Anda di halaman 1dari 11

Pengutipan

Pengutipan berasal dari kata “kutip” turunan dari kata “mengutip” yang berarti mengambil
perkataan atau kalimat dari buku dan sebagainya, memetik karangan dan sebagainya,
mengumpulkan dari berbagai sumber. Sedangkan “kutipan” dalam bidang linguistic berarti
pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulis lain untuk tujuan ilustrasi atau
memperkokoh argument dalam tulisan sendiri. Dengan demikian, pengutipan dapat diartikan
sebagai proses, cara mengutip, sebuah atau beberapa pendapat dari sumber lain untuk
digunakan sebagai data pendukung sebuah tulisan.

 Daftar Rujukan

Rujukan berarti bahan sumber yang dipakai untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut; acuan;
referensi. Berdasarkan definisi tersebut, daftar rujukan merupakan sekumpulan sumber-sumber
informasi (media cetak dan media elektronik) yang digunakan untuk mendapat kan keterangan
yang lebih banyak tentang sesuatu yang dirujuk. Berdasarkan daftar rujukan, pengarang maupun
pembaca dapat memperdalam pengetahuan serta mengetahui seberapa banyak sumber informasi
yang digunakan untuk melengkapi sebuah tulisan.

1. Bentuk dan Jenis

– KUTIPAN

Secara umum, kutipan dapat dibagi menjadi dua, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.

 Kutipan langsung

Kutipan langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami
perubahan sedikit pun. Bahkan, dalam proses pengutipannya, kutipan langsung harus dibuat tepat
seperti apa adanya sesuai dengan sumber yang dirujuk, termasuk bagaimana ejaannya, tanda
baca, serta hal-hal lain yang ada dalam sumber asli.

Kutipan langsung harus selalu mempertahankan keasliannya sehingga keotentikannya tetap


terjaga. Hal-hal yang lazim dijaga keotentikannya dapat berupa : (a) rumus-rumus, (b) peraturan-
peraturan hukum, (c) peribahasa, sanjak, dialog drama, (d) landasan pikiran yang dinyatakan
dalam kata-kata yang sudah pasti, (e) statemen ilmiah, dan (f) ayat-ayat dari kitab suci sehingga
semuanya layak untuk dikutip dalam bentuk kutipan langsung.

Kutipan langsung terdiri dari dua jenis yakni kutipan langsung panjang dan kutipan langsung
pendek. Kutipan langsung panjang lebih dari 40 kata atau lebih dari tiga baris ketikan dan
penulisannya harus mengikuti aturan berikut :

(1) Teks diketik dalam spasi tunggal

(2) Teks kutipan tidak dimasukkan dalam teks, tetapi ditempatkan pada

tempat tersendiri

(3) Pengetikan dibuat menjorok ke dalam dari teks dengan ketentuan

dimulai pada ketukan ke-5 (satu tab) dari garis tepi sebelah kiri
(4) Kutipan langsung panjang tidak diapit dengan tanda petik

(5) Sumber kutipan berupa nama pengarang, tahun terbit, serta halaman dari

sumber rujukan tidak dimasukkan ke dalam teks kutipan.

contoh :

Inti dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting untuk selalu diingat. Berkenaan
dengan kemampuan mengingat, Soedarso (2001:74) menyatakan, sebagai berikut.

Daya ingatan kita umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang kit abaca satu jam
berselang dan dalam dua hari berikutnya tinggal 30% saja. Teknik-teknik membaca seperti
dalam prabaca, SQ3R, dan teknik-teknik yang lain dimaksudkan untuk mengingat daya
ingat terhadap apa yang dibaca.

Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang kurang dari 40 kata atau kurang dari 3
baris. Ketentuan penulisannya sebagai berikut :

(1) Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti

(2) Diapit dengan tanda petik

(3) Sumber kutipan dapat diletakkan di awal atau dibelakang.

Peletakan sumber kutipan di awal,

nama sumber ditulis diluar tanda kurung,

sedangkan tahun terbit dan nomor halaman ditulis dalam kurung.

Bila sumber kutipan ada di belakang, nama, tahun, dan halaman sumber

diketik dalam kurung.

contoh :

Kutipan langsung pendek (Sumber kutipan di awal)

Penganalisisan data ditujukan untuk mengupayakan pemahaman pembaca terhadap

hakikat penelitian yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang

dikemukakan oleh Bogdan & Biklen (1982:145) yang berbunyi, “Analisis data adalah
sebuah proses sistematis dalam mencari dan menata transkripsi wawancara, catatan-
catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang berhasil dikumpulkan demi
meningkatkan pemahaman Anda, dan memudahkan Anda untuk
mengkomunikasikan temuan penelitian Anda kepada pihak lain.”
Kutipan langsung pendek (Sumber kutipan di akhir)

Mengenai pemakaian bahasa logika, senada dengan pernyataan yang


berbunyi “pemakaian alat bahasa seperti kata, kalimat secara tepat sehingga
setiap kata hanya mempunyai satu fungsi tertentu saja dan setiap kalimat hanya
mewakili satu factual saja” (Wicoyo, 1997:7).

 Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan berdasarkan sumber lain namun dimodivikasi dengan
bahasa si penulis (pengarang). Kutipan tidak langsung lebih diutamakan dalam sebuah karya
ilmiah karena kutipan jenis ini merupakan cerminan kualitas intelektual dan kepribadian penulis.
Penulisan kutipan tidak langsung lebih baik singkat dan merupakan pokok-pokok pikiran dan
simpulan dari teks yang dikutip. Bila kutipan lebih dari satu paragraf maka kutipan itu
disebut kutipan tidak langsung panjang. Ketentuan penulisannya sebagai berikut :

(1) Tulis nama sumber kutipan untuk memulai sebuah kutipan (tanpa tahun dan nomor
halaman) kemudian tulis sumber kutipan di akhir kalimat kutipan (nama, tahun, nomor halaman
dalam tanda kurung)

(2) Tidak ditulis dalam tanda petik, karena integral dalam teks.

(3) Ketentuan spasi dan margin, sama dengan teks yang lain.

contoh :

Kutipan tidak langsung panjang

Wujud penalaran ilmiah dalam pelaksanaannya sesuai dengan buah pikiran Shurter dan
Pierce yang menyatakan bahwa penalaran induktif merupakan
proses penalaran untuk menarik suatu prinsip atau sikap yang berlaku
umum atau suatu simpulan yang bersifat khusus berdasarkan atas fakta-fakta
khusus. Penalaran induktif mungkin merupakan generalisasi, anlaogi atau
hubungan klausal (Shurter dan Pierce, 1997:8)

Bila kutipan tidak langsung hanya terdiri atas satu paragraf bahkan hanya beberapa
kalimat saja, maka kutipan ini disebut kutipan tidak langsung pendek. Berikut kententuan dalam
penulisannya:

(1) Ditulis integral dalam teks.

(2) Tidak ditulis dalam tanda petik

(3) Sumber kutipan dapat diletakkan di awal dan di akhir. Sumber kutipan diawal teks
kutipan, terdiri dari nama akhir pengarang (ditulis di luar tanda kurung), tahun, dan nomor
halaman (ditulis di dalam tanda kurung). Bila sumber kutipan diakhir teks
kutipan maka nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman ditulis di dalam kurung. Bila
pengarangnya dua orang sebutkan nama akhir pengarang pertama dan nama awal
pengarang ke dua. Bila pengarangnya lebih dari dua orang cukup menulis nama
akhir pengarang pertama lalu diikuti tanda koma.

kutipan di awal teks)

– Sumber ditulis oleh satu pengarang

contoh :

Kutipan tidak langsung pendek (sumber

Pemahaman manusia terhadap simbol-simbol yang digunakan membutuhkan manusia

untuk berpikir secara jernih dalam merumuskan simbol. Cassirer (1979:31-32)

membedakan tanda dengan simbol, karena dianggap keduanya berada pada dua
bidang

pembahasan yang berbeda.

– Sumber kutipan ditulis oleh dua orang pengarang

Boglan & Biklen (1982) mengatakan bahwa bentuk data yang dikumpulkan dalam penelitian
kualitatif bersifat deskriptif dan reflektif. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah
data deskriptif karena data penelitian dideskripsikan seperti apa adanya.

– Sumber kutipan ditulis oleh lebih dari dua pengarang

Sebagai hiburan, Randai kerap kali dilaksanakan untuk mengiringi acara-acara adat dan
perhelatan (kenduri). Hal ini ditegaskan oleh Esten, dkk. (1981:115) yang menyatakan

bahwa permainan Randai adalah bagian-bagian dari acara-acara kegembiraan, perhelatan,


ataupun bentuk-bentuk pesta lainnya dalam masyarakat Minangkabau.

contoh :

Kutipan tidak langsung pendek (sumber kutipan di akhir teks)

– Sumber kutipan ditulis oleh satu pengarang

Pemahaman baginya adalah sebagai modus existendi manusia, bukan suatu proses subjektif

manusia yang dihadapkan pada satu objek. Gadamer pulalah yang mengupayakan bahwa

hermeneutik perlu ditingkatkan menjadi masalah kebahasaan, selain dikaitkan dengan

estetika dan pemahaman yang historikal (Gadamer, 1975:421-429)


– Sumber kutipan yang ditulis oleh dua pengarang

Dalam penelitian ini digunakan alat bantu atau perlengkapan seperti tape record, kaset,

kamera, kertas, dan alat tulis. Dalam pengumpulan data, peneliti langsung terjun ke

lapangan sebagai pengamat karena pengumpulan data utama dalam penelitian kualitatif

tidak lain adalah si pengamat peserta (Vockell & Asher, 1995:196-197)

– Sumber kutipan yang ditulis oleh lebih dari dua pengarang

Dalam penulisan karya ilmiah, pilihan kata perlu diperhatikan dengan maksud untuk

memahami isi dari keseluruhan dari sebuah tulisan. Ketepatan dan kesesuaian ini perlu

diperhatikan karena penulisan karya ilmiah menghendaki ketepatan yang baik dalam

makna dan bentuk (Akhadiah, dkk., 1999:82)

Kutipan langsung pendek, dapat berupa kutipan yang dikutip dari sumber kutipan
lain dan kutipan yang bersumber dari banyak kutipan.

Bila kutipan bersumber dari kutipan lain, maka penulisan sumber kutipan harus menyebutkan
sumber asal dan sumber kutipan (sekaligus). Penempatan sumber kutipan dapat diletakkan di
awal atau di akhir teks kutipan. Bila sumber kutipan berada di awal, urutan penempatan sumber
kutipan dimulai dengan menyebutkan nama pengarang kutipan asli atau sumber asal saja tanpa
tahun dan nomor halaman (ditulis di luar tanda kurung) lalu dilanjutkan dengan menyebutkan
sumber kutipan yang dirujuk lengkap dengan nama, tahun, dan nomor halaman (ditulis dalam
tanda kurung diawali dengan kata ‘dalam’). Bila sumber berada di akhir,urutan penempatan
sumber kutipan dimulai dengan menyebutkan nama pengarang kutipan asli atau sumber asal lalu
dilanjutkan dengan mmenyebutkan sumber kutipan yang dirujuk (semuanya ditulis dalam tanda
kurung dibatasi dengan kata ‘dalam’).

Contoh :

– Kutipan Tidak Langsung Pendek Bila Kutipan Bersumber dari Kutipan Lain (Sumber

kutipan di awal teks kutipan)

Dengan kemampuan berpikir secara simbolik, manusia dapat mengabstrasikan pengalaman

dalam suatu sistem yang penuh makna, sehingga memungkinkan mereka mewariskan

pengalaman dari generasi ke generasi berikutnya. Alland, J.R. (dalam Budhisantosa,

1991:2) menyatakan bahwa di samping upaya aktif manusia menyesuaikan diri dengan
lingkungannya,kemampuan mengembangkan simbol yang penuh makna

memungkinkan manus mengembangkan kebudayaan yang membedakan diri mereka

dari makhluk hidup lainnya.

– Kutipan Tidak Langsung Pendek Bila Kutipan Bersumber dari Kutipan Lain (sumber

kutipan di akhir teks kutipan)

Dengan kemampuan berpikir secara simbolik, manusia dapat mengabstrasikan pengalaman

dalam suatu sistem yang penuh makna, sehingga memungkinkan mereka mewariskan

pengalaman dari generasi ke generasi berikutnya. Di samping upaya aktif manusia

menyesuaikan diri dengan lingkungannya,kemampuan mengembangkan simbol yang

penuh makna memungkinkan manus mengembangkan kebudayaan yang membedakan

diri mereka dari makhluk hidup lainnya. (Alland, J.R. dalam Budhisantosa,

1991:2)

Bila asal kutipan lebih dari satu sumber, maka semua sumber harus disebutkan dengan ketentuan
nama, tahun terbit, nomor halaman untuk masing masing sumber kutipan. Penempatan sumber
kutipan disarankan di akhir teks kutipan, namun boleh di awal dengan ketentuan nama pengarang
diluar tanda kurung sedangkan tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung (untuk masing-
masing sumber ketukan).

contoh :

–Kutipan Tidak Langsung Pendek Bila Asal Kutipan Lebih dari Satu Sumber (penempatan

sumber kutipan di awal teks kutipan)

Brown & Yule, (1983); Samsuri, (1987); Kartomuharjo, (1992) sependapat mengakatakan

bahwa untuk memahami makna atau pesan suatu bahasa, kita tidak hanya mendasarkan

diri pada kata-kata atau struktur kalimat yang dipakai untuk menyampaikan pesan itu.

Dengan arti kata kita tidak dapat menerjemahkan kata demi kata secara harfiah. Untuk

sampai pada makna yang terkandung daalam suatu ujaran diperlukan pengetahuan

tentang dunia.

–Kutipan Tidak Langsung Pendek Bila Asal Kutipan Lebih dari Satu Sumber (penempatan
sumber kutipan di akhir teks kutipan)

Pemilihan rencana deskirptif didasarkan atas pertimbangan bahwa kajian penelitian ini

lebih bersifat uraian, mendeskripsikan suatu data berupa dokumen (karya seni),

menggunakan manusia (peneliti sendiri) sebagai instrument, serta berusaha menafsirkan

makna dari suatu data (karya seni) sesuai dengan konteks, dan merupakan upaya

pemahaman makna dibalik fakta (Bogdan dan Taylor, 1982:45-48 ; Faisal, 1990:19 ; dan

Milles & Huberman, 1992:25-26).

– DAFTAR RUJUKAN

Melalui daftar rujukan dapat diketahui seberapa jauh keterkaitan antar tulisan dengan disiplin ilmu
lain yang mendukung tulisan tersebut.Karena itu,semua sumber yang terdapat dalam daftar
rujukan haruslah berasal dari sumber-sumber yang baik dari segi isi maupun waktu.Ada beberapa
sumber yang dapat diacu dalam merujuk yaitu:

1. Buku

Indikator yang harus ada dalam menyusun daftar rujukan dari sumber buku:

1. Nama pengarang
2. Tahun terbit
3. Judul Rujukan
4. Nama kota tempat publikasi
5. Nama lembaga yang mempublikasikan (penerbit)

CATATAN :

Untuk lebih mudah mengingat teknik penulisan daftar rujukan dapat digunakan metode sebagai
berikut :

NAGA MAPAN TAK TERJUDUL KO IT

NAGA : Nama keluarga

MAPAN : Nama depan

TAKTER : Tahun tercetak

JUDUL : JUDUL

KO : Kota

IT : Penerbit
Contoh :

 Cianchi, John. 2016. Radical Environmentalism Nature, Identity and More than human
Agency. New York : Palgrave
 Hooker, Virginia Matheson. 1996. “Bahasa dan Pergeseran Kekuasaan di Indonesia :
Sorotan terhadap Pembakuan Bahasa Indonesia”. Dalam Latif, Yudi, dan Ibrahim, Idi
Subandy (Eds). Bahasa dan Kekuasaan. Bandung : Mizan.

CATATAN :

Penulisan daftar rujukan dapat dilakukan dalam dua gaya

1. Gaya Bidang Humaniora : Pemakaian tanda baca sesuai dengan kaidah dalam

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Patut diingat bahwa angka tahun ditempatkan

di belakang keterangan penerbit, dan unsur-unsur daftar pustaka dipisahkan oleh

tanda titik. Contoh :

Halim, Amran. Intonasi dalam Hubungan dengan Sintakis Bahasa Indonesia. Jakarta :

Djambatan, 1984.

2, Gaya Bidang Sains : Tahun terbit ditulis dibelakang nama pengarang dan huruf kapital

hanya dipakai pada kata pertama judul, kata lainnya, selain nama diri, ditulis dengan

huruf biasa. Contoh :

Halim, Amran. 1984. Intonasi dalam Hubungan dengan Sintakis Bahasa Indonesia. Jakarta :

Djambatan

 RUJUKAN DARI KORAN ATAU MAJALAH

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rujukan dari Koran adalah :

(1) Nama pengarang ditulis paling awal, lalu diikuti tanggal, bulan, dan tahun terbit.

Judul artikel yang dikutip ditulis dengan cetak biasa dan berhuruf besar pada

setiap awal kata, kecuali kata tugas.

(2) Nama majalah ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap kata dan

ditulis miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.


(3) Judul artikel ditulis di antara tanda petik dua (“).

contoh :

Fauzan, Ali. 12 Juni 2000. “Krisis Energi”. Dalam Jawa Pos, hlm 4.

 RUJUKAN DARI DOKUMEN RESMI PEMERINTAHAN DAN SUATU LEMBAGA

Rujukan berupa dokumen resmi Negara dan lembaga, teknik penulisannya seperti contoh berikut :

Pusat Pembinaan dann Pengembangan Bahasa. 1990. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

 RUJUKAN DARI INTERNET

– Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual

Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tahun, judul artikel,

nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online),

volume atau nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan dengan disertai

tulisan waktu pengaksenan dalam tanda kurung. Contoh :

Graham, J.L. 2004. A Survey of LES Online Journals, 1999-2000: Learning Analysis,

(online), (http://journal.ed.learn.mu.uk/analysis/analysis.html), diakses 15

Agustus 2002.

– Rujukan dari Internet Berupa Artikel Jurnal

Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tanggal, bulan, tahun,

topic bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung

(online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan dengan

disertai keterangan waktu pengunduhan dalam tanda kurung. Contoh :

Hanafi, Hasan. 1997. “Kepribadian Ganda”. Jurnal Psikologi, (online), Jilid 2, No.6,

(http://www.surabaya.ac.id) diakses 20 Juni 1998.

– Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi

Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tanggal, bulan, tahun,
topic bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung

(online), kemudian diakhiri dengan alamat pos-el sumber rujukan dengan disertai

keterangan waktu pengunduhan yang ditulis di antara tanda kurung. Contoh :

David, E. 10 Desember 1994. Summary of Citing Internet Sites. EDUCATION

Discussion List, (online), (NETRRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu), diakses 28 Desember

 RUJUKAN DARI INTERNET BERUPA POS ELEKTRONIKA (POS-EL) PRIBADI

Penulisannya diawali dengan nama pengirim pos-el (jika ada); diikuti keterangan dalam kurung
(alamat pos-el pengirim); kemudian tanggal, bulan, tahun, dan topic isi bahan (dicetak miring); lalu
nama yang dikirimi e-mail dengan disertai keterangan dalam kurung (alamat pos-el yang dikirimi).
Contoh :

Aliyah, S. (unesa-sby@indo.net,id) 01 Januari 2005. Artikel untuk JPN. Pos-el kepada Tom Haris
(th@sby.ycwn.or.id)

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut.

1. Kutipan merupakan sebuah sistem pengambilan sebagian data berupa kalimat baik tulisan
maupun lisan dari pendapat orang lain baik langsung maupun tidak langsung untuk dijadikan
sebagai acuan dan pendukung sebuah karya.
2. Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah data informasi atau sumber
untuk menunjukkan darimana sebuah kutipan diambil sehingga dapat disesuaikan atau
dipertanggungjawabkan.
3. Fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah adalah sebagai landasan teori,
memperjelas pembahasan serta rujukan silang antar halaman yang telah disesuaikan dengan
daftar referensi sebagai pertanggungjawaban sebuah karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai