Disusun Oleh :
Nama Alivia Novita Andari
No.absen 06 (1531130002)
Kelas TT 2B
3. Dasar Teori
Teori Filter Tunggal
Identifikasi dan penghilangan noise dari data seismik adalah salah satu tahapan dari
pemrosesan data seismik. Noise seismik mempunyai bermacam-macam bentuk.
Secara garis besar noise dapat dikategorikan menjadi dua : koheren dan tak-
koheren. Noise tak-koheren terdiri dari noise-noise yang tidak mempunyai pola
yang teratur sementara noise koheren mempunyai pola keteraturan dari trace ke
trace. Contoh dari noise koheren antara lain adalah multipel dan ground-roll.
Filter Channel Tunggal
- Filter Shaping
Filter ini digunakan untuk merubah bentuk dari suatu kelompok trace seismik ke
kelompok lain. Filter shaping dihitung dengan cara perataan filter yang didapat
dari beberapa selang spasial dan temporal yang memenuhi suatu kriteria panjang
filter efektif tertentu. Filter dengan panjang filter efektif yang terlalu besar tidak
akan dipakai. Filter filter yang bisa diterima (artinya memenuhi kriteria panjang
filter yang efektif) kemudian dirata-ratakan untuk menghasilkan filter shaping
akhir yang akan dikonvolusikan dengan data. Proses ini dapat diulang sampai
beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
- Filter Lolos Pita (Band-pass Filter)
Filter lolos pita adalah metoda yang murah dan mudah untuk menekan noise yang
ada di luar spektrum frekuensi dari sinyal yang diinginkan. Gambar di bawah
menunjukkan bahwa beberapa noise dapat dipisahkan dari sinyal dalam domain
frekuensi. Noise frekuensi rendah antara lain adalah ground roll, noise frekuensi
tinggi biasanya disebabkan oleh angin, air blast, statik atau petir.Salah satu cara
untuk memilih filter lolos pita adalah dengan cara menerapkan sekumpulan filter
dengan selang frekuensi yang sempit pada satu data seismik untuk melihat bagian
dari spektrum yang mengandung sinyal dan bagian yang didominasi oleh noise.
Filter dapat berupa koefisien diskrit dalam domain waktu atau dapat berupa
wavelet fasa-nol (zero-phase) atau fasa-minimum (minimum-phase) dalam domain
kedalaman.
- Filter Monokromatik
Filter ini berfungsi untuk menghilangkan noise dengan frekuensi tunggal atau
selang frekuensi yang sempit, tanpa mendistorsi sinyal seismik. Filter ini tidak
hanya lebih murah tetapi juga mempunyai kemampuan yang sama dibandingkan
dengan filter notch dan juga tidak terlalu mempengaruhi fasa dari sinyal seismik,
tidak seperti filter notch.
- Filter Time Variant
Di banyak tempat frekuensi dominan dari sinyal seismik bervariasi terhadap waktu.
Filter yang benar-benar berubah terhadap waktu susah untuk diterapkan dan
mebutuhkan waktu komputasi yang lama. Salah satu caranya adalah dengan
membagi trace seismik menjadi beberapa segmen dan memperlakukan tiap segmen
sebagai sinyal yang terpisah. Filter didisain dan diterapkan untuk tiap segmen
kemudian hasilnya disatukan kembali. Perhatikan bahwa sinyal harus tidak berada
pada ujung-ujung segmen.
4. Gambar Rangkaian
5. Lamgkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan
3. Kalibrasi osiloskop
4. Hubungkan GF ke osiloskop
D1 = 25 Ohm
D2 = 27,5 Ohm
0.25
0.2
VRFC (V)
0.1
0.05
0
2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Frekuensi (kHz)
0.25
0.2
VRFC (V)
0.1
0.05
0
2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Frekuensi (kHz)
8. Kesimpulan
Besar kecilnya frekuensi mempengaruhi harmonisasi agar dapat ditransmisikan pada
headset & diterima oleh antena. Perubahan frekuensi dari 5-2,5kHz digunakan untuk
mencari amplitudo audio. Pada frekuensi 2,5 kHz gelombang menjadi sinus & amplitudo
audio dapat didengar headset.
9. Lampiran
VRFC
Gambar Sinyal
(V)
1,88
1,74
1,64
1,56
1,48
1,36
1,26
1,18
0,688
0,456