Anda di halaman 1dari 17

BAB VI PARABOLA | 90

BAB VI PARABOLA

A. Tujuan Pembelajaran
 Menjelaskan cara melukis parabola
 Menjelaskan arti persamaan parabola
 Menjelaskan persamaan garis singgung parabola

B. Rasional Parabola
Ditinjau dari tempat kedudukan titik, suatu parabola didefenisikan sebagai
berikut.

Defenisi

Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya kesuatu titik tertentu
sama dengan jaraknya ke garis tertentu.

Titik tertentu itu disebut titik api (fokus) dan garis tertentu itu disebut garis arah
(direktris)
Misalnya F adalah titik api (fokus) dan g adalah garis arah (direktris) dari
suatu parabola. Berdasarkan defenisi diatas, parabola dengan fokus di F dan direktris
garis g dapat dilukiskan sebagai berikut. Perhatikan gambar 4-1
1) Buatlah ruas garis FA tegak lurus g. titik tengah FA (titik O) adalah titik yang
memenuhi defenisi parabola
2) Buatlah lingkaran yang pusatnya di F dan jari-jari r (r sembarang). Kemudian,
tariklah garis g/ sejajar dengan garis g pada jarak r, sehingga garis g / memotong
lingkaran didua titik yang berlainan. Kedua titik ini juga memenuhi defenisi
parabola. Dengan mengambil nilai r yang berbeda-beda, kita mendapatkan titik-
titik lain yang memenuhi defenisi parabola.
3) Selajutnya, titik-titik yang didapat tadi dihubungkan dengan kurva yang mulus
sehingga diperoleh tempat kedudukan titik-titik yang berbentuk parabola (coba
anda lukis sendiri)

Untuk memahami unsur-unsur parabola, perhatikan ilustrasi gambar 6-1 berikut:

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 91

Gambar

6-1

Pada gambar tersebut, garis yang melalui fokus F dan tegak lurus direktris g disebut
sumbu simetri parabola. Sumbu simetri itu memotong parabola di titik O, disebut
titik puncak paraola. Garis yang melalui fokus F dan tegak lurus sumbu simetri
memotong parabola di C dan C/, ruas garis CC/ disebut latus rectum.

C. Persamaan-Persamaan Parabola
1. Persamaan Parabola yang Berpuncak di O (0,0)
Untuk menentukan persamaan parabola yang berpuncak di O (0,0), kita pilih suatu
parabola dengan sumbu simetri berimpit dengan sumbu X, titik fokus di F(p,0), dan
persamaan direktris x = -p (perhatikan gambar 6-2).

P(x,y)
Q(-p,y)

D(-p,0)
X
O F(p,0)

Garis C’
direktrik
X=-p
y2=4px
Gambar 6-2

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 92

Misalkan titik P (x,y) adalah sembarang titik pada parabola. Berdasarkan defenisi
parabola, haruslah berlaku:
Jarak PF = jarak PQ

Jarak PF = x  p2  y 
0
2

 x  p2  y2
dan jarak PQ = x  p , sehingga diperoleh hubungan :

x  p2  y 2  x p

 (x - p)2 + y2 = (x + p)2
 x2 -2px + p2 + y2 = x2 + 2px + p2
 y2 = 4px
Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan

Persamaan parabola yang berpuncak di O (0,0) dan fokus di F (p,0) adalah


y2 = 4px

Y
Pada gambar 6-3 diperlihatkan suatu parabola yang
 Q
berpucak di O(0, 0), sumbu simetri berimpit dengan sumbu P(x,y)

X, titik fokus F(-p, 0), dan persamaan direktris x=p


X
Dapat di tunjukkan bahwa , persamaan parabola ini adalah  
F(-p,0) O

y2 = -4px
Garis direktris g

Jika parabola berpuncak di O(0, 0), sumbu simerti berimpit Gambar 6-3
dengan sumbuY, titik fokus F(0, p), dan persamaan
direktris y = -p, maka persamaan parabola itu dapat ditunjukkan

x2 = 4py

Perhatikan gambar 6-4a dan gambar 6-4b, parabola berpusat di O(0, 0), sumbu
simetri berimpit dengan sumbu Y, titik fokus F(0, -p), dan persamaan direktris y = p.
Dapat ditunjukkan bahwa persamaan parabola adalah

x2 = -4py

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 93

Y Garis direktris g Y
Q
P(x,y) O
 X

 F( 0,p) 
F(0, -p)
X
 P( x,y)
O

Q
Garis direktris g
(a) (b)
Gambar 6-4

Dari uraian diatas, kita telah memperoleh empat macam bentuk baku persamaan
parabola yang berpuncak di O(0, 0). Keempat bentuk baku persamaan parabola itu
adalah
(1). y2 = 4px, merupakan parabola mendatar (horizontal) yang terbuka kekanan
(2). y2 = -4px, merupakan parabola mendatar (horizontal) yang terbuka kekiri
(3). x2 = 4py, merupakan parabola tegak (vertikal) yang terbuka keatas,
(4). x2 = -4py, merupakan parabola tegak (vertikal) yang terbuka kebawah.
pada tiap persamaan diatas, nilai p positif dan p menyatakan jarak dari fokus ketitik
puncak parabola.

Contoh 4.1:
y2 = -8x = -4(2)x, maka diperoleh p = 2 Y
(-4 ,6)
parabola ini merupakan parabola horizontal  6
yang terbuka ke kiri.
C(-2,4)  4
 Koordinat fokus di F(-2, 0)
2
 Sumbu simetri berimpit dengan sumbu X, X
 
persamaannya y = 0 -4 F(-2,0) O 2
-2
 Persamaan direktrisnya adalah garis x=2
 Untuk x = -2, didapat: C/(-2,-4)  -4

y2 = -8(-2) = 16  y =  4  -6
(-4 ,-6) Direktris x = 2
koordinat titik ujung latus rectum adalah
(-2,4) dan (-2, -4) panjang latus
rectum = jarak titik-titik ujungnya = 8 Gambar 6-5

 Sketsa parabola y2 = -8x diperlihatkan

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 94

pada gambar 6-5

2. Persamaan Parabola yang Berpuncak di A (a,b)


Pada gambar 6-7 diperlihatkan
parabola berpuncak di A(a, b), sumbu simetri Y Puncak A(a,b)

sejajar sumbu X dengan persamaan y = b, titik


fokus berjarak p satuan disebelah kanan titik Q 
Sumbu simetri P(x,y)
puncak dengan koordinat F(a+p,b), garis
 
direktris sejajar sumbu Y dan berjarak p F(a+p,b)

satuan di sebelah kiri titik puncak dengan O X



persamaan x = a – p atau x – a + p = 0 g = garis direktris
Persamaan parabola itu dapat ditentukan
sebagai berikut. Misalkan titik P(x, y) adalah Gambar 6-7

sembarang titik pada parabola. Berdasarkan defenisi parabola, haruslah berlaku:


Jarak PF = jarak PQ

 x  a  p2  ( y  b)  xa p
2

Dengan menguadratkan kedua ruas persamaan, didapat:


x2 + a2 + p2 – 2ax – 2px + 2ap +(y - b)2 = x2 + a2 + p2 – 2ax + 2px – 2ap
 (y - b)2 = 4px – 4ap
 (y - b)2 = 4p(x – a)
Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan sebagi berikut :
Persamaan parabola yang berpuncak di A(a, b) dan Y
fokus di F(a + p, b) adalah ;(y - b)2 = 4p(x – a)

Puncak A(a,b)
Perhatikan gambar 6-8, Untuk parabola yang
berpuncak di A(a, b), sumbu simetri sejajar sumbu
P(x,y)
X dengan persamaan y = b, titik fokus berjarak p Q
 
Sumbu simetri
satuan disebelah kiri titik puncak dengan persamaan

x= a+ p atau x – a –p = 0, maka persamaan parabola F(a-p,b)

itu adalah (y - b)2 = -4p(x – a) O X
Sekarang perhatikan gambar 6-9(a) parabola yang g = garis direktris

berpuncak di A(a,b), sumbu simetri sejajar sumbu Y


Gambar 6-8
dengan persamaan x = a, titik fokus berjarak p
satuan diatas titik puncak dengan koordinat

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 95

F(a, b + p), garis direktris sejajar sumbu X dan berjarak p satuan dibawah titik
puncak dengan persamaan y = b – p atau y – b + p = 0.
dapat ditunjukkan bahwa persamaan parabola itu adalah (x - a)2 = 4p(y – b)
Pada gambar 6-9(b) diperlihatkan parabola berpuncak di A(a, b), sumbu simetri
sejajar sumbu Y dengan persamaan x = a, titik fokus berjarak p satuan di bawah titik
puncak dengan koordinat F(a, b – p), garis direktris sejajar sumbu X dan berjarak p
satuan di atas titik puncak dengan persamaan y = b + p atau y – b – p = 0. dapat
ditunjukkan bahwa persamaan parabola ini adalah sebagai berikut.(x - a)2 = -4p(y – b)

Y
Y
X

O g = garis direktris
F(a,b+p)
 A(a,b)
 P(x,y) 

A(a,b) 
 F(a,b-p)  P(x ,y)
g = garis direktris
 X
sumbu simerti sumbu simerti
O
(a)
Gambar 6-9
(b)

Dengan demikian, kita memiliki empat macam bentuk baku persamaan parabola
yang berpuncak di A(a, b), yaitu:
(ii) (y – b)2 = 4p(x – a), merupakan parabola horizontal yang terbuka kekanan
(iii)(y – b)2 = -4p(x – a), merupakan parabola horizontal yang terbuka kekiri (iv)
(x – a)2 = 4p(y – b), merupakan parabola vertikal yang terbuka keatas
(v) (x – a)2 = -4p(y – b),merupakan parabola vertikal yang terbuka kebawah
Pada tiap persamaan diatas, nilai p positif dan p menyatakan jarak fokus ketitik
puncak parabola.

Contoh 4.2:
Diketahui parabola dengan persamaan y2 + 4y – 4x + 8 = 0
a). Nyatakan persamaan parabola itu dalam bentuk (y – b)2 = 4p(x – a)
b). Tentukan
1. Koordinat titik puncak 3. Koordinat fokus
2. Persamaan sumbu simetri 4. Persamaan direktris
c). Gambarlah sketsa parabola itu!

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 96

Jawab:
a). y2 + 4y – 4x + 8 = 0 Jadi, bentuk baku dari persamaan parabola
2
y + 4y = 4x – 8 y2 + 4y – 4x + 8 = 0 adalah (y + 2)2 = 4(x – 1)
 (y + 2)2 – 4 = 4x – 8
 (y + 2)2 = 4(x – 1)

b). Dari bentuk baku pada jawaban a) di atas,


Y
parabola itu merupakan parabola horizontal yang
terbuka kekanan. 2 (3 ,1)  (5,2)

1
1. Koordinat titik puncaknya adalah A(1, -2) (2,0)
 X
O 1 2
3 4 5
2. Persamaan sumbu simetrinya adalah y+ 2 = 0 -1
 A(1,2)
atau y = -2 -2  F(
2,-2)
-3 Sumbu simetri y = -2
3. 4p = 4  p = 1 Koordinat fokus F(2, -2) 
(2,-4)
-4
4. Persamaan direktris; x = 1 – p = 1 – 1 = 0 -5 
(-3 ,-5) 
-6 (5,-6)
c). Dengan menggunakan data pada jawaban b),
sketsa parabola y2 + 4y – 4x + 8 = 0 direktris x = 0
diperlihatkan pada gambar 6-10 Gambar 6-10

3. Kedudukan Garis Terhadap Parabola


Secara geometri, tempat garis g terhadap parabola dapat diperlihatkan pada gambar
6-12 berikut:
Y g
Y g Y g

A(x1,y1)
 s(xs,ys)
X
X  X
 O 
O O
 B(x2,y2)

(a) (b) (c)

Gambar 6-12

Gambar 6-12a. Garis g memotong parabola di dua titik berlainan, yaitu di titik A(x1,
y1), dan di titik B(x2, y2).
Gambar 6-12b. Garis g memotong parabola di satu titik (dikatakan garis g
menyinggung parabola), yaitu di titik S(xs, ys).

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 97

Gambar 6-12c. Garis g tidak memotong maupun menyinggung parabola.


Kedudukan garis g dan parabola dapat dianalisis secar aljabar dengan
menggunakan konsep diskriminan sebagai berikut.
Misalkan persamaan garis g adalah y = mx + n, sedangkan persamaan parabola
adalah y2 = 4px. Subtitusikan y = mx + n kepersamaan parabola y2 = 4px, didapat:
(mx + n)2 = 4px
 m2x2 + 2mnx + n2 = 4px
 m2x2 + (2mn – p)x + n2 = 0, merupakan persamaan kuadrat gabungan
antara garis dan parabola.
Nilai diskriminan persamaan kuadrat gabungan
D = (2mn – 4p)2 – 4(m)2(n)2
 D = 4m2n2 – 16 mnp + 16p2 – 4m2n2
 D = 16p2 – 16mnp

Kedudukan garis g dan parabola ditentukan oleh nilai diskriminan D sebagai berikut.
(1). D > 0,  garis g memotong parabola didua titik yang berlainan .
(2). D = 0,  garis g menyinggung parabola
(3). D < 0,  garis g tidak memotong dan tidak menyinggung parabola.

Contoh 4.3:
a. Tunjukkan bahwa garis y = 2x – 4 memotong parabola y2 = 4x didua titik
berlainan. b. Tentukan koordinat kedua titik potng itu
c. Hitunglah panjang ruas garis yang dihubungkan oleh kedua titik potong itu.
Jawab :
a. sumbtitusi y = 2x – 4 ke y2 = 4x, didapat (2x – 4)2 = 4x
 4x2 – 16x + 16 = 4x  4x2 – 20x + 16 = 0  x2 – 5x + 4 = 0
Nilai diskriminan :
D = (-5)2 – 4(1)(4) = 9
Oleh karena D = 9 > 0, maka garis y = 2x – 4 memotong parabola y2 = 4x didua
titik yang berlainan.
b. dari persamaan x2 – 5x + 4 = 0, didapat:
(x – 1)(x – 4) = 0
 x = 1 atau x = 4

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 98

Untuk x = 1, y = 2(1) – 4 = -2  (1, -2)


Untuk x = 4, y = 2(4) – 4 = 4  (4, 4)
Jadi, koordinat titik potong garis y = 2x – 4 dengan parabola y2 = 4x adalah A(1, -
2) dan B(4, 4)

c. panjang ruas garis hubung titik singgung adalah jarak A(1, -2) dan B(4, 4).

AB = 1  42  2 
4
2
 AB = 9  36  45  3 5

Jadi, panjang ruas garis yang dihubungkan oleh titik A dan titik B adalah AB =
3 5 satuan.

3.1. Garis Singgng Melalui Suatu Titik pada Parabola


(1) Untuk Parabola-parabola yang Berpuncak di O(0, 0)
Misalkan titik P(x1, y1) terletak pada parabola y2 = 4px. Melalui titik P(x1, y1) ini
dapat dibuat sebuah garis yang menyinggung parabola, disebut garis singgung
parabola (perhatikan gambar 6-13 berikut) .
Y g = garis singgung


P(x1,y1)

X

O

y2 = 4px

Gambar 6-13

Masalahnya adalah bagaimana cara menentukan persamaan garis singgung


yang melalui titik P(x1, y1) pada parabola y2 = 4px? Persamaan garis singgung ini
dapat dicari dengan memakai konsep persamaan garis singgung kurva.
Garis singgung melalui titik P(x1, y1), maka persamaannya adalah y – y1 =
m(x – x1)
Karena titik P(x1, y1) terletak pada parabola, maka nilai gradien m dapat
ditentukan dengan menggunakan tafsiran geometri turunan:
 dy 
m 
 dx x . y 
1 1

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 99

Dari persamaan parabola y2 = 4px, didapat: 1 2


x y
4p

dy 1 y
 dx  4 2 y 
p 2p
dy
  1  1 2p
dx dy y 
y
dx 2p
 dy   2 p 2p
m   
 dx x 1 ,y  
1
y  x , y  y 1
1 1

2p epersamaan y – y1 =
Subtitusi m = k m(x – x1), didapat:
y1

y – y1 = 2 p
(x – x1)
y1

 yy1 – y12 = 2px – 2px1


Oleh karena P(x1, y1) terletak pada parabola y2 = 4px, maka berlaku y12 = 4px1.
Subtitusi y12 = 4px1 ke yy1 – y12 = 2px – 2px1, dapat ditentukan dengan rumus
yy1 = 2p(x + x1)
Dengan menggunakan analisis yang sama, persamaan garis singgung yang
melalui titik P(x1, y1) pada parabola-parabola:
(1) y2 = - 4px adalah yy1 = -2p(x + x1)
(2) x2 = 4py adalah xx1 = 2p(y + y1)
(3) x2 = -4py adalah xx1 = -2p(y + y1)

(2) Untuk Parabola-parabola yang Berpuncak di A(a, b)


Misalkan titik P(x1, y1) terletak pada parabola (y – b) 2 = 4p(x – a). Persamaan garis
singgung parabola (y – b)2 = 4p(x – a) di titik P(x 1, y1) dapat ditentukan sebagai
berikut :
Persamaan garis singgung melalui titik P(x1, y1), persamaannya: y – y1 = m(x – x1)
gradien m ditentukan dari tafsiran geometri turunan.
(y – b)2 = 4p(x – a)

 x  a 1

 y  b
2

4p
d (x  a) 1
 dy  4 p 2  y  b

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 100

dx y  b
dy  2 p
dy 2p
 dx 
yb
 dy  2p
m  dx x , y   y  b
 1

1 1

Subtitusi m = 2 p ke persamaan y – y1 = m (x – x1), didapat:


y1  b

2p
y  y1  (x  x1 )
yb
 ( y  y1 )( y  b)  2 p (x  x1 )
2
 yy1  yb  y1  y1 b  2 px  2 px1

Titik P(x1, y1) terletak pada parabola (y – b)2 = 4p(x - a), maka berlaku
y  y1  4 px(x1  a)
2 2
 y1  2 y1b  b  4 px1  4 pa
 y2 2y bb2 4  4 pa
px
1 1 1

Subtitusi y12 ke yy1 – yb – y12 + y1b = 2px – 2px1, didapat:


yy1 – yb – (2y1b – b2 + 4px1 – 4pa) + y1b = 2px – 2px1
 (y – b)(y1 – b) = 2px + 2px1 – 4pa
 (y – b)(y1 – b) = 2p(x + x1 – 2a)
Jadi, persamaan garis singgung yang melalui titik P(x1, y1) pada parabola
(y – b)2 = 4p(x - a) dapat ditentukan dengan rumus (y – b)(y1 – b) = 2p(x + x1 – 2a)

Dengan menggunakan analisis yang sama, persamaan garis singgung yang melalui
titik P(x1, y1) pada parabola-parabola:
(1) (y – b)2 = - 4p(x – a) adalah (y – b)(y1 – b) = - 2p(x + x1 – 2a)
(2) (x – a)2 = 4p(y – b) adalah (x – a)(x1 – a) = 2p(y + y1 – 2b)
(3) (x – a)2 = - 4p(y – b) adalah (x – a)(x1 – a) = - 2p(y + y1 – 2b)

Contoh 4.4:
Persamaan garis singgung parabola (x + 3)2 = - 8(y – 4) di titik (1, 2) adalah
(x + 3)(x1 + 3) = - 4(y + y1 – 2(b))
 (x + 3)(1 + 3) = - 4(y + 2 – 2(4)); x1= 1, y1 = 2, dan b = 4
x+3=-y+6
x+y–3=0

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 101

3.2. Garis Singgung Melalui Suatu Titik di Luar Parabola


Persamaan garis singgung yang ditarik melalui titik P(x 1, y1) diluar parabola, dapat
ditentukan dengan menggunakan langkah-langkah yang sama seperti persamaan
garis singgung yang ditarik melalui P(x1, y1) diluar lingkaran (simak kembali Sub-
bab 2-2-3 pada pasal B). Agar lebih jelas perhatikan contoh berikut.

Contoh 4.5:
a) Titik P(1, 2½) terletak diluar parabola y2 = 4x. Tentukan persamaan garis
singgung yang ditarik melalui P(1, 2½) keparabola y2 = 4x.
b) Misalkan titik singgungnya adalah A dan B, tentukan koordinat titik A dan B.
c) Tentukan persamaan garis AB
Jawab.
a). Misalkan garis yang melalui titik P(1, 2½) mempunyai gradien m, persamaannya
adalah
y – 2½ = m(x – 1) Y
x – 2y + 4 = 0
 y = mx – m + 2½ 5
4x – 2y + 1 = 0

Subtitusi y = mx – m + 2½ ke persamaan 4 (1,2 )  A(4,4)

3 
parabola y2 = 4x, didapat:
2 garis polar
mx  m  22 2  4x 1 1  B( ,1)

X
2 2 2 2 -4 -3 -2 -1 O 1 2 3 4 5 6
m x m  25  2m x  5mx  5m  4x -1
4
2 2

 m x   2m  5m  4 x  m  5m4
2
  2 25  0 -2
-3
y2 = 4x

Nilai Diskriminan D: -4
-5

D   2m  5m  4
2
 2 2 2
 4(m )(m  5m 4 25 )
Gambar 6-14
4 2 3 2 4 3 2
 D  4m  25m  16  20m  16m  40  4m  20m  25m
 D  16m 2  40m  16

Syarat bagi garis singgung D = 0, didapat:  m = 1


atau m = 2
2

Subtitusi nilai-nilai m ke persamaan y= mx – m + 21


2
Untuk m = 21 , diperoleh Untuk m = 2, diperoleh
y= 1
x– y = 2x – 2 + 2 1
2
1
2
+ 2 12 2

y= 1
2
x+2  y = 2x + 1

2
 2y = x + 4  2y = 4x + 1

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 102

 x – 2y + 4 = 0  4x – 2y + 1 = 0
Jadi, persamaan-persamaan garis singgung yang ditarik mealui titik (1, 2 12) ke

parabola y2 = 4px adalah x – 2y + 4 = 0 dan 4x – 2y + 1 = 0. (gambar 6-14)


b). titik A adalah titik singgung garis x – 2y + 4 = 0 atau y = 1
2 x + 2 dengan
parabola y2 = 4x
( 1 x + 2)2 = 4x
2 untuk x = 4, didapat:
 1
x2 + 2x + 4 = 4x 1
4 y= 2 (4) + 2 = 4
 1 2
x – 2x + 4 = 0
4 koordinat titik A(4, 4)
 ( 21 x – 2)2 = 0

x=4
Titik B adalah titik singgung garis x – 2y + 4 = 0 atau y = 1
2 x + 2 dengan
parabola y2 = 4x
(2x + 1 )2 = 4x
2 untuk x = 21 , didapat:
 4x + 2x + 1 = 4x
2
y = 2( 1 ) + 1
=1
4 2 2

 4x2 – 2x + 1
=0 4
4 koordinat titik B( 1 , 1)
 ( 21 x – 2)2 = 0

x= 1
4

Jadi koordinat titik A(4, 4) dan titik B( 14 , 1).

y yA x  xA
c). Dengan menggunakan persamaan  x  x bagi sebuah garis, maka
yA  A B
yB

persamaan garis yang melalui titik A(4, 4) dan B( 1 , 1) adalah


4
y4 x4
41 4 1
2
y4 x4
  15
3
4
 5y  20  4x  16
 4x  5y  4  0

Catatan :
(1) Garis AB yang menghubungkan kedua titik singgung (titik A dan titik B) disebut
garis polar titik P(1,2 21 ) terhadap parabola y2 = 4x

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 103

(2) Kalau titik P(x1, y1) diluar parabola y2 = 4px, maka persamaan garis polar
dapat ditentukan dengan rumus y.y1 = 2p(x + x1).
Sebagai contoh, persamaan garis polar titik P(1,2 21 ) terhadap parabola y2 = 4x
adalah
y(2 21 ) = 2(x + 1)

 5y = 4x + 4 atau 4x – 5y + 4 = 0
Bandingkan hasil ini dengan hasil perhitungan conto 45 bagian c).
(3) Persamaan garis singgung yang melalui titik P(x1, y1) diluar parabola y2 = 4px
dapat pula ditentukan dengan menggunakan pertolongan rumus garis polar.
Cobalah anda sebutkan urutan langkah-langkahnya.

3.3. Garis Singgng parabola dengan gradien tertentu


(1) Untuk parabola-parabola yang berpuncak di O(0, 0)
Misalakan gradien garis singgung pada parabola y 2 = 4px adalah m (m tertentu atau
m diketahui). Persamaan garis dengan gradien m adalah y = mx + n. Nilai
diskriminan dari persamaan kuadrat gabungan antara garis y = mx + n dan parabola
y2 = 4px adalah D = 16p2 – 16mnp (perhatikan kembali pembahasan kedudukan
garis terhadap parabola dalam sub bab 4). Syarat bagi garis singgung adalah nilai
diskriminan D = 0.
16p2 – 16mnp = 0
 16mnp  16 p 2
2
16 p p
 n 
16mp m
p p
Subtistusi n  ke persamaan garis y = mx + n, didapat y = mx + .
m m

Jadi, persamaan garis singgung pada parabola y2 = 4px dengan gradien m dapat
p
ditentukan dengan rumus : y = mx +
m

Dengan menggunakan analisi yang sama, persamaan garis singgung dengan gradien
m pada parabola-parabola:
p
(1) y2 = - 4px adalah y = mx –
m

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 104

(2) x2 = 4py adalah y = mx – m2p dan


(3) x2 = - 4py adalah y = mx + m2p

(2) Untuk parabola-parabola yang berpuncak di A(a, b)


Rumus persamaan garis parabola yang berpuncak di A(a, b) dengan gradien m dapat
ditentukan dengan cara yang sama seperti rumus persamaan garis singgung parabola
yang berpuncak di O(0, 0) dengan gradien m. Rumus-rumus itu dapat di rangkum
sebagai berikut:
(1) Persamaan garis singgung parabola (y – b) 2 = 4p(x – a) dengan gradien m
adalah:

(y – b) = m(x – a) +

(2) Persamaan garis singgung parabola (y – b) 2 = - 4p(x – a) dengan gradien m


adalah:
(y – b) = m(x – a) –

(3) Persamaan garis singgung parabola (x – a) 2 = 4p(y – b) dengan gradien m


adalah:

(y – b) = m(x – a) – m2p

(4) Persamaan garis singgung parabola (x – a) 2 = - 4p(y – b) dengan gradien m


adalah:

(y – b) = m(x – a) + m2p

Sebagai latihan, coba anda buktikan rumus-rumus diatas.

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 105

E. Problem
1. Tentukan persamaan-persamaan parabola yang berpuncak di O(0, 0) dan
persamaan direktrisnya adalah
a x=3 b. y = -3
2. Tenrukan persamaan-persamaan parabola yang berpuncak di O(0, 0) dan
a. fokus pada sumbu X dan melalui titik (1, 4)
Y
b. fokus pada sumbu Y dan melalui titik (2, 2)
3. Perhatikan gambar 6-15 diperlihatkan sketsa A(x1,y1)

parabola dengan persamaan y2 = 4px. Ruas
garis AB melalui fokus F(p, 0) dan memotong X

parabola di titik-titik A(x1, y1) dan B(x2, y2). O F(p,0)
Tunjukkan bahwa panjang ruas garis AB itu 

adalah sama dengan (x1 + x2 + 2p). B(x2,y2)


Gambar 6-15
Catatan :
Ruas garis AB disebut tali busur fokal (fokal chord), yaitu tali busur yang melalui fokus
parabola

4. Tentukan koordinat titik puncak, koordinat fokus, persamaan sumbu simetri,


persamaan direktris, dan panjang latus rectum untuk parabola :
a. (y – 1)2 = 4(x + 2)
b. x2 – 2x – 6x + 19 = 0
5. Tentukan persamaan parabola dengan ketentuan sebagai berikut:
a. titik puncak di (1, 2) dan fokus di (4, 2)
b. titik puncak di (-1, 4), sumbu simetri sejajar
Y
sumbu X, serta melalui titik (1, 6). A(x1,y1)

6. Koordinat ujung-ujung latus rectum dari sebuah
parabola adalah (3, -3) dan (3, 5). Tentukan
(a,b)
persamaan parabola itu.  
O F(a+p,b)
7. Pada gambar 6-16 diperlihatkan sketsa parabola B(x2, y2)  X

dengan persamaan (y – b)2 = 4p(x – a).


Ruas garis AB melalui fokus F(a + p, b) dan
Gambar 6-16
memotong parabola di titik A(x1, y1) dan di titik
B(x2, y2). Tunjukkan bahwa panjang ruas garis AB sama dengan
(x1 + x2 + 2p – 2a)

sakurmusdar@gmail.com
BAB VI PARABOLA | 106

8. Tunjukkan bahwa tiap pasangan garis dan parabola berikut ini berpotongan
didua titik yang berlinan. Tentukan pula koordinat-koordinat titik potongnya.
a. garis x – 3y + 8 = 0 dan parabola y2 – x – 3y = 0
b. garis x – y – 3 = 0 dan parabola y2 – 2x – 2y + 1 = 0
9. Tentukan nilai a agar tiap pasangan garis dan parabola berikut ini
bersinggungan. Tentukan pula koordinat-koordinat titik singgungnya.
a. garis x – y + a = 0 dan parabola x2 – 3x – y = 0
b. garis x – 2y – a = 0 dan parabola y2 – x – 4y + 5 = 0
10. Titik P terletak pada parabola y2 = 8x. Tentukan persamaan garis singgung
parabola yang melalui titik P, apabila titik P berordinat 2
11. Titik Q terletak pada parabola (y – 1)2 = - 2(x – 3) dan berabsis 1.
a. Tentukan koordinat titik Q.
b. Tentukan persamaan-persamaan garis singgung di titik Q.
c. Tentukan koordinat titik potong dari garis-garis singgung yang anda
peroleh di soal b).
d. Kalau koordinat titik potong pada soal c) itu adalah R, hitunglah panjang
RQ. Kesimpulan apakah yang dapat anda kemukakan ?
12. a. Tentukan persamaan garis singgung parabola y2 = -2x di titik (-2, 2).
b. Garis singgung pada soal a) menyinggung parabola (y – 1)2 = 4p(x – 3)
c. Hitunglah nilai P.
d. Tentukan koordinat titik singgungnya.
13. Tentukan persamaan-persamaan garis singgung pada parabola y2 = 8x yang
ditarik melalui titik (-2, -3)
14. Suatu titik P terletak pada garis 2x – y + 4 = 0. tunjukkan bahwa garis polar
titik P terhadap parabola y2 = 4x melalui titik (2, 1).

sakurmusdar@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai