Anda di halaman 1dari 11

CATATAN KAKI DAN BIBLIOGRAFI(Daftar Pustaka)

A. CATATAN KAKI
Baca: Gorys Keraf. Komposisi. Bab VIII.

1. Pengertian
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks
karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan
yang bersangkutan.

2. Tujuan
a. Untuk menyusun pembuktian

b. Menyatakan utang budi

c. Menyampaikan keterangan tambahan


1) Menyampaikan inti atau sari sebuah fragmen yang
dipinjam
2) Menyampaikan uraian teknis, keterangan insidental,
atau materi yang memperjelas teks, atau informasi
tambahan terhadap topik yang disebut dalam teks.
3) Menyampaikan materi-materi penjelas yang kurang
penting, seperti perbaikan, atau pandangan lain yang
bertentangan.
d. Merujuk bagian lain dari teks

3. Prinsip Membuat Catatan Kaki


a. Hubungan catatan kaki dan teks dinyatakan dengan
nomor urut.
b. Nomor urut diberlakukan pada setiap bab. Masing-
masing bab menggunakan nomor urut sendiri-sendiri.
c. Teknik pembuatan catatan kaki:
1) Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya
pada kaki halaman tersebut sehingga margin
bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah
diketik baris terakhir dari catatan kaki.

2) Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3


spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari margin
kiri sepanjang 15-18 ketikan atau mengikuti garis
pada komputer.

3) Pengetikan langsung sesudah nomor catatan kaki.

4) Jarak antarbaris satu spasi, jarak antardata dua


spasi.

4. Jenis Catatan Kaki


a. Penunjukan sumber (referensi). Referensi ini harus
dibuat oleh penulis jika:
1) Menggunakan sebuah kutipan langsung

2) Menggunakan sebuah kutipan tidak langsung

3) Menjelaskan dengan kata-kata sendiri, apa yang


telah dibaca.

4) Meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu


sumber.

5) Menyusun sebuah diagram berdasarkan data yang


diperoleh dari suatu sumber/beberapa sumber.

6) Menyajikan sebuah evidensi khusus, yang tidak


dianggap sebagai pengetahuan umum.

7) Menunjuk kembali kepada bagian lain dari karangan.

b. Catatan Penjelas

c. Gabungan Sumber dan Penjelas

5. Unsur-unsur Referensi
a. Pengarang (seorang, dua orang, tiga orang, empat
orang, tanpa pengarang).
b. Judul
c. Data publikasi (kota, penerbit, tahun, halaman):
 Buku (jilid, edisi)
 Editor
 Majalah
 Surat kabar
 Skripsi
 Kumpulan esai

6. Cara Membuat Catatan Kaki


a. Nama pengarang ditulis lengkap--referensi pertama
ditulis lengkap tanpa dibalik, referensi kedua nama
ditulis nama marga/keluarga saja.
b. Antara nama dan judul buku diberi tanda koma.
c. Data publikasi: tempat (kota) dan tahun terbit diapit
kurung.
d. Referensi buku dengan pengarang dua orang, tiga
orang, banyak orang--ditulis seluruhnya.
e. Edisi dengan perubahan
f. Sebuah terjemahan: Pengarang asli di depan,
penerjemah sesudah judul buku.
g. Artikel majalah--judul diapit tanda petik.
h. Artkel dalam ensiklopedi--judul diapit tanda petik.
i. Artikel surat kabar--judul diapit tanda petik.
j. Karangan dalam sebuah buku kumpulan esai--judul
diapit tanda petik, tidak miring/tidak bergaris bawah.
k. Sebuah edisi dari seorang pengarang.
l. Tesis/Disertasi/buku yang belum diterbitkan--judul diapit
tanda petik.
m. Reverensi dengan dua sumber--ditulis keduanya.
n. Catatan penjelas
o. Referensi dan catatan penjelas.

7. Singkatan-singkatan
a. Ibid: Ibidum, sama dengan yang di atas.
b. Op. Cit: Opere Citato, pada karya yang telah dikutip.
c. Loc. Cit: Loco Citato, pada tempat yang telah dikutip,
bersumber pada ensiklopedi/kamus.

Contoh penggunaan:
1. Edgar Stutervant, An Introduction to Linguistics
Science (New Haven, 1974), hlm. 20 et.seq.
2. Ibid.
3. Ibid., hlm. 30.
4. Richard Pittman, “Nauhatl Honorifcs”, International
Journal of American Linguistics, XI (Aprol, 1950), hlm.
374 et.seq.
5. H. A. Gleason, An Introduction to Descriptive
Linguistics (New York: Holt, Rinehart and Winston,
1961), hlm. 51-52.
6. Ibid.
7. Ibid, hlm. 30.
8. Stutervant, Op. Cit., hlm. 42 et.seq.
9. M. Ramlan, “Partikel-partikel Bahasa Indonesia”,
Seminar Bahasa Indonesia 1968 (Ende: Nusa Indah,
1971), hlm. 122, mengutip Charles F. Hockett, A.
Course in Modern Linguistics (New York: The McMillan
Company, 1959), hlm. 222.
10. Robert Ralph Bolgar, “Rhetoric”, Enslyclopedia
Britanica (1970), hlm. XIX, 257-260.
11. Stutervant, Op. Cit., hlm. 50.
12. Ibid.
13. Bolgar, Loc. Cit., hlm. 260.
14. Pittman, Loc. Cit., hlm. 376.
15. Ramlan, Loc. Cit., hlm. 122.
16. Gleason, Op. Cit., hlm. 54 et.seq.

8. Singkatan lain
a. Supra : Di atas, terdapat lebih dulu teks yang sama di
atas.
b. Infra : Lihat artikel yang sama di bawah.
c. Cap : Chapter = bab
d. Ed. : Edisi, editor
e. Et.al : Et all, dan lain-lain, dkk.
f. Et.seq.: Et sequens, dan halaman-halaman berikutnya.
g. Ms. : Manuscript, naskah tulis tangan
h. Passim: Tersebar di sana-sini
i. Ser. : Seri
j. [Sic.] : Seperti pada aslinya
k. Cf : Conf. = confer, bandingkan dengan
l. Vol. : Volume, jilid

B. BIBLIOGRAFI
1. Pengertian

Bibliografi atau daftar kepustakaan adalah sebuah daftar


yang berisi judul-judul buku, artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lain yang bertalian dengan sebuah karangan
atau sebagian karangan yang tengah digarap.

2. Fungsi
a. Memberikan deskripsi yang penting tentang buku,
majalah, atau harian secara keseluruhan yang dijadikan
acuan atau sumber penulisan sebuah buku.

b. Melengkapi sebuah catatan kaki.


c. Sebagai referensi yang dapat menunjukan tempat
secara tepat sumber atau bahan yang digunakan.

3. Unsur Bibliografi
a. Nama pengarang
b. Judul buku
c. Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit,
cetakan, nomor jilid, tebal (jumlah halaman).
d. Data artikel (majalah): nama pengarang, judul, nama
majalah, nomor, tahun.
e. Data artikel (harian): nama pengarang, judul, nama
harian, tanggal.

4. Bentuk Bibliografi
a. Disusun menurut urutan alfabetis pengarang, nama
pengarang dengan nama keluarga/marga disusun
terbalik.

b. (1) Pengarang satu sampai dengan tiga ditulis


seluruhnya, nama pertama dibalik; nama kedua dan
ketiga tidak; empat pengarang atau lebih ditulis yang
pertama saja diikuti dkk. (2) Buku yang ditulis oleh
komisi/lembaga-komisi/lembaga sebagai pengarang.
(3) Tanpa pengarang, judul buku ditulis pada awal.
c. Judul buku dicetak miring atau digaris bawah.

d. Artikel dan buku yang tidak diterbitkan diapit tanda


petik.

e. Setiap menuliskan keterangan diakhiri titik.

f. Sesudah nama kota diberi titik dua.

g. Jika edisi berikutnya mengalami perubahan, sesudah


nama judul ditambahkan rev.ed.

h. Buku yang terdiri dari dua jilid atau lebih, tambahkan


jumlah jilid sesudah judul buku.

i. Sebuah kumpulan essai (?)

j. Sebuah buku terjemahan (?)

k. Artikel dalam sebuah himpunan (?)

l. Artikel majalah (?)

m.Tesis, disertasi yang belum diterbitkan (?)

n. Artikel harian (?)

5. Macam-macam Bibliografi
Bibliografi ada dua macam. Apa bedanya? Baca
informasinya! Hlm. 223-227.

Cara Pertama:
Baca halaman 223 et. seq. Amati juga contoh berikut ini!

Bolgar, Robert Ralph, “Rhetoric”, Enslykopedia Britanica.


1970, hlm. XIX, 257-260.

Gleson, H. A. An Introduction to Descriptive Linguistics.


New york: Holt, Rinehart and Wiston, 1961.

Gray, Giles Wilkison, “American Modes of Speech,


Opinion and Attitudes”. Rev.ed. Stewart Morgan,
ed. New York: Thomas Nelson and Son, 1938, hlm.
220-232.

________________. “A Speech Mechanism Hypothesis”,


The Quarterly Journal Of Speech, 32: 892-906
(1936).

Locke, Louis G., William M. Gibson, dan George Arms.


Toward Liberal Education. New York: Holt, Rinehart
and Winston, 1966.
Cara Kedua:
Baca halaman 226 et.seq. Lihat juga contoh berikut ini!

Brace, Cloring and M. F. Ashley Montagu. 1965. Mans


Evolution, and Introduction to Phisical Antropology.
New York: The Mcmillam Company.

Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta:


Gramedia.

__________. 1995. Argumentasi dan Narasi. Jakarta:


Gramedia.

__________. 1995. Komposisi. Ende: Nusa Indah.

Hockeet, Charles F. 1948. “Implication of Bloomfield’s Algonkin


Studies”, Language, 24: 117-131

Anda mungkin juga menyukai