Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Pembelajaran Tematik Terpadu”
Dosen Pengampu:
Uswatun Hasanah, S,Pd.I., M.Pd
Disusun Oleh
Kelompok 8 PGMI 6-D:
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan serta
kelancaran dalam penyusunan makalah Pembelajaran Tematik Terpadudengan judul “Jenis
Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom (LOTS, MOTS, dan HOTS)”.Makalah ini diajukan
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliahPembelajaran Tematik Terpadu, Dosen
Pengampu Uswatun Hasanah, S,Pd.I., M.Pd
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menimba ilmu di IAIN
Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Uswatun Hasanah, S,Pd.I., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Tematik Terpadu yang telah memberikan tugas dan pengarahan kepada penyusun.
Penyusun sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan
karena keterbatasan penyusun sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan saran sangat
kami harapkan demi kesempurnaan dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa yang akan
datang. Dan akhirnya semoga apa yang penyusun buat ini dapat memberikan manfaat
kepada siapa saja yang membacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
1. Pengertian LOTS, MOTS dan HOTS...............................................................................3
2. Perbedaan LOTS, MOTS dan HOTS...............................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................14
A. Kesimpulan.....................................................................................................................14
B. Saran...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandangan konsep mengajar sebagai proses mengatur lingkungan menjadi dasar
pemikiran disusunnya kurikulum 2013, yakni kurikulum yang berbasis kompetensi dan
karakter. Mulyasa menyatakan bahwa pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses
interaksi antara peserta didik dan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke
arah yang lebih baik. Pendidikan pada era revolusi industri 4.0 diarahkan untuk
pengembangan kompetensi abad ke-21, yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu
kompetensiberpikir, bertindak, dan hidup di dunia.1 Komponen berpikir meliputi berpikir
kritis, berpikir kreatif, dan kemampuan pemecahan masalah.
Upaya untuk melaksanakan tujuan kurikulum 2013 dilakukan pihak Madrasah
dengan melengkapi fasilitas belajar dan memberikan pelatihan kepada guru-guru untuk
memahami apa saja yang harus dilakukan dalam pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum 2013. Mustikamenyatakan bahwa paradigma pendidikan Indonesia saat ini
adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya yakni mencetak peserta didik yang tidak
saja handal secara akademik tetapi juga berkarakter seperti yang digariskan dalam
undangundang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.2
Dalam kurikulum 2013 seorang guru diharuskan untuk terampil membuat dan
mengembangkan soal-soal yang dapat melatih kemampuan berpikir siswa. Dalam
pembuatan soal yang ditujukan kepada peserta didik juga memiliki level kognitif yang
berbeda. Anderson dan Krathwahl mengklasifikasikan dimensi proses berpikir menjadi 3
level, yakni : 1) Low Order Thinking Skill (LOTS), 2) Middle Order Thinking Skill
(MOTS), dan 3) Higher Order Thinking Skill (HOTS).3
1
Mulyasa,Menjadi Kepala Sekolah Profesional; dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK,(Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 40
2
TariWirandini, dkk., Analisis Butir Soal HOTS (High Order Thinking Skill) pada Soal Ujian Sekolah
Kelas XII Mata Pelajaran Bahasa 100 Indonesia di SMK An-Nahl. Jurnal Parole Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. (Jawa Timur: Ikip Siliwangi, 2019), hlm. 986
3
I WayanWidana, Modul Penyusunan Soal High Order Thinking Skill (HOTS), (Jakarta : Direktorat
Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah serta Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017), hlm. 7
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Low Order Thinking Skill (LOTS), Middle Order Thinking
Skill (MOTS), dan Higher Order Thinking Skill (HOTS)?
2. Apakah perbedaan antaraLow Order Thinking Skill (LOTS), Middle Order Thinking
Skill (MOTS), dan Higher Order Thinking Skill (HOTS) ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari Low Order Thinking Skill (LOTS),
Middle Order Thinking Skill (MOTS), dan Higher Order Thinking Skill (HOTS).
2. Mengetahui dan memahami perbedaan antara Low Order Thinking Skill (LOTS),
Middle Order Thinking Skill (MOTS), dan Higher Order Thinking Skill (HOTS).
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Mufatihatut Taubah, Penilaian HOTS dan Penerapannya di SD/MI, Jurnal Elementary Vol. 7 No. 2 Juli-
Desember 2019, hal. 204.
3
a. Pengathuan tentang terminologi (knowlagde of terminology)
b. Pengatahuan tentang bagian detail dan unsur-unsur (knowlagde)
2) Pengetahuan Konseptual
Pengatahuan yang menunjukkan saling keterkaitan antara unsur-unsur
dasar dalam struktur yang lebih besar dan semuanya berfungsi besama-sama.
Pengetahuan konseptual mencakup skema, model pemikiran, dan teori baik yang
implic maupun eksplit. Ada tiga macam pengetahuan konseptual yaitu:
a. Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori
b. Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi
c. Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur
3) Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan tentang bagaimana mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat
rutin maupun yang baru. Seringkali pengetahuan prosedural berisi langkah-
langkah atau tahapan yang harus diikuti dalam mengerjakan suatu tertentu.
a. Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan suatu
bidang tertentu dan pengetahuan tentang algoritme.
b. Pengetahuan tentang teknik dan metode yang berhubungan dengan suatu
biodang tertentu.
c. Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan prosedur tepat untuk
digunakan.
4) Pengetahuan Metakognitif
Mencakup pengetahuan tentang kognisi secara umum dan pengetahuan
tentang diri sendiri.
a. Pengetahuan strategi.
b. Pengetahuan tentang tugas kognitif, termasuk didalamnya pengetahuan
tentang konteks dan kondisi yang sesuai.
c. Pengetahuan tentang diri sendiri.
B. MOTS
Middle Order Thinking Skills (MOTS) merupakan perpaduan kemampuan
berpikir pada level kognisi Taksonomi Bloom anata Low Order Thinking (LOTS) dan
High Order Thinking (HOTS). Berdasarkan level kognisi Taksonomi Bloom Middle
4
Order Thinking Skills (MOTS) mencakup kemampuan atau keterampilan dalam
mengaplikasikan dan menganalisis.5
Middle Order Thinking Skills (MOTS) adalah kemampuan berpikir siswa pada
tingkat menengah.6 Pada tingkat MOTS siswa memiliki 2 kemampuan berfikir yaitu:
1) Memahami (Understanding)
Mengontstruksi makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yng
dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah
dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang
telah ada dalam pemikiran siswa. ada tujuh proses kognitif dalam memahami,
yaitu:
a. Menafsirkan (interpreting)
b. Memberikan contoh (exemplifying)
c. Mengklasifikasikan (classifying)
d. Meringkas (summaring)
e. Menarik inferensi (Inferring)
f. Membandingkan (comparing)
g. Menjelaskan (explaning)
2) Mengaplikasi (Applying)
Mencakup penggunaan suatu proses guna menyelesaikan maslah atau
mengerjakan tugas. Menggunakan informasi pada domain berbeda, kata kerja:
menggunakan, mendemonstrasikan, mengilustrasikan, mengoperasikan. Level
Kognitif 3 (LK3). Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif, yaitu:
a. Menjalankan (executing)
b. Mengimplementasikan (implementing)
C. HOTS
HOTS awalnya dikenal dari konsep Benjamin S. Bloom dkk. dalam buku
berjudul Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals
yang mengategorikan berbagai tingkat pemikiran bernama Taksonomi Bloom, mulai
dari yang terendah hingga yang tertinggi. Konsep ini merupakan tujuan-tujuan
pembelajaran yang terbagi ke dalam tiga ranah, yaitu Kognitif (keterampilan mental
5
Siti Annisa, Pemanfaatan Literasi Media dalam Membangun Middle Order Thinking Skills (MOTS)
Warga Belajar Paket B di PKBM Budi Utama Karah Jambangan Surabaya, Jurnal Pendidikan Untuk
Semua, https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpls/index, 2019, hal. 2, diakses pada tanggal 29 Mei 2021.
6
Ibid., Mufatihatut Taubah, Penilaian HOTS dan Penerapannya di SD/MI…, hal. 203-204.
5
seputar pengetahuan), Afektif (sisi emosi seputar sikap dan perasaan), dan
Psikomotorik (kemampuan fisik seperti keterampilan).
HOTS (High Order Thinking Skills) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi
merupakan kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir
kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau bagian dari ranah
kognitif yang ada dalam Taksonomi Bloom dan bertujuan untuk mengasah
keterampilan mental seputar pengetahuan. Ranah kognitif versi Bloom ini kemudian
direvisi oleh Lorin Anderson, David Karthwohl, dkk. pada 2001. Urutannya diubah
menjadi enam, yaitu:7
1. Mengingat (remembering)
2. Memahami (understanding)
3. Mengaplikasikan (applying)
4. Menganalisis (analyzing)
5. Mengevaluasi (evaluating)
6. Mencipta (creating)
Tingkatan 1-2 sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS), tingkat 2-3
sebagai kemampuan berpikir tingkat menengah (MOTS), sedangkan tingkat 4 sampai 6
dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
7
Shabrina Alfari, Apa Itu Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang Akan Ada di SBMPTN 2019?,
(Ruang guru: https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-higher-order-thinking-skills-hots-yang-akan-ada-
di-sbmptn-2019), 2018
6
mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi, atau menyebutkan
langkah-langkah (prosedur) melakukan sesuatu. Contoh KKO yang sering
digunakan adalah: menyebutkan, menjelaskan, membedakan, menghitung,
mendaftar, menyatakan.
Contoh Soal :
Di antara eubacteria berikut yang dapat menimbulkan sakit perut (diare)
pada manusia adalah….
a. Psedomonas sp
b. Thiobaccilus ferrooksidan
c. Clostridium botulinum
d. Escerichia coli
e. Acetobacter xylinum
Penjelasan:
Level 1 karena hanya membutuhkan kemampuan mengingat atau
menghafal nama bakteri penyebab diare.
Contoh Soal :
7
Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp100 milyar, tingkat
harga umum yang berlaku Rp200.000,00 dan jumlah barang yang
diperdagangkan 5.000.000 unit, maka kecepatan uang yang beredar menurut
teori kuantitas Irving Fisher adalah …..
a. 5 kali
b. 10 kali
c. 50 kali
d. 100 kali
e. 1000 kali
Penjelasan :
8
&merefleksi, serta kemampuan menyusun strategi baru untuk memecahkan
masalah kontesktual yang tidak rutin. Kemampuan menginterpretasi, mencari
hubungan antar konsep, dan kemampuan mentransfer konsep satu ke konsep
lain, merupakan kemampuan yang sangat penting untuk menyelesaiakan soal-
soal level 3 (penalaran).
Kata kerja operasional (KKO) yang sering digunakan antara lain:
menguraikan, mengorganisir, membandingkan, menyusun hipotesis, mengkritik,
memprediksi, menilai, menguji, menyimpulkan, merancang, membangun,
merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan,
memperkuat, memperindah, dan menggubah.
Contoh Soal :
Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang.Pemain yang
bertahan berupaya untuk mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola.
Penjaga gawang berupaya agar gawangnya tidak kemasukan bola.
Perhatikan gambar berikut!
9
e. 4 dan 5
Penjelasan :
Soal di atas termasuk level 3 (penalaran) karena untuk menjawab soal
tersebut, peserta didikharus mampu mengingat dan memahami materi faktual,
konseptual, dan prosedural tentang teknik bertahan, serta mampu
menggunakannnya dalam permainan sepak bola. Selanjutnya, dengan
melakukan analisis terhadap situasi (stimulus) yang diberikan peserta didik
mampu menentukan strategi bertahan dengan tepat menggunakan konsep teknik
bertahan dalam permainan sepak bola.
10
Puspendik mengklasifikasikan soal kedalam tiga level kognitif yaitu: (a) level
I yakni pengetahuan dan pemahaman, (b) level 2 yakni aplikasi, (c) lvel 3 yakni
penalaran. Anderson & Krathwohl mengklasifikasikan dimensi proses berpikir
sebagai berikut:
11
- Menyusun strategi baru
untuk memecahkan
masalah
Mengevaluasi - Mengambil keputusan
sendiri
- Mengevaluasi,
menilai, menyanggah,
memutuskan,
memilih, dan
mendukung
Mengkreasi - Mengkreasi
ide/gagasan sendiri
- Mengkonstruksi,
mendisain,
mengkreasi,
mengembangkan,
menulis, dan
memformulasikan.
12
3) Stimulus menarik
4) Tidak bersifat rutun baik pada ilustrasi atau pertanyaannya.8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian LOTS, MOTS dan HOTS
a) LOTS
8
Siti Awaliyah, Penyusunan Soal HOTS, bagi Guru PPKn dan IPS Sekolah Menengah Pertama, Jurnal
dan Dedikasi Sosial, Vol. 1 No. 1 April 2018, hal. 47-48.
13
Low Order Thinking Skill (LOTS) adalah berpikir pada tingkat bawah atau
dasar. Kemampuan LOTS dikenal dengan istilah level kognitif 1 (LK1), hal ini
dikarenakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran
hanya sebatas mengetahui saja.
b) MOTS
Middle Order Thinking Skills (MOTS) merupakan perpaduan kemampuan
berpikir pada level kognisi Taksonomi Bloom anata Low Order Thinking (LOTS)
dan High Order Thinking (HOTS). Berdasarkan level kognisi Taksonomi Bloom
Middle Order Thinking Skills (MOTS) mencakup kemampuan atau keterampilan
dalam mengaplikasikan dan menganalisis.
c) HOTS
HOTS (High Order Thinking Skills) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi
merupakan kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir
kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau bagian dari ranah
kognitif yang ada dalam Taksonomi Bloom dan bertujuan untuk mengasah
keterampilan mental seputar pengetahuan.
B. Saran
Dalam suatu proses pembelajaran, untuk melihat hasil dari proses belajar mengajar
maka perlu dilakukan penilaian. Penilaian ini diawali dengan proses pembuatan soal oleh
guru. Dalam membuat soal guru harus betul–betul memahami karakteristik soal–soal
HOTS dan harus bisa membedakannya dengan Lower Order Thinking Skills (LOTS)
agar bisa menerapkannya dalam penyusunan soal secara tepat. Sebagai calon pendidik
kita harus dapat menyusun soal-soal serta membuat soal yang bermutu, berbobot dan
14
memahami soal soal LOTS, MOTS dan HOTS agar siswa bisa memahami dan mampu
mengerjakannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alfari, Shabrina. 2019. Apa Itu Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang Akan Ada di
SBMPTN 2019?, (Ruang guru: https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-higher-order-
thinking-skills-hots-yang-akan-ada-di-sbmptn-2019)
Annisa, Siti. 2019. Pemanfaatan Literasi Media dalam Membangun Middle Order Thinking
Skills (MOTS) Warga Belajar Paket B di PKBM Budi Utama Karah Jambangan
Surabaya. Jurnal Pendidikan Untuk Semua,
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpls/index. diakses pada tanggal 29 Mei 2021.
Mulyasa. 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional; dalam Konteks Menyukseskan MBS
dan KBK. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Siti Awaliyah. 2018. Penyusunan Soal HOTS, bagi Guru PPKn dan IPS Sekolah Menengah
Pertama. Jurnal dan Dedikasi Sosial, Vol. 1 No. 1 April 2018
Taubah, Mufatihatut. 2019. Penilaian HOTS dan Penerapannya di SD/MI. Jurnal Elementary
Vol. 7 No. 2.
Widana, I Wayan. 2017. Modul Penyusunan Soal High Order Thinking Skill (HOTS).
Jakarta : Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah serta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wirandini, Tari dkk.. 2019. Analisis Butir Soal HOTS (High Order Thinking Skill) pada Soal
Ujian Sekolah Kelas XII Mata Pelajaran Bahasa 100 Indonesia di SMK An-Nahl.
Jurnal Parole Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jawa Timur: Ikip Siliwangi
16