Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF GURU DALAM

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR ANAK MURID


SEKOLAH DASAR NEGERI SITUGEDE 3

Disusun Oleh :
RIZKI NUR HAKIM 044121056
SIFA NAZMA 044121459
ANA SITI SEPTIA 044121432

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
NOVEMBER 2023

Daftar Isi
BAB 1................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian:..................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................4
1.4.1 Manfaat Teoritis..............................................................................................4
1.4.2 Manfaat Praktis...............................................................................................4
BAB 2................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................6
2.1 Kajian Pustaka.......................................................................................................6
2.1.1 Pengertian Komunikasi...................................................................................6
2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi...............................................................................6
2.2 Teori........................................................................................................................7
2.1.3 Teori Komunikasi Persuasif...........................................................................7
2.3 Penelitian Terdahulu dan Definisi Konsep...........................................................8
2.3.1 Strategi Pendekatan Komunikasi Persuasif..................................................8
2.4 Kerangka Pemikiran..............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam konteks Sekolah Dasar Negeri Situgede 3, kualitas pendidikan


terkait erat dengan efektivitas komunikasi antara guru dan murid. Judul skripsi
"Analisis Komunikasi pendekatan guru dalam meningkatkan belajar Anak
Murid Sekolah Dasar Negeri Situgede 3" memberikan fokus pada tantangan-
tantangan utama dalam lingkungan pembelajaran. Dalam konteks ini,
permasalahan yang muncul meliputi rendahnya kualitas komunikasi antara
guru dan murid, mengakibatkan kesulitan pemahaman dan partisipasi siswa,
serta kurangnya motivasi dalam proses pembelajaran.

Tantangan berikutnya adalah kurangnya respons individual dari guru terhadap


kebutuhan belajar masing-masing siswa. Hal ini bisa berdampak pada
kesulitan siswa dalam memahami materi ajar. Selain itu, rendahnya tingkat
partisipasi dan motivasi siswa mungkin disebabkan oleh kurangnya interaksi
yang efektif antara guru dan murid, yang juga bisa memengaruhi kualitas
pembelajaran. Terakhir, kurangnya variasi dalam pendekatan pengajaran dapat
menjadi hambatan dalam pemahaman siswa terhadap materi ajar.

Keseluruhan permasalahan tersebut mungkin mempengaruhi kualitas belajar


di Sekolah Dasar Negeri Situgede 3. Oleh karena itu, analisis terhadap
komunikasi pendekatan guru dalam meningkatkan pembelajaran menjadi
krusial guna menemukan solusi yang tepat dan efektif dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di lingkungan tersebut.

Pentingnya memperhatikan interaksi komunikatif yang efektif antara guru dan


murid, peneliti ingin menyoroti tantangan-tantangan yang mungkin terjadi
dalam konteks Sekolah Dasar Negeri Situgede 3. Hal ini termasuk rendahnya
kualitas komunikasi yang memengaruhi pemahaman siswa, kurangnya respons
individual guru terhadap kebutuhan belajar siswa, serta rendahnya partisipasi
dan motivasi siswa. Dengan demikian, judul ini dipilih untuk memberikan
solusi serta pemahaman yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di lingkungan pendidikan tersebut melalui peningkatan
komunikasi antara guru dan murid.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi


efektivitas komunikasi antara guru dan murid di Indonesia. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan strategi-strategi untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi antara guru dan murid di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kualitas komunikasi antara guru dan murid di Sekolah Dasar


Negeri Situgede 3 dalam meningkatkan pemahaman dan partisipasi siswa?
2. Apa Hambatan respons individual dari guru terhadap kebutuhan belajar
siswa terhadap proses pemahaman materi ajar?
3. Bagaimana tingkat partisipasi dan motivasi siswa dipengaruhi oleh
kurangnya interaksi efektif antara guru dan murid di lingkungan belajar?

1.3 Tujuan Penelitian:

1. Menganalisis Kualitas Komunikasi


Mengidentifikasi dan mengevaluasi kualitas komunikasi antara guru dan
murid untuk memahami pengaruhnya terhadap pemahaman dan partisipasi
siswa di Sekolah Dasar Negeri Situgede 3.

2. Menganalisis Hambatan Respons Individual Guru


Mengkaji bagaimana respons individual dari guru terhadap kebutuhan
belajar siswa berdampak pada proses pemahaman dan penguasaan materi
ajar.

3. Mengamati Tingkat Partisipasi dan Motivasi Siswa Menelaah tingkat


partisipasi serta motivasi siswa dan dampaknya terhadap kurangnya
interaksi efektif antara guru dan murid dalam lingkungan belajar.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis

Melalui analisis komunikasi pendekatan guru dalam


meningkatkan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Situgede 3,
manfaat teoritis yang muncul dapat mencakup beberapa aspek
penting dalam bidang pendidikan. Pertama, penelitian ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
komunikasi, merinci aspek-aspek yang memengaruhi partisipasi
belajar anak murid. Ini mencakup pemahaman tentang model
komunikasi, unsur-unsur yang menopang komunikasi yang efektif,
dan faktor-faktor yang memengaruhi interaksi komunikatif antara
guru dan murid. Kedua, analisis komunikasi guru juga berpotensi
memperkaya pengembangan teori pendidikan dengan penambahan
wawasan baru tentang bagaimana komunikasi yang efektif dapat
meningkatkan partisipasi belajar anak di sekolah dasar. Dan ketiga,
hal ini juga dapat mempengaruhi pengembangan paradigma
pendidikan dengan menekankan kebutuhan akan pendekatan yang
inklusif dan berpusat pada anak, yang difokuskan pada partisipasi
aktif anak dalam proses pembelajaran.
1.4.2 Manfaat Praktis

Melalui analisis komunikasi pendekatan guru dalam


meningkatkan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Situgede 3,
manfaat praktis yang terwujud mencakup aspek pengembangan
keterampilan komunikasi guru serta peningkatan partisipasi belajar
anak murid. Pertama, penelitian ini memberikan umpan balik yang
bernilai kepada guru mengenai kekuatan dan kelemahan dalam
komunikasi mereka. Ini memungkinkan guru untuk
mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik, seperti
kemampuan mendengarkan aktif, memberikan umpan balik yang
konstruktif, dan mengkomunikasikan instruksi dengan jelas.
Kedua, melalui pemahaman komunikasi yang efektif, guru dapat
menerapkan strategi komunikasi yang tepat untuk meningkatkan
partisipasi belajar anak murid. Mereka dapat menggunakan bahasa
yang sederhana, mendukung diskusi aktif dalam kelas, serta
membangun hubungan yang positif dengan murid untuk
memotivasi mereka dalam proses pembelajaran. Ketiga, analisis ini
memungkinkan identifikasi hambatan komunikasi antara guru dan
murid. Guru dapat mengenali faktor-faktor yang menghambat
partisipasi belajar anak murid, seperti perbedaan budaya, masalah
pendengaran atau penglihatan, atau ketidakpercayaan diri. Dengan
mengetahui hambatan-hambatan ini, guru dapat mengambil
langkah-langkah yang sesuai untuk mengatasinya dan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inklusif.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal


dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio,
atau communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah
pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi,
yang merupakan akar dari kata-kata Latin yang mirip. Komunikasi
menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut
secara sama (Deddy Mulyana:2005:46).
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas
komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan
tatanankehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi
dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak
dari bangun tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa
dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan
komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi yang meliputi
penyampaian atau penerimaan pesan sehingga tercapai kesamaan makna
diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Komunikasi
merupakan proses dinamis dan secara konstan dapat berubah sesuai
dengan situasi yang berlaku, karena dari komunikasi seseorang dapat
menyatakan apapun ide dan pikirannya sehingga keinginan dan tujuan
kedua belah pihak akan tersalurkan, dalam permasalahan ini penyampaian
komunikasi yang baik secara persuasif dari guru terhadap siswa dalam
proses pembelajaran di kelas.

2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi

Terdapat beberapa unsur yang menjadi syarat terjadinya suatu


komunikasi. Adapun unsur-unsur komunikasi dalam Cangara (2012:24-
30) adalah sebagai berikut:
a. Sumber
Sumber merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
terjalinnya atau bekerjanya suatu komunikasi, dalam komunikasi
antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi juga bisa
dalam bentuk kelompok misal partai, organisasi, atau lembaga.

b. Pesan
Pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada
penerima. Dapat disampaikan secara tatap muka atau melalui
media komunikasi lain, yang berisikan ilmu pengetahuan, hiburan,
informasi, nasihat, atau propaganda.
c. Media
Alat yang digunakan sebagai perantara memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima.

d. Penerima
Penerima merupakan pihak yang menjadi sasaran pesan yang
dikirim oleh sumber. Penerima dapat tunggal maupun kelompok.

e. Pengaruh
Pengaruh merupakan perbedaan antara yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah mendapat
pesan.

f. Tanggapan Balik
Umpan balik tidak hanya hal yang dirasakan oleh penerima setelah
mendapat pesan, tetapi juga dapat berupa unsur pesan dan media,
meski sebenarnya penerima belum mendapat pesan.

g. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor tertentu yang dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan
atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial
budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.

2.2 Teori
2.1.3 Teori Komunikasi Persuasif

Teori ini mengatakan bahwa komunikasi persuasif dapat mengubah


atau memperkuat keyakinan dan sikap masyarakat, serta mendorong
masyarakat untuk melakukan sesuatu/melakukan perilaku tertentu yang
diinginkan. Berdasarkan penafsiran tersebut, komunikasi persuasif harus
efektif, yaitu harus mempunyai efek. Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy, 2009: 80), adalah apa yang terjadi pada individu yang
berkomunikasi mengikuti dampak rangsangan atau pesan. Dalam
komunikasi persuasif, dampak yang ditimbulkan pastilah dampak yang
mengubah sikap, pendapat, dan perilaku yang timbul dari kesadaran
komunikator, karena komunikasi persuasif berbeda dengan komunikasi
informasional, begitu juga dengan komunikasi paksaan lebih lanjut. Dalam
studi kasus berkaitan dapat dikatakan bahwa pendekatan diperlukan oleh
guru untuk mendapatkan dampak dari perilaku dan cara berpikir siswa
yang diinginkan.
2.3 Penelitian Terdahulu dan Definisi Konsep
2.3.1 Strategi Pendekatan Komunikasi Persuasif

Pendekatan guru terhadap murid perlu dijalin dengan beberapa hal,


terutama dalam hal emosional. Strategi pendekatan yang dilakukan perlu
memperhatikan situasi dan kondisi masing-masing murid agar terjalinnya
kedekatan yang berkesan dengan individu murid. Komunikasi untuk
membangun partisipasi belajar murid dapat dilakukan setelah pendekatan
sudah dirasa cukup.

2.3.2 Konsep Strategi Komunikasi Persuasif

2.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian pustaka dan teori-teori yang telah diuraikan, kerangka


pemikiran akan dikembangkan. Kerangka pemikiran ini akan menjadi dasar bagi
analisis data dan penarikan kesimpulan pada tahap selanjutnya. Dalam studi kasus
terpilih, kerangka pemikiran akan mencakup faktor-faktor yang mendukung
keberhasilan komunikasi persuasif yang dilakukan oleh guru kepada murid.
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Meinar Aji Teknik Teknik Komunikasi yang
Rivaldi Komunikasi dilakukan oleh pendamping pada
Universitas Islam Persuasif dalam anak asuh di rumah asuh
Negeri Membangun Yogyakarta dalam membangun
Yogyakarta Motivasi Belajar motivasi belajar anak.
2016 Anak 1. Fear Appeal
Teknik ini dilakukan dengan
cara membuat anak takut
kepada akibat-akibat jika
tidak menuruti perintah para
pendamping asuh.
2. Emotional Appeal
Pendamping melakukan
pendekatan emosional dengan
anak asuh, bertujuan untuk
membangun sebuah ikatan
emosional yang kuat sehingga
anak asuh menjadi lebih
terbuka
3. Motivation Appeal
Cara ini penting dilakukan
karena pendamping juga perlu
berperan sebagai motivator
kepada anak asuh
4. Reward Appeal
Teknik ini dapat membantu
anak asuh dalam
meningkatkan motivasi
belajar
2 Elizabeth Lingga Strategi Strategi komunikasi Persuasif
Universitas Riau Komunikasi 1. Pendekatan Sosiokultural
2017 Persuasif Strategi yang dilakukan oleh
Kepolisian Dalam pihak kepolisian kepada
Meningkatkan masyarakat adalah dengan
Partisipasi menyentuh emosional
Masyarakat Pada masyarakat, menceritakan apa
Program Save yang terjadi dan mengubah
House di perilaku serta pola pikir
Kecamatan masyarakat terhadap suatu
Sekuntum permasalahan.
Pekanbaru

Tabel 2.3 (Penelitian Terdahulu)


Tabel di atas memberikan gambaran tentang penelitian terdahulu yang relevan
dengan topik penelitian ini. Hasil dari penelitian-penelitian tersebut akan menjadi
landasan untuk membandingkan temuan dalam penelitian saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Meinar Aji RIvaldi (2016). Teknik Komunikasi Persuasif dalam Membangun


Motivasi Belajar Anak. Dalam http://digilib.uinsuka.ac.id/21271/211730125-
_BAB-I_IV-atau-V_DAFTARPUSTAKA.pdf. Diunduh pada 15 November 2023.

Lingga, Elizabeth. 2017. Strategi Komunikasi Persuasif Kepolisian Dalam


Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Program Save House di Kecamatan
Sekuntum Pekanbaru. Universitas Riau : Pekanbaru

Anda mungkin juga menyukai