AKB
AKBAL
23
32
35
46
34
44
PENYEBAB KEMATIAN
ANAK BALITA
INDONESIA
TUJUAN
Menurunkan
angka kesakitan dan
kematian
akibat DIARE
bersama LP / LS terkait
KEBIJAKAN
Pencegahan dg pengendalian faktor risiko.
Melaksanakan
tatalaksana diare sesuai standar di RT,
masyarakat, dan Sarkes
SKD diare.
surveilans dan penanggulangan KLB diare
Mengembangkan
Pedoman Pengendalian Penyakit Diare
jejaring lintas program dan lintas sektor.
Logistik yang cukup.
Peningkatan SDM dan Monev
6
TTL di RUMAH
TANGGA
TTL di SARKES
(LINTAS DIARE)
SKD dan
PENANGGULANGAN
KLB
PENCEGAHAN
PENINGKATAN SDM
MONEV
SKD
Penyelidikan dan
Penanggulangan KLB
Tindak lanjut pasca KLB
Pengendalian Faktor Risiko (Lingkungan
dan Perilaku)
Imunisasi Campak
Training
Sosialisasi
Pengamatan hasil pelaksanaan P2
Diare
Umpan balik
KEGIATAN
Pencegahan diare
Tatalaksana penderita diare
Surveilans epidemiologi dan
penanggulangan KLB
Kerjasama Lintas Program / Linta Sektor
Pengelolaan logistik
Pemantauan dan Evaluasi.
DIARE :
BAB TIDAK NORMAL DENGAN PERUBAHAN
KONSISTENSI & FREKUENSI LEBIH SERING
BIASANYA > 3 KALI/24 JAM
Jenis Diare
1.Diare akut,
diare yang berlangsung kurang dari 14 hari,
2.Diare persisten atau Diare kronik.
diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
9
BUKAN DIARE
10
VIRUS
infeksi
BAKTERI
Shigella.Salmonella.E.coli
, golongan vibrio
Bacilus cereus,C.botolinum.
S.aureus Camphylobacter,
Aeromonas
PARASIT
malabsorpsi
Protozoa
Cacing perut
Keracunan bahan
kimia
Keracunan
makanan
DTA/AAD
Diare terkait
penggunaan
antibiotik
Keracunan bahan
yg dikandung dan
diproduksi
Jasad
renik
Ikan
Algae
Buah
sayur
Unknown
Rotaviru
s
Unknown
Rotavir
us
Escherichi
a coli
Bacteria
Adenoviru
Astrovirus Calicivirus s
Astrovirus
Adenoviru
s
Calicivirus
(Kapikian, 1996)
PERIKSA
1. Periksalah keadaan umum anak
2. Bila ditawarkan minum apakah anak terlihat
haus,sangat haus atau tidak dapat minum.
3. Periksa mata anak (cekung,sangat cekung)
4. Periksa turgor kulit dari cubitan dinding perut.
tabelpenilaian
Adehidrasi
B
derajat
PENILAIAN
LIHAT :
K.U
Baik,sadar
Gelisah,rewel
Mata
Normal
Cekung
PERIKSA
Turgor kulit
Derajat
dehidrasi
RENCANA
PENGOBATAN
Lesu,lunglai,
tidak sadar
Sangat cekung
Kembali
cepat
Kembali
lambat
Sangat lambat
(lebih 2 detik)
Tanpa
dehidrasi
Dehidrasi
ringan-sedang
Dehidrasi
berat
Rencana
terapi A
Rencana
Terapi B
Rencana
terapi C
PERNYATAAN BERSAMA
WHO/UNICEF
Banyak penderita Diare dapat
diselamatkan dengan melakukan
-penanganan yang efektif di RT
-tatalaksana yang tepat di Sarkes
Rekomendasi ini akan efektif
bila menjadi hal rutin yang
dilakukan di
RT dan
Sarkes
REKOMENDASI WHO/UNICEF
Mencegah dan
mengatasi
dehidrasi dengan Oralit
osmolaritas rendah atau
cairan rumah tangga
Pemberian ASI
Teruskan pemberian
makan
Antibiotika yang selektif
Pemberian Zinc selama
10-14 hari
TATALAKSANA DIARE
(LINTAS DIARE)
1.Oralit osmolaritas rendah
2.Obat zinc selama 10 hari
3.ASI dan Makan sesuai
umur
4.Antibiotika atas indikasi
5.Nasihat
pada
ibu/pengasuh
ORALIT
(WHO/
UNICEF
2004)
Na
K
HCO3
Cl
Glucose
90 mEq/l
20 mEq/l
30 mEq/l
80 mEq/l
111
mmol/l
75
20
10
65
75
osmolar
331
mmol/l
245
mmol/l
mEq/l
mEq/l
mEq/l
mEq/l
mmol/l
UMUR
<12 Bulan
5O-100 ml
400ml/Hari
1-4 Tahun
100-200 ml
600-800 ml/Hari
> 5 Tahun
200-300 ml
800-1000 ml/Hari
Dewasa
300-400 ml
1200-2800 ml/Hari
MEKANISME ZINC
Sistem imun
Zinc
Proses penyerapan
intestinal dan/atau
proses transport
sekretorik
Efek antimikroba
Antidiare dengan
menghambat CI secretion (2)
Latar Belakang
Efektifatasi
atasidehidrasi
dehidrasi&&
Efektif
kurangimortalitas
mortalitas
kurangi
Diare
DiareAkut
Akut
oralit
oralit
Tidakkurangi:
kurangi:volume,
volume,
Tidak
durasi,&&frekuensi
frekuensidiare
diare
durasi,
Malnutrisi(1)
(1)
Malnutrisi
Petugaskesehatan
kesehatan
Petugas
ingin kan
kandurasi
durasidiare
diare
ingin
Tekanan Orang tua & Pasien
Tidak puas
?
?
Antibiotik
Antibiotiktidak
tidakrasional
rasional
(2)
(2)
Terapi
Terapilain
lainyg
ygtidak
tidakjelas
jelas
Evidence
EvidenceBased
Basednya
nya(3)
(3)
ZINC
Zinc merupakan zat gizi mikro
penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan seorang anak. Pada
saat terjadi diare, tubuh banyak
kehilangan zinc.
Zinc berguna membantu pemulihan
serta meningkatkan kesehatan anak.
umur < 6
bulan :
Setengah tablet
zinc (10mg) sekali
sehari selama
sepuluh hari
berturut-turut
Anak umur > 6
bulan : Satu tablet
zinc (20 mg) sekali
sehari selama
KURANG KALORI
PROTEIN
LAMA, BERAT,
EPISODE
PENGOBATAN
PEMBERIAN
MAKANAN
ZINC
28
PRINSIP TATALAKSANA
1. MENCEGAH DEHIDRASI
Mulai Dari RT Dengan Lebih Banyak Minum
2. MENGATASI DEHIDRASI
Beri Cairan Rehidrasi Oral & I.V + Zinc 10 hari
29
MENURUT JENIS
Diare Akut
Diare Bermasalah
Diare berdarah,
Kolera
Diare berkepanjamgan
Diare kronik/ Diare persisten
Diare dan gizi buruk
Diare dg penyakit penyerta
30
MENURUT
BANYAKNYA KEHILANGAN CAIRAN
1. Tanpa Dehidrasi
2.Dehidrasi ringan/sedang
3.Dehidrasi berat
31
Rencana pengobatan
Rencana A
Rencana B
Rencana C
RENCANA TERAPI B
Untuk terapi dehidrasi ringan-sedang
Jumlah oralit yang diberikan pada 4 jam pertama adalah
Berat badan x 75 cc
Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan,
berikan oralit
sesuai tabel di bawah
Umur
4 bl
Berat badan
< 6kg
6-10 kg
200-400 400-700
Jml cairan
4-12 bl
12 bl-24 bl 2-5 th
10-12 kg
700-900
12-19 kg
900-1400
RENCANA TERAPI C
YA
YA
Mulai
Mulai diberi
diberi cairan
cairan I.V.
I.V. segera.
segera. Bila
Bila penderita
penderita bisa
bisa minum,
minum, berikan
berikan oralit,
oralit, sewaktu
sewaktu cairan
cairan I.V.
I.V. dimulai.
dimulai. Beri
Beri 100
100 ml/kg
ml/kg
cairan
Ringer
Laktat
(atau
cairan
normal
Salin
bila
Ringer
Laktat
tidak
tersedia),
dibagi
sebagai
berikut:
cairan Ringer Laktat (atau cairan normal Salin bila Ringer Laktat tidak tersedia), dibagi sebagai berikut:
Umur
Bayi <1tahun
Anak >1tahun
TIDAK
P emberian I
30 ml/kg dalam
1 jam*
jam
Kemudian
70 ml/kg dalam
5 jam
2 jam
** Diulangi
Diulangi lagi
lagi bila
bila denyut
denyut nadi
nadi masih
masih lemah
lemah atau
atau tidak
tidak teraba
teraba
Adakah
Adakah Terapi
Terapi terdekat
terdekat
(dalam
(dalam 30
30 menit)?
menit)?
YA
YA
TIDAK
Apakah
Apakah Saudara
Saudara dapat
dapat menggunakan
menggunakan
pipa
nasogastrik
pipa nasogastrik untuk
untuk rehidrasi?
rehidrasi?
YA
YA
TIDAK
Kirim
Kirim penderita
penderita untuk
untuk terapi
terapi Intravena.
Intravena.
Bila
Bila penderita
penderita bisa
bisa minum,
minum, sediakan
sediakan oralit
oralit dan
dan tunjukkan
tunjukkan cara
cara memberikannya
memberikannya selama
selama di
di perjalanan.
perjalanan.
Mulai
Mulai rehidrasi
rehidrasi melalui
melalui mulut
mulut dengan
dengan oralit.
oralit. Berikan
Berikan 20
20 ml/kg/jam
ml/kg/jam selama
selama 66 jam
jam (total
(total 120
120 ml/kg).
ml/kg).
Nilailah
penderita
tiap
1-2
jam:
Nilailah penderita tiap 1-2 jam:
-- Bila
Bila muntah
muntah atau
atau perut
perut kembung
kembung berikan
berikan cairan
cairan pelan-pelan.
pelan-pelan.
-- Bila
rehidrasi
tidak
tercapai
setelah
3
jam
Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk
rujuk penderita
penderita untuk
untuk terapi
terapi Intravena.
Intravena.
Setelah
Setelah 66 jam
jam nilai
nilai kembali
kembali penderita
penderita dan
dan pilih
pilih rencana
rencana terapi
terapi yang
yang sesuai.
sesuai.
TIDAK
Apakah
Apakah penderita
penderita bisa
bisa minum?
minum?
Nilai
Nilai kembali
kembali penderita
penderita tiap
tiap 1-2
1-2 jam.
jam. Bila
Bila rehidrasi
rehidrasi belum
belum tercapai
tercapai percepat
percepat tetesan
tetesan Intravena.
Intravena.
Juga
berikan
oralit
(5
ml/kg/jam)
bila
penderita
bisa
minum;
biasanya
setelah
Juga berikan oralit (5 ml/kg/jam) bila penderita bisa minum; biasanya setelah 3-4
3-4 jam
jam (bayi)
(bayi) atau
atau 1-2
1-2 jam
jam (anak).
(anak).
Setelah
6
jam
(bayi)
atau
3
jam
(anak)
nilai
lagi
penderita
menggunakan
Tabel
Penilaian.
Kemudian
Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi penderita menggunakan Tabel Penilaian. Kemudian pilihlah
pilihlah rencana
rencana
terapi yang
yang sesuai
sesuai (A,
(A, B
B atau
atau C)
C) untuk
untuk melanjutkan
melanjutkan terapi.
terapi.
terapi
YA
YA
Mulai
Mulai rehidrasi
rehidrasi melalui
melalui mulut
mulut dengan
dengan oralit.
oralit. Berikan
Berikan 20
20 ml/kg/jam
ml/kg/jam selama
selama 66 jam
jam (total
(total 120
120 ml/kg).
ml/kg).
Nilailah
Nilailah penderita
penderita tiap
tiap 1-2
1-2 jam:
jam:
-- Bila
Bila muntah
muntah atau
atau perut
perut kembung
kembung berikan
berikan cairan
cairan pelan-pelan.
pelan-pelan.
-- Bila
rehidrasi
tidak
tercapai
setelah
3
jam,
Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam, rujuk
rujuk penderita
penderita untuk
untuk terapi
terapi Intravena.
Intravena.
-- Setelah
6
jam
nilai
kembali
kondisi
penderita
dan
pilih
rencana
terapi
Setelah 6 jam nilai kembali kondisi penderita dan pilih rencana terapi yang
yang sesuai.
sesuai.
Segera
Segera rujuk
rujuk anak
anak untuk
untuk rehidrasi
rehidrasi
melalui
Nasogastrik
melalui Nasogastrik atau
atau Intravena.
Intravena.
Catatan
Catatan ::
Bila mungkin
Bila
mungkin amati
amati penderita
penderita sedikitnya
sedikitnya 66 jam
jam setelah
setelah rehidrasi
rehidrasi untuk
untuk memastikan
memastikan bahwa
bahwa ibu
ibu dapat
dapat menjaga
menjaga mengembalikan
mengembalikan cairan
cairan yang
yang hilang
hilang dengan
dengan memberi
memberi oralit.
oralit.
Bila
Bila umur
umur anak
anak di
di atas
atas 22 tahun
tahun dan
dan kolera
kolera baru
baru saja
saja berjangkit
berjangkit di
di daerah
daerah Saudara,
Saudara, pikirkan
pikirkan kemungkinan
kemungkinan kolera
kolera dan
dan beri
beri antibiotika
antibiotika yang
yang tepat
tepat secara
secara oral
oral begitu
begitu anak
anak sadar.
sadar.
40
YA
Umur
Umur
TIDAK
Pemberian I
Pemberia
30 ml/kg dalam
n1
1 jam*
30 ml/kg
jam
1 jam*
Kemudian
Kemudian
70
70 ml/kgml/kg
dalam dlm
5 jam
2 jam
5 jam
Bayi <1tahun
Anak >1tahun
Bayi < 1
Diulangi
thnlagi bila denyut nadi masih lemah atau
tidak teraba
Anak = 1
jam
2 jam
thn
YA
TIDAK
Apkah saudara
dapat
Menggunakan pipa
nasogastrik untuk
rehidrasi
YA
untuk terapi IV
Setelah 6 jam nilai kembali penderita dan pilih rencana
terapi yang sesuai.
TIDAK
YA
CATATAN :
Bila mungkin amati penderta sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi
untuk memastikan bahwa
ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan
memberi oralit
bila umur anak > 2 tahun dan kolera baru saja berjangkit didaerah
saudara,
pikirkan kemungkinan kolera, beri antibiotik yang tepat secara
DIARE BERMASALAH
Sindrom desentri
terdiri dari kumpulan gejala diare dengan
darah dan lendir dalam feses dan adanya
tenesmus
Penyebab
infeksi virus,
bakteri,
parasit,
Intoleransi laktosa ,
alergi protein susu sapi
Faktor risiko
gizi kurang,
usia sangat muda,
tidak mendapat ASI,
menderita campak dalam 6 bulan
terakhir, mengalami dehidrasi ,
penyebab diare lainnya, misalnya
Shigella, yaitu suatu bakteri yang
enghasilkantoksin dan atau resisten
ganda terhadap antibiotik
Gejala Klinis
umumnya diawali oleh diare cair,
pada hari kedua atau ketiga baru muncul
darah, dengan maupun tanda lendir,
sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus
hilangnya nafsu makan
badan terasa lemah
penurunan volume diare dan mungkin
feses hanya berupa darah dan lendir.
Gejala Infeksi saluran napas akut dapat
menyertai disentri.
Komplikasi Sistemik
1) Hipoglikemia
2) Hiponatremia
3) Sepsis
4) Kejang dan Ensefalopati
5) Sindrom Uremik Hemolitik
6) Pneumonia
7) Kurang Energi Protein ( KEP )
Indikasi Rawat
Disentri dengan faktor risiko menjadi berat seperti
yang telah disebut diatas adalah merupakan indikasi
rawat inap.
Termasuk disini adalah
anak dengan gangguan gizi berat
umur kurang dari satu tahun
menderita campak pada enam bulan terakhir
disentri disertai dehidrasi
disentri yang datang sudah dengan komplikasi
Pengobatan
Semua kasus disentri pada tahap awal diberi antibiotik:
kotrimoksazol dengan dosis 5 8 mg/kg bb / hari atau
Ampisilin dengan dosis 50 mg/kg BB/hari.
Penderita dipesan untuk kontrol kembali jika :
Tidak membaik atau bertambah berat pasda hari ketiga setelah
pengobatan
Tidak sembuh pada hari kelima setelah pengobatan
Muncul tanda tanda komplikasi yang mencakup panas tinggi kejang
penurunan kesadaran tidak mau makan , menjadi lemah
Pada kunjungan ulang penderita yang tidak membaik pada hari ketiga
atau belum sembuh pada hari kelima setelah pengobatan oleh Shigella
/ bakteri sejenisf
pemeriksaan
mikroskopik
feses
Perlu Difikirkan
disentri yang muncul setelah pemakaian antibiotik
yang cukup lama kemungkinan infeksi clostridium
defficile,
hubungan pola diare dengan pola pemberian makanan
kemungkinan intoleransi laktosa atau susu sapi ,
disentri pada bayi muda tanpa gejala umum infeksi yang
nyata mengarahkan infeksi Compylabacter jejuni
feses berupa darah danlendir. Tanpa panas yang disertai
muntah hebat.mengarahkan kita pada invaginasi
Diare Persisten
Batasan
Diare persisten adalah diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau
lebih.
Faktor risiko beranjutnya diare akut menjadi diare persisten adalah :
Usia bayi kurang dari empat bulan
Tidak mendapat ASI
Kurang Energi Protein (KEP )
Diare akut dengan etiologi bakteri invasif
Tatalaksana diare akut yang tidak tepat
Pemakaian antibiotik yang tidak rasio nal
Pemuasaan penderita
Langkah Tatalaksana
a) Tentukan Derajat Dehidrasi
Derajad dehidrasi pada diare persisten ditetapkan sesuai dengan acuan
tatalaksana diare akut .
b) Nilai keadaan Nutrisi
Status gizi ditetapkan sesuai standar
c) Cari Penyebab Infeksi
Jika pada tatalaksana diare akut kita tidak dituntut untuk menelusuri jenis
kuman penyebab diare, pada diare persisten kita
harus mencari faktor penyebab .
d) Cari Penyakit penyerta
Diare peristen sering disertai penyakit penyerta diagnosis ditegakkan
sesuai dengan standar.