Anda di halaman 1dari 4

SINOPSIS FILM LES CHORISTES

Disusun oleh :

Mia Azizah Nur M

S18032

S18A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2018/2019
SINOPSIS

Les Chorites adalah film yang menceritakan sekolah asrama di perancis yang
bernama “Fond De L’Etang”. Cerita berawal ketika Pierre Morhange seorang
konduktor ternama setelah menghadiri pemakaman ibunya. Dia dikunjungi seorang
teman lamanya bernama Pepinot . Pepinot datang dengan membawa jurnal guru milik
Clement Mathieu, mereka membaca bersama dan kemudian cerita flashback ke masa
lau mereka saat bersekolah di asrama Fond De L’Etang. Fond De L’Etang yaitu
sekolah untuk anak bermasalah. Di sekolah ini ada sosok Rachin merupakan kepala
sekolah Fond de L’Etang dengan pola pendidikan yang sangat keras untuk usia anak-
anak dan terkenal dengan kalimat yang sering dia teriakan “Action, Reaction!” setiap
kali siswanya melanggar peraturan yang kemudian diikuti jeritan siswa terdengar di
sepanjang koridor sekolah saat mendapat hukuman kurungan dan pukulan atas
pelanggaran yang dilakukannya. Hasilnya justru membuat siswa semakin nakal dan
liar.

Suatu hari datang seorang guru yang bernama Clement Mathieu seorang musisi
yang merasa gagal mencapai impiannya menjadi musisi terkenal. Clement Mathieu
datang ke Fond de l’Etang untuk bekerja sebagai kepala asrama. Digerbang dia
melihat seorang bocah bernama pepinot yang sedang menunggu hari sabtu yang
katanya dia akan di jemput oleh ayahnya. Namun kenyataannya ayah pepinot tidak
akan pernah ada karena ayahnya tebunuh saat perang dunia, tetapi pepinot tidak mau
mempercayai kenyataan itu.

Saat akan memperkenalkan ruangan ke Mathieu, penjaga sekolah terkena jebakan


yang merupakan ulah anak-anak, dia mendapatkan cedera yang cukup serius. Clement
Mathieu memberi sanksi kepada siswanya ketika mencelakai salah satu guru di sana
dengan memberi tugas merawat guru tersebut hingga sembuh. Awalnya Clement
Mathieu pun tak luput dari kenakalan siswa di sana, tapi caranya mengajar dengan
pola yang bertolak belakang dengan pola pendidikan di Fond de L’Etang secara
sembunyi-sembunyi mulai memperkenalkan musik kepada siswa. Clment Mathieu
menyentuh siswanya yang liar dengan kelembutan musik dan mendekati Pepinot dan
berusaha menjelaskan kepadanya bahwa orang tuanya sudah meninggal dunia saat
perang dunia II setiap siswa termuda di Fond de L’Etang .
Kemudian saat menghadapi Morhange seorang siswa yang selalu mengganggu
siswa lain dan seringkali membuat ulah tetapi suka menyendiri. Bahkan ketika
menghadapi sosok Mondain seorang siswa yang bisa dikatakan kenakalannya
melebihi semua siswa di Fond de L’Etang karena Mondain adalah siswa yang dikirim
oleh seorang Psikiater karena kenakalan dan tindak kriminal yang seringkali
dilakukan Mondain sudah tidak bisa dikendalikan lagi.

Kesukaan Clement Mathieu terhadap seni ternyata tidak bisa dihilangkan,


meskipun berada di tengah sekolah sekeras Fond de L’Etang. Dengan penuh
keyakinan Clement Mathieu bercita-cita membentuk Paduan Suara dan mulai melatih
siswa-siswanya dengan susah payah. Hampir putus asa ketika mendapati siswanya
tidak memiliki suara yang bagus untuk paduan suara. Tapi Clement Mathieu tidak
berhenti begitu saja, dengan tekun dia melatih siswanya. Hingga suatu malam dia
mendengar seseorang menyanyikan lagunya nyaris sempurna. Ternyata Morhange
siswa pembangkang yang selama ini menolak bergabung dalam Paduan Suara
asuhannya diam-diam menyanyi dengan suara soprannya. Lagi-lagi dengan alasan
berkeliaran di malam hari Clement menghukumnya dengan mengharuskan Morhange
menjadi anggota Paduan Suaranya.

Konflik pun terjadi saat Mondain mengatakan bahwa ibu Morhange yang
merupakan pelayan restoran adalah seorang pelacur, dugaan Morhange diperkuat saat
melihat Clement dan sebenarnya memang menyukai ibunya. Mondain pun mengajak
Morhange untuk mengacaukan sekolah. Tapi Morhange menolaknya. Morhange pun
berhenti berlatih Paduan Suara, tetapi akhirnya saat pementasan Paduan Suara
Morhange diberi kesempatan menyanyikan bagian Solo dengan suara yang sangat
menggetarkan seluruh penonton termasuk Pejabat Kota yang menghadiri acara itu.
Clement hanya tersenyum saat Rachin sang kepala sekolah mengakui Paduan Suara
itu adalah inisiatif nya.

Sebuah tragedi terjadi, gedung sekolah Fond de L’Etang terbakar beruntung


semua siswa selamat karena saat kejadian mereka sedang bersama Clement di tepi
hutan. Karena kejadian itu Clement diberhentikan Rachin yang dianggap melakukan
kelalaian pada waktu dia mengajar. Karena terbakarnya gedung sekolah terungkap
juga bagaimana pola pendidikan yang penuh unsur kekerasan yang dilakukan Rachin
selama memimpin Fond de L’Etang setelah semua siswa diwawancara. Dan pada
akhirnya Rachin pun diberhentikan sebagai Kepala Sekolah Fond de L’Etang.

Pierre Morhange dewasa baru mengetahui kemana Clement Mathieu dan Pepinot
menghilang setelah kebakaran gedung itu dari buku harian Clement Mathieu yang
dibawa Pepinot sejak mengikuti perjalanan gurunya dan juga sebagai ayah angkatnya
setelah membawanya pergi saat hari pemecatan Clement Mathieu. Dan Clement
Mathieu memenuhi janjinya kepada Pierre Morhange dan ibunya dengan
mendaftarkan Morhange untuk mendapat Beasiswa pada sebuah Sekolah Musik.

Pesan yang dapat saya ambil dari film las choristes adalah

Pesan diperoleh setelah menonton film ini adalah sekecil apa pun yang kita
lakukan untuk seseorang, akan memberikan pengaruh yang sangat besar untuk
kehidupan seseorang di masa depannya kelak. Seperti Clément Mathieu yang merasa
dirinya sebagai musisi gagal, ternyata mampu melahirkan Pierre Morhange seorang
konduktor ternama, dan jangan sekali kali mendidik anak dengan kekerasan karena
tidak akan menguntungkan yang akan membuat si anak menjadi melawan dan
mengulanginya lagi. Las choristes ini mengambarkan tentang pendidikan anak
melalui musik yang mampu memberikan perubahan sikap dan perilaku anak dalam
kehidupan sehari-hari, memberikan semangat dan motivasi dalam hidup.

Anda mungkin juga menyukai