Anda di halaman 1dari 27

Pertemuan ke-9

Penerapan Fungsi Non Linier

Rizka Noristaman, S.E.,M.M


Penerapan Fungsi Non Linier
A. Fungsi Permintaan
Bentuk umum fungsi permintaan kuadrat P = f(Q) adalah sebagai berikut.
𝑷 = 𝒄 + 𝒃𝑸 − 𝒂𝑸𝟐
Dimana:
P = Harga Produk
Q = Jumlah Barang yang diminta
𝑎, 𝑏, 𝑐 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑎 < 0
Karena 𝑎 < 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan menunjukkan kurva permintaan
Gambar kurva ini ditunjukkan oleh gambar 8.1.
Sebaliknya, bentuk umum fungsi permintaan kuadrat Q = f(P) adalah sebagai berikut:
𝑸 = 𝒄 + 𝒃𝑷 − 𝒂𝑷𝟐
Karena 𝑎 < 0, maka parabola akan terbuka ke kiri dan juga menunjukkan kurva permintaan.
Gambar kurva ini ditunjukkan oleh gambar 8.2.
Gambar 8.1 Gambar 8.2
Kurva permintaan berbentuk Parabola Terbuka ke Bawah, dimana 𝑷 = 𝒄 + 𝒃𝑸 − 𝒂𝑸𝟐 Kurva permintaan berbentuk Parabola Terbuka ke Kiri, dimana 𝑸 = 𝒄 + 𝒃𝑷 − 𝒂𝑷𝟐
dan a < 0 dan a < 0

Jadi, untuk fungsi permintaan kuadrat yang berbentuk P = f(Q) atau Q = f(P), grafiknya
hanya diambil dari sebagian parabola yang terletak di kuadran I.
Contoh:
Jika fungsi permintaan adalah 𝑃 = 16 − 𝑄2 , gambarlah fungsi tersebut
dalam satu diagram!
Penyelesaian:
Jika Q = 0, maka P = 16, sehingga titik potong sumbu P adalah (0,16)

Jika P = 0, maka: 16 – Q2 = 0 atau:


4+𝑄 4−𝑄 = 0
𝑄1 = −4 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑄2 = 4
Jadi titik potong dengan sumbu Q adalah (0,4) dan (0,-4)

Jika Q = 3, maka P=16 – 32 = 7, sehingga titik koordinatnya (3,7)


Kemudian tentukan titik koordinat titik
puncak dari persamaan P = 16 – Q2, dimana
rumusnya adalah:
Koordinat titik puncak

−𝑏 −𝐷 −𝑏 −(𝑏2−4𝑎𝑐
= , = ,
2𝑎 4𝑎 2𝑎 4𝑎

−0 −(02−4(−1)(16)
= ,
2(−1) 4(−1)

−64
= 0, = (0,16)
−4
Contoh:
Jika fungsi permintaan adalah Q= 64 – 8P – 2P2, gambarkanlah fungsi
permintaan tersebut dalam satu diagram!
Penyelesaian:
Jika P = 0, maka Q = 64, sehingga titik potong sumbu Q adalah (64,0)
Jika Q=0, maka: 64 – 8P – 2P2 =0
P2 + 4P - 32 =0
(P+8)(P-4)=0
P1= -8 (tidak memenuhi)
P2= 4
Titik Potong dengan sumbu P adalah (0,4) dan (0,-8)
Kemudian tentukan titik puncak dari persamaan:
Q = 64 – 8P – 2P2
Rumusnya:
−𝐷 −𝑏 −(𝑏2 − 4𝑎𝑐) −𝑏
= , = ,
4𝑎 2𝑎 4𝑎 2𝑎
−[ −8 2 − 4 −2 64 ] −(−8)
= ,
4(−2) 2(−2)
−[64 + 512] 8
= ,
−8 −4
−576 8
= , = (72, −2)
−8 −4
B. Fungsi Penawaran
Bentuk umum fungsi penawaran kuadrat P = f(Q) adalah sebagai berikut:
𝑷 = 𝒂𝑸𝟐 + 𝒃𝑸 + 𝒄
Dimana:
P = Harga Pokok
Q = Jumlah produk yang ditawarkan
a, b, dan c adalah konstanta, dengan a bernilai positif (a > 0)
Karena a > 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan menunjukkan kurva penawaran.
Dapat dilihat pada Gambar 8.9
Sebaliknya, bentuk umum fungsi penawaran kuadrat Q = f(P) adalah sebagai berikut:
𝑸 = 𝒂𝑷𝟐 + 𝒃𝑷 + 𝒄
Dimana:
Q = Jumlah produk yang ditawarkan
P = Harga Produk
a, b, c adalah konstanta, dan a > 0
Karena a > 0, maka parabola akan terbuka ke kanan dan menunjukkan kurva penawaran.
Dapat dilihat pada Gambar 8.10
Gambar 8.9 Gambar 8.10
Kurva penawaran berbentuk Parabola Terbuka ke atas Kurva penawaran berbentuk Parabola Terbuka ke kanan
Contoh:
Jika fungsi penawaran ditunjukkan oleh 𝑃 = 2𝑄2 + 4𝑄 + 6, gambarkanlah fungsi penawaran
tersebut!
Penyelesaian:
Jika Q=0, maka P=6, sehingga titik potong dengan sumbu P adalah (0,6)
Jika Q=1, maka P=12, sehingga titik koordinatnya (1,12)
Jika Q=2, maka P=22, sehingga titik koordinatnya (2,22)
Q P (Q,P)
0 6 (0,6)
1 12 (1,12)
2 22 (2,22)
Kemudian tentukanlah titik puncak dari
persamaan 𝑃 = 2𝑄2 + 4𝑄 + 6
Rumusnya:
−𝑏 −𝐷 −𝑏 −(𝑏2−4𝑎𝑐
= 2𝑎 , 4𝑎 = 2𝑎 , 4𝑎
−4 −[42 − 4 2 6 ]
= ,
2(2) 4(2)
−4 −[16 − 48]
= ,
4 8
−4 −[−32]
= ,
4 8
−4 32
= , = (−1,4)
4 8
Contoh:
Jika fungsi penawaran ditunjukkan oleh Q=5P2 – 10P, gambarkan fungsi
tersebut!
Penyelesaian:
Jika Q = 0, maka: 5P2 – 10P=0
5P(P – 2)=0
P1=0 dan
P2= 2
Jadi titik potong dengan sumbu P adalah (0,0) dan (0,2)
Jika P=3, maka Q= 5(32)-10(3)=15, sehingga titik koordinatnya (15,3)
Jika P=4, maka Q= 5(42)-10(4)=40, sehingga titik koordinatnya (40,4)
Tentukan koordinat titik puncak:
Q=5P2 – 10P

−𝐷 −𝑏 −(𝑏2 − 4𝑎𝑐) −𝑏
= , = ,
4𝑎 2𝑎 4𝑎 2𝑎
−[ −10 2 − 4 5 0 ] −(−10)
= ,
4(5) 2(5)
−[100 − 0] 10
= ,
20 10
−100 10
= , = (−5,1)
20 10
C. Keseimbangan Pasar
Carilah secara aljabar dan geometri harga dan jumlah keseimbangan dari fungsi permintaan
dan penawaran berikut ini.
Pd=50 – 5Q
Ps= Q2+Q+10
Penyelesaian:
a. Mencari keseimbangan pasar secara aljabar, syarat keseimbangan pasar adalah Pd=Ps
50 – 5Q= Q2+Q+10
0 = Q2+Q+10+5Q – 50
0= Q2 +6Q – 40= atau bisa di tulis Q2 +6Q – 40=0
−𝑏 ± 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 −6 ± 62 − 4 1 −40 −6 ± 36 − −160 −6 ± 196
𝑄1,2 = = = =
2𝑎 2 1 2 2
−6 + 14 8
𝑄1 = = =4
2 2
−6 − 14 −20
𝑄2 = = = −10 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)
2 2
Substitusikan nilai Q=4 ke dalam salah satu persamaan. Sehingga diperoleh nilai P
𝑃 = 50 − 5𝑄
𝑃 = 50 − 5 4
𝑃 = 50 − 20 = 30
Jadi jumlah dan harga keseimbangan pasar terjadi pada titik E (4,30)

b. Menggambarkan Keseimbangan Pasar


Untuk fungsi permintaan 𝑃𝑑 = 50 − 5𝑄
Jika Q = 0, maka P = 50-0=50; titik potong dengan sumbu P adalah (0,50)
Jika P = 0, maka 0=50 – 5Q
5Q=50
50
𝑄= 5
Q= 10
Titik potong dengan sumbu Q adalah (10,0)
Untuk fungsi penawaran Ps= Q2 + Q + 10
Jika Q=0, maka P= (0)2 + 0 + 10=10; titik potong dengan sumbu P (0,10)
Jika P=0, maka Q= Q2 + Q + 10 (persamaan kuadrat), sehingga perpotongan dengan sumbu Q
harus dicari dengan menggunakan rumus kuadrat. Akan tetapi nilai diskrimannya (D) bernilai
negatif, sehingga tidak akan ada akar yang nyata.
D. Fungsi Biaya

Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya total, dalam
konsep biaya dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost)
dan biaya marjinal (marginal cost).

Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap


unit produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total terhadap
jumlah keluaran yang dihasilkan.

Adapun biaya marjinal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk


menghasilkan satu unit tambahan produk
 Biaya tetap : FC = k
 Biaya variable : VC = f(Q) = vQ
 Biaya total : C = g (Q) = FC + VC = k + Vq

𝐹𝐶
 Biaya tetap rata-rata : AFC = 𝑄

𝑉𝐶
 Biaya variable rata-rata : AVC =
𝑄

𝐶
 Biaya rata-rata : AC = 𝑄 = 𝐴𝐹𝐶 + 𝐴𝑉𝐶

△𝐶
 Biaya marjinal : MC = △𝑄
Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat parabolic dan
fungsi kubik. Hubungan antara biaya total dan bagian-bagiannya secara grafik dapat dilihat
sebagai berikut :
Contoh Soal:
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh
persamaan C = 2Q2 – 24 Q + 102. Pada tingkat produksi berapa unit biaya
total ini minimum? Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut. Hitung
pula besarnya biaya tetap, biaya variable, biaya rata-rata, biaya tetap rata-
rata dan biaya variable rata-rata pada tingkat produksi tadi. Seandainya dari
kedudukan ini produksi dinaikkan dengan 1 unit, berapa besarnya biaya
marjinal?
Diket: C = 2Q2 – 24 Q + 102
Dit : a. Q, TC minimum?
b. FC, VC, AC, AFC, AVC?
c. apabila Q naik 1 unit, MC?
Penyelesaian:
a. Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada kedudukan
𝑏 −24 24
Q= − 2𝑎 = − 2 2 = 4 = 6
Besarnya C minimum:
= 2𝑄2 − 24𝑄 + 102
= 2(6)2 − 24(6) + 102
= 72 − 144 + 102 = 30
C minimum juga dapat dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim parabola yaitu:
(𝑏2 − 4𝑎𝑐) (242 − 4(2)(102) (576 − 816) −240
= = = = 30
−4𝑎 −4(2) −8 −8
b. Selanjutnya pada Q=6
FC=102
VC= 2𝑄2 − 24𝑄
VC= 2(62) – 24(6)
VC= 72 – 144
VC= -72
𝐶 30
𝐴𝐶 = = =5
𝑄 6

𝐹𝐶 102
𝐴𝐹𝐶 = = = 17
𝑄 6

𝑉𝐶 −72
𝐴𝑉𝐶 = = = −12
𝑄 6

C. Apabila Q naik 1 unit = 7


=2𝑄2 − 24𝑄 + 102
= 2(7)2 − 24(7) + 102
= 98 − 168 + 102 = 32
∆𝐶 32 − 30
𝑀𝐶 = = =2
∆𝑄 7−6
Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit diperlukan tambahan biaya
(biaya marginal) sebesar 2.
E. Fungsi Penerimaan

Anda mungkin juga menyukai