Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH SASTRA ANGKATAN 60

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Sejarah Sastra
Dosen pengampu : Kadirun, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 5 :


➢ Muh Rezkiawan (220130027)
➢ Nurul Yaqin Sangka (220110006)
➢ Fitri Nur Fitasari (220110004)
➢ Najmi (220130019)
➢ Sukma (220120013)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS KOLAKA
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah subhanahuwata’ala atas karunia dan nikmatnya


sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Sastra sebatas kemampuan
dan pengetahuan yang kami miliki.
Makalah ini berisikan tentang sastra periode 60-an yang akhirnya
melahirkan sastra angkatan ’66. Lahirnya angkatan ini didahului adanya kemelut
dalam segala bidang kehidupan diIndonesia yang disebabkan ulah teror politik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
kesempurnaan hanya milik Allah subhanahuwata’ala oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun,kami terbuka lebar dalam
menerimanya,demikian kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat berupa wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Kolaka, 14 Oktober 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................... 1
C. TUJUAN PENELITIAN .................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A. Sejarah Lahirnya Angkatan 66 ........................................................... 2
B. Karakteristik angkatan 66................................................................... 3
C. Tokoh Sastrawan priode 60 ................................................................ 4
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 7
A. Kesimpulan......................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Periodisasi sastra Indonesia modern sampai saat ini memang masih
menjadi perdebatan. Bagaimanapun banyaknya pembabakan waktu yang pernah
diajukan dalam sejarah sastra Indonesia, namun pembabakan yang telah umum
dipakai selalu kembali pada nama-nama angkatan. Angkatan-angkatan itu muncul
hampir 10 tahun atau 15 tahun sekali. Jadi dapatlah pula kita menamakan
angkatan-angkatan itu berdasarkan usianya. Selama waktu itu pengalaman dan
situasi masing-masing generasi rupanya agak berbeda sehingga melahirkan ciri-
ciri tersendiri pada angkatannya.
Masing-masing angkatan sastra dimulai dengan munculnya sekumpulan
sastrawan yang tahun kelahirannya hampir sama dan menulis dalam gaya yang
hampir sama dalam majalah atau penerbitan yang sama. Sastra Balai Pustaka
dimulai tahun 1920. Para penulis Balai Pustaka yang mula-mula menulis sekitar
tahun 1920-an adalah mereka yang dilahirkan sekitar tahun 1895-an. Sastra
Pujangga Baru diisi oleh para sastrawan yang dilahirkan sekitar tahun 1910-an.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanankah Sejarah lahirnya Angkatan 66?
2. Apakah Karakteristik sastra angkatan 66?
3. Siapa sajakah tokoh sastrawan angkatan 60?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mengetahui sejarah sastra angkatan 60 dan awal mula munculnya
angkatan 66.
2. Mengetahui karakteristik sastra angkatan 66.
3. Mengetahui tokoh sastrawan angkatan 60.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Lahirnya Angkatan ‘66


Lahirnya angkatan ’66 ini didahului adanya kemelut dalam segala bidang
kehidupan di Indonesia yang disebabkan ulah teror politik yang dilakukan PKI
dan ormas-ormas yang bernaung dibawahnya. Nama angkatan 66 dikemukakan
oleh H.B. Jassin oleh karena itulah diberi nama sastra H.B Jasin. Angkatan 66
muncul di tengah-tengah keadaan politik bangsa Indonesia yang sedang
kacau karena adanya teror dari PKI.
Akibat kekacauan politik itu, membuat keadaan bangsa Indonesia kacau
dalam bidang kesenian dan kesusatraan. Akibatnya kelompok Lekra di bawah PKI
bersaing dengan kelompok Manikebu yang memegang sendi-sendi kesenian,
kedamaian, dan pembangunan bangsa dan Pancasila. Tumbuhnya angkatan ’66
sejalan dengan tumbuhnya aksi-aksi sosial politik di awal angkatan ’66 yang
dipelopori oleh KAMMI/KAPPI untuk memperjuangkan Tritura. Lahirnya
angkatan ini juga dilatarbelakangi oleh perlawanan terhadap penyelewengan-
penyelewengan pimpinan-pimpinan negara demi kepentingan pribadi dan
golongan.
Peristiwa politik yang terjadi berimplikasi pada paham sastra yang
berkembang pada masa itu. Terjadi dua kutub pemikirian politik yang tekumpul
dalam dua kelompok, yaitu golongan penulis yang terkumpul dalam Lekra dan
para seniman penanda tangan manifest kebudayaan. Selain itu, terdapat juga
sastrawan yang tidak terkumpul pada keduanya yang tetap pada posisi netral.
Angkatan ini sering juga disebut dengan angkatan kontemporer dan
angkatan manifes. Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison
pimpinan Mochtar Lubis. Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan
ini. Banyak karya sastra pada angkatan ini yang sangat beragam dalam
aliran sastra.
Majalah Horison terbit pada bulan Juli 1966. Penerbitnya adalah yayasan
Indonesia yang didirikan pada 31 Mei 1966. Visi majalah Horison adalah

2
3

mengembalikan krisis budaya yang telah terjadi selama belasan tahun dengan
harapan tumbuhnya semangat baru untuk memperjuangkan demokrasi dan
semangat manusia Indonesia.
Majalah Horison mengutamakan sastra berupa cerpen, sajak, kritik sastra,
dan esai. Majalah ini banyak memperoleh sambutan hangat dari para pengarang
baik yang sudah terkenal maupun yang baru memuali karirnya. Di luar majalah
Horison juga mulai terbit kembali Koran-koran yang pernah dilarang terbit,
seperti Merdeka, Indonesia Raya, Kompas, Berita Yudha, Angkatan Bersenjata,
dan Suara Karya.
pelaksanaan Pancasila dan melaksanakan ide yang terkandung di dalam Manifest
Kebudayaan.

B. Karakteristik Angkatan ‘66


1. Puisi
a. Struktur Estetik
➢ Gaya epik (bercerita) berkembang dengan berkembangnya puisi
cerita dan balada
➢ Gaya mantra mulai tampak dalam balada-balada
➢ Gaya ulangan (paralelisme) mulai berkembang
➢ Gaya puisi liris pada umumnya masih meneruskan gaya angkatan 45

b. Struktur Ekstraestetik
➢ Sesuai dengan sejarah nasional, tema utama dalam Angkatan 66
adalah perlawanan terhadap tirani pemerintah orde lama, misalnya
sajak-sajak demonstrasi dari Taufiq Ismail, Mansur Samin, Bur
Rasuanto, dsb. Khusus Taufiq Ismail, sajak-sajak demonstrasi
tersebut terkumpul dalan Tirani dan Benteng yang kemudian
dikumpulkan menjadi Tirani dan Benteng (Rosidi, 1983: 168-9).
➢ Tema kemuraman karena menggambarkan hidup yang penuh
penderitaan.
4

➢ Sajak-sajak yang mengungkapkan masalah-masalah sosial seperti


kemiskinan, pengangguran, kesenjangan yang tinggi antara kaya dan
miskin, dan kemakmuran yang tidak merata.
➢ Cerita-cerita rakyat menjadi tema-tema balada.

C. Tokoh Sastrawan periode 60


1. Taufik Ismail
• Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia
• Tirani dan Benteng
• Buku Tamu Musim Perjuangan
• Sajak Ladang Jagung
• Kenalkan
• Saya Hewan
• Puisi-puisi Langit
2. Goenawan Mohamad
• Parikesit (1969)
• Interlude (1971)
• Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang (1972)
• Seks, Sastra, dan Kita (1980)
3. Hartoyo Andangjaya
• Perempuan-perempuan Perkasa
• Rakyat
• Sebuah Lok Hitam
• Buat Saudara Kandung
• Buku Puisi (1973)
4. Sapardi Djoko Damono
• Dukamu Abadi (1969)
• Mata Pisau (1974)
5

5. Arifin C. Noer
Dalam Langgar, Dalam Langgar Purwadinatan, naskah drama Telah
Datang Ia, Telah Pergi Ia, Matahari di Sebuah Jalan Kecil , Monolog Prita Istri
Kita dan Kasir Kita (1972, Tengul (1973), Kapai-kapai (1970), Mega-mega
(1966), Umang-umang (1976), Sumur Tanpa Dasar (1975), Orkes Madun, Aa Ii
Uu, Dalam Bayangan Tuhan atawa Interogasi, Ozon. Karya-karyanya yang lain:
Nurul Aini (1963); Siti Aisah (1964); Puisi-puisi yang Kehilangan Puisi-puisi
(1967).
6. Satyagraha Hurip
Pada Titik Kulminasi, kumcerpen Tentang Delapan Orang, novel Sepasang
Suami Istri (1964), Resi Bisma (1960), serta menyunting antologi esai Sejumlah
Masalah Sastra (1982). Karya-karyanya yang lain: Burung Api (cerita anak-anak,
1970); Sarinah Kembang Cikembang (kumcerpen, 1993). Satyagraha adalah
editor buku Cerita Pendek Indonesia I – IV (1979) dan penulis terjemahan
Keperluan Hidup Manusia (novel Leo Tolstoy, 1963).
7. Bur rasuanto
• Bumi yang Berpeluh tahun 1962
• Mereka Akan Bangkit tahun 1963

8. Rahmat Djoko Pradopo


Antologi puisi Matahari Pagi di Tanah Air (1967), Hutan Bunga (1990);
Jendela Terbuka (1993). Sebagai ahli sastra, Rahmat menulis buku berjudul
Pengkajian Puisi (1987); Bahasa Puisi Nyanyi Sunyi dan Deru Campur Debu
(1982); Beberapa Teori Sastra, Metode Kreitik dan Penerapannya (1995).
9. Mansur Samin
Kumpulan sanjaknya Perlawanan (1966) dan Tanah Air (1969) merupakan
sanjak-sanjak demonstrasi atau rekaman peristiwa kebangkitan Orde Baru,
sebagaimana Tirani dan Benteng karya Taufiq Ismail dan Mereka Telah Bangkit
karya Bur Rasuanto. Juga menulis antologi puisi Dendang Kabut Senja (1969),
Sajak-sajak Putih (1996), drama Kebinasaan Negeri Senja (1968) Cerkan-
6

cerkannya antara lain: Si Bawang, Telaga di Kaki Bukit, Gadis Sunyi, Empat
Saudara, Berlomba dengan Senja.
10. Titie Said Sadikun
menulis kumpulan cerpen Perjuangan dan Hati Perempuan (1962), novel
Jangan Ambil Nyawaku (1977), Lembah Duka, Fatimah yang difilmkan menjadi
Budak Nafsu, Reinkarnasi, Langit Hitam di Atas Ambarawa.
11. Titis Basino PI
• Dia, Hotel, Surat Keputusan (1963)
• Lesbian (1976)
• Bukan Rumahku (1976)
• Pelabuhan Hati (1978)
• Pelabuhan Hati (1978)
12. Mira Widjaja
• Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi
• Kemilau Kemuning Senja (sudah di filmkan)
• Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi (sudah di filmkan)
• Ketika Cinta Harus Memilih (sudah di filmkan)
• Permainan Bulan Desember (sudah di filmkan)
• Tak Kupersembahkan Keranda Bagimu (sudah di filmkan)
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Lahirnya sastra angkatan 60 ini ditandai dengan terjadi permasalahan-
permasalahan kompleks Indonesia yang terjadi pada masa itu, khususnya pada
bidang politik. Kemelut politik ini disebabkan semakin liarnya PKI beserta ormas-
ormasnya yang berdampak pada kesastraan Indonesia. Keadaan yang demikian,
memicu lahirnya angkatan 66 yang memiliki cita-cita ingin adanya pemurnian
pelaksanaan Pancasila dan melaksanakan ide yang terkandung di dalam Manifest
Kebudayaan.
Dan bahwa hasil karya sastra Angkatan ’66 ini lebih menekankan pada
protes terhadap keadilan sosial danpolitik pemerintah, rasa nasionalisme yang
tinggi, serta mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara.

B. Saran
Diharapkan kepada para mahasiswa agar lebih telaah lagi dalam kegiatan
pembelajaran sejarah sastra dan meningkatkan apresiasi sebagai bukti cinta
kepada sastra tanah air Indonesia, sebagaimana para sastra pendahulu yang
menuangkan rasa nasionalismenya melaluikarya-karyanya yang bisa di nikmat
ioleh generasi setelahnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, Engkos. 2006. Cerdas Berbahasa Indonesia (SMA). Jakarta: Erlangga.


Agni, Binar. 2008. Sastra Indonesia Lengkap. Jakarta:Hi Fest Publishing.
Wulandari, D. 2010. Ciri-ciri Karya Sastra Angkatan 1966, (online),
(http://cafesenja.blogspot.com/2010/12/ciri-ciri-karya-sastra-angkatan-
66_05.html),diakses pada tanggal 08Maret 2014.
Bastin, Dan riris. (2010). SASTRA: SASTRAWAN ANGKATAN 66. [Online].
Tersedia: http://danririsbastind.wordpress.com/tag/sastrawan-angkatan-66/ [11
Maret 2014]
Thioo, Fanda. (2013). Makalah Periode Sastra Angkatan 66. [online].
Tersedia:http://fandanaksaleh18.blogspot.com/2013/05/makalah-periodisasi-
sastra-angkatan-66.html [11 Maret 2014]
Syaifudin, Amirullah. (2012). Sastra Indonesia Angkatan 66. [online].
Tersedia:http://amirulloh-syaifuddin.blogspot.com/2012/10/sastra-indonesia-
angkatan-66.html [11 Maret 2014]

Anda mungkin juga menyukai