Anda di halaman 1dari 5

TUJUAN PMBELAJARAN MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN YANG

DI PERLUKAN PADA ABAD 21

OLEH:

UMMI RAHMI

NUR IHSAN RAMADHAN

RUSMANIA

ALISTAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SEMBILAN BELAS NOVEMBER KOLAKA TAHUN 2020
TUJUAN PMBELAJARAN MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN YANG
DI PERLUKAN PADA ABAD 21

Sejak abad 21 (abad pengetahuan) dunia memasuki era globalisasi sebagai akibat dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Untuk itu sangat dituntut agar setiap
orang dapat menguasai IPTEK dan beradaptasi dengan keadaannya. Itu berarti sumber daya
manusia tersebut harus mempunyai mutu yang tinggi dan memiliki kemampuan komparatif,
inovatif, kompetitif, dan mampu berkolaboratif sehingga lebih mudah menyerap informasi baru,
mempunyai kemampuan yang handal dalam beradaptasi untuk menghadapi perubahan zaman
yang semakin cepat. Oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan nasional dalam anti dan
lingkup bias merupakan titik berat pembangunan di bidang pendidikan. Soejadi (1999: 1)
mengemukakan bahwa pendidikan satu-satunya wadah kegiatan yang dapat dipandang dan
seyogianya berfungsi untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Hal ini
berarti pendidikan dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan yang diharapkan mampu
memecahkan masalah, berfikir kritis, kreatif, dan kompetitif sehingga dapat mengekspresikan
diri mereka dalam menghadapi perkembangan zaman.

Abad-21 menuntut peserta didik memperoleh seperangkat kompetensi yang akan


membantu mereka menangani tuntutan kehidupan abad ke-21 dengan lebih baik. Kompetensi ini
melampaui akumulasi pengetahuan faktual dan berhubungan dengan bagaimana seseorang
memobilisasi keterampilan kognitif dan praktis, kemampuan kreatif, serta sumber daya seperti
sikap, motivasi dan nilai-nilai, untuk menangani tugas-tugas kompleks. Oleh karena itu
pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika harus dirancang untuk memudahkan peserta
didik memperoleh kompetensi tersebut.
1. TUJUAN PEMEBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH

Matematika diajarkan di sekolah membawa misi yang sangat penting, yaitu


mendukung ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Secara umum tujuan pendidikan
matematika di sekolah dapat digolongkan menjadi :

1. Tujuan yang bersifat formal, menekankan kepada menata penalaran dan membentuk
kepribadian siswa
2. Tujuan yang bersifat material menekankan kepada kemampuan memecahkan masalah
dan menerapkan matematika.

Secara lebih terinci, tujuan pembelajaran matematika dipaparkan pada buku


standar kompetensi mata pelajaran matematika sebagai berikut:

1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui
kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan,
konsistensi dan inkonsistensi.
2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan
dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat
prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan
gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam
menjelaskan gagasan.
2. KEMAMPUAN YANG DI PERLUKAN PADA ABAD 21

US-based Apollo Education Group mengidentifikasi sepuluh keterampilan yang


diperlukan oleh peserta didik untuk bekerja di abad ke-21, yaitu keterampilan berpikir
kritis, komunikasi, kepemimpinan, kolaborasi, kemampuan beradaptasi, produktifitas dan
akuntabilitas, inovasi, kewarganegaraan global, kemampuan dan jiwa entrepreneurship,
serta kemampuan untuk mengakses, menganalisis, dan menyintesis informasi (Chu,
Reynolds, Tavares, Notari, & Lee, 2016). Implikasinya adalah bahwa peserta didik harus
memperoleh seperangkat kompetensi yang akan membantu mereka menangani tuntutan
kehidupan abad ke21 dengan lebih baik. Kompetensi ini melampaui akumulasi
pengetahuan faktual dan berhubungan dengan bagaimana seseorang memobilisasi
keterampilan kognitif dan praktis, kemampuan kreatif, serta sumber daya seperti sikap,
motivasi dan nilai-nilai, untuk menangani tugas-tugas kompleks.

Secara umum, untuk bisa bertahan bahkan bersaing dalam era abad 21, setidaknya
dibutuhkan dua kemampuan utama yaitu functional skill dan soft skill. Kualifikasi
Keterampilan Fungsional dirancang untuk memungkinkan peserta didik mengembangkan
kepercayaan diri dan kelancaran dalam matematika dan bahasa Inggris. Peserta didik
dibekali dengan keterampilan praktis untuk mendapatkan hasil maksimal dari pendidikan,
pekerjaan, dan kehidupan seharihari dan untuk membantu mereka berfungsi lebih percaya
diri, efektif, dan mandiri. Adapun soft skills meliputi keterampilan dalam hal creativity,
analytical and problem solving, communication and network skills, entrepreneurship,
flexible and adaptif skills. Dalam hal pembelajaran perlu adanya analisis kritis, apakah
model pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika di Indonesia telah mengadopsi
cara-cara dan metode pembelajaran yang bisa meningkatkan kompetensi peserta didik
supaya siap menghadapi kompetisi abad 21.
Nilai-nilai inti yang dikembangkan peserta didik agar siap menghadapi tantangan
abad 21, yaitu rasa hormat, tanggung jawab, integritas, kepedulian, ketangguhan, dan
harmoni menentukan karakter seseorang dan membentuk keyakinan, sikap, dan tindakan
orang tersebut. Pada dasarnya kompetensi yang harus dibentuk meliputi dua hal, yaitu
kompetensi internal, dan kompetensi eksternal. Kompetensi internal pertama-tama
berkaitan dengan bagaimana seorang peserta didik memahami dan mengelola dirinya
sendiri, dan kemudian bagaimana seorang peserta didik berhubungan dengan orang lain?
Kompetensi kedua diperlukan untuk sukses di dunia global. Secara keseluruhan
kompetensi ini bertujuan untuk mengembangkan peserta didik menjadi:

 orang yang percaya diri yang memiliki perasaan kuat tentang benar dan salah, mudah
beradaptasi dan ulet, tahu dirinya, cerdas dalam menilai, berpikir secara mandiri dan
kritis, dan berkomunikasi secara efektif.
 seorang pembelajar mandiri yang mempertanyakan, merefleksikan, bertahan dan
bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri.
 kontributor aktif yang mampu bekerja secara efektif dalam tim, inovatif, melakukan
inisiatif, mengambil risiko yang diperhitungkan dan berusaha keras untuk menjadi
yang terbaik
 warga negara yang peduli dan mengakar, memiliki rasa tanggung jawab sipil yang
kuat, dan mengambil bagian aktif dalam memperbaiki kehidupan orang lain di
sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai