Pengutipan berasal dari kata “kutip” turunan dari kata “mengutip” yang berarti mengambil
perkataan atau kalimat dari buku dan sebagainya, memetik karangan dan sebagainya,
mengumpulkan dari berbagai sumber. Sedangkan “kutipan” dalam bidang linguistic berarti
pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulis lain untuk tujuan ilustrasi atau
memperkokoh argument dalam tulisan sendiri. Dengan demikian, pengutipan dapat diartikan
sebagai proses, cara mengutip, sebuah atau beberapa pendapat dari sumber lain untuk
digunakan sebagai data pendukung sebuah tulisan.
Daftar Rujukan
Rujukan berarti bahan sumber yang dipakai untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut; acuan;
referensi. Berdasarkan definisi tersebut, daftar rujukan merupakan sekumpulan sumber-sumber
informasi (media cetak dan media elektronik) yang digunakan untuk mendapat kan keterangan
yang lebih banyak tentang sesuatu yang dirujuk. Berdasarkan daftar rujukan, pengarang maupun
pembaca dapat memperdalam pengetahuan serta mengetahui seberapa banyak sumber informasi
yang digunakan untuk melengkapi sebuah tulisan.
– KUTIPAN
Secara umum, kutipan dapat dibagi menjadi dua, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.
Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami
perubahan sedikit pun. Bahkan, dalam proses pengutipannya, kutipan langsung harus dibuat tepat
seperti apa adanya sesuai dengan sumber yang dirujuk, termasuk bagaimana ejaannya, tanda
baca, serta hal-hal lain yang ada dalam sumber asli.
Kutipan langsung terdiri dari dua jenis yakni kutipan langsung panjang dan kutipan langsung
pendek. Kutipan langsung panjang lebih dari 40 kata atau lebih dari tiga baris ketikan dan
penulisannya harus mengikuti aturan berikut :
(2) Teks kutipan tidak dimasukkan dalam teks, tetapi ditempatkan pada
tempat tersendiri
dimulai pada ketukan ke-5 (satu tab) dari garis tepi sebelah kiri
(4) Kutipan langsung panjang tidak diapit dengan tanda petik
(5) Sumber kutipan berupa nama pengarang, tahun terbit, serta halaman dari
contoh :
Inti dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting untuk selalu diingat. Berkenaan
dengan kemampuan mengingat, Soedarso (2001:74) menyatakan, sebagai berikut.
Daya ingatan kita umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang kit abaca satu jam
berselang dan dalam dua hari berikutnya tinggal 30% saja. Teknik-teknik membaca seperti
dalam prabaca, SQ3R, dan teknik-teknik yang lain dimaksudkan untuk mengingat daya
ingat terhadap apa yang dibaca.
Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang kurang dari 40 kata atau kurang dari 3
baris. Ketentuan penulisannya sebagai berikut :
(1) Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti
Bila sumber kutipan ada di belakang, nama, tahun, dan halaman sumber
contoh :
hakikat penelitian yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh Bogdan & Biklen (1982:145) yang berbunyi, “Analisis data adalah
sebuah proses sistematis dalam mencari dan menata transkripsi wawancara, catatan-
catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang berhasil dikumpulkan demi
meningkatkan pemahaman Anda, dan memudahkan Anda untuk
mengkomunikasikan temuan penelitian Anda kepada pihak lain.”
Kutipan langsung pendek (Sumber kutipan di akhir)
Kutipan tidak langsung adalah kutipan berdasarkan sumber lain namun dimodivikasi dengan
bahasa si penulis (pengarang). Kutipan tidak langsung lebih diutamakan dalam sebuah karya
ilmiah karena kutipan jenis ini merupakan cerminan kualitas intelektual dan kepribadian penulis.
Penulisan kutipan tidak langsung lebih baik singkat dan merupakan pokok-pokok pikiran dan
simpulan dari teks yang dikutip. Bila kutipan lebih dari satu paragraf maka kutipan itu
disebut kutipan tidak langsung panjang. Ketentuan penulisannya sebagai berikut :
(1) Tulis nama sumber kutipan untuk memulai sebuah kutipan (tanpa tahun dan nomor
halaman) kemudian tulis sumber kutipan di akhir kalimat kutipan (nama, tahun, nomor halaman
dalam tanda kurung)
(2) Tidak ditulis dalam tanda petik, karena integral dalam teks.
(3) Ketentuan spasi dan margin, sama dengan teks yang lain.
contoh :
Wujud penalaran ilmiah dalam pelaksanaannya sesuai dengan buah pikiran Shurter dan
Pierce yang menyatakan bahwa penalaran induktif merupakan
proses penalaran untuk menarik suatu prinsip atau sikap yang berlaku
umum atau suatu simpulan yang bersifat khusus berdasarkan atas fakta-fakta
khusus. Penalaran induktif mungkin merupakan generalisasi, anlaogi atau
hubungan klausal (Shurter dan Pierce, 1997:8)
Bila kutipan tidak langsung hanya terdiri atas satu paragraf bahkan hanya beberapa
kalimat saja, maka kutipan ini disebut kutipan tidak langsung pendek. Berikut kententuan dalam
penulisannya:
(3) Sumber kutipan dapat diletakkan di awal dan di akhir. Sumber kutipan diawal teks
kutipan, terdiri dari nama akhir pengarang (ditulis di luar tanda kurung), tahun, dan nomor
halaman (ditulis di dalam tanda kurung). Bila sumber kutipan diakhir teks
kutipan maka nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman ditulis di dalam kurung. Bila
pengarangnya dua orang sebutkan nama akhir pengarang pertama dan nama awal
pengarang ke dua. Bila pengarangnya lebih dari dua orang cukup menulis nama
akhir pengarang pertama lalu diikuti tanda koma.
contoh :
membedakan tanda dengan simbol, karena dianggap keduanya berada pada dua
bidang
Boglan & Biklen (1982) mengatakan bahwa bentuk data yang dikumpulkan dalam penelitian
kualitatif bersifat deskriptif dan reflektif. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah
data deskriptif karena data penelitian dideskripsikan seperti apa adanya.
Sebagai hiburan, Randai kerap kali dilaksanakan untuk mengiringi acara-acara adat dan
perhelatan (kenduri). Hal ini ditegaskan oleh Esten, dkk. (1981:115) yang menyatakan
contoh :
Pemahaman baginya adalah sebagai modus existendi manusia, bukan suatu proses subjektif
manusia yang dihadapkan pada satu objek. Gadamer pulalah yang mengupayakan bahwa
Dalam penelitian ini digunakan alat bantu atau perlengkapan seperti tape record, kaset,
kamera, kertas, dan alat tulis. Dalam pengumpulan data, peneliti langsung terjun ke
lapangan sebagai pengamat karena pengumpulan data utama dalam penelitian kualitatif
Dalam penulisan karya ilmiah, pilihan kata perlu diperhatikan dengan maksud untuk
memahami isi dari keseluruhan dari sebuah tulisan. Ketepatan dan kesesuaian ini perlu
diperhatikan karena penulisan karya ilmiah menghendaki ketepatan yang baik dalam
Kutipan langsung pendek, dapat berupa kutipan yang dikutip dari sumber kutipan
lain dan kutipan yang bersumber dari banyak kutipan.
Bila kutipan bersumber dari kutipan lain, maka penulisan sumber kutipan harus menyebutkan
sumber asal dan sumber kutipan (sekaligus). Penempatan sumber kutipan dapat diletakkan di
awal atau di akhir teks kutipan. Bila sumber kutipan berada di awal, urutan penempatan sumber
kutipan dimulai dengan menyebutkan nama pengarang kutipan asli atau sumber asal saja tanpa
tahun dan nomor halaman (ditulis di luar tanda kurung) lalu dilanjutkan dengan menyebutkan
sumber kutipan yang dirujuk lengkap dengan nama, tahun, dan nomor halaman (ditulis dalam
tanda kurung diawali dengan kata ‘dalam’). Bila sumber berada di akhir,urutan penempatan
sumber kutipan dimulai dengan menyebutkan nama pengarang kutipan asli atau sumber asal lalu
dilanjutkan dengan mmenyebutkan sumber kutipan yang dirujuk (semuanya ditulis dalam tanda
kurung dibatasi dengan kata ‘dalam’).
Contoh :
– Kutipan Tidak Langsung Pendek Bila Kutipan Bersumber dari Kutipan Lain (Sumber
dalam suatu sistem yang penuh makna, sehingga memungkinkan mereka mewariskan
1991:2) menyatakan bahwa di samping upaya aktif manusia menyesuaikan diri dengan
lingkungannya,kemampuan mengembangkan simbol yang penuh makna
– Kutipan Tidak Langsung Pendek Bila Kutipan Bersumber dari Kutipan Lain (sumber
dalam suatu sistem yang penuh makna, sehingga memungkinkan mereka mewariskan
diri mereka dari makhluk hidup lainnya. (Alland, J.R. dalam Budhisantosa,
1991:2)
Bila asal kutipan lebih dari satu sumber, maka semua sumber harus disebutkan dengan ketentuan
nama, tahun terbit, nomor halaman untuk masing masing sumber kutipan. Penempatan sumber
kutipan disarankan di akhir teks kutipan, namun boleh di awal dengan ketentuan nama pengarang
diluar tanda kurung sedangkan tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung (untuk masing-
masing sumber ketukan).
contoh :
–Kutipan Tidak Langsung Pendek Bila Asal Kutipan Lebih dari Satu Sumber (penempatan
Brown & Yule, (1983); Samsuri, (1987); Kartomuharjo, (1992) sependapat mengakatakan
bahwa untuk memahami makna atau pesan suatu bahasa, kita tidak hanya mendasarkan
diri pada kata-kata atau struktur kalimat yang dipakai untuk menyampaikan pesan itu.
Dengan arti kata kita tidak dapat menerjemahkan kata demi kata secara harfiah. Untuk
sampai pada makna yang terkandung daalam suatu ujaran diperlukan pengetahuan
tentang dunia.
–Kutipan Tidak Langsung Pendek Bila Asal Kutipan Lebih dari Satu Sumber (penempatan
sumber kutipan di akhir teks kutipan)
Pemilihan rencana deskirptif didasarkan atas pertimbangan bahwa kajian penelitian ini
lebih bersifat uraian, mendeskripsikan suatu data berupa dokumen (karya seni),
makna dari suatu data (karya seni) sesuai dengan konteks, dan merupakan upaya
pemahaman makna dibalik fakta (Bogdan dan Taylor, 1982:45-48 ; Faisal, 1990:19 ; dan
– DAFTAR RUJUKAN
Melalui daftar rujukan dapat diketahui seberapa jauh keterkaitan antar tulisan dengan disiplin ilmu
lain yang mendukung tulisan tersebut.Karena itu,semua sumber yang terdapat dalam daftar
rujukan haruslah berasal dari sumber-sumber yang baik dari segi isi maupun waktu.Ada beberapa
sumber yang dapat diacu dalam merujuk yaitu:
1. Buku
Indikator yang harus ada dalam menyusun daftar rujukan dari sumber buku:
1. Nama pengarang
2. Tahun terbit
3. Judul Rujukan
4. Nama kota tempat publikasi
5. Nama lembaga yang mempublikasikan (penerbit)
CATATAN :
Untuk lebih mudah mengingat teknik penulisan daftar rujukan dapat digunakan metode sebagai
berikut :
JUDUL : JUDUL
KO : Kota
IT : Penerbit
Contoh :
Cianchi, John. 2016. Radical Environmentalism Nature, Identity and More than human
Agency. New York : Palgrave
Hooker, Virginia Matheson. 1996. “Bahasa dan Pergeseran Kekuasaan di Indonesia :
Sorotan terhadap Pembakuan Bahasa Indonesia”. Dalam Latif, Yudi, dan Ibrahim, Idi
Subandy (Eds). Bahasa dan Kekuasaan. Bandung : Mizan.
CATATAN :
1. Gaya Bidang Humaniora : Pemakaian tanda baca sesuai dengan kaidah dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Patut diingat bahwa angka tahun ditempatkan
Halim, Amran. Intonasi dalam Hubungan dengan Sintakis Bahasa Indonesia. Jakarta :
Djambatan, 1984.
2, Gaya Bidang Sains : Tahun terbit ditulis dibelakang nama pengarang dan huruf kapital
hanya dipakai pada kata pertama judul, kata lainnya, selain nama diri, ditulis dengan
Halim, Amran. 1984. Intonasi dalam Hubungan dengan Sintakis Bahasa Indonesia. Jakarta :
Djambatan
(1) Nama pengarang ditulis paling awal, lalu diikuti tanggal, bulan, dan tahun terbit.
Judul artikel yang dikutip ditulis dengan cetak biasa dan berhuruf besar pada
(2) Nama majalah ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap kata dan
contoh :
Fauzan, Ali. 12 Juni 2000. “Krisis Energi”. Dalam Jawa Pos, hlm 4.
Rujukan berupa dokumen resmi Negara dan lembaga, teknik penulisannya seperti contoh berikut :
Pusat Pembinaan dann Pengembangan Bahasa. 1990. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tahun, judul artikel,
nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online),
volume atau nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan dengan disertai
Graham, J.L. 2004. A Survey of LES Online Journals, 1999-2000: Learning Analysis,
Agustus 2002.
Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tanggal, bulan, tahun,
topic bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung
(online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan dengan
Hanafi, Hasan. 1997. “Kepribadian Ganda”. Jurnal Psikologi, (online), Jilid 2, No.6,
Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tanggal, bulan, tahun,
topic bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung
(online), kemudian diakhiri dengan alamat pos-el sumber rujukan dengan disertai
Penulisannya diawali dengan nama pengirim pos-el (jika ada); diikuti keterangan dalam kurung
(alamat pos-el pengirim); kemudian tanggal, bulan, tahun, dan topic isi bahan (dicetak miring); lalu
nama yang dikirimi e-mail dengan disertai keterangan dalam kurung (alamat pos-el yang dikirimi).
Contoh :
Aliyah, S. (unesa-sby@indo.net,id) 01 Januari 2005. Artikel untuk JPN. Pos-el kepada Tom Haris
(th@sby.ycwn.or.id)
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
1. Kutipan merupakan sebuah sistem pengambilan sebagian data berupa kalimat baik tulisan
maupun lisan dari pendapat orang lain baik langsung maupun tidak langsung untuk dijadikan
sebagai acuan dan pendukung sebuah karya.
2. Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah data informasi atau sumber
untuk menunjukkan darimana sebuah kutipan diambil sehingga dapat disesuaikan atau
dipertanggungjawabkan.
3. Fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah adalah sebagai landasan teori,
memperjelas pembahasan serta rujukan silang antar halaman yang telah disesuaikan dengan
daftar referensi sebagai pertanggungjawaban sebuah karya ilmiah.