1. PENGERTIAN KUTIPAN
Hakikatnya isi dari karya ilmiah berupa gagasan/pendapat penulis disertai dengan fakta
yang dapat dibuktikan kebenarannya. Tentu dalam hal ini, penulis tidak akan terlepas dari
bantuan pendapat/teori seorang ahli/pakar untuk memperkuat gaagsan/pendpata penulis itu
sendiri. Logikanya kita yang masih proses menempuh S-1 tidak mungkin memiliki teori
sendiri atau kecil kemungkinan kita menghasilkan sebuah teori. Sehingga untuk membuat
karya ilmiah kita menjadi lebih valid dan kuat, maka kita perlu melakukan proses mengutip.
Kutipan merupakan pinjaman pendapat atau kalimat yang diambil dari seseorang, baik
berupa tulisan atau lisan yang bertujuan untuk memperkokoh argumentasi di sebuah karya
tulis. Selain digunakan untuk memperkuat argumen penulis, kutipan juga bisa dijadikan
sebagai landasan teori, penjelasan suatu uraian, atau sebagai bukti untuk menunjang sebuah
pendapat.
Contohnya saat Saudara diminta untuk menjelaskan pengertian kalimat. Tentu bisa saja
kita menjelaskan sesuai dengan pemahaman dan bahasa kita sendiri. Namun apakah pendapat
kita itu valid? Belum tentu. Oleh karena itu untuk menunjung penjelasan kita mengenai
pengertian kalimat, maka kita perlu meminjam pendapat ahli bahasa.
Contoh:
Keraf ( 1984:156) menyatakan bahwa “kalimat sebagai satu bagian dari ujaran yang
didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedang intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu
sudah lengkap.” Sedangkan kalimat menurut Kridalaksana (2001:92) merupakan sebagai
“satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara
aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif
percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa,
yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.” Dari
pendapat dua ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kalimat adalah satuan
bahasa yang utuh memiliki makna disertai dengan kesenyapan jika itu dalam ujaran langsung
dan diakhiri tanda baca jika dalam tulisan.
Kalimat-kalimat berwarna merah itu adalah kutipan yang kita gunakan. Pertama kita
mengambil pendapat ahli Keraf dan kedua kita mengutip pendapat ahli Kridalaksana. Setelah
kita mengambil setidaknya dua pendapat ahli, barulah kita sebagai penulis mengambil
kesimpulan inti yang berkaitan dengan kalimat seperti yang telah diuraikan oleh dua ahli
sebelumnya (tulisan berwarna hijau adalah pendapat/gagasan penulis karya ilmiah itu
sendiri).
2. MACAM-MACAM KUTIPAN
1) Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah bentuk dari pemakaian kutipan yang dilakukan oleh seorang
penulis dengan cara menulis kembali sebuah ide pokok pikiran orang lain yang sama
persis dengan aslinya. Atau bisa juga dikatakan bahwa, seorang penulis secara
langsung memakai teknik copy paste tanpa adanya sebuah pengubahan dari kalimat
aslinya.
Ciri-ciri kutipan
- Tidak mengalami sebuah perubahan terhadap teks yang sudah dikutip.
- menggunakan tanda petik dua di awal dan akhir kalimat yang dikutip.
- memakai titik tiga dan berspasi [. . .] jika terdapat bagian dari kata – kata kutipan
yang sengaja dihilangkan.
Contohnya
“Argumentasi adalah sebuah bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi
sebuah sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan pada akhirnya
bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh seorang penulis atau pembicara
(Keraf, 1983: 3).” Kutipan asli dari bukunya / kutipan langsung
Contohnya dari kutipan langsung di atas hasil copy paste dari teks di bukunya maka
dapat diubah menjadi kutipan tidak langsung, seperti:
Menurut Gorys Keraf di dalam buku Argumentasi dan juga Narasinya berarti
(1983:3), argumentasi adalah sebuah bentuk retorika yang berusaha untuk bisa
mempengaruhi sikap dan juga pendapat orang lain, agar mereka bisa percaya dan
akhirnya mereka bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh seorang penulis
atau pembicara. (ada perbedaan dengan teks asli dari bukunya)
Umumnya tulisan karya ilmiah menggunakan spasi 1,5 – 2. Maka pada tulisan
berwarna hijau itu yang merupakan tulisan asli buatan penulis, diketik secara umum sesuai
aturan biasanya. Berbeda dengan tulisan berwarna merah yang merupakan hasil dari kita
mengutip pendapat Musaba, karena tulisannya banyak, maka menggunakan spasi 1 dan
tulisannya menjorok ke dalam, berbeda dengan tulisan asli kita sendiri.
Ket :
Tulisan hijau = kalimat yang dibuat sendiri oleh penulis
Tulisan merah = kalimat pinjaman/mengutip
Titik tiga berwarna biru = menggantikan kalimat yang kita kutip tapi yang tidak perlu kita
cantumkan semua.
Ket :
- Tulisan hijau adalah tulisan yang kita buat sendiri
- Tulisan merah adalah kutipan yang kita gunakan
- Green = nama orang sumber utama (tapi kita tidak menemukan bukunya)
- (dalam Ghazali = nama orang sumber kedua, maksudnya pendapat Green itu kita ambil
dari buku milik Ghazali atau yang ada dalam buku Ghazali
- 2010:3) = tahun dan halaman kalimat itu kita ambil dari buku Ghazali
FOOTNOTE / CATATAN KAKI
I. PENGERTIAN
Footnote atau catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian
baawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk
memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman
penyusunan daftar bacaan.
Bedanya dengan innote di atas, jika menggunakan model ini maka di tulisan kutipan
yang kita gunakan tidak perlud dituliskan sumbernya seperti tahun dan halamannya,
melainkan diganti dengan angka di akhir kutipannya. Kutipannya juga tidak perlu diberi
tanda petik.
1
Bagio Kartono, Hakikat Menulis, Jakarta, Tiga Serangkai, 2009, hal. 17
2. UNSUR CATATAN KAKI
- Nama pengarang (editor, penerjemah)
- Judul buku
- Nama atau nomor seri (jika ada)
- Data publikasi (jilid, nomor cetakan, kota penerbit, nama penerbit, tahun terbit)
- Nomor halaman
4. URUTAN PENULISAN
- Nama Pengarang/Penulis, kemudian diberi koma
- Diikuti judul buku/judul tulisan dan diberi koma
- Penerbit dan kota terbit yang dipisahkan juga dengan koma. Ada juga yang
menuliskan lebih dulu kota baru penerbitnya.
- Tahun terbit diikuti koma
- Nomoh halaman letak kutipan itu dirujuk, menulisnya bisa hal. atau h. atau hlm.