berjarak p satuan di bawah titik
puncak dengan koordinat F(a, b – p), garis direktris sejajar sumbu X dan berjarak p
satuan di atas titik puncak dengan persamaan y = b + p atau y – b – p = 0. dapat
ditunjukkan bahwa persamaan parabola ini adalah sebagai berikut.(x - a)2 = -4p(y – b)
Y
Y
X
O g = garis direktris
F(a,b+p)
A(a,b)
P(x,y)
A(a,b)
F(a,b-p) P(x ,y)
g = garis direktris
X
sumbu simerti sumbu simerti
O
(a)
Gambar 6-9
(b)
Dengan demikian, kita memiliki empat macam bentuk baku persamaan parabola
yang berpuncak di A(a, b), yaitu:
(ii) (y – b)2 = 4p(x – a), merupakan parabola horizontal yang terbuka kekanan
(iii)(y – b)2 = -4p(x – a), merupakan parabola horizontal yang terbuka kekiri (iv)
(x – a)2 = 4p(y – b), merupakan parabola vertikal yang terbuka keatas
(v) (x – a)2 = -4p(y – b),merupakan parabola vertikal yang terbuka kebawah
Pada tiap persamaan diatas, nilai p positif dan p menyatakan jarak fokus ketitik
puncak parabola.
Contoh 4.2:
Diketahui parabola dengan persamaan y2 + 4y – 4x + 8 = 0
a). Nyatakan persamaan parabola itu dalam bentuk (y – b)2 = 4p(x – a)
b). Tentukan
1. Koordinat titik puncak 3. Koordinat fokus
2. Persamaan sumbu simetri 4. Persamaan direktris
c). Gambarlah sketsa parabola itu!
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 96
Jawab:
a). y2 + 4y – 4x + 8 = 0 Jadi, bentuk baku dari persamaan parabola
2
y + 4y = 4x – 8 y2 + 4y – 4x + 8 = 0 adalah (y + 2)2 = 4(x – 1)
(y + 2)2 – 4 = 4x – 8
(y + 2)2 = 4(x – 1)
Gambar 6-12
Gambar 6-12a. Garis g memotong parabola di dua titik berlainan, yaitu di titik A(x1,
y1), dan di titik B(x2, y2).
Gambar 6-12b. Garis g memotong parabola di satu titik (dikatakan garis g
menyinggung parabola), yaitu di titik S(xs, ys).
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 97
Kedudukan garis g dan parabola ditentukan oleh nilai diskriminan D sebagai berikut.
(1). D > 0, garis g memotong parabola didua titik yang berlainan .
(2). D = 0, garis g menyinggung parabola
(3). D < 0, garis g tidak memotong dan tidak menyinggung parabola.
Contoh 4.3:
a. Tunjukkan bahwa garis y = 2x – 4 memotong parabola y2 = 4x didua titik
berlainan. b. Tentukan koordinat kedua titik potng itu
c. Hitunglah panjang ruas garis yang dihubungkan oleh kedua titik potong itu.
Jawab :
a. sumbtitusi y = 2x – 4 ke y2 = 4x, didapat (2x – 4)2 = 4x
4x2 – 16x + 16 = 4x 4x2 – 20x + 16 = 0 x2 – 5x + 4 = 0
Nilai diskriminan :
D = (-5)2 – 4(1)(4) = 9
Oleh karena D = 9 > 0, maka garis y = 2x – 4 memotong parabola y2 = 4x didua
titik yang berlainan.
b. dari persamaan x2 – 5x + 4 = 0, didapat:
(x – 1)(x – 4) = 0
x = 1 atau x = 4
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 98
c. panjang ruas garis hubung titik singgung adalah jarak A(1, -2) dan B(4, 4).
AB = 1 42 2
4
2
AB = 9 36 45 3 5
Jadi, panjang ruas garis yang dihubungkan oleh titik A dan titik B adalah AB =
3 5 satuan.
P(x1,y1)
X
O
y2 = 4px
Gambar 6-13
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 99
dy 1 y
dx 4 2 y
p 2p
dy
1 1 2p
dx dy y
y
dx 2p
dy 2 p 2p
m
dx x 1 ,y
1
y x , y y 1
1 1
2p epersamaan y – y1 =
Subtitusi m = k m(x – x1), didapat:
y1
y – y1 = 2 p
(x – x1)
y1
x a 1
y b
2
4p
d (x a) 1
dy 4 p 2 y b
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 100
dx y b
dy 2 p
dy 2p
dx
yb
dy 2p
m dx x , y y b
1
1 1
2p
y y1 (x x1 )
yb
( y y1 )( y b) 2 p (x x1 )
2
yy1 yb y1 y1 b 2 px 2 px1
Titik P(x1, y1) terletak pada parabola (y – b)2 = 4p(x - a), maka berlaku
y y1 4 px(x1 a)
2 2
y1 2 y1b b 4 px1 4 pa
y2 2y bb2 4 4 pa
px
1 1 1
Dengan menggunakan analisis yang sama, persamaan garis singgung yang melalui
titik P(x1, y1) pada parabola-parabola:
(1) (y – b)2 = - 4p(x – a) adalah (y – b)(y1 – b) = - 2p(x + x1 – 2a)
(2) (x – a)2 = 4p(y – b) adalah (x – a)(x1 – a) = 2p(y + y1 – 2b)
(3) (x – a)2 = - 4p(y – b) adalah (x – a)(x1 – a) = - 2p(y + y1 – 2b)
Contoh 4.4:
Persamaan garis singgung parabola (x + 3)2 = - 8(y – 4) di titik (1, 2) adalah
(x + 3)(x1 + 3) = - 4(y + y1 – 2(b))
(x + 3)(1 + 3) = - 4(y + 2 – 2(4)); x1= 1, y1 = 2, dan b = 4
x+3=-y+6
x+y–3=0
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 101
Contoh 4.5:
a) Titik P(1, 2½) terletak diluar parabola y2 = 4x. Tentukan persamaan garis
singgung yang ditarik melalui P(1, 2½) keparabola y2 = 4x.
b) Misalkan titik singgungnya adalah A dan B, tentukan koordinat titik A dan B.
c) Tentukan persamaan garis AB
Jawab.
a). Misalkan garis yang melalui titik P(1, 2½) mempunyai gradien m, persamaannya
adalah
y – 2½ = m(x – 1) Y
x – 2y + 4 = 0
y = mx – m + 2½ 5
4x – 2y + 1 = 0
3
parabola y2 = 4x, didapat:
2 garis polar
mx m 22 2 4x 1 1 B( ,1)
X
2 2 2 2 -4 -3 -2 -1 O 1 2 3 4 5 6
m x m 25 2m x 5mx 5m 4x -1
4
2 2
m x 2m 5m 4 x m 5m4
2
2 25 0 -2
-3
y2 = 4x
Nilai Diskriminan D: -4
-5
D 2m 5m 4
2
2 2 2
4(m )(m 5m 4 25 )
Gambar 6-14
4 2 3 2 4 3 2
D 4m 25m 16 20m 16m 40 4m 20m 25m
D 16m 2 40m 16
y= 1
2
x+2 y = 2x + 1
2
2y = x + 4 2y = 4x + 1
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 102
x – 2y + 4 = 0 4x – 2y + 1 = 0
Jadi, persamaan-persamaan garis singgung yang ditarik mealui titik (1, 2 12) ke
x=4
Titik B adalah titik singgung garis x – 2y + 4 = 0 atau y = 1
2 x + 2 dengan
parabola y2 = 4x
(2x + 1 )2 = 4x
2 untuk x = 21 , didapat:
4x + 2x + 1 = 4x
2
y = 2( 1 ) + 1
=1
4 2 2
4x2 – 2x + 1
=0 4
4 koordinat titik B( 1 , 1)
( 21 x – 2)2 = 0
x= 1
4
y yA x xA
c). Dengan menggunakan persamaan x x bagi sebuah garis, maka
yA A B
yB
Catatan :
(1) Garis AB yang menghubungkan kedua titik singgung (titik A dan titik B) disebut
garis polar titik P(1,2 21 ) terhadap parabola y2 = 4x
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 103
(2) Kalau titik P(x1, y1) diluar parabola y2 = 4px, maka persamaan garis polar
dapat ditentukan dengan rumus y.y1 = 2p(x + x1).
Sebagai contoh, persamaan garis polar titik P(1,2 21 ) terhadap parabola y2 = 4x
adalah
y(2 21 ) = 2(x + 1)
5y = 4x + 4 atau 4x – 5y + 4 = 0
Bandingkan hasil ini dengan hasil perhitungan conto 45 bagian c).
(3) Persamaan garis singgung yang melalui titik P(x1, y1) diluar parabola y2 = 4px
dapat pula ditentukan dengan menggunakan pertolongan rumus garis polar.
Cobalah anda sebutkan urutan langkah-langkahnya.
Jadi, persamaan garis singgung pada parabola y2 = 4px dengan gradien m dapat
p
ditentukan dengan rumus : y = mx +
m
Dengan menggunakan analisi yang sama, persamaan garis singgung dengan gradien
m pada parabola-parabola:
p
(1) y2 = - 4px adalah y = mx –
m
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 104
(y – b) = m(x – a) +
(y – b) = m(x – a) – m2p
(y – b) = m(x – a) + m2p
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 105
E. Problem
1. Tentukan persamaan-persamaan parabola yang berpuncak di O(0, 0) dan
persamaan direktrisnya adalah
a x=3 b. y = -3
2. Tenrukan persamaan-persamaan parabola yang berpuncak di O(0, 0) dan
a. fokus pada sumbu X dan melalui titik (1, 4)
Y
b. fokus pada sumbu Y dan melalui titik (2, 2)
3. Perhatikan gambar 6-15 diperlihatkan sketsa A(x1,y1)
parabola dengan persamaan y2 = 4px. Ruas
garis AB melalui fokus F(p, 0) dan memotong X
parabola di titik-titik A(x1, y1) dan B(x2, y2). O F(p,0)
Tunjukkan bahwa panjang ruas garis AB itu
sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 106
8. Tunjukkan bahwa tiap pasangan garis dan parabola berikut ini berpotongan
didua titik yang berlinan. Tentukan pula koordinat-koordinat titik potongnya.
a. garis x – 3y + 8 = 0 dan parabola y2 – x – 3y = 0
b. garis x – y – 3 = 0 dan parabola y2 – 2x – 2y + 1 = 0
9. Tentukan nilai a agar tiap pasangan garis dan parabola berikut ini
bersinggungan. Tentukan pula koordinat-koordinat titik singgungnya.
a. garis x – y + a = 0 dan parabola x2 – 3x – y = 0
b. garis x – 2y – a = 0 dan parabola y2 – x – 4y + 5 = 0
10. Titik P terletak pada parabola y2 = 8x. Tentukan persamaan garis singgung
parabola yang melalui titik P, apabila titik P berordinat 2
11. Titik Q terletak pada parabola (y – 1)2 = - 2(x – 3) dan berabsis 1.
a. Tentukan koordinat titik Q.
b. Tentukan persamaan-persamaan garis singgung di titik Q.
c. Tentukan koordinat titik potong dari garis-garis singgung yang anda
peroleh di soal b).
d. Kalau koordinat titik potong pada soal c) itu adalah R, hitunglah panjang
RQ. Kesimpulan apakah yang dapat anda kemukakan ?
12. a. Tentukan persamaan garis singgung parabola y2 = -2x di titik (-2, 2).
b. Garis singgung pada soal a) menyinggung parabola (y – 1)2 = 4p(x – 3)
c. Hitunglah nilai P.
d. Tentukan koordinat titik singgungnya.
13. Tentukan persamaan-persamaan garis singgung pada parabola y2 = 8x yang
ditarik melalui titik (-2, -3)
14. Suatu titik P terletak pada garis 2x – y + 4 = 0. tunjukkan bahwa garis polar
titik P terhadap parabola y2 = 4x melalui titik (2, 1).
sakurmusdar@gmail.com