Anda di halaman 1dari 12

BAB III FUNGSI NON LINIER

I.1 FUNGSI KUADRAT


I.1.1 Pendahuluan

Fungsi Kuadrat adalah suatu fungsi nonlinier (garis tidak lurus) yang variabel bebasnya
berpangkat dua. Grafik fungsi kuadrat apabila digambarkan merupakan garis yang berbentuk
parabola.
Bentuk umum fungsi kuadrat ini adalah sebagai berikut.
1. Dalam bentuk y=f (x ) yaitu y=a x2 +bx +c
Dimana a, b, dan c adalah konstanta.
x adalah variabel bebas (independent variable)
y adalah variabel terikat/ yang dipengaruhi.
2. Dalam bentuk x=f ( y ) yaitu y=a y 2+ by+ c
Dimana a, b, dan c adalah konstanta.
x adalah variabel bebas (independent variable)
y adalah variabel terikat/ yang dipengaruhi.
Contoh-contoh persamaan kuadrat dalam x dan y antara lain:
1. y=a x2 ; x=a y 2 ; y=a x 2 +bx +c ; x =p y 2 +qy + r (parabola)
2. x 2+ y 2=r 2 (lingkaran)
x y
3. 2
+ 2 =1 (ellips)
a b
2 2
x y
4. 2
− 2 =1 (hiperbola)
a b
Hubungan antara fungsi kuadrat (parabola) dengan fungsi linier.
Cara Menggambar Kurva Fungsi Kuadrat
Berikut ini langah-langkah dalam melukis kurva fungsi kuadrat :
a. Tentukan arah parabola ( ↑, ↓ , → atau ← )
1) Jika persamaan fungsinya y = 𝑎𝑥2 + bx + c , dan a > 0, maka kurva terbuka ke atas
(↑)
2) Jika persamaan fungsinya y = 𝑎𝑥2 + bx + c , dan a < 0, maka kurva terbuka ke
bawah (↓)
3) Jika persamaan fungsinya x = 𝑎𝑦2 + by + c , dan a > 0, maka kurva terbuka ke kanan
(→)
4) Jika persamaan fungsinya x = 𝑎𝑦2 + by + c , dan a < 0, maka kurva terbuka ke kiri
(←)
b. Tentukan titik potong terhadap sumbu y dan x
1) Jika titik potong terhadap sumbu y, maka x = 0
Contoh : Terdapat persamaan y=x 2 +6 x +8, tentukan titik potong terhadap sumbu y
Jawab :
titik potong terhadap sumbu y, maka x=0
2
y=x +6 x +8
2
y=0 + 6 .0+8
y=0+0+8
y=8, maka koordinatnya (0,8)
2) Jika titik potong terhadap sumbu x, maka y = 0
Contoh : Terdapat persamaan y=x 2 +6 x +8, tentukan titik potong terhadap sumbu x
Jawab : titik potong terhadap sumbu x, maka y = 0
2
y=x +6 x +8
2
0=x +6 x +8
(x +4 )(x+2)
x +4=0 atau x+ 2=0
koordinat x 1 (−4 , 0), dan x 2(−2 ,0) Jika persamaan tidak memiliki faktor-faktor
rasional maka bisa digunakan rumus:
−b ± √ b2−4 ac
x 1 ,2=
2a
c. Tentukan titik puncaknya
1) Jika kurva terbuka ke atas atau ke bawah, maka digunakan rumus titik puncak

{
−b −( b −4 ac )
}
2
( x , y )= ,
2a 4a
2) Jika kurva terbuka ke kanan atau ke kiri maka digunakan rumus titik puncak

( x , y )= {
−( b 2−4 ac ) −b
4a
,
2a }
d. Tentukan titik-titik koordinat yang telah diketahui, kemudian gambar dengan cara
menghubungkan antar titik-titik koordinat tsb.

Fungsi Kuadrat dalam Ekonomi


Hubungan fungsional antara variabel-variabel tidak selalu berbentuk linier, tetapi ada juga yang
berbentuk nonlinier. Artinya, perubahan suatu variabel terikat (variabel dependen) yang
diakibatkan oleh perubahan variabel bebas (variabel independen) tidak tetap. Bab ini akan
menyajikan penerapan fungsi nonlinier dalam ekonomi dan bisnis berupa fungsi permintaan,
fungsi penawaran, keseimbangan pasar, fungsi penerimaan total, dan fungsi biaya total. (REF11)

Fungsi Kuadrat pada Permintaan:


Fungsi kuadrat pada permintaan adalah memiliki nilai a < 0, sehingga akan memilik kurva
parabola yang terbuka ke bawah ataupun ke kiri.
Bentuk umum fungsi permintaan kuadrat P = f(Q) adalah sebagai berikut.
2
P=−a Q + bQ+¿ c berarti kurva terbuka ke bawah (↓)
atau
2
Q=−a P + bP+c berarti kurva terbuka ke kiri (←)
Dimana:
P : Harga produk
Q : Jumlah produk yang diminta
a, b : koefisien
c : konstanta,

Menggambar Kurva Fungsi Kuadrat pada Permintaan


Contoh:
Terdapat persamaan P=9−Q2, gambarkan kurva permintaannya !
Penyelesaian:
a. Tentukan arah parabola
bentuk persamaan fungsi P=9−Q 2 , maka parabola terbuka ke bawah
b. Tentukan jumlah titik potong terhadap sumbu Q dan P
1) Titik potong pada sumbu Q, maka P = 0
2
P=9−Q
2
0=9−Q
(Q+3)(−Q+3)
Q+3=0 atau – Q+3=0
Q1=−3 atau Q2=3
Koordinat Q 1=(−3 , 0 ) dan Q 2=( 3 , 0 )
2) Titik potong pada sumbu P, maka Q = 0
2
P=9−Q
2
P=9−0
P=9
Koordinat P (0, 9)
c. Tentukan titik puncak
Jika kurva terbuka ke bawah, maka digunakan rumus titik puncak

{
−b −( b −4 ac )
}
2
( Q , P )= ,
2a 4a

{
−0 −( 0 −4 (−1)(9) )
}
2
( Q , P )= ,
2(−1) 4 (−1)

{
−0 −( 0 −(−36) )
}
2
( Q , P )= ,
−2 −4

{
( Q , P )= 0 ,
−(36)
−4 }
( Q , P )={ 0 , 9 }
d. Gambar kurva parabolanya:

Fungsi Kuadrat pada Penawaran:


Fungsi kuadrat pada penawaran adalah memiliki nilai a > 0, sehingga akan memilik kurva parabola
yang terbuka ke atas ataupun ke kanan.
Bentuk umum fungsi penawaran sebagai berikut:
2
P=a Q + bQ+¿ c
berarti kurva terbuka ke atas
atau
2
Q=a P + bP+c
berarti kurva terbuka ke kanan

Menggambar Kurva Fungsi Kuadrat pada Permintaan


Contoh:
Jika fungsi penawaran P=5+ 6 Q+Q 2, gambarkan kurva penawarannya !
Penyelesaian:
a. Tentukan arah parabola
bentuk persamaan fungsi P=5+ 6 Q+Q 2, maka parabola terbuka ke atas
b. Tentukan jumlah titik potong terhadap sumbu Q dan P
1) Titik potong pada sumbu Q, maka P = 0
2
P=5+ 6 Q+Q
2
0=5+6 Q+Q
(Q+1)(Q+5)
Q+1=0 atau Q+5=0
Q1=−1 atau Q2=−5
Koordinat Q 1=(−1 , 0 ) dan Q 2=(−5 , 0 )
2) Titik potong pada sumbu P, maka Q = 0
2
P=5+ 6 Q+Q
2
P=5+ 6.0+0
P=5+ 0+0
P=5
Koordinat P (0, 5)

c. Tentukan titik puncak


Jika kurva terbuka ke atas, maka digunakan rumus titik puncak

{
−b −( b −4 ac )
}
2
( Q , P )= ,
2a 4a

{ −6 −( 6 −4 (1)(5) )
}
2
( Q , P )= ,
2(1) 4 (1)
( Q , P )= {
−6 − ( 36−20 )
2
,
4 }
{
( Q , P )= −3 ,
−(16)
4 }
( Q , P )={−3 ,−4 }

d. Gambar kurva parabolanya:

Fungsi Kuadrat pada Total Revenue


TR=P . Q
Keterangan :
TR : Penerimaan total
Q : Jumlah produk yang dijual
P : Harga produk per unit

Menghitung dan Menggambar Kurva Fungsi Kuadrat pada Penerimaan Total


Maksimum
Penerimaan total maksimum merupakan titik puncak dari kurva penerimaan total, maka dari itu
untuk mencari penerimaan total maksimum digunakan rumus titik puncak yaitu :

Titik puncak = {−b2a , −D


4a }
2
Dengan nilai D=b −4 ac
Contoh:
Terdapat fungsi permintaan P=8−2 Q
a. Penerimaan total maksimum
b. Gambar kurva permintaan dan penerimaan total dalam satu bidang cartesius
Penyelesaian:
a. Penerimaan total maksimum
TR=P . Q
T R=(10−2 Q). Q
2
TR=8 Q−2 Q
TR maksimum, digunakan rumus titik puncak:

TR maksimum = {−b2a , −D
4a }

{ }
2
−b −(b −4 ac)
TR maksimum = ,
2a 4a
TR maksimum = ¿

TR maksimum = {−8 −(64−0)


−4
,
−8 }
TR maksimum = { 2 , 8 }
b. kurva permintaan dan penerimaan total dalam satu bidang cartecius
1) Kurva Permintaan P=8−2 Q
 Titik potong pada sumbu P, maka Q=0
P=8−2 Q
P=8−2 .0
P=8
Koordinat (0,8)
 Titik potong pada sumbu Q, maka P=0
P=8−2 Q
0=8−2Q
2 Q=8
Q=4
Koordinat (4,0)
2) Kurva Penerimaan Total TR=8 Q−2 Q2
 Titik potong pada sumbu Q, maka P/TR = 0
2
TR=8 Q−2 Q
2
0=8 Q−2 Q
(−2 Q+8 ) ( Q+0 )
−2 Q=−8 atauQ=0
Q1=4 atau Q2=0
Koordinatnya (4, 0) atau (0,0)
 Titik potong terhadap sumbu P/TR, maka Q = 0
2
TR=8 Q−2 Q
2
TR=8 .0−2 .0
TR=0
Koordinatnya (0, 0)

 Tentukan titik puncak

{−b −( b −4 ac )
}
2
,
2a 4a
¿

{−8 −(64−0)
−4
,
−8 }
{2 , 8}

 Tentukan letak titik-titik tersebut pada bidang cartecius, kemudian gambar.


1. Fungsi Marginal cost: MC=20+ 4 Q+Q2
Demikian juga penggunaan hubungan antara garis dengan parabola dapat dijumpai pada
waktu membicarakan masalah keseimbangan. Namun demikian pula apabila kita telah
mengenal derivatif, persoalan yang berhubungan dengan fungsi kuadrat atau fungsi non linier
lainnya lebih mudah dipecahkan. Kasus mengenai fungsi non linier lebih banyak dijumpai
dalam pembicaraan pada bab derivatif (aplikasi derivatif dalam ekonomi).
Contoh-Contoh Soal:
1. Seorang bersedia membeli sejumlah barang “A” pada berbagai tingkat harga, seperti tabel
di bawah ini:
Harga per unit Jumlah barang A yang dibeli
15 50
30 40
45 30
Pertanyaan:
a. Bagaimana persamaan permintaan akan barang tersebut
b. Berapa jumlah barang yang akan dibeli oleh orang kalau harga barang adalah Rp
42/unit
c. Berapa harga barang tersebut harus dia bayar, kalau dia bersedia membeli 22 unit
(dengan anggapan orang tersebut adalah pembeli tunggal).
Jawab:
a. Misal harga = P
Jumlah barang = Q
Keadaan 1 : ---> P = 15 Q = 50
Keadaan 2 : ---> P = 30 Q = 40
Keadaan 3 : ---> P = 45 Q = 30
Diambil keadaan 1 dan 3, maka dengan menggunakan rumus:
Q−Q 1 P−P1
=
Q2−Q1 P2−P 1
Q−50 P−15
=
30−50 45−15
30 ( Q−50 )=−20 ( P−15 )
3 ( Q−50 )=−2(P−15)
3 Q−150=−2 P+ 30
2 P=−3 P+180
−3
P= Q+ 90
2
Persamaan permintaan barang A adalah :
−3
P= Q+ 90
2
Dimana P adalah harga sedangkan Q adalah jumlah barang.
Ref 9

I.2 FUNGSI PANGKAT TIGA


Polinomial tingkat 3 dengan satu variable bebas disebut sebagai fungsi kubik dan mempunya
bentuk umum:
2 3
Y =a0 +a 1 X + a3 X
Dimana a 3 ≠ 0.
Fungsi kubik ini bila digambarkan dalam bidang koordinat cartesius, kurvanya mempunyai 2
lengkung yaitu :
1. Lengkung ke atas
2. Lengkung ke bawah
I.3 FUNGSI RASIONAL
Suatu fungsi rasional mempunyai bentuk umum

g(h)
Y=
h (x)

Di mana:

g(X) = Fungsi polynomial tingkat ke-n

h(X) = Fungsi polynomial tingkat ke-m dan tidak sama dengan nol

Fungsi rasional ini bila digambarkan dalam bidang koordinat cartesius, kurvanya akan berbentuk
hiperbola dan mempunyai sepasang sumbu asimtot. Sumbu asimtot adalah sumbu yang didekati
kurva hiperbola tetapi tidak pernah menyingung

Fungsi rasional yang istimewa dan sering diterapkan dalam ilmu ekonomi adalah berbentuk :

a
y= atau xy=a
x

Di mana: a > 0

I.4 LINGKARAN
I.5 ELIPS

Anda mungkin juga menyukai