Kristen
(Perumpamaan Tentang Dua Dasar)
Oleh: Niken Nababan
A. PERBANDINGAN AYAT
1. Perbandingan perumpamaan
(Perbandingan cara mendirikan rumah)
Matius
Lukas
Matius
a) Orang yang mendengar perkataan Yesus dan melakukannya, sama dengan orang
yang bijaksana.
b) Orang yang mendengar perkataan Yesus dan tidak melakukannya, sama dengan
orang yang bodoh.
Lukas
B. LATAR BELAKANG
1. Pada zaman Yesus, rumah-rumah di pedesaan biasanya dibangun dari lumpur yang
mengeras. Pencuri bisa melubangi tembok rumah semacam itu karena terbuat dari
bahan yang rapuh (Matius 6:19).
2. Di Israel cuaca dapat berubah dengan cepat. Selama musim panas yang sering
terjadi sangat lama, sungai-sungai banyak yang kering. Di musim dingin, hujan lebat
membuat sungai kering bisa berubah menjadi aliran air yang sangat deras dan kadang-
kadang merubah daratan secara drastis. Di padang gurunpun bisa terjadi banjir yang
menyapu bersih perkemahan, menghilangkan nyawa manusia dan ternak.
3. Saat musim kering, orang-orang yang berdiam di lembah mengambil kesempatan
bercocok tanam di tepi-tepi sungai, bahkan mendirikan pondok-pondok di situ, di atas
tanah pasir. Mereka hanya memikirkan hasil yang akan mereka peroleh, tanpa
memikirkan bahaya yang akan mereka alami jika sewaktu-waktu datang hujan.
4. Perumpamaan ini adalah penutup khotbah di bukit (Mat. 7:28; 8:1).
5. Matius menulis untuk pembaca bangsa Yahudi yang tinggal di Israel. Teknik-teknik
pembangunan sebagaimana yang ditulis Matius dalam perumpamaan ini mudah
dipahami. Matius menulis tentang hujan yang turun, aliran yang naik, dan angin yang
bertiup.
6. Lukas menulis untuk bangsa Yunani dan Helenis. Jadi Lukas mengganti prosedur
cara membangun yang berbeda dengan cara membangun di Israel. Tukang bangunan
menggali fondasi rumah dalam-dalam dan meletakkannya di atas batu karang. Lukas
menunjukkan adanya banjir yang datang dan aliran air yang deras.
7. Orang yang mendengar perumpamaan ini sangat mudah mengerti maksudnya karena
merupakan kejadian yang sering mereka lihat maupun mereka alami.
8. Matius memunculkan perbandingan antara orang bijaksana yang membangun di atas
batu dan orang bodoh yang membangun di atas pasir. Lukas menekankan pada dasar
untuk membangun. Kedua bagian diawali dengan pernyataan (teguran) Yesus
mengenai orang-orang yang pandai berseru ‘Tuhan’ tetapi tidak melakukan perkataan-
Nya. Fokus pelajaran dari perumpamaan ini adalah mengenai ‘dasar untuk
membangun’.
C. PERSOALAN
1. Tuhan menegur orang-orang yang menyerukan nama Tuhan tetapi tidak melakukan
apa yang dikatakan Tuhan. Mengapa Yesus menyatakannya sebagai penutup khotbah-
Nya? Apakah hal itu merupakan kesimpulan dari pengajaran-Nya pada hari itu?
2. Terjadi musibah banjir yang menyebabkan kerusakan hebat pada rumah jika rumah
dibangun di atas pasir. Sebaliknya rumah tetap kokoh jika dibangun di atas batu.
Mengapa orang tetap membangun rumah di atas pasir jika sudah tahu akan rusak jika
datang banjir? Apakah mereka memang orang yang bodoh dan malas? Ataukah karena
mereka orang yang miskin?
D. AJARAN PERUMPAMAAN
• Perbedaan kedua rumah itu terletak pada dasarnya. Dilihat dari luar mungkin tampak
sama baik dan indah, namun berbeda dalam hal kekuatan dan kualitasnya. Ini hanya
bisa dilihat jika kita menyelidiki dengan membongkar lantainya, atau setelah rumah itu
roboh.
E. APLIKASI