Anda di halaman 1dari 40

MATA KULIAH : STRATIGRAFI

SEMESTER GENAP 2013/2014

Pertemuan – 1

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

 Pada hakekatnya ada hubungan tertentu


antara kejadian dan aturan batuan di alam,
dalam kedudukan ruang dan waktu geologi.

 Stratigrafi membahas aturan, hubungan,


kejadian lapisan serta tubuh batuan di alam.

 Stratigrafi terdiri dari 2 (dua) suku kata, yaitu


kata “strati“ berasal dari kata “stratos“, yang
artinya perlapisan dan kata “grafi” yang
berasal dari kata “graphic/graphos”, yang
artinya gambar atau lukisan.

 Dengan demikian stratigrafi dalam arti sempit


dapat dinyatakan sebagai ilmu pemerian
lapisan-lapisan batuan.
DEFINISI

 Stratigrafi dapat didefinisikan sebagai


ilmu yang mempelajari tentang aturan,
hubungan, dan kejadian (genesa)
macam-macam batuan di alam dalam
ruang dan waktu.
PENJELASAAN DEFINISI STRATIGRAFI

• Aturan: Tatanama stratigrafi diatur dalam “Sandi


Stratigrafi”. Tatanama stratigrafi ialah aturan penamaan
satuan-satuan stratigrafi, baik resmi ataupun tidak resmi,
sehingga terdapat keseragaman dalam nama maupun
pengertian nama-nama tersebut seperti misalnya:
Formasi/formasi, Zona/zona, Sistem dan sebagainya.

• Hubungan: Mempunyai arti hubungan setiap lapis batuan


dengan batuan lainnya, baik diatas ataupun dibawah
lapisan batuan tersebut. Hubungan antara satu lapisan
batuan dengan lapisan lainnya adalah “selaras”
(conformity) atau “tidak selaras” (unconformity)

• Kejadian (Genesa): Mempunyai pengertian bahwa setiap


lapis batuan memiliki genesa pembentukan batuan
tersendiri. Sebagai contoh: Batuan Sedimen Marin,
Batuan sedimen Fluvial, Batuan Sedimen Terrigenous
dsb.
• Ruang: Mempunyai pengertian tempat, yaitu
setiap batuan terbentuk atau diendapkan pada
lingkungan geologi tertentu. Sebagai contoh:
Genesa Batuan Sedimen: Darat (Fluviatil,
Gurun, Glacial), Transisi (Pasang-surut/Tides,
Lagoon, Delta), atau Laut (Marine: Litoral,
Neritik, Bathyal, atau Hadal)

• Waktu: Memiliki pengertian tentang umur


pembentukan batuan tersebut dan biasanya
berdasarkan Skala Umur Geologi. Contoh :
Batugamping formasi Rajamandala terbentuk
pada kala Miosen Awal; Batupasir kuarsa
formasi Bayah terbentuk pada kala Eosen Akhir
HUBUNGAN STRATIGRAFI DAN SEDIMENTLOGI

• Stratigrafi adalah studi batuan untuk menentukan urutan


dan waktu kejadian dalam sejarah bumi, sedangkan
sedimentologi adalah studi tentang proses-proses
pembentukan, pengangkutan dan pengendapan material
yang terakumulasi sebagai sedimen di dalam lingkungan
kontinen dan laut hingga membentuk batuan sedimen.

• Kedua subjek tersebut mempunyai kaitan yang erat dan


dalam penafsiran pengendapan.

• Kajian terhadap proses dan produk sedimen


memperkenankan kita kepada dinamika lingkungan
pengendapan. Rekaman dari proses pada batuan sedimen
dapat dipakai untuk menjelaskan dan memperkenankan
kita menafsirkan batuan kedalam lingkungan tertentu.
• Dua ilmu ini dapat dibahas bersama
sebagai rangkaian kesatuan proses dan
hasilnya, dalam ruang dan waktu.

• Sedimentologi perhatiannya tertuju pada


pembentukan batuan sedimen.

• Stratigrafi mempelajari perlapisan batuan


ini dan hubungannya dalam ruang dan
waktu.

• Oleh karena itu masuk akal jika membahas


sedimentologi dan stratigrafi bersamaan.
PRINSIP-PRINSIP DASAR STRATIGRAFI

1. Origin Horizontality ( Asal Horisontalitas)


Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah
horisontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut
kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang
memang menyudut.

2. Superposition (Superposisi)
Dalam kondisi normal (belum terganggu), perlapisan suatu
batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan
batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan
dengan lapisan batuan diatasnya.

3. Lateral Continuity (Kesinambungan Lateral)


Pelamparan suatu lapisan batuan akan menerus sepanjang
jurus perlapisan batuannya. Dengan kata lain bahwa apabila
pelamparan suatu lapisan batuan sepanjang jurus
perlapisannya berbeda litologinya maka dikatakan bahwa
perlapisan batuan tersebut berubah facies.
Original Horizontality ( Asal Horisontalitas)
Superposition (Superposisi)
Prinsip kesinambungan lateral (lateral continuity)
Prinsip kesinambungan lateral (lateral continuity)

BATU LEMPUNG BATU LEMPUNG

BERUBAH FACIES

BATU PASIR BATU


LEMPUNG
KESINAMBUNGAN LAPISAN YANG TIDAK MENERUS KARENA
PERUBAHAN FACIES
KESINAMBUNGAN LAPISAN YANG TIDAK MENERUS KARENA
PEMANCUNGAN OLEH KETIDAK SELARASAN BERSUDUT
KESINAMBUNGAN LAPISAN YANG TIDAK MENERUS KARENA
PERGESERAN AKIBAT SESAR (DISLOKASI)(
HUKUM SUKSESI FAUNA

 Ada tiga prinsip utama yang harus diketahui dalam


mempelajari fosil, yaitu: (1). Fosil mewakili sisa-sisa
kehidupan dari suatu organisme, (2). Hampir semua fosil
yang ditemukan dalam batuan merupakan sisa-sisa
organisme yang sudah punah dan umumnya merupakan
spesies yang masa hidupnya tidak begitu lama, (3).
Perbedaan spesies fosil akan dijumpai pada batuan yang
berbeda umurnya dan hal ini disebabkan karena kondisi
lingkungan bumi mengalami perubahan.

 Apabila kita telusuri fosil-fosil yang terkandung dalam


lapisan batuan, mulai dari lapisan yang termuda hingga ke
lapisan yang tertua, maka kita akan sampai pada suatu
lapisan dimana salah satu spesies fosil tidak ditemukan
lagi. Hal ini menandakan bahwa spesies fosil tersebut
belum muncul (lahir) atau spesies fosil tersebut merupakan
hasil evolusi dari spesies yang lebih tua atau yang ada
pada saat itu.
HUBUNGAN POTONG MEMOTONG

• Hubungan potong-memotong adalah


hubungan kejadian antara satu batuan
yang dipotong / diterobos oleh batuan
lainnya, dimana batuan yang dipotong /
diterobos terbentuk lebih dahulu
dibandingkan dengan batuan yang
menerobos.
Hubungan Potong Memotong
(cross cutting relationship)
DOKTRIN UNIFORMITARIANISME

 Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi


modern.

 Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika,


kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung
juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya dan proses-
proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang
kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya
bumi.

 Doktrin ini lebih terkenal sebagai “The present is the key


to the past ” dan sejak itulah orang menyadari bahwa
bumi selalu berubah. Dengan demikian jelaslah bahwa
geologi sangat erat hubungannya dengan waktu.
UNSUR UNSUR STRATIGRAFI

 Stratigrafi terdiri dari beberapa elemen


penyusun, yaitu :
1. Elemen Batuan, pada stratigrafi batuan yang
lebih diperdalam untuk dipelajari adalah
batuan sedimen, karena batuan ini memiliki
perlapisan, terkadang batuan beku dan
metamorf juga dipelajari dalam kapasitas
yang sedikit.

2. Unsur Perlapisan (waktu), merupakan salah


satu sifat batuan sedimen yang disebabkan
oleh proses pengendapan sehingga
menghasilkan bidang batas antara lapisan
satu dengan yang lainnya yang
merepresentasikan perbedaan waktu/periode
pengendapan.
Bidang perlapisan merupakan hasil dari
suatu proses sedimentasi yang berupa:

1. Berhentinya suatu pengendapan sedimen


dan kemudian dilanjutkan oleh pengendapan
sedimen yang lain.
2. Perubahan warna material batuan yang
diendapkan.
3. Perubahan tekstur batuan (misalnya
perubahan ukuran dan bentuk butir).
4. Perubahan struktur sedimen dari satu
lapisan ke lapisan lainnya.
5. Perubahan kandungan material dalam tiap
lapisan (komposisi mineral, kandungan fosil,
dll).
 Pada suatu bidang perlapisan, terdapat bidang batas
antara satu lapisan dengan lapisan yang lain. Bidang batas
itu disebut sebagai kontak antar lapisan. Terdapat dua
macam kontak antar lapisan, yaitu :

1. Kontak Tajam, yaitu kontak antara lapisan satu


dengan lainnya yang menunjukkan perbedaan sifat
fisik yang sangat mencolok sehingga dapat dengan
mudah diamati perbedaannya antara satu lapisan
dengan lapisan lain. Perbedaan mencolok tersebut
salah satu contohnya berupa perubahan litologi.

2. Kontak Berangsur, merupakan kontak lapisan yang


perubahannya bergradasi sehingga batas kedua
lapisan tidak jelas dan untuk menentukannya
mempergunakan cara–cara tertentu. Terdapat dua
jenis kontak berangsur, yaitu:
a. Kontak progradasi
b. Kontak interkalasi

3. Kontak Erosional, merupakan kontak antar lapisan


dengan kenampakan bidang perlapisan yang
tergerus/tererosi baik oleh arus maupun oleh material
yang terbawa oleh arus.
Keselarasan (Conformity)

• Keselarasan (conformity) adalah hubungan


antara satu lapis batuan dengan lapis batuan
lainnya diatas atau dibawahnya yang kontinyu
(menerus), tidak terdapat selang waktu
(rumpang waktu) pengendapan.

• Secara umum di lapangan ditunjukkan


dengan kedudukan lapisan (strike/dip) yang
sama atau hampir sama, dan ditunjang di
laboratorium oleh umur yang kontinyu.
X
LP-4

N 271 E / 33

LP-3

N 272 E / 32

N 270 E / 30
LP-1

N 2768 E / 30
LP-1

Y
Penampang Profil Lintasan Sungai X - Y

X Y
MUDA

TUA
KETIDAK SELARASAN

 Kontak Lapisan Tidak Selaras atau disebut


Unconformity yaitu merupakan suatu bidang
ketidakselarasan antar lapisan.

 Terdapat 3 macam bidang ketidakselarasan, yaitu:


1. Angular unconformity, disebut juga sebagai
ketidakselarasan bersudut, merupakan
ketidakselarasan yang kenampakannya menunjukan
suatu lapisan yang telah terlipatkan dan tererosi,
kemudian di atas lapisan tersebut diendapkan
lapisan lain.

2. Disconformity, kenampakannya berupa suatu


lapisan yang telah tererosi dan di atas bidang erosi
tersebut diendapkan lapisan lain.

3. Nonconformity, merupakan ketidakselarasan yang


yang terjadi dimana terdapat kontak jelas antara
batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
KETIDAK SELARASAN
Arti Waktu Dalam Geologi

• Pada dasarnya bumi secara konstan berubah dan tidak


ada satupun yang terdapat diatas permukaan bumi yang
benar-benar bersifat permanen. Bebatuan yang berada
diatas bukit mungkin dahulunya berasal dari bawah laut.

• Oleh karena itu untuk mempelajari bumi maka dimensi


“waktu” menjadi sangat penting, dengan demikian
mempelajari sejarah bumi juga menjadi hal yang sangat
penting pula.

• Ketika kita berbicara tentang catatan sejarah manusia,


maka biasanya ukuran waktunya dihitung dalam tahun,
atau abad atau bahkan puluhan abad, akan tetapi apabila
kita berbicara tentang sejarah bumi, maka ukuran waktu
dihitung dalam jutaan tahun atau milyaran tahun.
• Dalam mempelajari sejarah bumi juga dipakai suatu
jenis penanggalan, yang dikenal dengan nama
“Skala Waktu Geologi”.

• Skala Waktu Geologi berbeda dengan penanggalan


yang kita kenal sehari-hari.

• Skala waktu geologi dapat diumpamakan sebagai


sebuah buku yang tersusun dari halaman-halaman,
dimana setiap halaman dari buku tersebut diwakili
oleh batuan.

• Beberapa halaman dari buku tersebut kadang kala


hilang dan halaman buku tersebut tidak diberi
nomor, namun demikian kita masih dapat membaca
buku tersebut karena ilmu geologi menyediakan alat
kepada kita untuk membantu membaca buku
tersebut.
• Terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk
mengukur dan menentukan umur Bumi.

1. Skala Waktu Relatif, yaitu skala waktu yang


ditentukan berdasarkan atas urutan perlapisan
batuan-batuan serta evolusi kehidupan organisme
dimasa yang lalu;

2. Skala Waktu Absolut (Radiometrik), yaitu suatu skala


waktu geologi yang ditentukan berdasarkan pelarikan
radioaktif dari unsur-unsur kimia yang terkandung
dalam bebatuan.

• Skala relatif terbentuk atas dasar peristiwa-


peristiwa yang terjadi dalam perkembangan ilmu
geologi itu sendiri, sedangkan skala radiometri
(absolut) berkembang belakangan dan berasal dari
ilmu pengetahuan fisika yang diterapkan untuk
menjawab permasalahan permasalahan yang timbul
dalam bidang geologi.
Skala Waktu Relatif

• Berdasarkan skala waktu relatif, sejarah bumi dikelompokkan


menjadi Eon (Masa) yang terbagi menjadi Era (Kurun), Era dibagi-
bagi kedalam Period (Zaman), dan Zaman dibagi bagi menjadi
Epoch (Kala).

• Nama-nama seperti Paleozoikum atau Kenozoikum tidak hanya


sekedar kata yang tidak memiliki arti, akan tetapi bagi para ahli
geologi, kata tersebut mempunyai arti tertentu dan dipakai
sebagai kunci dalam membaca skala waktu geologi.

• Sebagai contoh, kata Zoikum merujuk pada kehidupan binatang


dan kata “Paleo” yang berarti purba, maka arti kata Paleozoikum
adalah merujuk pada kehidupan binatang-binatang purba, “Meso”
yang mempunyai arti tengah/pertengahan, dan “Keno” yang
berarti sekarang.

• Sehingga urutan relatif dari ketiga kurun tersebut adalah sebagai


berikut: Paleozoikum, kemudian Mesozoikum, dan kemudian
disusul dengan Kenozoikum.
Skala Waktu Absolut (Radiometrik)

• Teknik isotop dipakai untuk mengukur waktu


pembentukan suatu mineral tertentu yang
terdapat dalam batuan.

• Untuk dapat menetapkan umur absolut


terhadap skala waktu geologi, suatu batuan
yang dapat di-dating secara isotopik dan juga
dapat ditetapkan umur relatifnya karena
kandungan fosilnya.

• Banyak contoh, terutama dari berbagai


tempat harus dipelajari terlebih dahulu
sebelum ditentukan umur absolutnya terhadap
skala waktu geologi.
SOAL LATIHAN 1

Buatlah urut-urutan batuan dari yang tertua sampai


yang termuda pada penampang geologi dibawah ini ?

Batupasir Konglomeratan

Napal

Batupasir
G GRANITE

Konglomerat Andesit
END OF SESSION 1

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai