KENAKALAN REMAJA
Disusun Oleh
Ahmad Davi Kurniawan (1)
Karya ilmiah adalah karya tulis yang di buat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan
teori dan metode metode ilmiah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya, saya dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “KENAKALAN REMAJA”. Saya sadari masih banyak sekali kekurangan
yang terdapat dalam karya ilmiah ini, semoga hal ini tidak menghalangi saya untuk terus berkarya. Saya berharap
di masa yang akan datang, saya dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik lagi.
Di dalam penyusunan karya ilmiah ini, saya banyak mendapat bimbingan dari bapak dan ibu guru di SMA NEGERI
2 KENDAL, khususnya guru bahasa Indonesia saya,. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah mendukung. Semoga dengan dukungannya dapat menambah kemampuan saya di masa yang
akan datang.
Saya berharap karya ilmiah ini dapat mendatangkan inspirasi bagi saya di masa yang akan datang dan juga
memberi manfaat bagi pembaca agar lebih meningkatkan kesadaran untuk membaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan.Perilaku kenakalan remaja
saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh
kenakalan remaja diantaranya tawuran, pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA, pemakain narkoba dan
lain-lain.Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader
penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka
cenderung merosot. Oleh karena itu, kami sebagai remaja yang berpendidikan sadar bahwa kenakan remaja harus
segera dihilangkan, kami mengangkat permasalahan ini sebagai bahan karya tulis.
Rumusan Masalah
Ruang Lingkup
Dari hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar mulai dari siswa-siswa yang ada disekolah dan siswa-siswa
yang tinggal di sekitar lingkungan rumah.
Sumber Data
Metode Penelitian
Dalam menulis Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode pengamatan di lingkungan sekitar dan kajian
pustaka untuk mendapatkan data informasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan
oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
• Kartono, ilmuan sosiologi Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah
juveniledelinquency merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian
sosial.
• Santrock “kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat di
terima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.” Penelitian yang dilakukan Buhrmester (Santrock,
2004:414) menunjukkan bahwa pada masa remaja kedekatan hubungan dengan teman sebaya
meningkat secara drastis, dan pada saat yang bersamaan kedekatan hubungan remaja dengan orang
tua menurun secara drastis. Maka dari itu pencarian akan jati diri remaja banyak dihabiskan dengan
teman-teman yang seusia dengan mereka. Inilah yang menjadi kekhawatiran sebagian orang tua, yang
memiliki anak menginjak remaja. Mereka khawatir anak akan salah pilih teman dalam bergaul.
BAB III
PEMBAHASAN
Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih hanyalah merupakan suatu
proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang
manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki ciri-ciri tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Demikian pula dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan
dalam proses kehidupan ini.
Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja sering menjadi pembahasan dalam
banyak seminar. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam
hidupnya. Oleh karena itu, para orangtua hendaknya berkenan menerima remaja sebagaimana adanya. Jangan
terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua para remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di
depan, di tengah membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk si remaja.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja
adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat
dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka
sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan.
Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman
sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-
kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Perilaku nakal remaja bias di sebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun dari luar (eksternal)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
3. Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
disekitarnya.
4. Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa faktor. Perilaku nakal remaja
disebabkan oleh faktor remaja itu sendiri (internal) maupun fakor dari luar (eksternal).
5. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui
masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal
pada tahap ini.
6. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kenakalan remaja.
7. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan
dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
4.2. Saran
8. Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar
tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
9. Perlunya penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religius pada diri seorang remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, K. (2005). Patologi Sosial 2: Kenakalan remaja. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Santrock, J.W. (2004). Life-Span Development. Ninth Edition. Boston : McGraw-Hill Companie