KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
pulalah makalah
makalah Periode Sastra
Sastra Indonesia ini dapat diselesaikan
diselesaikan tepat
tepat waktu.
Makalah yang saya susun ini khusus membahas tentang periode sastra dari sejarahnya, nama
pengarang dan
dan sastranya,perbandingan
sastranya,perbandingan antar
antar angkatan, dan analisis uns
unsur
ur intrinsik dan ekstrinsik
ekstrinsik salah
satu karya pengarang.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan,
khususnya masalah pembahasan periodisasi sastra yang kesemuanya itu disebabkan oleh minimnya
pengetahuan, maka
maka dari itu kami
kami butuhkan saran dan
dan kritik yang bersifat membangun
membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah
makalah ini.
1
DAFTAR ISI
2
Periodisasi sastra adalah pembabakan waktu terhadap perkembangan sastra yang ditandai
dengan ciri-ciri tertentu. Dalam periodesasi sastra Indonesia dibagi menjadi dua bagian besar,
yaitu lisan dan tulisan. Secara urutan waktu terbagi atas angkatan Pujangga Lama, angkatan
Balai Pustaka, angkatan Pujangga baru, Angkatan 1945, angkatan 1950-1960-an, angkatan
1966-1970-an, angkatan 1980-1990-an,
1980-1990-an, angkatan reformasi, dan angkatan 2000-an.
Periodisasi sejarah sastra Indonesia secara eksplisit telah diperlihatkan oleh Ajip Rosidi
dalam Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia (1969). Secara garis besar Ajib Rosidi (1969: 13)
membagi sejarah sastra Indonesia sebagai berikut:
1. Masa Kelahiran mencakup kurun waktu 1900-1945 yang dapat dibagi lagi menjadi beberapa
periode, yaitu:
3
Pada kenyataanya, telah tercatat lima angkatan yang muncul pada rentang waktu 10 –
15 tahun sehingga dapat disusun perodisasi sejarah sastra Indonesia modern sebagai berikut:
beri kut:
Periodisasi Sejarah Sastra Indonesia menurut Jakob Sumardjo didasarkan pada nama badan
penerbitan yang menyiarkan karya para sastrawan. Seperti Penerbit Balai Pustaka, majalah
Pujangga Baru, majalah Kisah, dan majalah Horison, kecuali angkatan 45 yang menggunakan
tahun revolusi Indonesia. Ada juga penamaan angkatan
an gkatan 66 yang dicetuskan H.B. Jassin dengan
merujuk pada gerakan politik yang penting di Indonesia sekitar tahun 1966.
Penulisan sejarah sastra Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara atau metode, yaitu
(1) menerapkan teori estetika resepsi atau estetika tanggapan, dan (2) menerapkan teori
penyusunan rangkaian perkembangan sastra dari periode atau angkatan ke angkatan. Di
samping itu, sejarah sastra Indonesia dapat juga dilakukan secara sinkronis dan diakronis.
Sinkronis berarti penulisan sejarah sastra dalam salah satu tingkat perkembangan atau
periodenya. Sedangkan yang diakronis berarti penulisan sejarah dalam berbagai tingkat
perkembangan, dari kelahiran hingga perkembangannya
perkembangannya yang terakhir.
Setelah meninjau periodisasi sejarah sastra
sastr a Indonesia dari Jakob Sumardjo dan Ajip Rosidi,
maka muncullah tawaran lain dari Rachmat Djoko Pradopo mengenai periodisasi sejarah sastra
Indonesia sebagai berikut:
Dari pendapat para pakar di atas, dapat disimpulkan periodisasi sastra sebagai berikut:
4
Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang
dikeluarkan oleh penerbit Balai
penerbit Balai Pustaka. Prosa
Pustaka. Prosa (roman, novel, cerita pendek dan drama)
dan puisi
dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra
di Indonesia pada masa ini. Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk
dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti
kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar). Balai Pustaka menerbitkan
menerbitkan
karya dalam tiga bahasa yaitu bahasa Melayu-Tinggi,
Melayu-Tinggi, bahasa
bahasa Jawa dan bahasa
dan bahasa Sunda;
Sunda; dan
dan dalam
jumlah terbatas dalam bahasa
dalam bahasa Bali, bahasa
Bali, bahasa Batak, dan
Batak, dan bahasa
bahasa Madura.
Madura.
5
Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka
terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut
rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual,
nasionalistis dan elitis.
6
Chairil Anwar pelopor
Anwar pelopor Angkatan
Angkatan 1945
6. Asrul Sani, Rivai Apin, dan Chairil Tiga Menguak Takdir (1950)
Anwar
7
Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga
dalam Lembaga
Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra
sastra realisme-sosialis.
realisme-sosialis. Timbullah
Timbullah perpecahan dan
polemik yang
yang berkepanjangan
berkepanjangan di antara kalangan
kalangan sastrawan
sastrawan di Indonesia pada
pada awal ta
tahun
hun 1960;
1960;
menyebabkan mandegnya perkembangan sastra karena masuk kedalam politik praktis dan berakhir
pada tahun 1965
tahun 1965 dengan pecahnya
pecahnya G30S
G30S di Indonesia.
8
9
Hilman Hariwijaya penulis
Hariwijaya penulis cer
cerita
ita remaja pada
pada dekade 1980 dan 1990
10
Angkatan ’20-an
’20-an atau Angkatan Balai Pustaka
Disebut Angkatan Dua Puluhan karna novel yang pertama kali terbit adalah novel Azab
novel Azab dan
dan
Sengsara yang
Sengsara yang diterbitkan pada tahun 1921 oleh Merari siregar. Disebut pula sebagai
Angkatan Balai Pustaka karna karya-karya tersebut banyak diterbitkan oleh penerbit Balai
Pustaka.
Contoh ciri-ciri
ciri-ciri dan karya penting pada angkatan ’20-an
’20-an
Cirri-ciri Karya Penting pengarang
Puisinya berupa syair dan Azab dan Sengsara
Sengsara Merari Siregar
pantun
Sitti Nurbaya
Nurbaya Marah Rusli
Alirannya bercorak romantic
Contoh ciri-ciri
ciri-ciri dan karya penting pada angkatan ’30-an
’30-an
Periode ‘45
Disebut juga sebagai Angkatan
Angkatan Chairil Anwar kerna perjuangan Chairil Anwar dalam
melahirkan angkatan ’45 ini. Disebut juga sebagai angkatan kemerdekaan karna dilahirkan
pada tahun Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.
Contoh ciri-ciri
ciri-ciri dan karya penting pada periode ‘45
‘45
Ciri-ciri karya pengarang
Aku
Aku Chairil Anwar
11
Individualistis Atheis
Atheis Achdiat Karta
Mihardja
Dari Ave Maria ke Idrus
Universitalitas
Jalan Lain Roma
Roma
Angkatan ‘66
Nama Ankatan ’66 dicetuskan oleh Hans
Hans Bague Jassin melalui bukunya yang berjudul
Angkatan ’66 bersamaan dengan kondisi politik Indonesia yan tengah kacau akibat PKI.
Contoh ciri-ciri
ciri-ciri karya penting pada Angkatan ‘66
‘66
Ciri-ciri Karya pengarang
’70-an
Angkatan ’70-an
Sekitar tahun ’70-an,
’70-an, muncul karya-karya sastra yang lain dari sebelumnya
sebelu mnya yang dimana
tidak menekankan pada makna kata yang kemudian digolongkan kedalam jenis sastra
kontemporer.
12
’80-an
Angkatan ’80-an
Karya sastra Indonesia pada setelah tahun 1980 ditandai dengan banyaknya roman pecintaan
karya sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut.
Contoh ciri-ciri
ciri-ciri dan karya pada Angkatan ’80-an
’80-an
Tumbuh sastra
beraliran pop Ronggen Dukuh
Dukuh Ahmad Tohari
Paruk
13
Karya : Idrus
14
15
16
17
Kesimpulan
Periodesasi sastra adalah pembabakan waktu terhadap perkembangan sastra yang ditandai
dengan ciri-ciri tertentu. Dalam periodesasi sastra Indonesia dibagi menjadi dua bagian besar,
yaitu lisan dan tulisan. Secara urutan waktu terbagi atas angkatan Pujangga Lama, angkatan
Balai Pustaka, angkatan Pujangga baru, Angkatan 1945, angkatan 1950-1960-an, angkatan
1966-1970-an, angkatan 1980-1990-an,
1980-1990-an, angkatan reformasi, dan angkatan 2000-an.
Saran
Berdasarkan
Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi saran adalah perlu ditinjau kembali secara
mendalam tentang pengertian periodisasi sastra, masa berkembangnya angkatan, ciri-ciri tiap
angkatan, dan analisis unsur intrinsik dan eksrinsik sebuah karya sastra.
Saya membuat tugas ini berdasarkan sumber sumber yang ada. Saya juga menyadari, masih
banyak kekurangan
kekurangan dan kesalahan
kesalahan dalam penulisan tugas ini. Maka dari
dari itu, saya memerlukan
memerlukan saran
saran
dari para pembaca supaya menjadikan makalah ini lebih baik. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima
kasih.
18