Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan halaman 3 sampai 7 pada bacaan 1

Teks yang disediakan membahas berbagai aspek yang berkaitan dengan keyakinan
matematika dan dampaknya terhadap proses belajar mengajar. Ini mencakup hubungan antara
keyakinan matematika guru, persepsi siswa terhadap matematika, dan peran guru dalam
membentuk persepsi tersebut. Teks ini juga menyinggung perbedaan antara “berhitung” dan
pandangan tradisional matematika, dan menekankan pentingnya pemahaman guru tentang
sifat berhitung. Selain itu, teks ini mengeksplorasi keyakinan siswa tentang hakikat
matematika menggunakan metafora dan menyoroti peran guru dalam mempengaruhi persepsi
ini. Hal ini diakhiri dengan menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan tindakan guru
dalam membentuk keyakinan siswa tentang matematika
Teks yang dibahas mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan keyakinan matematika,
pendidikan, dan implikasinya:
1. Keyakinan Matematika: Tentang Hakikat Matematika dan Pedagogi Matematika
Teks ini dimulai dengan mengeksplorasi keyakinan matematika, menggali hakikat
matematika itu sendiri dan pedagoginya. Hal ini menggarisbawahi pentingnya guru
memahami numerasi dan hubungannya dengan matematika, terutama mengingat beragam
interpretasi istilah-istilah seperti “numerasi”, “literasi kuantitatif”, dan “literasi matematika”.
Potensi transformatif dari kurikulum literasi matematika kritis disoroti, dengan menekankan
pada penerapan praktis , konteks dunia nyata, dan kewarganegaraan kritis.
2. Hubungan Antara Matematika dan Berhitung
Teks ini menyentuh hubungan antara matematika dan berhitung, serta perbedaan antara
keduanya. Berhitung digambarkan sebagai fokus pada hal-hal spesifik dan menyusun konteks
yang relevan, didorong oleh isu-isu yang relevan dengan kehidupan dan pekerjaan
masyarakat.
Perbedaan ini menyoroti bahwa berhitung melampaui lingkup matematika tradisional,
mencerminkan perspektif yang lebih luas yang dibentuk oleh kebutuhan praktis dan konteks
masyarakat.
3. Keyakinan Tentang Pengajaran dan Pembelajaran Matematika
Pentingnya keyakinan guru tentang pengajaran dan pembelajaran matematika dibahas. Teks
ini memperkenalkan kategori yang menghubungkan keyakinan tentang hakikat matematika
dengan keyakinan tentang pengajaran dan pembelajaran. Hal ini menggarisbawahi bahwa
keyakinan guru berdampak pada pendekatan pengajaran, desain kurikulum, dan komunikasi
kelas. Kategori kepercayaan yang berbeda, seperti instrumentalis, Platonis, dan pemecahan
masalah, disajikan sebagai berbagai perspektif yang mungkin dianut oleh guru.
4. Keyakinan dan Metafora Siswa
Teks ini mengalihkan fokus pada keyakinan siswa tentang hakikat matematika,
mengeksplorasi bagaimana metafora dapat membantu mengungkap keyakinan ini.
Penggunaan metafora seperti makanan, warna, dan musik berfungsi sebagai cara halus untuk
menyelidiki persepsi siswa terhadap matematika. Pengaruh pengalaman masa lalu, interaksi,
dan interpretasi pribadi terhadap keyakinan ini disorot.
5. Pengaruh Guru terhadap Keyakinan Siswa
Teks tersebut menekankan peran guru dalam membentuk pandangan siswa terhadap
matematika. Perilaku guru, komunikasi, dan strategi pengajaran dapat menimbulkan persepsi
siswa yang positif atau negatif. Teks ini mengakui potensi dampak guru terhadap sikap dan
keyakinan siswa terhadap matematika.
6. Persepsi Guru Matematika

Teks ini diakhiri dengan membahas persepsi siswa terhadap matematika dan guru
matematika. Hal ini mengakui bahwa siswa mengembangkan persepsi yang bertahan lama
berdasarkan interaksi dengan guru, yang dapat mempengaruhi sikap mereka secara
keseluruhan terhadap mata pelajaran. Peran guru sebagai komunikator dan pemberi pengaruh
terhadap keyakinan siswa digarisbawahi.
Singkatnya, teks ini menggali jaringan kompleks keyakinan matematika, pengajaran Praktik,
dan persepsi siswa. Hal ini menyoroti peran penting guru dalam hal ini Membentuk
perspektif siswa terhadap matematika dan pentingnya menumbuhkan keyakinan positif untuk
pendidikan yang efektif.

Pertanyaan: Bagaimana persepsi siswa terhadap matematika, yang dipengaruhi oleh


pengalaman masa lalu dan interaksi mereka dengan guru, berdampak pada sikap dan
keyakinan mereka tentang hakikat dan nilai matematika?

Anda mungkin juga menyukai