Anda di halaman 1dari 32

PENGHANTAR IMPULS

DI DALAM TUBUH DAN


TRANSMISI SINAPSIS
Ayu Wita Sari S.Si., M.Sc
Penghantar Impuls di dalam Tubuh

Dalam mekanisme penghantaran impuls ini ada dua istilah lagi


yang perlu kamu ketahui. Yaitu prasinapsis dan postsinapsis
(atau bisa juga disebut pascasinapsis).
Sinapsis adalah Titik temu antara terminal akson
salah satu neuron dengan neuron lain

Prasinapsis adalah akson dari neuron “sebelumnya”


sedangkan postsinapsis adalah dendrit dari neuron
“berikutnya.”

Logikanya begini, impuls yang diterima dendrit diteruskan


melalui badan sel dan diteruskan lagi ke bagian akson. Akson
akan menghantarkan impuls ke neuron berikutnya. Neuron
tersebut (neuron berikutnya) memanfaatkan dendritnya untuk
menerima impuls, kemudian meneruskan impuls ke badan sel
lalu ke akson, hingga akson pun siap untuk mengirimkan
impuls ke neuron berikutnya.
Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di
dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan
membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula
sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron
pre-sinapsis.

Membran ujung dendrit dari neuron berikutnya yang membentuk


sinapsis disebut neuron post-sinapsis.

Bila impuls sampai pada ujung neuron pre-sinapsis, maka vesikula


sinapsis bergerak dan melebur dengan membran neuron pre-
sinapsis. Kemudian vesikula sinapsis akan melepaskan
neurotransmitter.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls
dari neuron pre-sinapsis menuju neuron post-sinapsis. Neurontransmitter ada
bermacam-macam:
1. Asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh
2. Noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik
3. Dopamine yang terdapat di otak
4. Serotonin terdapat di otak

Neurotransmitter yang dikeluarkan oleh vesikula sinapsis kemudian berdifusi


melewati celah sinapsis dan menempel pada situs reseptor yang terdapat pada
membran neuron post-sinapsis.

Menempelnya neurotransmitter pada situs reseptor mengikuti hukum kunci dan


gembok . Artinya, tidak semua neurotransmitter dapat menempel pada situs
reseptor, hanya neurotransmitter tertentu sajalah yang dapat menempel pada situs
reseptor (sebagaimana pasangan antara anak kunci dan gembok, hanya anak
kunci pasangannya sajalah yang dapat membuka gembok) Menempelnya
neurotransmitter pada situs reseptor menyebabkan perubahan pada membran
neuron post-sinapsis sehingga terjadilah potensial aksi dan menimbulkan impuls
pada neuron post-sinapsis
Jenis-jenis Sinapsis
Struktur sinapsis adalah tempat bertemunya akson dari neuron pre-
sinapsis dengan suatu bagian dari neuron post-sinapsis. Akson pre-
sinapsis bias berhubungan dengan bagian manapun dari neuron post-
sinapsis. Karenanya, sinapsis bisa dibedakan atas:

a. Dendritik sinapsis ( dendritic synapse )


Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-
sinapsis dengan dendrit post-sinapsis.

b. Somatik sinapsis ( somatic synapse )


Sinapsis jenis terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-
sinapsis dengan badan sel dari neuron post-sinapsis.
c. Akson sinapsis ( axonal synapse )
Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-
sinapsis dengan akson dari neuron post-sinapsis.
Transmisi Sinapsis

Transmisi (peleburan atau pelepasan neurontransmiter) sinaps


terjadi pada neuron guna menghantarkan senyawa-senyawa
kimia. Penghantaran zat-zat yang terkandung dalam
neurontransmiter dengan reseptornya bergantung pada
permeabilitas di neuron pascasinaps
Proses transmisi sinaps terjadi melalui beberapa cara, antara lain:

1. Potensial End Plate


Didalam suatu sel saraf terdapat unit motor. Unit motor adalah motoneuron
bersama dengan axon dan seluruh serabut otot yang diinervasinya. Pada saat
sebuah motoneuron beraksi, seluruh serabut otot yang diinervasinya berkontraksi.

Motor end plate terdiri atas dua bagian, yaitu saraf dan otot yang saling dipisahkan
oleh celah. Jadi motor end plate ini dalam beberapa hal mirip sinapsis di sistem
saraf sentral. Bagian otot mengandung beberapa nuklei dan banyak mitochondria
serta miofibril.

Satu impuls saraf menghasilkan suatu potensial end plate, dan apabila potensial ini
mencapai ambang maka terjadilah potensial aksi yang disebarkan ke sepanjang
serabut otot dan menimbulkan kontraksi. Asetilkholin yang dilepaskan pada saat
datangnya aksi potensial saraf akan segara dipecah oleh asetilkholinesterase.
Transmisi impuls di junctio neuromuscularis dapat dipengaruhi melalui beberapa
cara. Curare, misalnya, mengurangi potensial end plate, dengan demikian
mencegah timbulnya potensial aksi. Akbiatnya terjadi paralisis otot.
2. Excitatory Post Synaptic Potential (EPSP) & Inhibitor Past Synaptic
Potential (IPSP)

Adanya perbedaan potensial pada membran yang menyebabkan terjadinya


peristiwa Excitatory Post Synaptic Potential (EPSP) dan Inhibitor Past Synaptic
Potential (IPST). Potensial pascasinaps eksitatorik (EPSP) adalah perubahan
potensial pascasinaps yang terjadi di sinaps eksitatorik (terbukanya saluran-
saluran gerbang perantara kimia apabila saluran Na dan Ka terbuka) dimana
fluks-fluks ion menyebabkan timbulnya depolarisasi kecil yang membawa sel
pascasinaps mendekati ambang. Potensial pascasinaps Inhibitor terjadi apabila
saluaran-saluran gerbang perantara kimia yang terbuka adalah saluran Ka dan
Cl, akibatnya akan terjadi hiperpolarisasi kecil sehingga neuron pascasinaps
akan mencapai ambang lenyap
Kasus Yang Terkait Dengan penghantaran
impuls dan transmisi sinaps
EPILEPSI
Epilepsi merupakan kelainan neurologi yang dapat terjadi pada setiap orang di
seluruh dunia. Epilepsi merupakan manifestasi gangguan fungsi otak dengan
berbagai etiologi, dengan gejala tunggal yang khas, yaitu kejang berulang akibat
lepasnya muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksismal. Terdapat
dua kategori dari kejang epilepsi yaitu kejang fokal (parsial) dan kejang umum.
Kejang fokal terjadi karena adanya lesi pada satu bagian dari cerebral cortex, di
mana pada kelainan ini dapat disertai kehilangan kesadaran parsial. Sedangkan
pada kejang umum, lesi mencakup area yang luas dari cerebral cortex dan
biasanya mengenai kedua hemisfer cerebri. Kejang mioklonik, tonik, dan klonik
termasuk dalam epilepsi umum.Bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinis dari
bangkitan serupa (stereotipik) yang berlebihan dan abnormal, berlangsung
mendadak dan sementara, dengan atau tanpa perubahan kesadaran.
Kejang epilepsi adalah timbulnya kejang akibat berbagai penyebab yang
ditandai dengan serangan tunggal atau tersendiri.Sedangkan sindrom
epilepsi adalah sekumpulan gejala dan tanda klinis epilepsi yang ditandai
dengan kejang epilepsi berulang, meliputi berbagai etiologi, umur, onset, jenis
serangan, faktor pencetus, kronisitas. Kejang adalah kejadian epilepsi dan
merupakan ciri epilepsi yang harus ada, tetapi tidak semua kejang merupakan
manifestasi epilepsi. Seorang anak terdiagnosa menderita epilepsi jika
terbukti tidak ditemukannya penyebab kejang lain yang bisa dihilangkan atau
disembuhkan, misalnya adanya demam tinggi, adanya pendesakan otak oleh
tumor, adanya pendesakan otak oleh desakan tulang cranium akibat trauma,
adanya inflamasi atau infeksi di dalam otak, atau adanya kelainan biokimia
atau elektrolit dalam darah. Tetapi jika kelainan tersebut tidak ditangani
dengan baik maka dapat menyebabkan timbulnya epilepsi di kemudian hari.
Tabel 1. Etiologi Kejang Berdasarkan Kelompok Umur Pediatrik

Penyebab terjadinya kejang berdasarkan Umur

Neonatus Hipoksia dan iskemia pada perinatal


(˂1 bulan) Trauma dan hemoragi intrakranial
  Infeksi akut pada SSP
  Gangguan metabolik
  (hipoglikemia,hipokalsemia,hipomagnesia,defisiens

  i piridoksin)
  Gejala putus obat
  Gangguan perkembangan
  Penyakit genetik
Bayi dan Anak-anak Kejang karena demam
(˃1 bulan,˂12 tahun ) Penyakit genetik
  Infeksi SSP
  Trauma
  Idiopatik
Remaja Gangguan perkembangan
(12-18 tahun) Infeksi
  Tumor otak
  Penggunaan obat terlarang
  Trauma
  Idiopatik
Kejang terjadi akibat pengeluaran sejumlah neuron yang
abnormal akibat dari berbagai proses patologi sehingga
berdampak pada otak. Epilepsi bukanlah suatu penyakit,
melainkan suatu gejala yang dapat timbul karena suatu penyakit.

Secara umum dapat dikatakan bahwa serangan epilepsi dapat


timbul jika terjadinya pelepasan aktivitas energi yang berlebihan
dan mendadak dalam otak, sehingga menyebabkan
terganggunya kerja otak (Harsono, 1999).
Excitatory Postsynaptic Potentials ( EPSPs ) dihasilkan oleh ikatan
molekul-molekul pada reseptor- reseptor yang menyebabkan terbukanya
saluran ion Na atau ion Ca dan tertutupnya saluran ion K yang
mengakibatkan terjadinya depolarisasi.
Berlawanan dengan Inhibitory Postsynaptic Potentials ( IPSs )
disebabkan karena meningkatnya permeabilitas membran terhadap Cl dan
K, yang akhirnya menyebabkan hiperpolarisasi membran. Keseimbangan
antar eksitasi dan inhibisi dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
tercantum dalam keseimbangan antar eksitasi dan inhibisi.
( Sumber: Dikutip dari Kumpulam Makalah Epilepsi Pertemuan Nasional-1 )
PENGGUNAAN &
EFEK LISTRIK
PADA
PERMUKAAN
TUBUH

Ayu Wita Sari S.Si., M.Sc


Efek fisiologis Listrik

• Efek Arus Listrik pada tubuh kita :


1. Menstimulasi syaraf dan jaringan otot  terasa
sakit &
terjadi kontraksi otot
2. Menimbulkan panas pada jaringan
• Bila kedua efek ini terjadi terus-menerus  cidera
sampai kematian
• Arus listrik yang terkontrol  bermanfaat untuk terapi
Panas yang ditimbulkan memberikan efek
penyembuhan
Listrik BerFrekuensi Rendah

🞇 Rentang frekuensi 20 Hz – 500.000 Hz


(frekuensi listrik PLN = 50 Hz)
🞇 Mampu merangsang saraf (sensoris & motoris) & otot 
kontraksi otot
🞇 Lebih umum memakai arus DC dibanding AC
🞇 Peralatan terapi kesehatan yang mengguna listrik berfrekuensi
rendah  multivibrator (penghasil gelombang)
🞇 Multivibrator merupakan osilator
🞇 Osilator merupakan rangkaian elektronika penghasil
sinyal/gelombang dengan frekuensi tertentu
Listrik Berfrekuensi Tinggi
• 🞇Berfrekuensi di atas 500.000 Hz yang diperoleh melalui
sirkuit osilator
• 🞇 Tidak merangsang saraf sensoris & motoris

• 🞇 Mempunyai sifat/kemampuan memanaskan

• 🞇 Berdasarkan Penggunaannya dalam bidang

kedokteran,
• dibedakan :
1. Short wave diathermy (Diatermi gelombang
pendek)
2. Mikro wave diathermy (Diatermi gelombang
mikrok)
• 🞇 Diathermy merupakan aplikasi energi elektromagnetik
dengan frekuensi tinggi yang digunakan untuk
Efek Short wave diathermy (Diatermi gelombang pendek)

•Peningkatan efek Peningkatan temperatur


terapeutik/ Tubuh

pengobatan:
Peningkatan efek fisiologis :
• Terjadi pelebaran pembuluh darah pada
daerah peradangan  meningkatkan
• Meningkatkan metabolisme
penyerapan oksigen & nutrisi
• Mempelancar peredaran darah
• Meningkatkan produksi sel darh putih &
• Mengurangi eksitasi/depolarisasi saraf
antibodi pada daerah infeksi • Mengurangi relaksasi otot &
• Menghilangkan rasa sakit karena panas
memperbesar efisiensi kerja otot
menyebabkan saraf sensoris mengalami • Penurunan tekanan darah  pelebaran
sedaktif/menenangkan pembuluh darah
• Meningkatkan aktivitas kelenjar keringat
• Bila terlalu panas terjadi mengkoagulasi

desgtruksi /kerusakan jaringan
Efek Mikro wave diathermy (Diatermi gelombang mkro)

• Gelombang mikro  GEM dg panjang gelombang


diantara sinar infra red dengan gel diatherm gelombang
pendek.
• Gelombang dengan panjang antra 1 m – 1 cm
• Umumnya yang sering dipakai adalah λ 12,25 cm dengan f
2,45 MHz
• Efek penyinaran gel mikro :
a. Efek fisiologis  pemanasan jaringan. Jaringan otot lebih
banyak menyerap energi gel mikro dibanding jar
lemak, sehingga
b. Efek pengobatan  mengobati trauma (ruda paksa),
peradangan, nyeri, bisul, spasme (kejang) otot, gelembung
&
rematik.
• Bahaya & Kontra indikasi
Pada penderita gangguan sirkulasi 
menyebabkan pendarahan
Pada penderita TBC & tumor ganas
Perbedaan antara gel mikro, sinar infra red dan gel pendek :
1. Penetrasi gel mikro lebih dalam dibanding sinar infra red
tetapi tidak bisa melewati jaringan padat seperti gel
pendek
2.Diatermi gel mikro kurang berhasil mengobati struktur
yang dalam dibandingkan dengan diatermi gel pendek

Penggunaan Listrik pada Operasi (electrocauter &


Electrosurgery)

a. electrocauver
• Listrik berfrekuensi tinggi (f 2 MGHz dengan V 15 Kv)

mengontrol pendarahan saat operasi
• Searing / cauterasisasi (pembakaran)  telah digunakan
2000 tahun yg lalu untuk menghentikan pendarahan
pada luka yang menganga
• Pemanasan dilakukan pada T 800 C
Electrosurgery
• Pemotongan jaringan dengan listrik berfrek tinggi
 dilakukan dg gerakan cepat (5-10 dtk) untuk
meminimalkan kerusakan jaringan
• Umumnya digunakan untuk operasi otak, limpa,
kantung empedu, prostat & serviks

Peralatan Electrocautery
Peralatan Electrosurgery
Defibrillator

• Fibrilasi  suatu keadaan dimana denyut jantung


tidak berirama/tidak teratur karena adanya
gangguan sinyal kelistrikan jantung
• Fibrilasi dapat terjadi pada atrium ataupun ventrikel
• Fibrilasi atrium  kemampuan atrium dalam
memompa darah
ke ventrikel berkurang, sehingga atrium kebanjiran darah
dan ventrikel yang masih mampu memompa dengan
normal kekurangan suplai darah
• Fibrilasi atrium  kemampuan ventrikel dalam memompa
darah ke seluruh tubuh berkurang/tidak mampu  kondisi
ini
sangat berbahaya karena dalam beberapa detik
dapat menimbulkan kematian
• Fibrilasi dapat dihilangkan dengan pijat jantung atau
dengan defibrilator
• Defibrilator  alat penghilangan fibrilasi atau me-reset
jantung untuk mengembalikan keteraturan irama
denyut jantung
• Metode/cara kerja defibrilator : perlakuan syok/kejutan
listrik (counter syock) pada jantung (f 60 Hz, I 6 A, dalam
waktu 0,25 – 1 detik)
• Apabila penderita tidak merespon terhadap counter syock
 dapat diulang sampai terjadi defibrilasi
Alat pacu jantung (Pacemaker )
 untuk mempertahankan stimulasi listrik ke jantung sehingga
ritme normal jantung Kembali normal/stabil
Alat pacu jantung dapat dipasang seca ra permanen untuk
mengoreksi denyut jantung yang lambat (bradikardia), atau
dalam beberapa kasus, untuk membantu mengobati gagal
jantung

Risiko atau Komplikasi yang mungkin terjadi dari


operasi pemasangan alat pacu jantung
• Infeksi pada tempat dimana alat pacu jantung
dipasang
• Bengkak, memar, atau perdarahan pada lokasi
generator, terutama apabila Anda sedang
mengkonsumsi pengencer darah
• Kerusakan pada pembuluh darah atau saraf Anda yang
berada
di dekat alat pacu jantung
• Kolaps paru
• Tusukan pada otot jantung Anda, yang dapat menjadi
sumber perdarahan dalam selaput jantung Anda dan
mungkin dapat membutuhkan penanganan segera
Syok/tersengat listrik
🞇 Besarnya arus merambat ke tubuh sesuai dengan hukum
OHM. Tergantung dari :
1. Besarnya tegangan listrik
2. Hambatan listrik dari badan/tubuh
🞇 Umumnya Jaringan tubuh kita merupakan isolator yang baik,
kenapa
??
🞇 Sedangkan Kulit bertindak sebagai resistor (penahan) listrik.
Kulit yang
basah akan mempercepat rambatan listrik, kenapa ??
🞇 Umumnya manusia merasa sakit bila terkena arus listrik dengan 500
uA - 5 mA. Pada arus listrik >/= 10 mA --> kejang otot --> kondisi
yang berbahaya karena pada situasi ini orang sudah tidak bisa
melepaskan sumber arus listrik yang melekat ke badannya
🞇 Otak, otot-otot pernafasan & jantung --> sangat terpengaruh
oleh arus listrik besar.
🞇 Arus dengan kisaran beberapa ratus mA merambat ke kepala -->
menyebabkan ledakan yang ditandai dengan timbulnya
kejang otak seperti epilepsi. Arus dengan kuat arus beberapa
ratus MA --> terapi kejutan listrik pada penderita gangguan
jiwa
🞇 Arus listrik yang mengalir beberapa ampere ke daerah jantung -->
kematian dalam beberapa menit.
🞇 Arus listrik besar, misal sebesar 10 A kurang begitu bahaya
dibanding arus listrik 1 A, sebab ketika arus kecil melewati
jantung akan menyebabkan kejang pada sebagian daerah
jantung --> menyebabkan ketidaksinkronan kerja jantung.,
kondisi ini disebut fibrilasi. Pergerakan jantung menjadi tidak
teratur dan daya pompanya tidak efektif.
🞇 fibrilasi tidak berhenti sampai sumber arus tidak dilepas.
Sedangkan arus besar menyebabkan kejang pada
seluruah daerah jantung --> ketika arus dihentikan, maka
kerja
/denyut jantung akan me-resume/kembali ke
keadaan normal.
🞇 Fibrilasi sering terjadi selama serangan jantung dan operasi
jantung.
🞇 Efek kejang pada jantung akibat arus besar --> digunakan
u/
mensinkronkan kerja jantung yang awalnya tidak sinkron.
🞇 Peralatan medis yg digunakan untuk tujuan tersebut -->
defibrillator
🞇 Arus listrik dapat merangsang otot dengan lembut -->
dasar kerja alat pacu jantung
🞇 Sel Peacemaker --> pembangkit pulsa-pulsa listrik secara
periodik --> menginiasi dan mengkontrol frekuensi
denyut jantung.
🞇 Pada penyakit jantung dimana sel peacemakernya
mengalami kelainan fungsi, maka peranannya dapat
digantikan oleh alat pacu jantung yang akan
merangsang Otot jantung dengan mengalirkan listrik
secara periodik sehingga otot jantung dapat berdenyut
dengan normal.
🞇 Alat denyut jantung dapat ditanamkan dengan operasi.
Sumber daya alat ini --> baterai yang kekuatannya
terbatas &
harus di ganti setelah beberapa tahun

Anda mungkin juga menyukai