Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH IPPD

Kanker Serviks
SMK KESEHATAN SADEWA

Disusun Oleh :
Anis Sartika ( 05 )
Aulia Riyan Fadillah ( 07)
Farah Mutiara Sari (11)
Hasna Nur Fitria (12)
Nazha Zulaila (17)
Tegar Marta Surya S (26)

Yayasan Reko Den Prayetno


SMK KESEHATAN SADEWA
Akreditasi : Keperawatan “A” Farmasi “B”
DAFTAR ISI

Cover ...................................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................. ii
Kata Pengantar ........................................................................................ iii
Bab I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................. 1
Bab II PEMBAHASAN ......................................................................... 2
2.1 Pengertian Kanker Serviks ............................................................... 2
2.2 Etioogi .............................................................................................. 2
2.3 Pemeriksaan Diagnostik ................................................................... 2
2.4 Tanda dan Gejala .............................................................................. 2
2.5 Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan ....................................... 4
2.6 Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 8
3.2 Saran ................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 9

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah KANKER SERVIKS ini selesai disusun.
Kanker leher rahim atau kanker serviks merupakan salah satu kanker tertinggi di
Indonesia. Untuk mengendalikan kanker tersebut diperlukan berbagai upaya dan
semua pihak yang berkompeten. Untuk itu diperlukan suatu makalah mengenai
kanker serviks.
Makalah ini disusun sebagai panduan bagi masyarakat Indonesia khususnya para
wanita untuk menjaga kesehatan leher rahim dan berbagai informasi mengenai
kanker serviks.
Selanjutnya diharapkan upaya pencegahan kanker leher rahim atau kanker serviks
dapat terus ditingkatkan sehingga angka kesakitan dan kematian kanker ini dapat
terus diturunkan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
dalam memenuhi tugas ippd. Selain itu, penulis sangat berharap bahwa makalah
ini dapat berguna bagi pembaca yang ingin menambah pengetahuan dan wawasan
tentang kanker serviks.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel yang tidak normal secara ganas di
dalam serviks. Serviks adalah organ yang menghubungkan rahim dan vagina.
Kanker ini biasanya tumbuh lambat yang mungkin tidak memiliki gejala yang
jelas namun dapat ditemukan dengan tes skrining. Kanker serviks hampir selalu
disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (Bernheim, 2012).
Kanker serviks merupakan kanker dengan jumlah penderita terbanyak keempat
yang terjadi pada kalangan wanita di seluruh dunia dan kanker dengant jumlah
penderita paling banyak kedua pada wanita berusia 15 sampai 44 tahun di dunia
(Information Centre on HPV and Cancer, 2017). Pada tahun 2012 diperkirakan
jumlah kasus baru kanker serviks sebanyak 528.000 serta jumlah kematian
sebanyak 266.000 jiwa (IARC, 2012). Semenjak tahun 2010 sampai dengan
tahun 2013, kanker serviks merupakan penyakit dengan jumlah kasus serta
jumlah kematian yang terus meningkat di Indonesia (Kemenkes RI, 2015).
Berdasarkan data dari Globocan pada tahun 2012, kejadian kanker tertinggi pada
perempuan di Indonesia adalah kanker leher rahim yaitu dengan jumlah kasus
penderita sebanyak 17 per 100.000 penduduk perempuan dan angka kematian
kanker serviks adalah 8,2 kematian per 100.000 penduduk. Prevalensi penderita
kanker serviks sebesar 0,8% atau 98.692 kasus (Kemenkes RI, 2016).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DIY tahun 2016 angka kejadian
kanker serviks terbanyak berada di Kabupaten Bantul sebanyak 1.355 kasus.
Prevalensi capaian deteksi dini kanker payudara dan serviks terbanyak di Kota
Yogyakarta (46,83%) dan paling sedikit di Kabupaten Bantul (9,03%) dengan
rata-rata di DIY 17,71 %.
Berdasarkan data diatas untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kanker serviks
maka perlu adanya penyuluhan informasi untuk masyarakat.

1.4 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan tentang kanker serviks
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk Memenuhi Nilai Tugas
- Untuk menambah wawasan tentang kanker serviks

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KANKER SERVIKS


Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker
ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah
memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker
serviks sejak dini sebelum timbul masalah serius.

Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina.
Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan
sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Serviks juga berfungsi
melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

2.2 ETIOLOGI
Penyebab utama kanker serviks adalah Human Papilloma Virus (HPV). Lebih
dari 90% kanker leher rahim adalah jenis skuamosa yang mengandung DNA
virus Human Papilloma Virus (HPV) dan 50% kanker servik berhubungan
dengan Human Papilloma Virus tipe 16. Virus HPV dapat menyebar melalui
hubungan seksual terutama pada hubungan seksual yang tidak aman. Virus
HPV menyerang selaput pada mulut dan kerongkongan serta anus dan akan
menyebabkan terbentunya sel-sel pra-kanker dalam jangka waktu yang panjang
(Ridayani, 2016).

2.3 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Dokter menggunakan prosedur diagnostik dan pemeriksaan untuk diagnosis
kanker serviks Gejala dan tanda pada pasien
Pemeriksaan fisik:
1. pemeriksaan panggul dan Pap smear
2. Kolposkopi
3. Biopsi
4. Pemeriksaan radiologi: sinar X, CT Scan, MRI
5. Pemeriksaan lain: sistoskopi (pemeriksaan pada kandung kemih),
proktoskopi (pemeriksaan pada rektum) untuk melihat penyebaran kanker

2.4 TANDA DAN GEJALA


1. Pendarahan vagina yang tidak normal
Ketika wanita menderita kanker serviks, gejala yang biasanya muncul
adalah perdarahan yang tidak normal pada vagina. Perdarahan yang
dialami bisa lebih banyak atau pun lebih sedikit dari menstruasi biasanya.
Selain itu, perdaharan juga dapat terjadi di antara periode menstruasi,
terjadi pada wanita yang sudah menopause, atau saat sedang
berhubungan seksual.
2. Keputihan yang tidak biasa
Ciri-ciri kanker serviks lainnya adalah keputihan yang tidak normal.
Lendir pada keputihan akan mengalami perubahan warna, memiliki

2
aroma yang tidak sedap atau bau, serta terjadi perubahan tekstur dan
konsistensi cairan vagina.
Meski demikian, keputihan yang tidak biasa ini juga bisa disebabkan oleh
penyakit lain, sehingga Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter saat mengalaminya.
3. Nyeri saat berhubungan intim
Pada stadium lanjut, tanda yang muncul dapat lebih beragam, salah
satunya adalah nyeri panggul saat berhubungan intim. Nyeri ini
menimbulkan rasa tidak nyaman sewaktu berhubungan intim.
Jika Anda merasakan keluhan ini, segera periksakan diri ke dokter guna
memastikan penyebabnya. Pasalnya, selain dikaitkan dengan penyakit
kanker serviks, keluhan ini juga dapat dipicu oleh penyakit lain, seperti
endometriosis atau fibroid.
4. Frekuensi buang air kecil meningkat
Sakit saat buang air kecil dan tidak bisa menahan keinginan untuk buang
air kecil juga menjadi gejala atau ciri-ciri kanker serviks.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sel kanker yang tumbuh
mengelilingi leher rahim, lalu menyebar hingga ke kandung kemih.
Namun gejala ini juga bisa muncul akibat infeksi saluran kemih (ISK),
sehingga Anda perlu untuk ke dokter untuk memastikannya.
5. Mudah lelah
Ciri lain yang akan muncul saat Anda menderita kanker serviks adalah
mudah lelah. Kondisi ini terjadi akibat perdarahan yang tidak normal
pada vagina, sehingga lama kelamaan tubuh mengalami kekurangan sel
darah merah (anemia) yang menyebabkan munculnya rasa lelah. Rasa
lelah yang dirasakan biasanya akan berlangsung setiap saat dan tidak
hilang meskipun Anda telah beristirahat cukup.
6. Pembengkakan di salah satu tungkai
Ketika kanker serviks memasuki stadium lanjut, biasanya akan
menimbulkan berbagai komplikasi. Salah satunya adalah pembengkakan
pada tungkai. Kondisi ini dapat terjadi ketika sel kanker menekan
pembuluh darah di panggul, sehingga menghambat sirkulasi darah ke
tungkai. Akibatnya, terjadi penimbunan cairan yang membuat tungkai
menjadi bengkak.
7. Kehilangan nafsu makan
Ciri-ciri kanker serviks berikutnya adalah penurunan atau kehilangan
nafsu makan. Hal ini dikarenakan penyebaran sel kanker dapat membuat
metabolisme tubuh berubah sehingga berpengaruh terhadap nafsu makan
Anda. Selain itu, penurunan berat badan drastis yang tidak diketahui
penyebabnya, juga perlu dicurigai sebagai gejala kanker.
8. Sembelit
Jika kanker serviks telah menyebar hingga ke usus besar, akan berpotensi
menyebabkan konstipasi atau sembelit. Kondisi ini dapat terjadi saat
kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut.
9. Bercak darah di urine (hematuria)

3
Jika sedang berkemih dan melihat urine bercampur darah, segera
konsultasikan ke dokter. Bisa jadi itu merupakan salah satu tanda Anda
terkena kanker serviks.
10. Keluar urine atau fases dari vagina
Kanker serviks dapat juga memengaruhi fungsi vagina. Saat sudah
memasuki stadium lanjut, kanker servis dapat menimbulkan kebocoran
urine atau keluarnya tinja dari vagina. Hal ini bisa terjadi akibat
terbentuknya fistula antara vagina dan saluran kemih, atau fistula ani
antara vagina dan anus, sehingga urine dan fases dapat melewati vagina.

2.5 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN


1. Penatalaksanaan Medis
Menurut Ariani (2015) dan Diananda (2008) pilihan pengobatan yang bisa
dilakukan adalah pembedahan, terapi radiasi (radioterapi),kemoterapi, atau
kombinasi metode-metode tersebut.
1. Operasi atau pembedahan
Pembedahan merupakan pilihan untuk perempuan dengan kanker serviks
stadium I dan II.
a. Trakelektomi radikal (Radical Trachelectomy)
Mengambil leher rahim, bagian dari vagina, dan kelenjar getah.
bening di panggul. Pilihan ini dilakukan untuk perempuan denga
tumor kecil yang ingin mencoba untuk hamil dikemudian hari.
b. Histerektomi
Pengangkatan uterus/rahim
c. Histerektomi total
Mengangakat leher rahim/serviks dan rahim.
d. Histerektomi radikal
Mengangkat leher rahim, beberapa jaringan di sekitar leher
rahim, rahim, dan bagian dari vagina.
e. Saluran telur dan ovarium
Mengangkat kedua saluran tuba dan ovarium. Pembedahan ini
disebut salpingo-ooforektomi.
f. Kelenjar getah bening
Mengambil kelenjar getah bening dekat tumor untuk melihat
apakah mengandung leher rahim. Jika sel kanker telah
histerektomy total dan radikal mencapai kelenjar getah bening,
itu berarti penyakit ini mungkin telah menyebar ke bagian lain
dari tubuh.
1. Radioterapi
Radioterapi adalah salah satu pilihan bagi perempuan yang menderita
kanker serviks dengan stadium berapa pun. Perempuan dengan kanker
serviks tahap awal dapat memilih terapi sebagai pengganti operasi. Hal
ini juga dapat digunakan setelah operasi untuk menghancurkan sel-sel
kanker apa pun yang masih di daerah tersebut. Perempuan dengan kanker
yang menyerang bagian bagian selain kenker serviks mungkin perlu
diterapi radiasi dan kemoterapi.Terapi radiasi menggunakan sinar

4
berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi ini
mempengaruhi sel-sel
di daerah yang diobati. Ada dua jenis terapi ini :
a. Terapi radiasi eksternal
Sebuah mesin besar akan mengarahkan radiasi pada panggul atau
jaringan lain di mana kanker telah menyebar. Pengobatan biasanya di
berikan di rumah sakit. Penderita mungkin menerima radiasi eksternal
5 hari seminggu selama beberapa minggu. Setiap pengobatan hanya
memakan waktu beberapa menit.
b. Terapi radiasi internal
Sebuah tabung tipis yang ditempatkan di dalam vagina. Suatu zat
radioaktif di masukkan ke dalam tagung tersebut. Penderita mungkin
harus tinggal di rumah sakit sementar radioaktif masih beradadi
tempatnya (samapai 3 hari).Efek samping tergantung terutama pada
seberapa banyak radiasi diberikan dan tubuh bagian mana yang di
terapi.radiasi pada perut dan panggul dapat menyebabkan mual,
muntah, diare, atau masalah eliminasi. Penderita mungkin kehilangan
rambut di daerah genital. Selain itu, kulit penderita di daerah yang
dirawat menjadi merah, kering, dan tender.

2. Kemoterapi
Kemoterapi telah digunakan untuk pengobatan kanker sejak tahun 1950-
an dan diberikan sebelum operasi untuk memperkecil ukuran kanker
yang akan di operasi atau sesudah operasi untuk membersihkan sisa-sisa
sel kanker, kadang dikombinasikan dengan terapi radiasi tapi kadang
juga tidak. Kemoterapi ini biasanya diberikan dalam tablet/pil, suntikan,
atau infus. Jadwal pemberian ada yang setiap hari, sekali seminggu atau
bahkan sekali sebulan.
Efek samping yang terjadi terutama tergantung pada jenis obat obatan
yang diberikan dan seberapa banyak.kemoterapi membunuh sel-sel
kanker yang tumbuh cepat, terapi juga dapat membahayakan sel-sel
normal yang membelah dengan cepat, yaitu:
a. Sel darah
Bila kemoterapi menurunkan kadar sel darah merah yang sehat,
penderita akan lebih mudah terkena infeksi, mudah memar atau
berdarah, dan merasa sangat lemah dan lelah.
b. Sel-sel pada akar rambut
Kemoterapi dapat menyebabkan rambut rontok. Rambut penderita
yang hilang akan tumbuh lagi, tetapi kemungkinan mengalami
perubahan warna dan tekstur.
c. Sel yang melapisi saluran pencernaan
Kemoterapi menurunkan nafsu makan, mual-mual dan muntah, diare,
atau infeksi pada mulut dan bibir.

Efek samping lainnya termasuk ruam kulit, kesemutan atau mati rasa
di tangan dan kaki, masalah pendengaran, kehilangan keseimbangan,
nyeri sendi, atau kaki bengkak

5
Menurut Reeder dkk (2013), penatalksanaa pada kanker serviks yaitu:
1) Stadium I
Kanker serviks pada stadium IA ditangani dengan histerktomi atau
dengan radioterapi, karena kanker masih terbatas di daerah serviks.
2) Stadium IB dan IIA
Pada stadium ini ditangani dengan histerektomi total dan
limfadektomi bilateral. 3) Stadium IIB sampai IVB Pada stadium ini
kanker sudah menyebar melewati daerah serviks sampai ke organ lain.
Penanganan yang dilakukan biasanya dengan radioterapi.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Asuhan keperawatan meliputi pemberian edukasi dan informasi untuk
meningkatkan pengetahuan pasien dan mengurangi kecemasan serta ketakutan
pasien. Perawat mendukung kemampuan pasien dalam perawatan diri untuk
meningkatkan kesetahan dan mencegah komlipakai. Perawat perlu
mengidentifikasi bagaimana pasien dan pasangannya memandang kemampuan
reproduksi wanita dan memaknai setiap hal yang berhubungan dengan
kemampuan reproduksinya. Bagi sebagian wanita, masalah harga diri dan citra
tubuh yang berat dapat muncul saat mereka tidak dapat lagi mempunyai anak.
Pasangan mereka sering sekali menunjukkan sikap yang sama, yang
merendahkan wanita yang tidak dapat memberikan keturunan

Intervensi berfokus pada upaya membantu pasien dan pasangannya untuk


menerima berbagai perubahan fisik dan psikologis akibat masalah tersebut serta
menemukan kualitas lain lalam diri wanita sehingga ia dapat di hargai. Bahkan,
sekalipun kehilangan uterus dan kemampuan reproduksi tidak terlalu
mempengaruhiharga diri dan cintra tubuhnya, wanita tetap memerlukan
penguatan atas peran lainnya yang berharga sebagai seorang manusia. Wanita
yang mengalami nyeri hebat ketika menstruasi dan sangat mengganggu aktivitas
rutinnya menganggap penanggulanagn seperti histerektomi, sebagai pemecahan
masalah.

Apabila terdiagnosis menderita kanker, banyak wanita merasa hidupnya lebih


terancam dan perasan ini jauh lebih penting dibandingkan kehilangan
kemampuan reprpduksi. keperawatan kemudian difokuskan untuk Intervensi
membantu pasien mengekspresikan rasa takut, membuat parameter harapan yang
realistis, memperjelas nilai dan dukungan spiritual, meningkatkan kualitas
sumber daya keluarga dan komunitas, dan menemukan kekuatan diri untuk
menghadapi masalah (Reeder, dkk, 2013).

2.6 DIAGNOSA KEPERAWATAN


Diagnosis Keperawatan yang mungkin muncul Menurut NANDA (2015-2017),
kemungkinan masalah yang muncul adalah sebagai berikut:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (penekanan sel syaraf)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makanan
3. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan menurun
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan agens farmaseutikal

6
5. Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi
6. Disfungsi seksual berhubungan dengan gangguan struktur tubuh
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan program pengobatan
8. Resiko pendarahan berhubungan dengan Koagulopati inheren
(trombositopenia)
9. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
10. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme tubuh.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang sama.
berbahaya nya dengan kanker payudara. Indonesia sendiri menempati
posisi 3 terbesar dengan jumlah penderita terbanyak. Dimana Jawa Tengah
menjadi salah satu provinsi dengan jumlah tertinggi dibandingkan dengan
provinsi lainnya. Padahal kanker serviks dapat dicegah sejak dini dengan 3
metode, yaitu imunisasi Human Pappiloma Virus, Pap Smear dan Inspeksi
Visual Asam Asetat.

3.2 Saran
1. Bagi para wanita, diharapkan dapat melakukan pencegahan terhadap
penyebab kanker serviks salah satunya dengan melakukan test pap smear
secara rutin agar dapat terhindar dari kanker serviks.
2. Bagi penderita, diharapkan dapat membuka diri untuk mengungkapkan isi
hatinya terkait dengan permasalahan kesehatan yang mereka rasakan pada
orang terdekat sehingga akan mengurangi dampak-dampak negatif seperti
depresi akibat sakit yang dialaminya.
3. Bagi keluarga pasien, diharapkan lebih memperhatikan kondisi fisik dan
psikis pasien agar pasien tidak terlalu terganggu dengan penyakit yang
dialaminya.
4. Untuk para dokter, perawat serta tenaga medis lainnya, diharapkan untuk
lebih memperhatikan permasalahan psikologis yang muncul seperti depresi
selama pasien menjalani prosedur pengobatan, agar tidak mengganggu
jalannya proses pengobatan pasien. Oleh karena itu dibutuhkan tenaga
professional lainnya seperti psikolog untuk membantu menanggulangi
permasalahan psikologis yang dialami oleh pasien.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker-serviks
https://iccc.id/kanker-serviks-1
https://www.alodokter.com/ini-ciri-ciri-kanker-serviks-yang-perlu-anda-
waspadai
http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/
http://pustaka.poltekkes-
pdg.ac.id/repository/Dita_Novelia_KTI_D_III_Keperawatan_Padang_201
7.pdf

Anda mungkin juga menyukai