Anda di halaman 1dari 57

Kesepakatan pemimpin dunia pada

tahun 2000, melahirkan 8


kesepakatan MDGs
MDGs 4 :
menurunkan angka kematian bayi dan balita
2/3 dengan rentan waktu 1990- 2015.
INDIKATO
R

AKB
AKBAL

PER 1000 KELAHIRAN HIDUP


GOAL
2003
2007
2015

23
32

35
46

34
44

KEMATIAN AKIBAT DIARE


PADA BALITA (LANCET 2003)
SETIAP TAHUN ADA 2 JUTA
ANAK MENINGGAL DISEBABKAN
OLEH DIARE
80% KEMATIAN AKIBAT DIARE
DAPAT DICEGAH DENGAN
ORALIT DAN ZINC

PENYEBAB KEMATIAN
ANAK BALITA
INDONESIA

TUJUAN
Menurunkan
angka kesakitan dan
kematian
akibat DIARE
bersama LP / LS terkait

KEBIJAKAN
Pencegahan dg pengendalian faktor risiko.
Melaksanakan
tatalaksana diare sesuai standar di RT,
masyarakat, dan Sarkes
SKD diare.
surveilans dan penanggulangan KLB diare
Mengembangkan
Pedoman Pengendalian Penyakit Diare
jejaring lintas program dan lintas sektor.
Logistik yang cukup.
Peningkatan SDM dan Monev
6

TTL di RUMAH
TANGGA

Meningkatkan pemberian cairan RT


Teruskan pemberian ASI
Rujuk

TTL di SARKES
(LINTAS DIARE)

ORALIT osmolaritas rendah, ZINC


10 hari
ASI dan MP ASI, Antibiotka Selektif
Nasihat

SKD dan
PENANGGULANGAN
KLB

PENCEGAHAN

PENINGKATAN SDM

MONEV

SKD
Penyelidikan dan
Penanggulangan KLB
Tindak lanjut pasca KLB
Pengendalian Faktor Risiko (Lingkungan
dan Perilaku)
Imunisasi Campak
Training
Sosialisasi
Pengamatan hasil pelaksanaan P2
Diare
Umpan balik

KEGIATAN
Pencegahan diare
Tatalaksana penderita diare
Surveilans epidemiologi dan
penanggulangan KLB
Kerjasama Lintas Program / Linta Sektor
Pengelolaan logistik
Pemantauan dan Evaluasi.

DIARE :
BAB TIDAK NORMAL DENGAN PERUBAHAN
KONSISTENSI & FREKUENSI LEBIH SERING
BIASANYA > 3 KALI/24 JAM
Jenis Diare

1.Diare akut,
diare yang berlangsung kurang dari 14 hari,
2.Diare persisten atau Diare kronik.
diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
9

BAYI YANG HANYA MINUM ASI SERING KALI


FREKUENSI B.A.B. 5-6x/HARI TETAPI
KONSISTENSI TINJANYA BAIK

BUKAN DIARE

10

VIRUS

infeksi

BAKTERI

Shigella.Salmonella.E.coli
, golongan vibrio
Bacilus cereus,C.botolinum.
S.aureus Camphylobacter,
Aeromonas

PARASIT

malabsorpsi

Protozoa
Cacing perut

Keracunan bahan
kimia

Keracunan
makanan

DTA/AAD
Diare terkait
penggunaan
antibiotik

Keracunan bahan
yg dikandung dan
diproduksi

Jasad
renik

Ikan

Algae

Buah
sayur

ETIOLOGI DIARE PADA


ANAK
Negara Berkembang

Unknown

Rotaviru
s

Negara Sedang Berkembang


Parasite
s
Other
bacteria

Unknown
Rotavir
us

Escherichi
a coli
Bacteria
Adenoviru
Astrovirus Calicivirus s

Astrovirus

Adenoviru
s
Calicivirus

(Kapikian, 1996)

APAKAH ANAK MENDERITA DIARE ?


TANYA
1.
2.
3.
4.
5.

Berapa lama menderita diare


Berapa kali buang air besar dalam satu hari
Apakah ada darah dalam tinja
Apakah ada Muntah
Apakah ada keluhan lain

PERIKSA
1. Periksalah keadaan umum anak
2. Bila ditawarkan minum apakah anak terlihat
haus,sangat haus atau tidak dapat minum.
3. Periksa mata anak (cekung,sangat cekung)
4. Periksa turgor kulit dari cubitan dinding perut.

menurut banyaknya kehilangan cairan

DIARE TANPA DEHIDRASI


DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
DEHIDRASI BERAT

tabelpenilaian
Adehidrasi
B
derajat
PENILAIAN

Bila ada 2 tanda atau lebih

LIHAT :
K.U

Baik,sadar

Gelisah,rewel

Mata

Normal

Cekung

Rasa haus (beri


air minum

Minum biasa/ Haus, ingin


Malas/tidak
Tidak haus
minum banyak bisa minum

PERIKSA
Turgor kulit
Derajat
dehidrasi
RENCANA
PENGOBATAN

Lesu,lunglai,
tidak sadar
Sangat cekung

Kembali
cepat

Kembali
lambat

Sangat lambat
(lebih 2 detik)

Tanpa
dehidrasi

Dehidrasi
ringan-sedang

Dehidrasi
berat

Rencana
terapi A

Rencana
Terapi B

Rencana
terapi C

PERNYATAAN BERSAMA
WHO/UNICEF
Banyak penderita Diare dapat
diselamatkan dengan melakukan
-penanganan yang efektif di RT
-tatalaksana yang tepat di Sarkes
Rekomendasi ini akan efektif
bila menjadi hal rutin yang
dilakukan di
RT dan
Sarkes

Sumber :Pernyataan bersama


WHO/UNICEF dalam penanganan klinis
Diare akut,2004

REKOMENDASI WHO/UNICEF
Mencegah dan
mengatasi
dehidrasi dengan Oralit
osmolaritas rendah atau
cairan rumah tangga
Pemberian ASI
Teruskan pemberian
makan
Antibiotika yang selektif
Pemberian Zinc selama
10-14 hari

TATALAKSANA DIARE
(LINTAS DIARE)
1.Oralit osmolaritas rendah
2.Obat zinc selama 10 hari
3.ASI dan Makan sesuai
umur
4.Antibiotika atas indikasi
5.Nasihat
pada
ibu/pengasuh

Keunggulan ORALIT osmolaritas rendah :


a.Mengurangi volume tinja hingga 25%
b. Mengurangi mual-muntah hingga 30%
c. Mengurangi pemberian cairan intravena hingga
33%
ORALIT
(WHO/
UNICEF
1978)

ORALIT
(WHO/
UNICEF
2004)

Na
K
HCO3
Cl
Glucose

90 mEq/l
20 mEq/l
30 mEq/l
80 mEq/l
111
mmol/l

75
20
10
65
75

osmolar

331
mmol/l

245
mmol/l

mEq/l
mEq/l
mEq/l
mEq/l
mmol/l

UMUR

Jumlah Oralit setiap kali


BAB

<12 Bulan

5O-100 ml

400ml/Hari

1-4 Tahun

100-200 ml

600-800 ml/Hari

> 5 Tahun

200-300 ml

800-1000 ml/Hari

Dewasa

300-400 ml

1200-2800 ml/Hari

200 ml: 1 SACHET

Jumlah Oralit untuk


dipakai dirumah

MEKANISME ZINC
Sistem imun

Zinc

Proses penyerapan
intestinal dan/atau
proses transport
sekretorik
Efek antimikroba

Humoral and cellular (1)

Antidiare dengan
menghambat CI secretion (2)

Menghambat pertumbuhan (3)


S. thyphi, S. parathypi A,
V. cholerae, Shigella flexineri,
Shigella sonnei

1. Cit. Rahman et al. 2005. Am J Clin Nutr


1. Cit. Rahman et al. 2005. Am J Clin Nutr
Hoqueetetal.
al.2005.
2005.Am
AmJJPhysiol
PhysiolGastrointest
GastrointestLiver
LiverPhysiol
Physiol
2.2. Hoque
Surjawidjajaetetal.
al.2004
2004Medical
MedicalPrinciples
Principlesand
andPractice
Practice
3.3. Surjawidjaja

Latar Belakang
Efektifatasi
atasidehidrasi
dehidrasi&&
Efektif
kurangimortalitas
mortalitas
kurangi
Diare
DiareAkut
Akut

oralit
oralit

Tidakkurangi:
kurangi:volume,
volume,
Tidak
durasi,&&frekuensi
frekuensidiare
diare
durasi,
Malnutrisi(1)
(1)
Malnutrisi

Petugaskesehatan
kesehatan
Petugas
ingin kan
kandurasi
durasidiare
diare
ingin
Tekanan Orang tua & Pasien
Tidak puas

?
?

Antibiotik
Antibiotiktidak
tidakrasional
rasional
(2)
(2)

Terapi
Terapilain
lainyg
ygtidak
tidakjelas
jelas
Evidence
EvidenceBased
Basednya
nya(3)
(3)

ZINC
Zinc merupakan zat gizi mikro
penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan seorang anak. Pada
saat terjadi diare, tubuh banyak
kehilangan zinc.
Zinc berguna membantu pemulihan
serta meningkatkan kesehatan anak.

KEGUNAAN TABLET ZINC


Dapat mengurangi lama
berlangsungnya diare
Menurunkan keparahan diare
Mencegah terjadinya kembali
diare dalam 2-3 bulan
berikutnya

PEMBERIAN ZINC PADA DIARE

PENTING dosis penuh selama 10 hari


berturut-turut, walau diare telah berhenti
sebagai perlindungan 2-3 bulan ke depan
ZINC meningkatkan kesehatan,
pertumbuhan dan selera makan
Menurunkan secara bermakna angka
kejadian diare akut, disentri, diare
persisten dan pneumonia

CARA PEMBERIAN TABLET ZINC


Larutkan tablet zinc dengan sedikit (beberapa tetes) air
matang atau ASI dalam sendok teh
Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah
pemberian tablet zinc, berikan kembali tablet zinc dengan
cara memotong tablet tersebut menjadi potongan kecil
untuk dilarutkan dan diberikan beberapa kali dalam satu
hari.
Sebaiknya jangan mencampur tablet zinc dengan segelas
oralit/LGG
Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan
cairan infus, tetap berikan tablet zinc segera setelah anak
dapat minum atau makan.

DOSIS TABLET ZINC


Bayi

umur < 6
bulan :
Setengah tablet
zinc (10mg) sekali
sehari selama
sepuluh hari
berturut-turut
Anak umur > 6
bulan : Satu tablet
zinc (20 mg) sekali
sehari selama

TUJUAN PENGOBATAN DIARE


DEHIDRASI
PENCEGAHAN

KURANG KALORI
PROTEIN

LAMA, BERAT,
EPISODE

PENGOBATAN

AIR & ELEKTROLIT

PEMBERIAN
MAKANAN

ZINC
28

PRINSIP TATALAKSANA
1. MENCEGAH DEHIDRASI
Mulai Dari RT Dengan Lebih Banyak Minum

2. MENGATASI DEHIDRASI
Beri Cairan Rehidrasi Oral & I.V + Zinc 10 hari

3. MENGATASI MASALAH LAIN


Adanya Penyakit Penyerta antibiotika secara
selektif

29

MENURUT JENIS
Diare Akut
Diare Bermasalah
Diare berdarah,
Kolera
Diare berkepanjamgan
Diare kronik/ Diare persisten
Diare dan gizi buruk
Diare dg penyakit penyerta

30

MENURUT
BANYAKNYA KEHILANGAN CAIRAN
1. Tanpa Dehidrasi
2.Dehidrasi ringan/sedang
3.Dehidrasi berat
31

Rencana pengobatan

Rencana A

Rencana B

Rencana C

Menurunkan morbiditas dan mortalitas


akibat diare

Rencana terapi A (LINTAS)


1. BERI CAIRAN LEBIH BANYAK DARI BIASANYA
Teruskan ASI lebih sering dan lebih lama
Anak yang mendapat ASI eksklusif, beri oralit atau air
matang sbg tambahan
Anak yg tidak mendapat ASI eksklusif, beri susu yang
biasa diminum dan oralit atau cairan rumah tangga
sebagai tambahan (kuah sayur, air tajin, air matang, dsb
Beri oralit sampai diare berhenti. Bila muntah, tunggu
10 menit dan dilanjutkan sedikit demi sedikit.
- Umur <1th : beri 50-100 cc setiap kali bab
- Umur >1th : beri 100-200 cc setiap kali bab
Anak hrs diberi 6 bks oralit dirumah bila :
- Telah diobati dengan Rencana terapi B atau C
- Tdk dpt kembali ke pet.kes jika diare memburuk
Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit

2. BERI OBAT ZINC


Beri Zinc 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah
berhenti. Dapat diberikan dengan cara dikunyah atau
dilarutkan dlm 1 sendok air matang atau ASI.
- Umur < 6 bl diberi 10 mg (1/2 tabl) per hari
- Umur > 6 bl diberi 20 mg (1tabl) per hari
3. BERI ANAK MAKAN UNTUK MENCEGAH KURANG
GIZI
Beri anak makan sesuai umur dengan menu yang sama
pada waktu anak sehat
Beri makanan kaya Kalium seperti, pisang,
Beri makan lebih sering dari biasanya (tiap 3-4 jam)
Setelah diare berhenti, beri makanan yang sama dan
makanan tambahan selama 2 minggu

4.ANTIBIOTIK HANYA DIBERIKAN ATAS


INDIKASI
Misalnya : Kolera, disenteri
5.NASIHATI IBU ATAU PENGASUH
Untuk membawa anak kembali segera ke
petugas kesehatan bila:
Sangat haus
Makan dan minum sangat sedikit
BAB cair lebih sering
Muntah berulang
Timbul demam
BAB berdarah
Tidak membaik dalam 3 hari

RENCANA TERAPI B
Untuk terapi dehidrasi ringan-sedang
Jumlah oralit yang diberikan pada 4 jam pertama adalah
Berat badan x 75 cc
Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan,
berikan oralit
sesuai tabel di bawah

Umur

4 bl

Berat badan

< 6kg
6-10 kg
200-400 400-700

Jml cairan

4-12 bl

12 bl-24 bl 2-5 th
10-12 kg
700-900

12-19 kg
900-1400

Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah.


Bujuk ibu untuk meneruskan ASI.
Bayi <6 bulan yang tidak dapat ASI beri juga 100-200 ml air masak
Anak >6 bulan, tunda makan selama 4 jam utamakan ASI dan oralit
Beri obat Zinc selama 10 hari berturut-turut

AMATI ANAK DENGAN SEKSAMA DAN BANTU


IBU MEMBERIKAN ORALIT:
BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM SELESAI
RENCANA TERAPI B
Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan
dalam Terapi 4 jam di rumah.
Berikan oralit 6 bungkus untuk persediaan di rumah
Tunjukkan cara menyiapkan oralit.
Jelaskan LINTAS dalam Rencana Terapi A untuk
mengobati anak di rumah:

SETELAH 4 JAM, NILAI KEMBALI ANAK MENGGUNAKAN


BAGAN PENILAIAN, PILIH RENCANA TERAPI A, B ATAU C
UNTUK MELANJUTKAN TERAPI

Bila tidak ada dehidrasi, ganti ke Rencana Terapi A.


Bila dehidrasi telah hilang, anak biasanya kencing dan
lelah kemudian mengantuk dan tidur.
Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang,
ulangi Rencana Terapi B tetapi tawarkan makanan,
susu dan sari buah seperti Rencana Terapi A.
Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti dengan
Rencana Terapi C.

BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM


SELESAI RENCANA TERAPI B
Tunjukkan jumlah oralit yang harus
dihabiskan dalam Terapi 3 jam di rumah.
Berikan oralit 6 bungkus untuk
persediaan di rumah
Tunjukkan cara menyiapkan oralit.
Jelaskan 3cara dalam Rencana Terapi A
untuk mengobati anak di rumah:

RENCANA TERAPI C

UNTUK TERAPI DEHIDRASI BERAT


Ikuti arah anah panah. Bila jawaban dari pertanyaan YA, teruskan ke kanan.Bila TIDAK, teruskan ke bawah.
Dapatkah Saudara
MULAI DISINI
memberikan cairan Intravena?

YA
YA

Mulai
Mulai diberi
diberi cairan
cairan I.V.
I.V. segera.
segera. Bila
Bila penderita
penderita bisa
bisa minum,
minum, berikan
berikan oralit,
oralit, sewaktu
sewaktu cairan
cairan I.V.
I.V. dimulai.
dimulai. Beri
Beri 100
100 ml/kg
ml/kg
cairan
Ringer
Laktat
(atau
cairan
normal
Salin
bila
Ringer
Laktat
tidak
tersedia),
dibagi
sebagai
berikut:
cairan Ringer Laktat (atau cairan normal Salin bila Ringer Laktat tidak tersedia), dibagi sebagai berikut:

Umur
Bayi <1tahun
Anak >1tahun

TIDAK

P emberian I
30 ml/kg dalam
1 jam*
jam

Kemudian
70 ml/kg dalam
5 jam
2 jam

** Diulangi
Diulangi lagi
lagi bila
bila denyut
denyut nadi
nadi masih
masih lemah
lemah atau
atau tidak
tidak teraba
teraba

Adakah
Adakah Terapi
Terapi terdekat
terdekat
(dalam
(dalam 30
30 menit)?
menit)?

YA
YA

TIDAK
Apakah
Apakah Saudara
Saudara dapat
dapat menggunakan
menggunakan
pipa
nasogastrik
pipa nasogastrik untuk
untuk rehidrasi?
rehidrasi?

YA
YA

TIDAK

Kirim
Kirim penderita
penderita untuk
untuk terapi
terapi Intravena.
Intravena.
Bila
Bila penderita
penderita bisa
bisa minum,
minum, sediakan
sediakan oralit
oralit dan
dan tunjukkan
tunjukkan cara
cara memberikannya
memberikannya selama
selama di
di perjalanan.
perjalanan.

Mulai
Mulai rehidrasi
rehidrasi melalui
melalui mulut
mulut dengan
dengan oralit.
oralit. Berikan
Berikan 20
20 ml/kg/jam
ml/kg/jam selama
selama 66 jam
jam (total
(total 120
120 ml/kg).
ml/kg).
Nilailah
penderita
tiap
1-2
jam:
Nilailah penderita tiap 1-2 jam:
-- Bila
Bila muntah
muntah atau
atau perut
perut kembung
kembung berikan
berikan cairan
cairan pelan-pelan.
pelan-pelan.
-- Bila
rehidrasi
tidak
tercapai
setelah
3
jam
Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk
rujuk penderita
penderita untuk
untuk terapi
terapi Intravena.
Intravena.

Setelah
Setelah 66 jam
jam nilai
nilai kembali
kembali penderita
penderita dan
dan pilih
pilih rencana
rencana terapi
terapi yang
yang sesuai.
sesuai.

TIDAK
Apakah
Apakah penderita
penderita bisa
bisa minum?
minum?

Nilai
Nilai kembali
kembali penderita
penderita tiap
tiap 1-2
1-2 jam.
jam. Bila
Bila rehidrasi
rehidrasi belum
belum tercapai
tercapai percepat
percepat tetesan
tetesan Intravena.
Intravena.
Juga
berikan
oralit
(5
ml/kg/jam)
bila
penderita
bisa
minum;
biasanya
setelah
Juga berikan oralit (5 ml/kg/jam) bila penderita bisa minum; biasanya setelah 3-4
3-4 jam
jam (bayi)
(bayi) atau
atau 1-2
1-2 jam
jam (anak).
(anak).
Setelah
6
jam
(bayi)
atau
3
jam
(anak)
nilai
lagi
penderita
menggunakan
Tabel
Penilaian.
Kemudian
Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi penderita menggunakan Tabel Penilaian. Kemudian pilihlah
pilihlah rencana
rencana
terapi yang
yang sesuai
sesuai (A,
(A, B
B atau
atau C)
C) untuk
untuk melanjutkan
melanjutkan terapi.
terapi.
terapi

YA
YA

Mulai
Mulai rehidrasi
rehidrasi melalui
melalui mulut
mulut dengan
dengan oralit.
oralit. Berikan
Berikan 20
20 ml/kg/jam
ml/kg/jam selama
selama 66 jam
jam (total
(total 120
120 ml/kg).
ml/kg).
Nilailah
Nilailah penderita
penderita tiap
tiap 1-2
1-2 jam:
jam:
-- Bila
Bila muntah
muntah atau
atau perut
perut kembung
kembung berikan
berikan cairan
cairan pelan-pelan.
pelan-pelan.
-- Bila
rehidrasi
tidak
tercapai
setelah
3
jam,
Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam, rujuk
rujuk penderita
penderita untuk
untuk terapi
terapi Intravena.
Intravena.
-- Setelah
6
jam
nilai
kembali
kondisi
penderita
dan
pilih
rencana
terapi
Setelah 6 jam nilai kembali kondisi penderita dan pilih rencana terapi yang
yang sesuai.
sesuai.

Segera
Segera rujuk
rujuk anak
anak untuk
untuk rehidrasi
rehidrasi
melalui
Nasogastrik
melalui Nasogastrik atau
atau Intravena.
Intravena.
Catatan
Catatan ::

Bila mungkin
Bila
mungkin amati
amati penderita
penderita sedikitnya
sedikitnya 66 jam
jam setelah
setelah rehidrasi
rehidrasi untuk
untuk memastikan
memastikan bahwa
bahwa ibu
ibu dapat
dapat menjaga
menjaga mengembalikan
mengembalikan cairan
cairan yang
yang hilang
hilang dengan
dengan memberi
memberi oralit.
oralit.

Bila
Bila umur
umur anak
anak di
di atas
atas 22 tahun
tahun dan
dan kolera
kolera baru
baru saja
saja berjangkit
berjangkit di
di daerah
daerah Saudara,
Saudara, pikirkan
pikirkan kemungkinan
kemungkinan kolera
kolera dan
dan beri
beri antibiotika
antibiotika yang
yang tepat
tepat secara
secara oral
oral begitu
begitu anak
anak sadar.
sadar.

40

Ikuti arah anak panah. Bila jawaban dari pertanyaan YA


teruskan kekanan. Bila TIDAK, teruskan kebawah.
Dapatkah saudara
memberikan cairan
intravena ( IV ) ?

YA

Mulai diberi cairan IV segera. Bila penderita bisa


minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai.
Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat , Ringer asetat
( atau cairan normal Salin bila RL tidak tersedia ),
dibagi sbb :

Umur
Umur
TIDAK

Pemberian I
Pemberia
30 ml/kg dalam
n1
1 jam*
30 ml/kg
jam
1 jam*

Kemudian
Kemudian
70
70 ml/kgml/kg
dalam dlm
5 jam
2 jam
5 jam

Bayi <1tahun
Anak >1tahun
Bayi < 1
Diulangi
thnlagi bila denyut nadi masih lemah atau
tidak teraba
Anak = 1
jam
2 jam
thn

Nilai kembali penderita tiap 15-30 menit. Bila nadi belum


teraba, percepat tetesan IV
Juga berikan oralit ( 5 ml/kg/jam) bila penderita bisa
minum; biasanya setelah 3-4 jam (bayi)
atau 1-2 jam (anak)
Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi
penderita
menggunakan Tabel penilaian.
pilih rencana terapi yg sesuai ( A,B atau C)
untuk melanjutkan terapi.

Adakah terapi terdekat


(dalam 30 menit

YA

Mulai rehidrasi melalui mulut dengan oralit. Berikan 20


ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg).

TIDAK

Apkah saudara
dapat
Menggunakan pipa
nasogastrik untuk
rehidrasi

Kirim penderita untuk terapi intravena


bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan
cara memberikannya selama di perjalanan.

Nilailah penderita tiap 15-30 menit :


Bila muntah atau perut kembung berikan cairan pelanpelan.
Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk penderita

YA

untuk terapi IV
Setelah 6 jam nilai kembali penderita dan pilih rencana
terapi yang sesuai.

TIDAK

Apakah penderita bisa


minum?

YA

Mulai rehidrasi melalui mulut atau pipa


nasogastrik dengan oralit. Berikan 20
ml/kg/jam selama 6 jam ( total 120ml/kg).
Nilailah penderita tiap 1-2 jam :
- Bila muntah atau perut kembung berikan
cairan pelan-pelan.
- Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam,
rujuk penderita untuk terapi IV
- Setelah 6 jam nilai kembali kondisi
penderita dan pilih rencana terapi yang s
sesuai.

CATATAN :
Bila mungkin amati penderta sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi
untuk memastikan bahwa
ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan
memberi oralit
bila umur anak > 2 tahun dan kolera baru saja berjangkit didaerah
saudara,
pikirkan kemungkinan kolera, beri antibiotik yang tepat secara

DIARE BERMASALAH
Sindrom desentri
terdiri dari kumpulan gejala diare dengan
darah dan lendir dalam feses dan adanya
tenesmus
Penyebab
infeksi virus,
bakteri,
parasit,
Intoleransi laktosa ,
alergi protein susu sapi

Faktor risiko

gizi kurang,
usia sangat muda,
tidak mendapat ASI,
menderita campak dalam 6 bulan
terakhir, mengalami dehidrasi ,
penyebab diare lainnya, misalnya
Shigella, yaitu suatu bakteri yang
enghasilkantoksin dan atau resisten
ganda terhadap antibiotik

Gejala Klinis
umumnya diawali oleh diare cair,
pada hari kedua atau ketiga baru muncul
darah, dengan maupun tanda lendir,
sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus
hilangnya nafsu makan
badan terasa lemah
penurunan volume diare dan mungkin
feses hanya berupa darah dan lendir.
Gejala Infeksi saluran napas akut dapat
menyertai disentri.

Komplikasi Saluran Cerna


Perforasi
biasanya terjadi pada anak dengan Kurang
Energi Protein ( KEP ) berat, Angka kejadian
perforasi kecil. Diagnosis ditegakkan secara
klinis dan dibantu dengan pemeriksaan
radiologis berdasarkan temuan udara bebas
intra peritoneal, serta ditemukan nya tandatanda peritonitis
Megakolon toksin
biasanya terjadi pada pankolitis Diduga toksin
shiga yang besifat neurotoksik

Komplikasi Sistemik
1) Hipoglikemia
2) Hiponatremia
3) Sepsis
4) Kejang dan Ensefalopati
5) Sindrom Uremik Hemolitik
6) Pneumonia
7) Kurang Energi Protein ( KEP )

Indikasi Rawat
Disentri dengan faktor risiko menjadi berat seperti
yang telah disebut diatas adalah merupakan indikasi
rawat inap.
Termasuk disini adalah
anak dengan gangguan gizi berat
umur kurang dari satu tahun
menderita campak pada enam bulan terakhir
disentri disertai dehidrasi
disentri yang datang sudah dengan komplikasi

Pengobatan
Semua kasus disentri pada tahap awal diberi antibiotik:
kotrimoksazol dengan dosis 5 8 mg/kg bb / hari atau
Ampisilin dengan dosis 50 mg/kg BB/hari.
Penderita dipesan untuk kontrol kembali jika :
Tidak membaik atau bertambah berat pasda hari ketiga setelah
pengobatan
Tidak sembuh pada hari kelima setelah pengobatan
Muncul tanda tanda komplikasi yang mencakup panas tinggi kejang
penurunan kesadaran tidak mau makan , menjadi lemah
Pada kunjungan ulang penderita yang tidak membaik pada hari ketiga
atau belum sembuh pada hari kelima setelah pengobatan oleh Shigella
/ bakteri sejenisf

Pada kunjungan ulang enderita yang tidak


membaik pada hari ketiga atau belum
sembuh pada hari kelima setelah
pengobatan oleh Shigella / bakteri Langkah
diagnosis yang dapat dilakukan adalah
Menilai ulang perjalanan penyakit
Melakukan

pemeriksaan

mikroskopik

feses

Melakukan pemeriksaan darah tepi lekositosis


Biakan fese bila diperlukan

Perlu Difikirkan
disentri yang muncul setelah pemakaian antibiotik
yang cukup lama kemungkinan infeksi clostridium
defficile,
hubungan pola diare dengan pola pemberian makanan
kemungkinan intoleransi laktosa atau susu sapi ,
disentri pada bayi muda tanpa gejala umum infeksi yang
nyata mengarahkan infeksi Compylabacter jejuni
feses berupa darah danlendir. Tanpa panas yang disertai
muntah hebat.mengarahkan kita pada invaginasi

Therapy Lanjutan untuk


Penderita tanpa
komplikasi
Asam nalidiksat , dosis 55 MG /KK BB/hari dibagi 3 dosis selama 7 hari
Jika tidak sembuh dengan Asam nalidiksat pindah pada antibiotik :
siprogloksasin dengan dosis 30 50 mg.kg/kg BB/hari dibagi 3 dosis
selama 5 hari.
Jika kita menegakkan diagnosis klinik lain kita beri terapi kausal yang
sesuai,
Amubiasis atau giardiasis diberi Metronidazolel dengan dosis 30 50
mg/kg BB/perhari dibagi 3 dosis selama 10 hari Infeksi
Campylobacter diobati dengan Eritromisin 10 mg/kg BB maksimum 500
mg per dosis setiap 6 jam selama 6-7 hari Infeksi
Salmonella diobati dengan Kloramfenikol 50 75 mg/kg BB hari maksimal
2 gram perhari dibagi 4 dosis
Infeksi Clostridium defficile diobati dengan Metronidazole dengan dosis 30
50 mg/kg BB perhari dibagi 3 dosis selama 7-10 hari
.

Diare Persisten
Batasan
Diare persisten adalah diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau
lebih.
Faktor risiko beranjutnya diare akut menjadi diare persisten adalah :
Usia bayi kurang dari empat bulan
Tidak mendapat ASI
Kurang Energi Protein (KEP )
Diare akut dengan etiologi bakteri invasif
Tatalaksana diare akut yang tidak tepat
Pemakaian antibiotik yang tidak rasio nal
Pemuasaan penderita

Langkah Tatalaksana
a) Tentukan Derajat Dehidrasi
Derajad dehidrasi pada diare persisten ditetapkan sesuai dengan acuan
tatalaksana diare akut .
b) Nilai keadaan Nutrisi
Status gizi ditetapkan sesuai standar
c) Cari Penyebab Infeksi
Jika pada tatalaksana diare akut kita tidak dituntut untuk menelusuri jenis
kuman penyebab diare, pada diare persisten kita
harus mencari faktor penyebab .
d) Cari Penyakit penyerta
Diare peristen sering disertai penyakit penyerta diagnosis ditegakkan
sesuai dengan standar.

Indikasi Rawat Inap


Berumur kurang dari 4 bulan
Mengalami dehidrasi
Menderita kurang Energi Protein (KEP) sedang
dan berat
Menderita infeksi berat
Indikasi berdasarkan penyakit penyerta lain
Penderita diperkirakan tidak akan dapat
mengkonsumsi makanan sesuai dengan jenis
bentuk dan jumlah direkomendasikan.

Anda mungkin juga menyukai