Anda di halaman 1dari 9

BAB I

KUTIPAN

1.1 DEFENISI

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang


pengarang, atau ucapan seseorangyang terkenal, baik terdapat dalam
buku-buku maupun majalah-majalah. Selain itu kutipan jugadapat diambil
dalam bentuk lisan misal melalui media elektronika seperti TV, radio,
internet, danlain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan
argumentasi dalam sebuah karangan

Dalam menulis karya ilmiah, kadangkala kita mengutip pendapat


orang lain. Kutipan itu kita gunakan sebagai alat untuk memperkuat
argumentasi kita. Perlu diperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang lazim
berlaku dalam dunia ilmu.

Kutipan berarti mengutip pendapat pakar, ucapan tokoh, pengamat,


nara sumber, kitab suci, kata mutiara, puisi, syair lagu, atau hasil
penelitian yang terdapat dalam makalah, skripsi, tesis, majalah, jurnal,
buku. Tajuk rencana perlu diperkuat dengan kutipan untuk memperkuat
argumen,mempertajam analisis, dan membangun kredibilitas media

1.2  FUNGSI KUTIPAN


Fungsi kutipan diantaranya :
1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

Page 1 of 9
Penulisan kutipan berfungsi:
1. Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan
informasi tentang sumber data, gagasan dan lain-lain yang relevan.
2. Untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatu masalah yang
dikemukakan dalamteks atau untuk menjelaskan definisi istilah secara
cermat.

Selain fungsi di atas, kutipan juga memiliki fungsi tersendiri. Diantaranya


adalah sebagai berikut:
 
1. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan
tambahan.
5. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6.  Meningkatkan estetika penulisan.
7. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan
memudahkan penyuntingannaskah yang terkait dengan data pustaka.

Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah


menegaskan isi uraian ataumembuktikan kebenaran yang diajukan oleh
penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dariliteratur, pendapat
seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan
kutipandilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian
catatan kaki. Peletakan padacatatan akhir (endnote) umumnya dilakukan
andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan
mengganggu keruntutan uraian pada teks.
 

Page 2 of 9
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian
kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan
sumber rujukan

1.3  JENIS KUTIPAN
a.       Kutipan Langsung

Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian,


hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis
dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di teks
utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama pengarang, tahun
penerbitan, dan nomor halamannya.

b.      Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil


penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya tidak
sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau kalimat
penulis/peneliti sendiri. Dalam pengutipan ini, sumber rujukan harus
disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa nomor halaman.
Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung atau ada dua cara
dalam mengutip secara tidak langsung. Pertama, dengan meringkas,
menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain

Page 3 of 9
BAB II
RUJUKAN

2.1   DEFENISI
Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks penulisan karya
ilmiah, yaitu sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi
atau sumber dari seorang penulis untuk menyatakan sesuatu dalam karya
tulisannya. Rujukan berguna untuk memberikan daftar referensi yang
digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah kepada pembaca dan
memudahkan pembaca untuk mencari sumber informasi dalam daftar
rujukan

2.2   SISTEM RUJUKAN


Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis
1. Menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di atas.
2. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis atau sumber
lain,
3. Meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,
4. Menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain,
5. Menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan
umum, dan
6. Merujuk pada bagian lain pada teks.

Sebenarnya, setiap bidang ilmu memiliki sistem perujukannya


masing-masing. Sistem perujukan ilmu kedokteran berbeda dengan
sistem perujukan ekonomi atau teknik. Akan tetapi, ada dua sistem
perujukan sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar kutipan,
yaitu Sistem Catatan dan Sistem Langsung.

Page 4 of 9
1. Sistem catatan (note-bibliography)
Menyajikan infomasi mengenai sumber dalam bentuk catatan
kaki (footnotes) atau catatan belakang (end notes) atau langsung dalam
daftar pustaka (blibiography). Cara ini direkomendasikan oleh The
University of Chicago Press dan dikenal dengan sebutan format Chicago.
jika dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang merujuk pada
sumber yang sama, digunakan singkatan yang berasal dari bahasa Latin
untuk merujuk sumber pertama. Singkatan itu ialah
a. Ibid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang berarti
‘pada tempat yang sama’. Singkatan ini digunakan jika perujukan
lanjutan mengacu langsung pada karya yang disebut dalam perujukan
nomor sebelumnya. Jika nomor halaman pengacuan sama, tidak perlu
dicantumkan nomor halaman.
b. Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere citato yang
berarti ‘pada karya yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika
perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama  yang berasal dari
buku namun diselingi perujukan lain. Teknik penulisannya: nama
belakang penulis, diikuti oleh op.cit., diikuti nomor halaman jika nomor
halaman pengacuan berbeda dari perujukan pertama.
c. Loc.Cit : singkatan ini berasal dari gabungan kata loco citato yang
berarti ‘pada tempat yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika
perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama  yang berasal dari
artikel dalam majalah, ensiklopedi, surat kabar, namun diselingi
perujukan lain.
Oleh karena hanya merupakan bagian dari suatu buku, majalah, surat
kabar (atau opus ‘karya’), artikel dirujuk dengan locus yang berarti
‘tempat’.  Teknik penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh
loc.cit., diikuti nomor halaman jika nomor halaman pengacuan
berbeda dari perujukan pertama.

Page 5 of 9
2. Sistem langsung (parenthetical-reference)
Yang menempatkan informasi mengenai sumber dalam tanda kurung
dan diletakkan (a) langsung pada bagian yang dikutip, (b) pada daftar
kutipan (list of work cited), atau (c) pada daftar pustaka.

Daftar pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada dua


format yang akan diuraikan dalam modul ini, yakni format MLA(The
Modern Language Association) dan format APA(American Psychological
Association). Kedua format itu adalah format yang umum ditemukan
dalam bidang ilmu humaniora. Akan tetapi, sebenarnya, ada berbagai
format daftar pustaka yang berlaku di selingkung bidang ilmu. Misalnya,
format daftar pustaka untuk bidang ilmu biologi, kedokteran, hukum, dan
lain-lain.

Page 6 of 9
BAB III
BIBLIOGRAFI

3.1  DEFENISI

Bibliografi berasal dari Bahasa Yunani Biblion yang mempunyai arti


buku dan Graphein yang artinya menulis. Maka bibliografi dapat diartikan
dengan penulisan buku.

Bibliografi yaitu suatu daftar pustaka yang meliputi isi dan deskripsi
sebuah buku, yang terdiri dari judul, pengarang, edisi, cetakan, kota
penerbit, nama penerbit, tahun terbit, jumlah halaman dan ukurang tinggi
buku dan ISBN.

Definisi lain dari bibliografi atau disebut juga daftar kepustakaan


yakni daftar yang isinya judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lain
yang berkaitan dengan suatu karangan yang sudah diselesaikan.

Untuk orang yang awam, bibliografi tidak penting, tetapi bagi seorang
sarjana, calon sarjana ataupun cendekiawan bibliografi sangatlah penting
dikarenakan dengan bibliografi yang dilampirkan di akhir tulisan, mereka
akan bisa melihat kembali dari mana sumber aslinya.

Bibliografi juga adalah aktivitas teknis untuk membuat deskripsi


suatu cantuman tertuilsa atau pustaka yang telah diterbitkan, ini tersusun
secara sistematis dalam bentuk daftar berdasarkan aturan yang di
inginkan.

Page 7 of 9
3.2  TUJUAN BIBLIOGRAFI

Tujuan dari pembuatan bibliografi adalah untuk bisa tahu adanya


suatu atau sejumlah buku atau pustaka yang sudah pernah diterbitkan.
Dalam menentukan cakupan atau topik bibliografi ditentukan berdasarkan
beberapa pertimbangan seperti permintaan pengguna, topik yang tengah
berkembang atau juga banyak diperlukan ketika itu, dokumentasi koleksi
yang dimiliki dan mandat instansi.

3.3  UNSUR-UNSUR BIBLIOGRAFI

Unsur-unsur dari bibliografi adalah sebagai berikut:


 Nama Pengarang: Dikumpulkan dari berbagai sumber dengan
lengkap
 Judul Buku: Termasuk didalam judul tambahannya
 Data Publikasi: Ini meliputi nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit,
cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal buku tersebut (jumlah
halamannya)
 Pada artikel diperlukan juga judul artikel yang berkaitan, nama
majalan, atau surat kabar, tanggal dan tahun.

3.4  JENIS-JENIS BIBLIOGRAFI

Jenis atau macam-macam bibliografi antara lain


1. Menurut Cara Penyajian dan Uraian Deskripsi
Menurut cara penyajiannya dan uraian deskripsi, bibliografi dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
 Bibliografi Deskriptif yaitu jenis bibliografi yang isinya lengkap
dengan deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang
tertulis dalam bahan pustaka. Misalnya judul buku atau majalah,
judul artikel, nama pengarang, impresium, kolasi, kata kunci dan
abstrak yang tertulis.

Page 8 of 9
 Bibliografi Evaluatif yaitu jenis bibliografi yang lengkap dengan
evaluasi tentang sutau bahan pustaka. Seringkali evaluasi ini
meliputi penilaian terhadap isi bahan pustaka atau artikel.

2. Menurut Cakupan
Menurut cakupannya, bibliografi dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
 Bibliografi Retrospektif merupakan jenis bibliografi yang menulis
bahan pustaka yang telah diterbitkan pada zaman dahulu. Seperti
Bibliografi sejarang Perang Diponegoro
 Bibliografi Current atau terkini merupakan jenis bibliografi yang
menulis terbitan yang sedang atau masih terbit pada saat ini atau
sekarang. Seperti Ulrich’s International Periodicals Directory
 Bibliografi Selektif merupakan jenis bibliografi yang menulis
terbitan tertentu dan dengan tujuan tertentu. Misalnya seperti
bibliografi bukan bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah
 Bibliografi Subjek merupakan jenis bibliografi yang menulis
bahan pustaka atau artikel dibidang ilmu dan subjek tertentu.
Misalnya Bibliografi khusus ternak sapi
 Bibliografi Nasional merupakan jenis bibliografi yang menulis
terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Misalnya
Bibliografi Nasional Indonesia.

3.5  MANFAAT BIBLIOGRAFI


Manfaat dari bibliografi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah koleksi perpustakaan yang memperbanyak
bentuk dan bidang kajiannya.
2. Kebutuhan terhadap informasi para pengguna yang terus beragam
dan meningkat jumlahnya.
3. Usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan penelusuran informasi
yang cepat dan tepat.

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai