Anda di halaman 1dari 17

By : Nurany,ST.

MT

PROSES PEMBUATAN
ASPALT
Genesa
 Aspal berasal dari bahasa inggris berupa Asphalt atau pitch yang
artinya bahan lekat.
 senyawa kimia yang kompleks dengan komponen utama Hidrogen 
dan Karbon dengan sedikit Belerang dan Nitrogen, berwarna
coklat tua sampai hitam komponen berupa Bitumen
padat/setengah padat, sifatnya yang termoplastik dan Viskoplastik
yaitu melunak dan mencair bila dipanaskan atau dibebani dalam
waktu yang lambat atau mengental dan memadat serta elastic bila
didinginkan atau dibebani dalam waktu yang singkat, dengan titik
lebur 145 – 210 0F
 Material ini larut dalam karbon disulfide tahan air dan Asam.
 Aspal dapat digunakan sebagai bahan perekat batu dan bata untuk
bangunan atau perekat agregat kerikil, juga dapat digunakan
sebagai landasan peswat terbang, pelapis untuk bahan yang tahan
air dll.
Aspal terdiri dari dua jenis :
 Aspal Alam
 Aspal Industri

Aspal alam merupakan aspal yang terbentuk secara alami oleh 


proses geologi sedangkan aspal Industri merupakan aspal yang
terbentuk residu dalam proses pengilangan minyak.
 Genesa aspal alam dalam teori lama itu akibat fraksinasi minyak
mentah dalam reservoir atau batuan yang mengandung minyak
atau dekat permukaan bumi secara alami dan berlangsung lambat.
 Teori modern yang berkembang aspal alam megnalami
pengurangan sejumlah n Alkana sehingga mengalami degradasi
oleh bakteri, perubahan oleh mikroorganisme ini membutuhkan
sulfurisasi yang banyak akibatnya minyak mentah menjadi padat
yang disebut Aspal Alam
Keterdapatan
 Endapan Aspal biasanya ditemukan dalam bentuk kolam atau
danau yang dapat dijumpai dibeberapa Negara seperti Yunani, 
Rusia, Perancis dan Kuba, danau aspal terbesar adalah
Bermudez pitch Lake di Venezuela seluar 1000 acre (1 acre =
0,465 Ha) dengan kedalaman umum 5 feet.
 Aspal Buton
 Aspal yang terletak di Pulau Buton Sulawesi Tenggara,
endapan Aspal terdiri dari 24 lokasi endapan dengan cadangan
terkira 60 juta ton dengan kadar aspal 15 – 35 % aspal, aspal
yang ditambang secara tambang terbuka. Menghasilkan pula
aspal Industri yang terdiri dari Aspal Residu – langsung, aspal
Encer dan Aspal Oksidasi. Dikenal pula Aspal Sintetis berupa
aspal yang paling diminati dengan kadar yang sesuai keinginan.
Pitch Lake
 Aspal yang digunakan untuk material jalan terdiri
dari beberapa jenis, yaitu :
- aspal alam
- aspal buatan (bitumen)
- ter 

dalam proses pembuatan aspal minyak bumi, mula-


mula dari suatu sumur minyak yang masih
bercampur pasir dan air. Minyak bumi disedot
keluar, ditempatkan dalam tanki lapangan,
kemudian dialirkan ke gardu pompa untuk
selanjutnya dipompa ke dalam tangki pengilangan.
 Setelah bejana pipa dan bejana lain dengan
pemanasan pada suhu tertentu dalam proses yang
kemudian dihasilkan destilat ringan, destilat sedang,
destilat berat dan destilat residu, dari destilat-destilat ini
dalam suatu prosesing dihasilkan :

- Bensin, pelarut ringan

- Minyak tanah, minyak bakar ringan

- Minyak diesel

- Minyak pelumas  
 Bitumen (BFS/Bitumen Feed Stock)
yang ada di tanki timbun kemudian
dialirkan ke Kilang Aspal dan untuk
seterusnya dipompakan ke Heater
(tempat pemanasan) agar mudah
disalurkan atau dimasukkan ke Still
(semacam bejana).
 Di dalam Heater, bitumen itu dipanaskan
dengan sistem pembakaran dengan gas yang
diperoleh dari sumur gas yang terdapat di
(studi : Kecamatan Pangkalansusu) dengan
temperatur berkisar antara 400 hingga 450
derajat Farrenheit untuk
membuat/mengilangkan kadar air dan elemen
lainnya yang redapat dalam persenyawaan
bitumen. Sebab apabila kadar tersebut tidak
dibuang atau dibersihkan, maka mutu aspal
yang dihasilnya jadi rendah.
 Setelah mencapai suhu 400 hingga 450
derajat Farrenheit, maka bitumen yang
mencair itu kemudian diproses melalui
sistem peranginan (blowing) yaitu dengan
cara memasukkan udara (angin) melalui
blower (semacam kipas angin besar) ke
dalam tabung bejana (still) bersamaan
dengan “disuntikkannya” uap air (steam).
Proses ini berlangsung selama sekitar 5
sampai 7 jam.
 Empat jam setelah “diangin-anginkan”,
maka diambil contoh (sample) dari
dalam Still untuk diperiksa di dalam
laboratorium guna diketahui diketahui
daya rekatnya dan penetrasi aspal
(kekenyalan/kekerasan aspal – kalau
tanah misalnya CBR nya) apa sudah
memenuhi syarat atau belum.
 Selama blowing berlangsung, terjadilah proses oksidasi di
dalam Still sehingga tercipta gas gas SO₂, H₂S dan CO₂.
Semetara uap Solar nya dialirkan melalui pipa ke column
(semacam bak) untuk didinginkan. Sistem pendingan di sini
dilakukan dengan air. Sedangkan solar bercampur air
pendingin ditampung di sebuah bak pemisah, dimana air
dikumpulkan dalam bak penampungan, dan solar ditampung
di tanki terpisah.
 Sementara gas yang tidak “sempat” terkondensir (tersaring)
dimasukkan ke Scrubber untuk diproses lebih lanjut.
Sedangkan gar yang ringan (eks crubber) dibuang atau
dibakar melalui cerobong pembakar (flare) demi untuk
menghindari terjadinya pencemaran (polusi) udara di sekitar
di sekitaran kawasan kilang.
 Sementara aspal yang dihasilkan
oleh Still kemudian dipompakan ke dalam
tanki penampungan aspal, tapi sebelumnya
harus didinginkan dulu melalui double pipe
cooler atau box cooler. Setelah itu baru
diperiksa kembali di laboratorium secara lebih
cermat lagi oleh para tenaga ahli Pertamina
(bangsa Indonesia). Apabila mutu dan
persyaratan aspal sudah terpenuhi, maka
aspal tersebut diisikan ke dalam drum aspa
 Lapisan aspal yang baik haruslah
memenuhi 4 syarat yaitu stabilitas,
durabilitas, fleksibilitas dan tahanan
geser

Anda mungkin juga menyukai