Anda di halaman 1dari 90

NAMA :MUHAMMAD AGUNG SATRIA

NPM :1634030234
MK : MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS

BAB 2
Model Ekonomi

2.1 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN


a. Persamaandefinisi(identity)
TR=P.Q

Contohsoal:
Berapakah total penerimaan yang
diterimaolehseorangpemilikpabrikdalam 1 tahunjikaHarga 1
unit barangitu adalahRp.2.000.000.00,-danbarang yang
terjualsebanyak 15 Unit.

Penyelesaian:

Dik : P=Rp.2.000.000.00,-
Q= 15 Unit
Dit: TR???
Jwab : TR=P.Q
TR=Rp.2.000.000.00,- X 15Unit
TR=Rp.30.000.000.00,-

b. PersamaanPerilaku(Behavioral equation)
TC=100 + 25Q

TC=150 + Q
Contoh soal.
Diketahui senuah pabrik memproduks Lemari sebnyak 31
unit. Maka tentukankah :
a. Total produksi, jika biaya tetapnya sebesar 100 dan
jika biaya variabel meningkat secara konstan apabila
terjadi penambahan 1 unit barang.
b. Total produksi, jika biaya tetapnya sebesar 150 dan
jika biaya variabel meningkat seacara progresif
apabila terjadi panambahan 1 unit produksi.

Penyelesaian.
Dik : Q=31
Dit: TC???
Jwab :
a. TC= 100 + 25Q
= 100+ 25(31)
=100 + 775
=875
b. TC= 150 + Q
= 150+31
=181

c. Kondisi Keseimbangan Commented [D1]:

Model Kondisi keseibangan pasar


Qd=Qs
( Jumlah yang diminta = Jumlah
yang ditawarkan)

Model kondisi keseimbangan pendapatan nasional


S=I
( Tabungan = Investasi)

2.2 ATURAN PEMANGKATAN DAN PEMFAKTORAN


a. Pemangkatan
Xn=X1.X2.X3...........Xn

N suku
-n 1 1
X = 𝑛 =
𝑋 𝑥1.𝑋2……𝑋
𝑛

𝑚
⁄ 𝑛 𝑚
𝑋 𝑛= √𝑋

Contoh soal:
Tentukan :
a. 28= 2.2.2.2.2.2.2.2=256
1 1
b. 2-3 = =
2.2.2 12
1 2
c. 2 ⁄2 =√2
b. Aturan – Aturan Pemangkatan
Xm.Xn=Xm+n
Contoh : 22.23=22+3=25=32
𝑚
𝑋
= 𝑋 𝑚−𝑛 25
𝑋𝑛 Contoh : =25−2 = 23 = 8
22
(Xn)m=Xn.m Contoh : [(2)3]4=212=4096

c. Pemfaktoran
ab + ac = a(b+c)

Contoh soal :
Faktorkanlah X2+25
Faktor-faktor dari pernyataan matematika ini, diperoleh
dengan cara mencoba-coba adalah
(X-5)(X-5)
Lihat bahwa X2 adalah kuadrat dari X dan 25 adalah
kuadrat dari 5. Jika X dan 5 dimisalkan sebagai bilangan
nyata, itu dapat dikatakan bahwa perbedaa diantara
kuadrat dari dua bilangan adalah hasil kali dari jumlah
dan perbedaan dari bilangan- bilangan itu.

d. Persentase
𝑛
100

Contoh soal :
20
20%= = 0,5
100

BAB 3
FUNGSI
FUNGSI DENGAN 1 VARIABEL
𝑌 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑋 + 𝑎2 + 𝑋2 + . . . + 𝑎𝑛 + 𝑋 𝑛
Terdisi dari : fungsi konstanta , fungsi linier ,
fungsi kuadrat , fungsi pangkat tiga , dan seterusnya
sampai fungsi pangkat n ( n = 1 , 2 , 3 , . . . .)
- Fungsi dengan dua atau lebih variabel
bebas

𝒀 = 𝒇(𝒙𝟏, 𝒙𝟐,…. 𝒙𝒏 )

𝒄𝒐𝒏𝒕𝒐𝒉 ∶ 𝒀 = 𝒂𝟎 + 𝒂𝟏 𝑿𝟏 + 𝒂𝟐 𝑿𝟐 + 𝒂𝟑 𝑿𝟑
Setiap a_(1 ) adalah konstanta dan masingmasing
X_1 adalah variabel bebas yang terpisah . karena
masing-masing suku mempunyai pangkat 1 , fungsi
adalah linier dalam tiga variabel bebas 𝑋1,, 𝑋2,, 𝑋3.

BAB 4
FUNGSI LINEAR

4.1 KEMIRINGAN DAN TITIK POTONG SUMBU


⍙𝑌 𝑌 −𝑌
Kemiringan = m = Atau 2 1
⍙𝑋 𝑋2 −𝑌1

Contoh Soal :
Carilah kemiringan dari titik A(1,1) dan titik B(2,2)!!
Jawab:
2−1
𝑀=
2−1
1
𝑀=
1
M=1

4.2MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS


a. Metode Dua Titik
𝑌 − 𝑌1 𝑌2 − 𝑌1
=
𝑋 − 𝑋1 𝑋2 − 𝑋1
Contoh Soal :
Carilah persamaan garis yang melalui titik (3,2) dan (4,6)
Jawab :
X1=3 , X2=4, Y1=2, Y2=6
𝑌 − 𝑌1 𝑌2 − 𝑌1
=
𝑋 − 𝑋1 𝑋2 − 𝑋1
𝑌−2 6−2
=
𝑋−3 4−3
6−2
𝑌−2=( ) (𝑋 − 3)
4−3
Y – 2 = 4(X-3)
Y= 4X-12+2
Y=4X-10
Persamaan garis Y=4X-10 dapat dilihat pda Gambar 4.1
b. Metode Satu Titik dan Satu Kemiringan
Y-Y1=m(X-X1)

Contoh soal

Carilah persamaan garis yang melalui titik (6,4)dan


kemiringanya-2/3
2
Diketahui (X,Y)=(6,4) dan 𝑚 =
3

Y-Y1=m(X-X1)
2
Y-4=(X-6)− (𝑋 − 6)
3
2
Y=− 𝑋 + 4 + 4
3
2
Y=− 𝑋 + 8
3
2
Persamaan garis Y=− 𝑋 + 8 dapat dilihat pada Gambar
3
3.2

Bab 5
System persamaan linier
METODE ELIMINASI
3X-2Y = 7
2X + 4Y=10
1. Variabel yang akan di eliminasi adalah variabel
Y
2. Karena variabel y yang di pilih , maka persama
(1) harus dikalikan dengan konstanta 2 , dan
persamaan 2 dikalikan dengan konstanta 1 ,
sehingga kedua persamaan menjadi,
3X – 2Y =7(kalikan dengan 2) maka 6X-4Y=14
2X+4Y=10(dikalikan dengan 1) maka 2X+4Y
=10
3. Karena kedua koefisien dari cvariabel Y
tandanya berbeda , maka harus dijumlahkan
sehingga menjadi,
6X-4Y=14
2X+4Y=10 +
8X + 0 = 25
X =3
4. Subsitusikanlah nilai X=3 kedalam salah satu
persamaan semula agar diperoleh Y . apabila
disubsitusikan pada persamaan 1 , maka akan
menghasilkan
3 (3) – 2Y = 7
-2Y = 7 – 9
Y=1

METODE SUBSITUSI
3X-2Y =7
2X + 4Y
Misalkan variabel x dari persamaan 2,
2X = 10 – 4Y
X = 5 – 2Y(koefisien variabel X=1)
Karena persamaan 2 yang di pilih , maka
subsitusikan kedalam persamaan pertama sehingga
menjadi,
3 (5 – 2Y)- 2Y = 7
15 – 6Y – 2Y = 7
15Y - 8Y = 7
-8Y = 7 – 15
Y=1
Subsitusikan nilai Y =1
3X – 2(1) = 7
3X = 7 +2
X=3

BAB 8 – PENERAPAN FUNGSI NONLINIER

 FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi Kuadrat
P = c + bQ – aQ2

Dimana :
P= harga produk
Q= jumlah produk yang diminta
a, b dan c adalah konstanta dan a<0
Contoh :
Jika fungsi permintaan adalah P = 16 - Q2, gambarkanlah
fungsi permintaan tersebut dalam satu diagram!
Penyelesaian:
jika Q = 0, maka P = 16, sehingga titik potong sumbu P
adalah (0,16)
jika P = 0, maka 0 = 16 - Q2
Q2 = 16
Q1 = +4
Q2 = - 4 (tidak memenuhi
Jadi,titik potong dengan sumbu Q adalah (4,0), jika
Q=3 ,maka P=7, sehingga titik koordinatnya (3,7)

P
(0,16)
P = 16 - Q2

(3,7)

1 2 3 4
Q

Fungsi Rasional
c
P= Atau P.Q = C
Q
Dimana: P = Harga produk.
Q = Jumlah produk yang diminta
C = Konstanta positif
Contoh soal :
Jika fungsi permintaan adalah PQ=16 ,gambarkanlah fungsi
tersebut!
Penyelesaian :
Bentuk fungsi permintaan seperti ini sumbu asimtot berimpit
dengan sumbu P dan sumbu Q.
Jika P = 2, maka Q = 8, sehingga titik koordinatnya (8,2)
Jika P = 4, maka Q = 4, sehingga titk koordinatnya (4.4)
Jika P = 8, maka Q = 2, sehingga titik koordinatnya (2,8)
Jadi berdasarkan titik potongnya dengan sumbu Q dan P
serta titik koordinatnya, maka kurva dari fungsi permintaan
PQ=16 dapat digambarkan seperti pada gambar 7
P

8 (2,8)

4 (4,4)

2 (8,2)

Q
0 2 4 6 8

 FUNGSI PENAWARAN
P = c + bQ + aQ2
Dimana:
P = harga produk.
Q = jumlah produk yang ditawarkan
a, b, dan c adalah konstanta, dan a>0

Contoh soal :
Jika fungsi penawaran ditunjukan oleh
P=2Q2+4Q+6,gambarkanlah fungsi penawaran tersebut!
Penyelesaian :
Jika Q = 0, maka P = 6, sehingga titik potong dengan
sumbu P adalah (0,6).
Jika Q = 1, maka P = 12, sehinnga titik koordinatnya (1,12).
Jika Q = 2,maka P = 21, sehingga titik koordinatnya (2,21)
Jadi, berdasarkan titik-titik potongnya dengan sumbu P dan
titiknya koordinat, maka kurva dari fungsi penawaran P =
2Q2 + 4Q + 6
P

22 (2,22)

12 (1,12)

6 (0,6)

4
(-1,4)

Q
-2 -1 1 2

 KESEIMBANGAN PASAR
keseimbangan pasar dapat diperoleh secara aljabar
dengan memecahkan fungsi permintaan dan fungsi
penawaran melalui metode eliminasi atau metode
substitusi.
Contoh soal :
Carilah secara aljabar dan geometri harga dan jumlah
keseimbangan dari fungsi permintaan dan penawaran
berikut ini :
Pd = 24 + 3Q2
Ps = Q2 +2Q + 4
Penyelesaian :
Syarat keseimbangan pasar adalah Pd = Ps.
24 – 3Q = Q2 +2Q + 4
Q2 + 2Q + 4 + 3Q2 – 24 = 0
4Q2 + 2Q – 20 = 0
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
Q1,2 =
2𝑎

−2 ±√(2)2 −{(4)(4)(−20)} −2±√4+320 −2±√324


Q1,2 = = =
2(4) 8 8

−2+18 −2−18
Q1 = =2 atau Q2 = = - 2,5
8 8

(tidak memenuhi)

Substitusikan nilai Q yang memenuhi ke dalam salah satu


persamaan permintaan atau penawaran ,sehingga
diperoleh nilai P, yaitu :
P = 24 – 3(2)
P = 24 – 12 = 12
P

24
2
Ps = Q
20
+2Q + 4
(3,
16 19)

12 E (2,
12)
8 Pd =
24 +
4 3Q
2

Q
0 1 2 2,83

 FUNGSI PENERIMAAN TOTAL


TR = P.Q

Dimana :
TR = penerimaan total
Q = jumlah produk yang dijual
P = harga produk perunit
Karena kurva parabola terbuka kebawah berarti
fungsi penerimaan total ini mempunyai titik puncak yang
maksimal , yaitu:
−𝑏 −(𝑏)²
Titik puncak= { , }
2𝑎 4𝑎

 FUNGSI PRODUKSI
Produksi adalah proses penggabungan atau
pengombinasian faktor produksi (input) yang mengubahnya
menjadi barang atau jasa (output= product)
Q=F(L,K,T,W)
Dimana:
Q = jumlah barang dan jasa
L = tenaga kerja
K = modal
T = Tanah
W = wirausaha/skill
Produk marginal dari tenaga kerja adalah
ketambahan produk total sebagai akibat adanya tambahan
satu unit tenaga kerja, atau secara matematis rumusnya
dapat ditulis menjadi,
∆TP ∆Q
MPL = =
∆L ∆L

Produk rata-rata dari tenaga kerja adalah produk


total dibagi dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan,
atau secara matematis rumunya dapat menjadi,

TP Q
APL = =
L L

 KURVA TRANSFORMASI PRODUKSI

Y Y

ELIPS
LINGKARAN

X X
0 0

Y Y

PARABOLA
X X
0 0

Gambar 13 Empat Macam Kurva Transformasi


Produksi
Contoh soal :
Sautu perusahaan menghasilkan dua jenis baja dengan
mutu yang berbeda dan proses produksi yang sama
dengan jumlah X dan Y . Kurva transformasi produksi
dengan sejumlah input yang digunakan ,dinyatakan dengan
persamaan X = 20 – 4Y – Y2 .
a. Berapakah jumlah produk baja X dan Y terbanyak
yang dihasilkan?
b. Berapakah jumlah produk baja X dan Y yang akan
dihasilkan agar supaya X = 4Y?
c. gambarkanlah kurva transformasi tersebut!

Penyelesaian :
a. X terbesar apabila Y =0, sehingga X = 20 unit, Y
terbesar apabila X=0, maka 0=Y2 +4Y -20
−4±√16−{(4)(1)(−20)} −4±√96
Y1,2 = =
2 2

− 4+9,8 5,8
Y1 = = = 2,9
2 2

− 4− 9,8 −135,8
Y2 = = = - 4,9 (tidak memenuhi)
2 2

Jadi, jumlah produk Y yang tebanyak 2,9


b. Dengan menstubtitusikan X = 4Y kedalam X = 20 –
4Y – Y2 ,diperoleh :
4Y = 20- 4Y – Y2
Y2 +8Y – 20 =0
(Y+10) (Y – 2 ) =0
Y1 = -10 ( tidak memenuhi)
Y2 =2
X = 4(2) =8
Jadi, jumlah yang harus diproduksi X = 8, Y= 2.
P

3 (0, 2,9)
X = 20 – 4Y – Y2

(0,20)
Q
0 5 10 15 20

 KURVA INDEFERENS

Kurva indeferens memiliki 5 sifat :


1. Kurva indeferens menunjukkan tingkat kepuasan atau
utilitas yang konstan terhadap setiap kombinasi yang
terdapat disepanjang suatu kurva indeferens,
2. Kurva indeferens mempunyai kemiringan negatif,
3. Kurva indeferens cembung terhadap titik asal (0,0)
4. Kurva indeferens yang makin jauh dari titik asal 0,
semakin tinggi tingkat kepuasan atau utilitas, dan
5. Kurva indeferens tidak saling memotong satu dengan
lainnya.

Kurva-kurva yang memenuhi kelima sifat diatas untuk


menunjukkan kurva indeferens adalah lingkaran, hiperbola
dan parabola.
KURVA INDIFERENS YANG BERBENTUK
HIPERBOLA
Hiperbola sama sisi XY = a yang dapat digeser
sejajar sampai pusatnya berimpit dengan titik (-h, - k) di
kuadran ketiga, sehingga persamaannya menjadi,

(X + h) (Y + k) = a

Sumbu asimtot tegak X = -h dan sumbu asimtot datar Y = -


k.

𝑎
Titik potong sumbu X = − ℎ
𝐾

𝑎
Titik potong sumbu Y = − 𝑘

KURVA INDIFERENS YANG BERBENTUK PARABOLA


𝑥2
Parabola 𝑌 = yang dipindahkan sejajar, sehingga
𝑎2

titik puncaknya berada pada garis Y = -k dengan sumbu X


nya berubah menurut h(a + 1), maka persamaannya
menjadi,

{(𝑋 − ℎ(𝑎 + 1)}2 X − ha − h


𝑌+𝐾 = √𝑌 + 𝐾 =
a2 a

Atau
x −ℎ
=𝑎
√𝑦 + 𝑘 + ℎ

Bila parameter a dalam persamaan diubah, maka titik


puncak parabola bergeser sepanjang garis Y = -k, dan
membentuk sehimpunan Kurva parabola.

Titik ptong sumbu X = h(a + 1) + a √𝑘 Titik potong sumbu


1 2
Y = h2 (1 + ) - k
𝑎

BAB 9
FUNGSI EKSPONEN
𝑌 = 𝐹 (𝑥 ) = 𝐵 𝑥
Contoh : jika diketahui fungsi eksponen
𝑦 = 𝑓 (𝑋) = 2𝑥
Hubungan nilai nilai X dan Y
X -3 -2 -1 0 1 2 3
Y 1/8 1/4 1/2 1 2 4 8

FUNGSI EKSPONEN DENGAN BASIS e


1
𝑓(1) = (1 + )1 = 2
1

Fungsi Logaritma
Logaritma dapat diartika sebagai pangkat dari suatu
bilangan pokok untuk menghasilkan suatu bilangan
tertentu .misalnya ,52 = 25 , Ini berarti bahwa
eksponen 2 sebagai logaritma dari 25 bilangan
pokok 5 . dan pernyataan ini dapat ditulis .
𝐿𝑜𝑔5 = 25 = 2

Jadi , secara umum logaritma dapat kita nyatakan


sebagai :
𝑌
= 𝐿𝑜𝑔𝑏 𝑋

Bilangan pokok dari suatu logaritma dapat


berupa bilangan positif , kecuali 1 . Akan tetapi ,
bilangan pokok yang lazim digunakan adalah
bilangan pokok 10 dan bilangan pokok e .
Logaritma yang menggunakan bilangan pokok 10
disebut logaritma biasa( Common Logarithms ) ,
dan dengan log misalnya,
𝐿𝑜𝑔10 10 = 2, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 102 = 100, 𝐿𝑜𝑔10 1000 =
3, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 103 = 1000
Sedangkan logaritma yang menggunakan
bilangan pokok e =2,71828…disebut sebagai
logaritma asli ( Natural Logarithms ) dan
dilambangkan dengan𝑳𝒐𝒈𝒆 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑰𝒏 misalnya ,
𝐿𝑜𝑔𝑒 𝑒 2 = 𝐼𝑛 𝑒 2 = 2
Selanjutnya , nilai-nilai dari logaritma biasa dan
logaritma asli dapat di peroleh melalui table
logaritma atau dengan menggunakan kalkulator
elektronik yang ada bilangan Log atau In .
ATURAN-ATURAN LOGARITMA
Logaritma mempunyai aturan-aturan seperti halnya dengan
aturan-aturan eksponen .berikut ini aturan-aturan dari
logaritma dengan menganggap X dan Y adalah bilangan
positif dan b adalah basis

(b>0 dan b≠ 1) .

ATURAN 1 Logaritma hasil kali .

𝐿𝑜𝑔𝑏 (𝑋𝑌)
= 𝐿𝑜𝑔𝑏 𝑋
+ 𝐿𝑜𝑔𝑏 𝑌

Contoh 𝐿𝑜𝑔 1000 = log(10 𝑥 1000) = log 10 +


log 1000 = 1 + 3 = 4

ATURAN 2 Logaritma hasil bagi

𝐿𝑜𝑔𝑏 = 𝐿𝑜𝑔𝑏 𝑋
− 𝐿𝑜𝑔𝑏 𝑌

Contoh Log = Log 1000 – log 10 = 3 – 1 = 2


ATURAN 3 Logaritma pangkat dari suatu
Variabel

𝐿𝑜𝑔 𝑏 𝑋 𝑛
= 𝑛 𝐿𝑜𝑔 𝑋

Contoh 𝐿𝑜𝑔 𝑋 6 = 6 log 𝑋

ATURAN 4 Perubahan bilangan pokok


logaritma

𝐿𝑜𝑔𝑏 𝑋
= (𝐿𝑜𝑔𝑏 𝑐)( 𝐿𝑜𝑔𝑐 𝑋)

Dimana c bilangan pokok lain ,


selain b
Contoh 𝐿𝑜𝑔2 8 = (𝐿𝑜𝑔2 3)(𝐿𝑜𝑔3 8)
ATURAN 5 Pembalikan bilangan pokok
logaritma

𝐿𝑜𝑔𝑏 𝑋
1
= 𝑏
𝐿𝑜𝑔𝑥

1
𝐿𝑜𝑔𝑏 𝑋 = 𝑏
𝐿𝑜𝑔𝑒
1
=
𝐼𝑛 𝑏

1 1
Contoh 𝐿𝑜𝑔3 81 = 3= =4
𝐿𝑜𝑔81 0,25

Jika suatu variable dinyatakan sebagai fungsi


logaritma dari variable lain , maka fungsi ini
disebut sebagai Fungsi Logaritma. Bentuk
umum dari fungsi adalah sebagai berikut.

𝑌 = 𝐿𝑜𝑔𝑏 𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌 = 𝐼𝑛 𝑋
BAB 10
PENERAPAN FUNGSI
EKSPONEN
Bunga majemuk
𝐹 = 𝑝 (1 + 𝑖 )𝑛
Contoh :
Seseorang menabung di bank sebanyak rp.1.000
dengan bunga 10% per tahun .berapa persen
nilainya uang setelah 3 tahun , apabila (a) bunga di
bayar tahunan , (b) bunga di bayar semesteran dan
(c) bunga di majemukkan kontinu?
Penyelesaian : P = 1000 ; I = 10% per tahun : n = 3
Bunga di bayar tahunan F = 1000 (1 + 0,10)3
= 1331
Bunga dibayar semesteran :
0,10 2.3
𝐹 = 1000 ( 1 + ) = 1340 , 0956 =
3

Bunga dibayar kontinu ;

𝐹 = 1000(2,71828)0,10(3) = 1349,8585
FUNGSI PERTUMBUHAN

𝑁 = 100 (0,02)0,5𝑡
Carilah jumlah tenaga kerja pada awal tahun dan
pada akhir tahun , serta setelah tiga tahun
Penyelesaian :

𝑁 = 100(0,02)(0,5)(0) = 100 ( 0,02) = 2 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔


Jumlah tenaga kerja pada akhir tahun ke -3

𝑁 = (100)(0,02)(0,5)(3)
𝐿𝑜𝑔 𝑁 = 𝐿𝑜𝑔 100 + (0,5)3 log 0,2
= 2 + (0,125)(-1,6989)
= 2 – 0,2124
= 1,7876
N = 61,31 di bulan kan
menjadi 61 tenaga kerja

BAB 11 - BARISAN DAN DERET GEOMETRI


𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 (𝑛−1)

Contoh : carilah suku ke -8 dari barisan geometri dengan


mana suku pertama adalah 16 dan rasionya adalah 2 .
Penyelesaian :

Diketahui ; a = 16 ; r = 2 ; dan n = 8

𝑆 8 = 𝑎𝑟 7

= 16 (2 )7

= 2048

Contoh : carilah suku ke -11 dalam suatu barisan geometri


dimana suku ke -4 adalah 24 dan suku ke -19 adalah 768

Penyelesaian :

Diketahui 𝑆4 = 𝑎𝑟 3 = 24 𝑑𝑎𝑛 𝑆9 = 𝑎𝑟 8 = 768


𝑎𝑟 8 768
𝑗𝑎𝑑𝑖 , = = 32
𝑎𝑟 3 24

24
𝑆𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎, 𝑟 3 = 24 𝑑𝑎𝑛 𝑟 = 2 , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 = =
𝑟3
24 24
= =3
23 8

𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑎𝑛, 𝑆11 = 𝑎𝑟10

= 3 (2 )10

= 3072

Contoh ; Carilah jumlah suku ke-8 yang pertama dari


barisan geometri berikut ini ;

3 , 6 , 12 , 24 . . . .
Penyelesaian ;

𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎1 = 3 ; 𝑟 = 2 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 8 , 𝑚𝑎𝑘𝑎


31 ( 1−28
𝐷8 = ( 1−2 )

= 765l

Contoh ; keuntungan dari suatu perusahaan telah


menunjukkan kenaikan 4% per tahun , Dengan asumsi
bahwa keadaan pasar saat ini kontinu , berapa keuntungan
perusahaan di tahun ke -5 telah diketahui keuntungan
tahun pertama berjumlah Rp.20.000? tentukanlah juga total
keuntungan lima tahun pertama?

Penyelesaian ;

Diketahui 𝑎1 = 𝑅𝑝20.000 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 5

Karena propit meningkat dengan 4% per tahun ,


kita peroleh r = 1,04. Jadi , propit dalam lima tahun
adalah :

𝑎5 = 𝑅𝑝. 20.000 ( 1,04 )4

= 𝑅𝑝. 20.000 ( 1 , 16986 )4

` = 𝑅𝑝. 23.379 , 20

Keuntungan total untuk periode lima tahun pertama


adalah ;
1−( 1,04 )5
𝐷5 = 𝑅𝑝. 20.000,00 [ ]
1−1,04
1−( 1 ,21665 )
= 𝑅𝑝. 20.000,00 [ ]
1−1,04

= 108 , 325

BAB 12

I. BUNGA SEDERHANA DAN POTONGAN


SEDERHANA
 Nilai dari pendapatan bunga berjumlah tetap
setiap tahun

I = P.i.n

Dimana : I = Jumlah pendapatan bunga


P = Pokok Pinjaman (Modal)
i = tingkat bunga tahunan
n = jumlah tahunan

 Nilai dari modal awal (P) yang terakumulasi di


masa datang atau pada akhir tahu ke-n (Fn)

Fn = P + P.i.n Fn = P (1 + in)
atau
contoh soal :

Hitunglah pendapatan bunga sederhana dan berapa nilai


yang terakumulasi di masa dating dari jumlah uang sebesar
Rp 20.000.000 yang diinvestasikan di bank selama 12
tahun dengan bunga 11% per tahun.

Penyelesaian :
Dik : P = 20.000.000,-

i = 11% per tahun

n = 12 tahun

Dengan menggungkan rumus langsung


pendapatan bunga adalah

I = P.i.n.
= 20.000.000 (0,11) (12)
= 26.400.000

Nilai yang terakumulasi selama 12 tahun :


Fn = P + Pin
= 20.000.000 + 26.400.000
= Rp. 46.400.000

. Rumus untuk memperoleh nilai sekarang (P)


𝐹𝑛 1
P= P =Fn[ ]
(1 +𝑖𝑛) Atau (1 +𝑖𝑛)

Dimana : P = Nilai sekarang


Fn= Nilai masa datang tahun ke-n
i = Tingkat bunga
n = Jumlah tahun

contoh soal :
Nona Lisa ingin mengetahui berapa banyak nilai uang yang
harus diinvestasikan di bank saat ini jika tingkat bunga di
bank per tahun 15% (bukan bunga majemuk), supaya pada
akhir tahun keempat nilai uangnya menjadi Rp 20.000.000

Penyelesaian :
Dik : F4 = Rp 20.000.000 ; i = o,15 per tahun ; n =
4

Dengan menggukan rumus langsung rumus


langsung nilai sekarang

Fn
P=
(1 +in)

20.000.000
= [1
+(0,15)(4)]
20.000.000
=
(1 +0,06)

= Rp12.500.000

II. BUNGA MAJEMUK


 Rumus umum nilai masa datang

Fn = P (1 + i)n

Fn= Nilai masa datang

P = Nilai sekarang

i = tingkat bunga tahunan

n = Jumlah periode pinjaman

contoh soal :

jika bapak james mendepositkan uangnya di bank sebesar


Rp50.000.000 dengan tingkat bunga yang berlaku 12% per
tahun dimajemukan, berapakah nilai total deposito bapak
james pada akhir tahun ke-4?
Penyelesaian :

P = Rp50.000.000 ; i = 12% per tahun ; n = 4

Fn = P (1 + i)n

Fn = Rp50.000.000 (1 + 0,12)4

= Rp50.000.000 (1,12)4

= Rp78.675.968

 Jika frekuensi pembayaran bunga ini dimisalkan m


kali dalam setahun maka nilai masa datangnya
adalah sebagai berikut.

𝑖 (𝑛)(𝑚)
Fn = P (1 + )
𝑚

Dimana : Fn = nilai uang dimasa mendatang


P = modal awal
i = tingkat suku bunga pertahun
m = frekuensi pembayaran bunga dalam
setahun
n = periode waktu yang ditetapkan

contoh soal :
Nona Arfina endepositkan uangnya di bank sebesar
Rp50.000.000 dengan tingkat bunga yang berlaku 12% per
tahun dimajemukan, berapakah nilai uangnnya di masa
datang setelah empat tahun kemudian jika dibunga
majemukan secara

a. Semesteran
b. Kuartal

Penyelesaian :

P = Rp50.000.000 ; i = 12% per tahun ; n = 4

a. Pembayaran bunga majemuk secara


semesteran (m = 2)

i (n)(m)
Fn = P (1 + )
m

0,12 (4)(2)
F4 = 50.000.000 (1 + )
2

= 50.000.000 (1 + 0,06)8

= 50.000.000 (1,59385)

= Rp79.692.403.73

b. Pembayaran bunga majemuk secara kuartal (m


= 4)
i (n)(m)
Fn = P (1 + )
m

0,12 (4)(4)
F4 = 50.000.000 (1 + )
4

= 50.000.000 (1 + 0,03)16

= 50.000.000 (1,604706)

= Rp80.235.321,95

III. NILAI SEKARANG DENGAN BUNGA MAJEMUK

 Nilai sekarang dengan bunga majemuk dari suatu


nilai masa datang yang diperoleh secara sekali
dalam setahun dapat menggunakan rumus berikut
:

𝐹𝑛 𝐹𝑛
P= P=
(1 +𝑖)𝑛 Atau (1 +𝑖)𝑛

Dimana :

P = Nilai sekarang

Fn= Nilai masa datang

i = tingkat bunga tahunan

n = Jumlah periode pinjaman


 Nilai sekarang dengan bunga majemuk dari suatu
nilai masa datang dapat dilakukan beberapa kali
dalam setahun. Menggunakan rumus :
𝐹𝑛 1
P= 𝑖 (𝑛)(𝑚) P =Fn[ ]
[1 + ] 𝑖 (𝑛)(𝑚)
𝑚 (1 + )
𝑚

Atau

Contoh soal :

Bapak Vecky seorang pengusaha berharap 3 tahun


kemudian akan medapatkan dananya sebanyak
Rp30.000.000. Jika tingkat bunga yang berlaku saat ini
15% per tahun .
a. Berapa jumlah dana yang harus ditabung Pak Vecky
saat ini?
b. Hitung juga jumlah dana yang harus ditabung jika
bunga dibayarkan secara semesteran

Pennyelesaian soal a:

Dik : F5 = 30.000.000 ; i = 0,15 per tahun ; n = 3

Fn
P=
(1 +i)n
30.000.000 30.000.000 30.000.000
P = = =
(1 +0,15)3 (1,15)3 (1,520875)

P = Rp 19.725.486,97

Pennyelesaian soal b:

Dik : F5 = 30.000.000 ; i = 0,15 per tahun ; n = 3 ;


m=2

Fn
P= 1 (n)(m)
[1 + ]
m

30.000.000 30.000.000 30.000.000


P= o,15 (3)(2)
= [1 + 0,075]6
=
1,5433015256
[1 + ]
2

P = 19.438.845,55

IV. NILAI MASA DATANG DARI ANUITAS

(1 +𝑖)𝑛 −1
Sn = P[ ]
𝑖
Dimana :

Sn = jumlah nilai masa datang dari anuitas setelah n


periode

P = jumlah dari anuitas

i = tingkat bunga

n = jumlah periode pembayaran

contoh soal :

Nona susan menabung sebanyak Rp6.000.000 setiap


akhir tahun di bank, pembayaran bunga 15% per tahun
seccara majemuk. Transaksi pertama di bank dibuat pada
tahun 2004 dan terakhir akan dibuat pada tahun 2009.
Berapa jumlah uang tabungan dari Nona Susan pada akhir
tahun 2009?

Pembahasan :

P = 6.000.000 ; i = 15% per tahun ; n = 5

(1 +𝑖)𝑛 −1
Sn = P [ ]
𝑖
(1 +0,15)5 −1
Sn = 6.000.000 [ ]
0,15

Sn = 6.000.000 (6,74238125)

Sn = Rp40.454.287,50

 Dana Cadangan
𝑆𝑛 𝑖
P = (1 +𝑖 )𝑛 − 1 P =Sn[ ]
(1 +𝑖 )𝑛 − 1
[ 𝑖
] Atau

Dimana :

Sn = jumlah nilai masa datang dari anuitas setelah n


periode

P = jumlah dari anuitas

i = tingkat bunga

n = jumlah periode pembayaran

Contoh soal :
Suatu perusahaan ingin mencadangkan dananya setiap
bulan selama lima tahun untuk pembayaran pinjaman
perusahaan. Jumlah nilai pinjaman dari perusahaan
tersebut diperkirakan lima tahun mendatang adalah
sebesar Rp75.000.000. Pembayaran bunga akan dibayar
secara majemuk sebesar 15% per tahun. Berapakah
jumlah dana yang harus disisihkan atau dicadangkan setiap
bulan oleh perusahaan agar dapat melunasi pinjaman
tersebut?

Penyelesaian :

Dik :

S60 = Rp75.000.000 ; n = 5 ; i = 15% per tahun

Karena penyisihan dana dilakukan setiap bulan m = 12,


maka jumlah periode = (n)(m) = (2)(12) = 24, dan i =
0,15/12 = 0,0125

𝑖
P = Sn[ ]
(1 +𝑖 )𝑛 − 1

0,0125
P = 75.000.000 [ ]
(1 + 0,0125 )60 − 1

0,0125
P = 75.000.000 [ ]
1,10718
P = 75.000.000 (0,0112899)

P =Rp847.744,76

V. NILAI SEKARANG DARI ANUITAS


 Nilai sekarang dari annuitas, selama n periode
pembayaran
1 − (1 + 𝑖)−𝑛
An = P[ ]
𝑖

Dimana :

An = nilai sekarang dari anuitas

P = jumlah pembayaran per periode

i = tingkat bunga

n = jumlah periode pembayaran

Contoh soal :
Nona Nancy ingin menabung uangnya setiap tahun
sebanyak Rp2.500.000 setiap permulaan tahun, selama
empat tahun di suatu bank.Jika tingkat bunga yang berlaku
adalah 12% per tajun dan dibayar secara majemuk,
berapakah jumlah nilai sekaranh dari tabungan Nona
Nancy selama empat tahun?

Penyelesaian :

Dik :

P = Rp2.500.000 ; i = 0,12 ; n = 4

1 − (1 + 𝑖)−𝑛
An = P [ ]
𝑖

1 − (1 + 0,12)−4
An = 2.500.000 [ ]
0,12

0,364482
An = 2.500.000 [ ]
0,12

An = Rp7.593.373,37

 Cicilan Pinjaman
Jumlah pembayaran cicilan hutang atau pinjaman
secara periodik

𝐴𝑛 𝑖
P = 1 −(1 +𝑖 )−𝑛 P =An[ ]
1−(1 +𝑖 )−𝑛
[ 𝑖
]
atau

Dimana :

An = nilai sekarang dari anuitas

P = jumlah pembayaran per periode

i = tingkat bunga

n = jumlah periode pembayaran

Contoh soal :

Nona Gledis ingin membeli rumah dengan pembelian


secara kredit seharga Rp80.000.000. Sesuai perjanjian
dengan pihak pengembang (developer), rumah tersebut
akan dibayar dalam waktu dua tahun dan pembayaran
dilakukan secara cicilan setiap bulan. Tingkat bunga yang
dikenakan sebesar 15% per tahun.Berapakah jumlah
pembayaran yang harus dicicil oleh Nona Gledis setiap
bulan?
Penyelesaian :

Dik : A = Rp80.000.000 ; n = 2 ; i = 15% per tahun

Karena waktu pembayaran dua tahun , maka jumlah


periode = (n)(m) = (2)(12) = 24, dan i = 0,15/12 = 0,0125

𝑖
P =An[ ]
1−(1 +𝑖 )−𝑛

0,0125
P =80.000.000 [ ]
1−(1 +0,0125 )−24

0,0125
P =80.000.000 [ ]
0,257803

P =80.000.000 [0,0484866]

P =3.878.931,84

VI. PERPETUITAS
𝑃
PV =
𝑖
Dimana :

PV = Nilai sekarang dari


perpetualitas

P = Jumlah pembayaran per


periode

i = Tingkat bunga per tahun

Contoh soal :

Berapakah nilai sekarang dari perpetuitas (anuitas abada)


sebesar Rp100.000 yang pembayaran dilakukan per tahun
jika tingkat suku bunga (diskonto) 8% ?

Penyelesaian :

P = Rp100.000 ; i = 8% = 0,08

𝑃
PV =
𝑖

100.000
PV = = Rp12.500.000
0,08
VII. TINGKAT BUNGA NOMINAL DAN EFEKTIF

𝑖𝑛𝑜𝑚 𝑚
i =(1 + ) ̶ 1
𝑚

Dimana :

i = tingkat suku bunga efektif tahunan

inom = tingkat suku bunga nominal

m = periode pembayaran bunga dalam setahun

Contoh soal :

Seseorang nasabah mendepositkan uangnya di bank


dengan tingkat suku bunga yang berlaku adalah 12% per
tahun, selama jangka waktu satu tahun.Berapakah tingkat
suku bunga efektif yang diterima oleh nasabah tersebut?

Jika dalam perjanjian, pembayaran tingkat suku bunganya


dilakukan secara

a. bulanan

b. kuartal
Penyelesaian :

a. Bulanan
Dik : inom = 12% ; n = 1; m = (12)(1) =12 periode

𝑖𝑛𝑜𝑚 𝑚
i =(1 + ) ̶ 1
𝑚

0,12 12
i =(1 + ) ̶ 1
12

i =(1 + 0,01)12 ̶ 1

i = 1,126825̶ 1

i = 0,126825 = 12,68%

b. Kuartal
Dik : inom = 12% ; n = 1; m = (4)(1) =4 periode

𝑖𝑛𝑜𝑚 𝑚
i =(1 + ) ̶ 1
𝑚

0,12 4
i =(1 + 4
) ̶ 1

i =(1 + 0,03)4 ̶ 1

i = 1,1255̶ 1

i = 0,1255 = 12,55%
BAB 13

LIMIT DARI SUATU FUNGSI

Lim f(X) = L, atau


X→N

f(X) → L atau X → N.

Contoh :Lim(4X 2 ) = 36
X→3

Ini berarti, bahwa fungsi (4X 2 mendekati 36 ketika X


mendekati tetapi tidak mencapai nilai 3.

DALIL-DALIL LIMIT

Dalil 1 Limit dari suatu konstanta K adalah K itu


sendiri. Jika f(X) = K dimana K adalah bilangan
nyata, maka:

Lim K = K
X→N

Contoh : Bila f(X) 13, maka Lim 13 = 13


X→5

Dalil 2 Suatu suku konstanta dapat dipindahkan


kembali disebelah kiri tanda limit.

Lim K f(X) = K Lim f(X)


X→N X→N
Contoh:Lim 5X 2 = 5 Lim X 2 = 5(4)2 = 80
X→4 X→4

Dalil 3 Limit dari suatu penjumlahan atau


pengurangan adalah penjumlahan atau
pengurangan tersebut dari limit-limit tersebut.

Lim[ f(X) ± g(X)] = Lim f(X) ± Lim g(X)


X→N X→N X→N

Contoh :Lim X 3 − 4X2 + 5X + 7), maka


X→3

Lim X 3 − Lim X 2 − Lim 5X − Lim 7 = 27 − 36 + 15 + 7


X→3 X→3 X→3 X→3

= 13

Dalil 4 limit dari suatu hasil kali adalah perkalian dari


limit-limit tersebut.

Lim[ f(X). g(X)] = Lim f(X) . Lim g(X)


X→N X→N X→N

Contoh : Jika limit(X+3) (X-2), maka

[Lim( x + 3)] [Lim( x − 2)] = (6)(1) = (6)


X→3 X→3

Dalil 5 Limit dari suatu hasil bagi adalah hasil bagi


dari limit-limit tersebut bila pembaginya atau
penyebutnya bukan nol.
f(X) Lim f(X)
Lim [ ] = X→N
X→N g(X) Lim g(X)
X→N

Lim 2
Lim X2+6 X→4 X +6 22
Contoh : = Lim = = 11
X → 4 X−2 X→4
X−2 2

Dalil 6 Limit dari suatu pangkat dari f(X) adalah


pangkat dari limit f(X) itu.
𝑛
Lim[f(X)]n =[Lim[f(X)] ]
X→N X→N

2
Lim
Contoh : (X − 3)2 = [Limx − 32 ] = (2)2 = 4
X→5 X→5

TINGKAT PERUBAHAN RATA-RATA

perubahan variabel Y dengan perubahan variabel X,


maka hasilnya adalah:

∆Y f(X+∆X)−f(X)
=
∆X ∆X

Contoh : Diketahui Y = f(X) = 52 +3, carilah hasil-


bagi perbedaannya?

f(X) = 5(X)2 +3; f(X + ∆X)= 5(X + ∆X)2 +3


∆Y f(X+∆X)−f(X) 5(X+∆X)2 +3)−(5X+3)
= =
∆X ∆X ∆X

∆Y 5[X2 +2(∆X)+(∆X2 )]+3−5X2 −3


=
∆X ∆X

∆Y 5X2 +10X(∆X)+5(∆X2 )+3−5X2 −3


=
∆X ∆X

∆Y
= 10X + 5∆X
∆X

Misalkan X = 2 dan ∆X =3 , maka tingkat perubahan


rata-rata Y akan menjadi 10 (2) + 5(3) = 35. Ini
berarti bahwa tingkat perubahan rata-rata bila X
berubah dari 2 ke 5, maka perubahan Y adalah 35
unit.

DERIFATIF ATAU TURUNAN PERTAMA

deviratif dari suatu fungsi Y=f(X) dapat dinyatakan


sebagai berikut :

𝑑𝑦 ∆Y f(X+∆X−f(X)
= Lim = Lim
𝑑𝑥 ∆X→0 ∆X ∆X→0 ∆X

Contoh :

𝑑𝑌
Jika diketahui Y= f(X)=5X 2 +3, carilah ?
𝑑𝑋
Penyelesaian:

Langkah 1. Carilah hasil bagi perbedaan

∆Y f(X+∆X)−f(X) 5(X+∆X)2 +3)−(5X+3)


= =
∆X ∆X ∆X

∆Y 5[X2 +2(∆X)+(∆X2 )]+3−5X2 −3


=
∆X ∆X

∆Y 5X2 +10X(∆X)+5(∆X2 )+3−5X2 −3


=
∆X ∆X

∆Y
= 10X + 5∆X
∆X

ATURAN DIFERENSIASI : FUNGSI DENGAN


SATU VARIABEL BEBAS
Aturan 1 Fungsi konstan
Derivatif dari suatu fungsi konstan adalah
sama dengan nol.

Jika Y = f(X) = K, di mana K adalah suatu


konstanta,
dY
Maka = f ‘(X) = 0
dX
dY 1
Contoh : Jika Y = √X = X1/2 , maka = X1/2
dX 2
1
=
2√X

Jika Y = f (X) =15,


dY
Maka =f ' (X) = 0
dX

Aturan 2 Fungsi pangkat.


Derivatif dari suatu fungsi pangkat adalah
pangkat dikalikan dengan koefisien
pangkatnya dikurangi satu.
Jika Y = f(X) = X n , di mana n adalah
bilangan nyata,
dY
Maka =f ' (X) = nX n−1
dX

dY
Contoh : Jika Y = X 3 , Maka = 3X 2 ,
dX

dY
Contoh : Jika Y = X 0 , Maka =0
dX

1 dY 4
Contoh : Jika Y = Maka = −4X −5 =−
X4 dX X5

dY 1
Contoh : Jika Y = √X = X1/2 , maka = X1/2
dX 2
1
=
2√X
Aturan 3 Konstanta kali dengan fungsi pangkat
Jika Y = f (X) = K X 𝑛 , di mana K adalah
suatu konstanta,
dY
Maka = f ‘(X) = n.KX 𝑛−1
dX

dy
Contoh : Jika Y = f (X) = 3X 2 , = 6X
dx
2
Contoh : Jika Y = f (X) = , maka dapat
X3
−3
ditulis Y =2X
dy −6
Sehingga = 6X − 4 =
dx X4

ATURAN DIFERENSIASI : DUA ATAU LEBIH


FUNGSI DENGAN VARIABEL BEBAS YANG
SAMA
Aturan 4 Penjumlahan atau pengurangan dari
suatu fungsi.
Derivatif dari suatu penjumlahan atau
pengurangan adalah sama dengan
penjumlahan atau pengurangan dari
derivatif –derivatif itu.
Jika Y = f (X) + g(X), di mana f dan g
dapat didiferensiasikan,
dY
Maka = f ‘(X) + g‘(X),
dX

Contoh : Jika Y = X 2 + 6X. Ini berarti f(X) = X


dan g(X) = 6X, maka
f ‘(X) =2X dan g‘(X), = 6, sehingga
dY
= f ‘(X) + g‘(X), = 2X+6
dX

Aturan 5 Hasil kali fungsi .


Derivatif dari hasil kali dua fungsi yang
dapat didiferensiasikan adalah sama
dengan fungsi pertama dikalikan dengan
derivatif dari fungsi yang kedua ditambah
fungsi kedua dikalikan dengan derivatif
dari fungsi yang pertama.

Jika Y = U.V, di mana U = f(X) dan V =


g(X) , atau Y =[f(X).g(X)],

dY dY
Maka = f ‘(X). g‘(X)+ g‘(X).f ‘(X) atau
dX dX
= UV‘+VU‘

Contoh : Jika Y = f(X) = (X 2 + 4) dan Y = g


(X) = (X+3)
Atau Y= (X 2 + 4) (X+3) maka
dY
= [f ‘(X). g‘(X)+ g‘(X). f ‘(X)]
dX

dY
= (X 2 + 4) (X+3)(2X)
dX

dY
= X 2 + 4 + 6X+2X 3
dX

dY
= 3X 2 +6X+4
dX

Aturan 6 Hasil bagi.


Derivatif dari hasil bagi dua fungsi adalah
sama dengan hasil kali derivatif fungsi
pembilang dengan fungsi penyebut
dikurangi hasil kali fungsi pembilang
dengan derivatif fungsi penyebut, dan
semuanya dibagi dengan kuadrat dari
fungsi penyebutnya.

U
Jika Y= , di mana U =f(X) dan V = g (X)
V
𝑓(X)
atau Y = ,
𝑔(X)

dY [f ‘(X).g‘(X)+ g‘(X).f ‘(X)] dY


Maka = atau =
dX [𝑔(X)]2 dX
U′ V−UV′
V2

(X2 +4 dY
Contoh : Jika Y = , carilah
(X+3) dX
dY
=
dX
[(2X)(X+3)]−[(X2 +4)(1)] =[(2X2 +6X−X2 −4 X2 +6X−4
= =
(X+3)2 (X+3)2 X2 +6X+9

ATURAN DIFERENSIASI FUNGSI DENGAN DUA


VARIABEL BEBAS
Aturan 7 Fungsi berantai.
Jika Y=f(U) dan U = g(X), dimana kedua
fungsi ini dapat didiferensiasikan,
𝑑𝑌 𝑑𝑌 𝑑𝑈 𝑑𝑌
Maka = . atau = [f‘(U).g‘(X)]
𝑑𝑋 𝑑𝑈 𝑑𝑋 𝑑𝑋

Fungsi berantai ini sering disebut sebagai


fungsi dari suatu fungsi atau fungsi
gabungan. Hal ini disebabkan kedua
fungsi tersebut dapat digabungkan
menjadi satu fungsi dan ditulis menjadi
Y=f[g(X)].
Contoh Jika Y =5U 2 , di mana U = 3X + 4,
maka
𝑑𝑌 𝑑𝑌 𝑑𝑈
=( . )= (10U) (3)
𝑑𝑋 𝑑𝑈 𝑑𝑋

= 30U = 30 (3X+4)
= 90X+120
Catatan: Aturan fungsi berantai ini dapat ini dapat
diperluaskan lagi pada tiga atau lebih fungsi.
Misalkan:
Y : f(Z) , Z = g (U) , dan U = h (X), maka
𝑑𝑌 𝑑𝑌 𝑑𝑍 𝑑𝑈 𝑑𝑌
𝑑𝑋
=( .
𝑑𝑍 𝑑𝑈 𝑑𝑋
)atau 𝑑𝑋= [f‘(Z).g‘(U). h‘(X)]

Aturan 8 Fungsi yang dipangkatkan.


Jika Y = [f(𝑋)𝑛 ] di mana n adalah
bilangan nyata dan X dapat
didiferensikan,
𝑑𝑌
Maka = n [f(𝑋)𝑛−1 f ‘ (X)
𝑑𝑋
𝑑𝑌
Contoh : carilah jika Y = (3X 2 +5X+9)15
𝑑𝑋

Kita dapat menulis kembali dengan


cara memisalkan f(X) = 3X 2 + 5X+9,
maka:

Y=[f(X)]2 +5X+9)15 (6X+5)


Aturan 9 Fungsi inverse.
Dervatif dari suatu fungsi inverse adalah
kebalikan dari derivatif fungsi mula-mula.
Jika Y = f(X) dan X = g (Y) fungsi
kebalikannya yang dapat didiferensikan.
𝑑𝑌 1 1
Maka =𝑑𝑌 =
𝑑𝑋 ⁄𝑑𝑋 𝑓(𝑋)

𝑑𝑌
Contoh : Jika Y = 3X+9, maka = 3, sehingga
𝑑𝑋
1 1 1
=𝑑𝑌 = =
⁄𝑑𝑋 𝑓(𝑋) 3

𝑑𝑌
Contoh : Jika Y = X 2 +9, maka = 2X,
𝑑𝑋
𝑑𝑌 1
sehingga ==
𝑑𝑋 2𝑋

ATURAN DIFERENSIASI FUNGSI EKSPONEN


Sebagaimana telah dijelaskan bahwa fungsi
eksponen mempunyai dua basis eksponen yaitu :
(1) basis eksponen konstanta b > 1 dan (2) basis
eksponen asli e. Bilangan e = 2,71828....
Aturan 10 Fungsi eksponen dengan basis e.
𝑑𝑦
Jika Y=f(X) =𝑒 𝑥 , maka = 𝑓‘(𝑋) = 𝑒 𝑥
𝑑𝑥
Jadi, derivatif dari suatu fungsi eksponen
𝑥
Y = 𝑒 adalah fungsi itu sendiri.

Aturan 11 Fungsi Eksponen dengan basis e.


𝑑𝑦
Jika Y =𝑒 𝑓(𝑥) , maka = [𝑒 𝑓(𝑥) ] [𝑓‘(𝑋)]
𝑑𝑥
𝑑𝑌 2 +6𝑋−4
Contoh : Jika, maka = [𝑒 𝑋 ][2X+6]
𝑑𝑋

Aturan 12 Fungsi Eksponen dengan konstanta


b.
𝑑𝑌
Jika Y=𝑏 𝑥 , maka 𝑏 𝑥 In b
𝑑𝑋

Contoh : Jika= Y=8𝑥 , maka


𝑑𝑌
=8𝑥 ; (In 8 = 2, 0794)
𝑑𝑋

Aturan 13 Fungsi eksponen dengan basis


konstanta b.

𝑑𝑌
Jika Y=𝑏 𝑓(𝑋) , maka =[𝑏 𝑓(𝑋) ] In b. 𝑓‘(𝑋)
𝑑𝑋
2 −2+9
Contoh : Jika= Y=5𝑥 , maka
𝑑𝑌 2 −2𝑥+9)
=5(𝑥 (In5)(2X-2)
𝑑𝑋

ATURAN DIFERENSI FUNGSI LOGARITMA


Aturan 14 Fungsi logaritma dengan bilangn
pokok е.
dY 1
Jika Y = 1n X, maka +
dX X
Aturan 15 Fungsi logaritma dengan bilangn pokok е.

dY 1 𝑓 ′ (𝑥)
Jika Y = 1n f (x), maka = ′ . 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑎𝑡𝑎𝑢
dX f (x) 𝑓(𝑥)

dY dY
Jika Y = 1n U, di mana U = f (x), maka =
dX dX
1 dU
= .
U dX
Jika Y = 1n (5x2 + 3x2 – 7), maka
dY 1
= + (10X + 3)
dX (5x2 +3x−7)

dY 10X+3
=
dX (5x2 +3x−7)

Aturan 16 Fungsi Logaritma Biasa.


Jika Y = logb X maka:
dY 1 1 1
= log 𝑒 b = , karena log 𝑒 b =
dX X X1n b log𝑒 b
1
1n b

dY 1 1
Jika Y = log 5 X , Maka = log 5 е =
dX X X1n 5

Aturan 17 Fungsi Logaritma Biasa.

𝑓′ (𝑥) 𝑓′ (𝑥) 1
Jika Y = logb𝑓(𝑥) = log 𝑏 е = =
𝑓(𝑥) 𝑓(𝑥) 1n b

Jika Y =𝑙𝑜𝑔5 (5x 2 + 3x − 7), maka


𝑑𝑌 10X+3 10X+3 1
𝑑𝑋
=
(5x2 +3x−7)
log5 е =
(5x2 +3x−7)
. 1n5

DERIVATIF KEDUA DAN TINGKAT YANG LEBIH


TINGGI
d2y
𝑓’(𝑥) 𝑎𝑡𝑎𝑢
dx2
Contoh : Y = f’(x) = X4 – 3X3 + 5X4 + 6X – 4, maka

f’(x) = 4x3 – 9X2 + 10X + 6

f’’(x) = 12X2 – 18X + 10

f’’’(x) = 24X – 18

f4(x) = 24

f5(x) = 0
BAB 14 Optimisasi : Fungsi Dengan Satu Variabel
Bebas

Mengidentifikasi titik kritis

Rumus :

1. Apabila derivatif pertama f’(X) tandanya berubah dari


positif menjadi negatif dari sebelah kiri nilai X=X0
keseblah kanannya maka titik maksimum relatif pada
X=X0.
2. Apabila derrivatif pertama f’(x) tandanya berubah dari
negatif menjadi positif dari sebelah kiri nilai X =X0 ke
sebelah kanannya, maka titik minimum relaatif pada X
= X0
3. Apabila derivatif pertama f’(X) mempunyai tanda yang
sama dari sebelah kiri nilai X=X0 kesebelah
kanannya, maka bukan titik maksimum atau minimum
relatif pada X=X0.
Contoh :
Tentukan titik kritis dari fungsi Y = f(X)=X210X+26
Di ketahui : Y = f(X)=X210X+26
Jawab : f‘ (X) = 2X-10= 0
2X=10
X=5 ( nilai Kritis)

Titik Ekstrim :
Contoh soal :
Tentukan titik ekstrim relatif dari fungsi Y=X3-12X2+36X+8
Diketahui Y=X3-12X2+36X+8
𝑑𝑌
= 3𝑋 2 − 24𝑋 + 36 = 0
𝑑𝑋
3𝑋 2 − 24𝑋 + 36 = 0 ATAU X2-8X+12=0
(X-2)(X-6)=0
X1=2 DAN X2=6
Substitusikan masing-masing nilai X1 = 2 dan X2=6 dalam
persamaan berikut
Y=(2)3-12(2)2+36(2)+8=40
Y=(6)3-12(6)2+36(6)+8=8
Jadi, titik kritisnya adalah (2,40)(6,8)
Untuk menguji titiktitik kritis ini kita harus pilih nilai-nilai
disekitar X=2 dan X=6
𝑑𝑦
𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑋 < 2 > 0(𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓)
𝑑𝑥
Maka pada X=2 adalah maksimum
𝑑𝑦
𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑋 > 2 < 0(𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)
𝑑𝑥

𝑑𝑦
𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑋 < 6 < 0(𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)
𝑑𝑥
Maka pada X=6 adalah minimum
𝑑𝑦
𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑋 > 6 > 0(𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓)
𝑑𝑥

BAB 15
ELASTISITAS HARGA DARI PERMINTAAN
 Elastisitas Harga Busur
∆𝑸 𝑷
𝑬𝒉𝒅 = .
∆𝑷 𝑸

Contoh soal:
6−10 2.000.000−1.500.000
Ed = x
2.000.000−1.500.000 6+10
−4 3.500.000
Ed = x
500.000 16

Ed = -1,75
Ed = 1,75
Ed > 1
{ Elastis }

 Elstisitas Harga Titik


𝒅𝑸 𝑷
𝑬𝒉𝒅 = 𝒅𝑷.𝑸

Contoh Soal:
6−10 1.500.000
Ed = x
2.000.000−1.500.000 10
−4
Ed = x 150.000
500.000

Ed = -1,2
Ed = 1,2
Ed > 1
{ Elastis }
MENENTUKAN ELASTISITAS HARGA TITIK
PADA KURVA PERMINTAAN
𝒅𝑸 𝑷 𝑩𝑸 𝑨𝑸 𝑩𝑸
𝑬𝒉 =𝒅𝑷.𝑸=𝑨𝑸𝟏 .𝟎𝑸𝟏 = 𝟎𝑸 𝟏
𝟏 𝟏 𝟏

Contoh Soal:

ELASTISITAS HARGA PEMINTAAN YANG


KONSTAN
𝒂
Q= atau Q=𝒂𝑷𝒎
𝒑𝒎

Maka nilai elastis dari permintaan (𝐸ℎ ) adalah


konstan –m. Nilai elastisitas ini mengartikan
bahwa jika terjadi kenaikan relatif 1% dalam
harga akan mengakibatkan suatu penurunan
relatif m % dalam permintaan. Mengapa nilai
elastisitas ini adalah –m ?
Pembuktiaan, Jika:
𝒂
Q=
𝒑𝒎

Maka In Q=In a-m In P


Q=A – mP
Dimana In Q=Q, In a=A, dan In P=P .jadi,
𝒅𝑸 𝑷 𝒅(𝑰𝒏𝑸)
𝑬𝒉 =𝒅𝑷.𝑸=𝒅(𝑰𝒏 𝑷)= -m

Atau, jika di tulis fungsinya dalam bentuk Q =


𝐴𝑃 −𝑚 , maka
𝒅𝑸 𝑷 −𝒎 (𝒂𝑷−𝒎 )
𝑬𝒉 =𝒅𝑷.𝑸=[(-m) (𝒂𝑷−𝒎−𝟏 )]= 𝒂𝑷−𝒎
=-m
(Terbukti)
Contoh Soal:
Jika fungsi permintaaan suatu barang di
tunjukan oleh Q=150-3P, berapakah
elastisitas permintaannya jika tingkat harga
P=40, P=25, dan P=10?
Penyelesaian:
𝑑𝑄
Jika, P=40 , maka Q=30 dan =-3
𝑑𝑃
𝑑𝑄 𝑃 40
|𝐸ℎ |=𝑑𝑃 .𝑄=-3 (30)=|-4|=4 (elastis)

Jika, P=25, maka Q=75


𝑑𝑄 𝑃 25
|𝐸ℎ |= . =-3 ( )=|-1|=1 (unitary)
𝑑𝑃 𝑄 75

Jika, P=10, maka Q=120


𝑑𝑄 𝑃 10 1 1
|𝐸ℎ |= . =-3 ( )=|- |= |= (inelastis)
𝑑𝑃 𝑄 120 4 4

ELASTILITAS HARGA DARI PENAWARAN


𝑸𝒔𝒙 =f(𝑷𝒙 )

FUNGSI BIAYA
 BIAYA TOTAL
TC=f(Q) atau TC=FC+VC
Contoh:
Diketahui : FC = 120.000
VC= 240.000
Ditanya : TC.......?
Penyelesaian:
TC=FC+VC
TC= 120.000+240.000
TC= 360.000

 BIAYA TETAP TOTAL DAN BIAYA


VARIABEL TOTAL
TC=TFC+TVC
Di mana: TC= Biaya total
TFC= Biaya tetap total
TVC= Biaya variabel Total
Contoh :
Di ketehui TFC=120.000
TC= 480.000
Ditanya : TVC......?
Penyelesaian:
TC=TFC+TVC
480.000=120.000+TVC
TVC= 480.000-120.000
TVC=360.000
 BIAYA RATA-RATA
AC=AFC+AVC
Contoh :
Diketahui : AFC = 40.000
AVC=80.000
Ditanya : AC......?
Penyelesaian :
AC=AFC+AVC
AC=40.000+80.000
AC=120.000
 BIAYA MARGINAL
𝒅𝑻𝑪 ∆𝑻𝑪
MC= 𝒅𝑸 =f’(Q) atau MC= ∆𝑸

Contoh:
C=4+2Q=𝑄 2
MC.....?
Penyelesaian:
MC=C’
MC=2+2Q
Maka, TC minimum tercapai saat MC=0 dan
MC minimum tercapai pada saat mc’=0

MACAM-MACAM FUNGSI BIAYA TOTAL


JANGKA PENDEK
 FUNGSI BIAYA TOTAL LINIER
TC=aQ +b, di mana a>0, b≥0, maka
𝑻𝑪 𝒃
Biaya rata-rata ,AC = =a+
𝑸 𝑸
𝒅𝑻𝑪
Biaya marginal , MC + =a
𝒅𝑸
𝒅𝑨𝑪 𝒃
Biaya rata-rata marginal ,MAC= =-
𝒅𝑸 𝑸𝟐
 FUNGSI BIAYA TOTAL KUADRAT
TC= aQ+bQ+c, di mana a>0,
b≥0,c≥0,maka
𝑻𝑪 𝒄
Biaya rata-rata :AC =aQ+b+ , biaya
𝑸 𝑸
𝒅𝑻𝑪
marginal : MC= 𝒅𝑸
=2aQ+b,dan
𝒅𝑨𝑪 𝒄
Biaya rata-rata marginal: MAC= =a-
𝒅𝑸 𝑸𝟐
Contoh:
Di ketahui : Jika di ketahui fungsi biaya
total dari suatu perusahaan adalah
TC=0,2𝑄 2 +500Q+8000,
Di tanya :
a. Carilah fungsi biaya rata-rata
b. berapakah jumlah produk yang di
hasilkan agar biaya rata-rata minimum?
c. berapa nilai rata-rata minimum
tersebut?

Penyelesaian:
a. Diketahui: TC=0,2𝑄 2 +500Q+8000
Fungsi biaya rata-rata di peroleh
dengan rumus ,
𝑇𝐶 0,2𝑄2 +500Q+8000 800
AC= = =0,2Q+500+
𝑄 𝑄 𝑄
b. Untuk memperoleh AC minimum maka
langkah pertama mengambil derivatif
pertama, kemungkinan di samakan
dengan nol, hasil sbagai berikut:
𝑑𝐴𝐶
=0,2-800𝑄 2 =0
𝑑𝑄
800
0,2 = 𝑄2
800
𝑄 2 = =400
0,2
Q= √40000=200
c. Untuk mendapatkan AC min
subtitusikan nilai Q=200 ke persamaan
AC yaitu:
𝐴𝐶𝑚𝑖𝑛 =
0,2 (200)2 +500(200)+8000 116000
= =580
200 200

Jadi biaya rata-rata minimum sebesar Rp 580


dapat di peroleh jika perusahaan
menghasilkan produk sebanyak 200 unit

FUNGSI BIAYA TOTAL KUBIK

TC d
Biaya rata-rata: AC= = aQ2+bQ+c+
Q Q
dTC
Biaya marginal: MC = = 3aQ2+2bQ+c
dQ

dAC d
Biaya rata-rata marginal: MAC= = 2aQ+b -
dQ Q2

Contoh :

Jika suatu perusahaan pabrik ingin menghasilkan suatu


produk, dimana fungsi biaya total telah diketahui adalah TC
= 0,1Q3 – 18Q2 +1700Q + 34000, a) carilah fungsi biaya
marginal (MC); b) berapa jumlah produk yang dihasilkan
agar biaya marginal minimum?;c) berapa nilai biaya
marginal minimum tersebut ?

a) diketahui : TC = 0,1Q3 – 18Q2 +1700Q + 34000

fungsi biaya marginal diperoleh dari derivatif pertama


fungsi biaya total:
dTC
MC= = 0,3Q2 – 36Q + 1700
dQ

b) untuk memperoleh Mcminimum, maka langkah pertama


mengamibil derivatif pertama pada persamaan (15,15),
kemudian disamaka dengan nol, hasilnya adalah:
dMC
= 0,6Q – 36 = 0
dQ
0,36 = 36
Q = 36

Untuk menguji biaya marginal minimum di ujikan dengan


derivatif kedua dari MC:
d2 MC
= 0,6> 0 (minimum)
dQ2

c) selanjutnya untuk mendapatkan MCmin subtitusikan nilai


Q=60 ke dalam persamaan MC, yaitu :

MCmin =0,3(60)2 – 36(60) + 1700


= 1080 – 2160 + 1700
= 620
Jadi biaya marginal minimum sebesar Rp.620 dapat
diperoleh jika perusahaan menghasilkan produk sebanyak
60 unit.
FUNGSI BIAYATOTAL POLINOMIAL TINGKATLEBIH
TINGGI :

𝑐
Biaya rata-rat, AC = aQn-1 +
𝑄
Biaya marginal, MC=anQn-1
𝑑𝐴𝐶 𝑐
Biaya rata-rata marginal, MAC = =a(n – 1) Qn-2 +
𝑑𝑄 𝑄2

FUNGSI BIAYA TOTAL EKSPONEN


Jika fungsi biaya total eksponen jangka pendek berbentuk
eksponensial adalah:

TC = aebQ , dimana > 0 , b > 0 ,maka


𝑇𝐶 𝑎𝑒 𝑏𝑄
Biaya rata-rata, AC= =
𝑄 𝑄

dTC
Biaya marginal, MC= = abebQ
dQ

dAC aebQ −aebQ 𝑎𝑒 𝑏𝑄 (𝑏𝑄−1)


Biaya rata-rata marginal, MAC= = =
dQ Q2 Q2

FUNGSI PENERIMAAN

Jika fungsi permintaan P =f(Q), dimana P adalah harga


produk per unit dan Q adalah jumlah produk yang diminta
maka penerimaan TR,adalahhasil kali antara jumlah
produkyang diminta atau yang terjual dengan harga produk
perunit, atau dapat dirumuskan menjadi :

TR= P . Q = f(Q) . Q

Penerimaan rata-rata
TR P.Q
AR = = =P atau AR= P=f(Q)
Q Q

PENEERIMAAN MARGINAL
dTR
MR = = f’ (Q)
dQ

HUBUGAN ANTARA PENERIMAAN MARGINAL DAN


ELASTISITAS HARGA PENERIMAAN
dTR d(P.Q) dP
MR = = =P+
dQ dQ dQ

Elastisitas harga dari permintaan adalah:


dP P
=
dQ EQ

contoh

Jika di ketahui fungsi permintaan seorang monopoli adalah


P = 18 – 3Q, carilah penerimaan total maksimum?

Penyelessaian :
TR = P.Q
= (18 – 3Q)Q
= 18Q – 3Q2

dTR
= 18 – 6Q =
dQ
0
6Q = 18
Q =3

TRmaks = 18(3)
– 3(3)2
= 54 – 27
= 27
LABA MAKSIMUM

π = TR – TC atau π = (P.Q) – (AC.Q)

dimana :π =laba , TR = penerimaan total , TC = Biaya


total

TR = P.Q
Contoh :
Jika diketahui fungsi permintaan dari suatu peusahaan P =
557 – 0,2Q dan fungsi biaya total adalah TC = 0,05Q3 +
0,2Q2 + 17Q+ 7000, maka :
Hitung jumlah output yang harus di jual ?

Penyelesaian :
TR = P.Q = (557 – 0,2Q)Q= 557Q – 0,2Q

π = TR – TC
π = (557 – 0,2Q2) – (0,05Q3 – 0,2Q2 + 17Q + 7000)
π = - 0,05Q3+540Q – 7000
d2 π
= - 0,3Q
dQ2

15.6 PENERIMAAN MAKSIMUM DARI


PERPAJAKAN
Penerimaan pajak total,T, yang akan diterima
oleh pemerintah
T=tQt adalah:

Di mana Qt= jumlah keseimbangan setelah pajak

t = pajak perunit produk.


Nilai t dan Qt dapat diperoleh melalui persamaan
permintaan P = f(Q) dan persamaan pernawaran Pt =
F(Q) + t.

Contoh:

Fungsi permintaan dan penawarn dari suatu


produk adalah: P = 20 - Q dan P=2 + Q2. Tentukanlah
penerimaan maksimum yang mungkin diperoleh dari
perpajakan,jika pemerintah mengenakan pajak t per
unit produk dengan tingkat pajak yang sesuai ?

Penyelesaian:

Fungsi penawaran setelah dikenakan pajak adalah P=2


+ Q2 + t, hingga kesembangan pasar:

20-Q2= 2 + Q2 + t

t = 18 - 2Q

T = tQ

T = (18 - Q2)Q

T = 18Q – 2Q3
𝑑𝑇
= 18 2𝑄2
𝑑𝑄
𝑑𝑇
=0
𝑑𝑄

Maka 18 – 6Q2 = 0

Q2 = 3
Q =√3
𝑑𝑇
= −12𝑄
𝑑𝑄2

Untuk Q = √3 , maka
𝑑𝑇
= < 0 (𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚)
𝑑𝑄2

Jadi, jika Q = √3, maka P = 17 , t =12, Tmaks = 20,8.

15.7 PENGARUH PAJAK DALAM PASAR


MONOPOLI
TC = TC + tQ
t

Dimana TCt = Biaya total setelah pajak.

Contoh:

Jika diketahui fungsi permintaan adalah P = 557 –


0,2Q, dan biaaya total TC = 0,05Q3 – 0,2Q2 + 17Q +
7000. Kemudian, Pemerintah mengenakan pajak
kepada perusahaan sebesar Rp165 untk setiap unit
barang yang dijual,

a) Berapa harga jual dan jumlah barang agar dapat


memaksimumkan laba perusahaan ?
b) Berapa nilai laba maksimum ?
c) Jika pemerintah mengenakan pajak penjualan
sebesar 25% dari harga jual.tentukanlah harga dan
jumlah yang dapat memaksimumkan laba
perusahaan ?berapa pula laba maksimum tersebut ?

Penyelesaian:

a) t = Rp. 165 , sehingga tQ = 165Q


TCt = TC + tQ
TCt = 0,05Q3 – 0,2Q2 + 17Q + 7000 + tQ
TCt = 0,05Q3 – 0,2Q2 + 17Q + 7000 + 165Q
TCt = 0,05Q3 – 0,2Q2 + 182Q + 7000

π= TR - TCt
π= (557Q – 0,2Q2) – (0,05Q3 – 0,2Q2 + 182Q +
7000)
π= -0,05Q3 – 0,2Q2 + 0,2Q2 + 557Q – 182Q – 7000
π= -0,05Q3 + 375Q – 7000
𝑑𝜋
= −0,15𝑄2 + 375 = 0
𝑑𝑄
0,15Q2 = 375
Q2 = 2500
Q = ±50

𝑑𝜋
= −0,3𝑄
𝑑𝑄2

Jika Q = 50 Maka
𝑑𝜋
< 0 (𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚)
𝑑𝑄2
b) jadi , π maks = 0,05(50)3 + 375(50) – 7000
= -6250 + 18750 – 7000
= 5500
Karena Qt = 50, maka Pt = 557 – 0,2(50) = 547
c) jika pemerintah mengenakan pajak penjualan
sebesar 25% dari harga jual, maka
𝑃𝑡 557 − 0,2𝑄 4
𝑃= = = (557 − 0,2𝑄)
(1 + 𝑟) 1 + 0,25 5
= 445,6 − 0,6𝑄
𝑃𝑡
𝑇𝑅 ( ) 𝑄 = (445,6 − 0,16𝑄)𝑄
(1 + 𝑟 )
= 445,6𝑄 − 0,16𝑄
π=TRt - TC
π=(445,6Q – 0,16Q2)-(0,05Q3 – 0,2Q2 + 17Q –
7000)
π=-0,05Q3 + 0,04Q2 + 428,6Q – 7000
𝑑𝜋
= −0,15𝑄2 + 0,08𝑄 + 428,6 = 0
𝑑𝑄
Q1= 53,72 dan Q2 = -53,18 (tidak memenuhi)
𝑑𝜋
= −0,3𝑄 + 0,08
𝑑𝑄2
Jika Q = 53,72, maka
𝑑𝜋
< 0 (𝑚𝑘𝑎𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚)
𝑑𝑄2
πmaks =- 0,05(53,72)3 + 0,04(53,72)2 + 428,6(53,72)
– 7000
=-7751,36 + 115,43 + 23024,40 – 7000
=8388,47
Karena Qt = 53,72, maka Pt = 557 – (53,72) =
546,26.

15.8 MODEL-MODEL PERSEDIAAN


 MODEL JUMLAH PEMESANAN
EKONOMIS (EQQ)

D
𝑑=
Jumlah hari kerja dalam satu tahun

Jumlah atau banyaknya kali pemesanan dalam satu


tahun adalah
D
𝑁=
Q
Sedangkan atau lamanya waktu diantara pemesanan
adalah
T= jumlah hari kerja per tahun diagi dengan N, atau
Jumlah hari kerja per tahun
𝑇=
N

Contoh:

Toko buku “Borobudur” ingin memesan buku


dari Jakarta guna untuk melengkapi barang
dagangannya.Permintaan buku diperkirakan 2.000 unit per
tahun.Biaya pemesanan Rp.50.000 per pesanan dan biaya
penyimpanan adalah Rp8.000 per unit per tahun. Waktu
umtuk pengiriaman buku adalah 3 hari untuk sampai di
tempat tujuan

a.) Berapakah jumlah buku yang harus dipesan agar


biaya persediaan total minimum ?
b.) Berapakah besar biaya persediaan total tersebut?
c.) Tentukanlah titik pemesann kembali (reorder point) ?
d.) Berapa kali pemesanan dalam setahun (N) ?
e.) Berapa lama waktu diantara pemesanan ?

Penyelesaian :

2DS 2(2.000)(50.000)
a.) 𝑄𝑂𝑝𝑡 = √ =
H 800

= √250.000 = 500 unit buku


b.) TC = (𝐷
𝑄
) (𝑠) + (𝑄2)(𝐻)
(2000)(50000) 500
TC = ( )+ ( ) (800)
500 2

TC = Rp.200000 + Rp.200000
TC = Rp.400.000 pertahun
c.) Titik pemesanan kembali adalah :
Asumsi jumlah hari kerja dalam setahun = 250 hari
D 2000
𝑑= = = 8 unit
jumlah hari kerja dalam satu tahn 250
R = dL

=(8)(3)

= 24 unit buku

d.) Banyaknya pemesanan dalam setahun adalah:


D 2000
𝑁= = = 4 Kali pemesanan dalam setahun.
Q 500
e.) Lamanya waktu di antara pemesaanan adalah:
jumlah hari kerja pertahun 250 hari
𝑇= = = 62,5 hari
N 4
 MODEL JUMLAH PEMESANAN
PRODUKSI
D HQ d
𝑇𝐶 = ( ) (S) + (1 − )
Q 2 p

DAN
2DS p
𝑄 = √( )( )
H (p − d)

CONTOH:

perusahaanrakitan computer membuat dan menjual


produknya,yaitu computer pribadi(PC). Perusahaan computer
ini memperkirakan biaya untuk pemasangan produksi
(producton setup) untuk setiap produk computer adalah
Rp.7.500, sedangkan biaya penympanan (holding cost)
adalah Rp 2000 per unit. Di samping itu,perusahaan juga
memperkirakan permintaan produk computer ini adalah
sebanyak 3000 unit per tahun dengan rata-rata permintaaan
12 unit per hari (perusahaan beroperasi selama 250 hari
dalam setahun). Akan tetapi,proses produksi yang paling
efisien adalah 16 unit perhari sehingga perusahaan
memproduksi 16 unit per hari walaupun hanya menjual 12
unit per hari.

a.) Berapa jumlah produk computer yang optimal untuk


di produksi ?
b.) Berapa besar biaya persediaan total ?

PENYELESAIAN:

Diketahui S = Rp.7.500 per masangan

H = Rp.2.000 per unit per tahun

D = 3.000 unit computer per taun

d = 12 unit perhari

p = 16 unit per hari

a.) Jumlah produk yang optimal untuk diproduksi


2DS p
𝑄𝑂𝑝𝑡 = √( )( )
H (p − d)

2(3.000)(7.500) 16
= √( )( )
2.000 (16 − 12)

=√(22.500)(4) = √90.000 = 300 𝑈𝑁𝐼𝑇

b.) Biaya persediaan total.


D HQ d
𝑇𝐶 = ( ) (S) + (1 − )
Q 2 p

(3.000)(7.500) (2.000)(300) 12
=( )+( ) (1 − )
300 2 16)
= 75.000 + (300.000)(0,25)
= 75.000 + 75.000
= Rp.150.000

MODEL POTONGANJUMLAH
Persamaan biaya total persediaan taunan
𝐷 𝑄
TC = ( )(s)+( )(H) + PD
𝑄 2

Dimana : TC = biaya pemesanan total tahunan


Q = jumlah yang dipesan
D = permintaan tahunan dalam unit
S = biaya pemesanan perunit aausetup cost
H = biaya permintaan per unit per tahun
P = harga produk perunit
Biaya total pemesanan tahunan menjadi :

2𝐷𝑆
Q=√ = EOQ
𝐼𝑃

Contoh :

Dik : D =5.000 unit ; P = Rp.10.000 per unit ; S = Rp.72.000


per pesanan ; I = 20% daari harga (P)

Daftar potongan harga

No Jumlah potongan Harga potongan


barang(unit) (Rp)
1 0 - 999 0 10000
2 1000 - 1999 10 9000
3 2000 - 2999 15 8500
4 3000 lebih 17 8300

Penyelesaian

menghitung nilai Q :

2(5000)(7200)
Q1 = √ = 600 unit
(0,2)(10.000)
2(5000)(7200)
Q2 =√ (0,2)(9000)
= 633 unit

2(5000)(7200)
Q3 = √ = 651 unit
(0,2)(85000)

2(5000)(7200)
Q4 = √ = 659 unit
(0,2)(8300)

Anda mungkin juga menyukai