Anda di halaman 1dari 7

1.

Tujuan

a. Untuk mengetahui hasil indeks massa tubuh pada seseorang dengan

menggunakan rumus IMT.

b. Untuk mengetahui gizi seimbang yang harus dikonsumsi oleh seseorang

berdasarkan kategori dari hasil perhitungan IMT.

2. Dasar Teori

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah parameter yang ditetapkan oleh WHO

(Badan Kesehatan Dunia) sebagai perbandingan berat badan dengan kuadrat

tinggi badan (Sarwono S, 2001 dalam M. Situmorang, 2015). IMT ditentukan

dengan cara mengukur berat dan tinggi badan secara terpisah kemudian nilai

berat dan tinggi tersebut dibagikan untuk mendapat nilai IMT dalam satuan

kg/m2 (M. Situmorang, 2015).. Nilai IMT diberikan atas empat kriteria yaitu :

kurang (<18,5), normal (18,6 – 22,9), lebih (23 – 29,9), dan obesitas (>30,0).

Dengan menghitung berat badan ideal, seseorang dapat mengetahui berapa

kilogram berat badan yang perlu ia kurangi atau tambahkan untuk mencapai

berat badan yang ideal. Perhitungan berat badan ideal juga dapat membantu

dalam menentukan jumlah kalori yang tubuh butuhkan untuk dapat berfungsi

dengan baik. (Zulmiyusrini, 2015).

Konsep Empat Sehat Lima Sempurna yang dipopulerkan Bapak Gizi Indonesia,

Prof. Poerwo Seodarmo sekitar tahun 1952 sudah tidak lagi digunakan, kini

sudah berkembang dan disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang. Ada

empat perbedaan utama konsep lama empat sehat lima sempurna, dengan konsep
terkini yang dinamakan pedoman gizi seimbang, yaitu : penekanan pesan, susu

bukan penyempurna, penjelasan mengenai porsi, dan pentingnya minum mineral.

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi

dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan

memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,

kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Jika seseorang mengalami kekurangan

gizi, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif.

Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi

kebutuhan, serta pola makan yang padat energi (kalori) maka ia akan beresiko

terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit

jantung, dsb.

3. Alat dan Bahan

1. Timbangan

2. Kalkulator

3. Alat tulis

4. Probandus

5. Meteran tinggi badan

4. Metode Pelaksanaan

Hari/tanggal : Selasa, 18 Desember 2018

Tempat : Ruang Kelas 18, Lantai 3, Kampus 2

5. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Mengukur berat badan dengan timbangan.

3. Mengukur tinggi badan dengan meteran tinggi badan.

4. Mencatat data yang diperoleh dan memasukkan data ke dalam rumus IMT.

6. Hasil Praktikum

Berat Badan (BB) : 60 kg

Tinggi Badan (TB) : 165 cm : 1,65 m

BB
IMT = (TB
dalam m)2

40
=
(1,53)2

40
=
2,34

= 17,097 kg/m2 (kategori normal)

7. Analisis

Dari praktikum sebelumnya yaitu praktikum IMT diperoleh status gizi masuk

dalam kategori nomal (22,05 kg/m2). Mempertahankan berat badan normal

dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :

1. Pertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu gizi

seimbang. Sebagai contoh, gunakan panduan pilihan menu berikut :

1.Sarapan pagi : pilihan makanan tinggi protein dan karbohidrat untuk

memberi energi pada tubuh. Misalnya: oatmeal, roti, pancake, susu/air

mineral.
2.Makan siang : pilihan makanan tinggi serat dan karbohidrat untuk

mempertahankan energi, serta berkalori rendah untuk menghindari rasa

kenyang berlebihan. Misalnya: sayuran dalam sup, nasi merah,

tempe/kacang-kacangan, daging ayam/sapi, air mineral.

3.Makan malam : pilihan makanan mengandung karbohidrat, protein,

rendah lemak, vitamin, serta mineral. Misalnya: sereal/susu gandum, nasi

merah secukupnya, ikan kaya protein, buah-buahan, air mineral.

Disela-sela waktu makan dapat menambahkan konsumsi buah-buahan

segar yang mengandung banyak vitamin. Sebenarnya, porsi sayur dan

buah yang dianjurkan untuk dikonsumsi orang dewasa setiap hari adalah

400-600 gram. Dari porsi tersebut, 2/3 terdiri dari sayur dan 1/3 nya

adalah buah.

2. Mengecek timbangan secara teratur

Dengan selalu mengecek berat badan dengan teratur, maka kita pun bisa

selalu mengetahui apakah berat badan kita naik atau tidak. Pakar kesehatan

menyarankan kita untuk mengecek berat badan seminggu sekali. Jika berat

badan naik sebanyak 1 atau 1,5 kg, kita tidak perlu mengkhawatirkannya.

Namun, jika berat badan yang naik lebih dari angka tersebut, maka ada

baiknya kita kembali menjaga pola makan dan rutin berolahraga demi

menurunkannya.

3. Waktuaktu istirahat yang cukup

Banyak orang yang tidak menyadari pentingnya waktu tidur yang cukup

untuk menjaga berat badan tetap ideal. Jika kita kurang tidur karena stress,
maka sistem metabolisme tubuh tidak akan benar-benar membakar kalori

dengan maksimal dan akhirnya meningkatkan berat badan.

4. Rutin berolahraga

Karena berbagai kesibukan, banyak orang yang hanya sempat berolahraga sekali

atau dua kali dalam sepekan. Beberapa jenis olahraga seperti jogging, sprint,

atau skipping bisa kita pilih agar bisa tetap membakar kalori di tengah kesibukan

Anda.

5. Minum air putih

Meskipun terlihat sederhana, dalam realitanya banyak orang yang tidak mampu

mencukupi kebutuhan air putih dalam sehari yang sebenarnya hanya 8 gelas

saja. Dengan mencukupi kebutuhan air putih, kita bisa membantu proses

metabolisme tubuh berjalan dengan lancar sehingga mampu mencegah

kenaikan berat badan. Jangan ganti air putih dengan minuman lain, apalagi

minuman yang manis karena minuman ini justru bisa memberikan banyak

dampak buruk bagi berat badan.

LAPORAN PRAKTIKUM

INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN GIZI SEIMBANG


Dosen Pengampu : Maya Klamentina Dasmasela, SKM., M. Gz

Disusun Oleh :

Enny Kusbandiyah

NIM. S18018

S18A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai