Anda di halaman 1dari 19

KALSIT

Endapan kalsit merupakan hasil restrukturisasi batugamping yang


mengkristal setelah mengalami proses pelarutan. Umumnya terjadi pada
batugamping atau marmer dalam masa kristalin yang berlapis dan berupa
stalaktit dan stalakmit.

Kalsit dengan komposisi kimia CaCO3 dapat ditemukan dalam keadaan murni
dan tidak, tergantung kepada kandungan mineral pengotornya. Mineral
pengotor terbentuk karena adanya subtitusi unsur Ca oleh unsur logam,
seperti Mg, Fe dan Mn. Dalam prosentase berat tertentu, mineral pengotor
tersebut akan membentuk mineral kapur yang lain, seperti dolomit, ankerit
dan kutnakorit.
Dolomit terbentuk karena subtitusi unsur Mg terhadap unsur Ca, sehingga
terbentuk mineral CaMgCO3 yang mencapai sekitar 26,5% berat kalsit (CaCO3).

Ankerit terbentuk karena adanya subtitusi unsur Fe terhadap unsur Ca menjadi


mineral CaFe(CO3)2 dengan berat sekitar 21,7% kalsit.

Kutnakorit merupakan subtitusi Mn terhadap unsur Ca hingga mencapai 25%


berat kalsit.

Aragonit mempunyai komposisi sama seperti kalsit. Keduanya dapat


mempunyai warna yang sama, tetapi kehadiran kedua mineral tersebut dapat
dibedakan dari struktur kristalnya.

Kalsit mempunyai bentuk prismatik, tabular, rhombohedral, massive, berbutir


kasar sampai sangat halus. Kalsit dapat terbentuk sebagai stalaktit, nodul,
tuberose, koraloidal, olotic atau pisolitik. Berat jenis kalsit murni adalah 2,71
dan akan meningkat sesuai dengan tingkat subtitusi unsur logam.
Kalsit murni terjadi sebagai bagian dari chalk atau batu kapur. Batuan kalsit
akan mengalami perubahan menjadi marmer pada tekanan dan temperatur
tinggi.

Kalsit ditemukan juga pada batuan beku basa sebagai hasil dari alterasi
kalsium silika atau hasil proses hidrotermal pada urat-urat bijih. Pada
keadaan tersebut kalsit merupakan asosiasi dari bijih sulfida, fosfat, kuarsa,
barit, flourit, dolomit dan siderit.

Pengolahan
Pengolahan kalsit hanya bertujuan untuk memperoleh butir dan tingkat
kadar CaCO3 sesuai dengan spesifikasi pasar. Pengolahan dapat dilakukan
secara sederhana, yaitu dengan menghilangkan kotoran yang melekat.
Kemudian dilakukan penghancuran dan diayak sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
Untuk mendapatkan ukuran butir halus (<12 mesh) dipecahkan dengan
mengunakan hammer mill dan untuk mendapatkan ukuran sangat halus (-200
mesh) digunakan super mill (pulverizer).

Kalsit hasil penambangan yang dapat dikonsumsi langsung oleh industri,


dikenal dengan nama heavy calcite.

Proses pengolahan lain dalah memalui proses kalsinasi terhadapat


batugamping sebagai bahan baku. Produk dari proses ini merupakan kalsit dari
jenis ligth calcite.

Pembuatarn ligth calcite:


dipanaskan
CaCO3 (kapur)  CaO + CO2
Quicklime
CaO + H2O  Ca(OH)2
Hydrated lime
Ca(OH) + CO2  CaCO3 + H2O
kalsit
Dalam proses kalsinasi, terlebih dahulu dilakukan reduksi ukuran batu
kapur, lalu dimasukkan kedalam tungku dan dipanaskan sampai suhu
1000-1300oC yang menghasilkan kapur tohor (quicklime) dan gas CO2.

Bila dilakukan penambahan air secukupnya terhadap kapur tohor dan


penambahan kapur kembali untuk meningkatkan unsur Ca, maka akan
diperoleh CaCO3 dan air (H2O). CaCO3 inilah yang dikenal sebagai light
calcite.

Kegunaan dan spesifikasi produk


a.Pertanian
Pemupukan tanah hasilnya akan optimum bila keasaman tanah dapat
dikurangi dengan cara pengapuran. Kapur yang digunakan dapat
berupa kapur tohor (quicklime), kapur padam (hydrated lime) atapun
dalam bentuk tepung yang biayanya lebih murah dibandingkan dengan
jenis lainnya. Biasanya pengapuran dapat mencapai 5 ton/ha dan tidak
harus dilakukan setiap tahun.
b. Industri kimia
Kalsit dipakai untuk memproduksi kaustik soda dan alkali lainnya dengan
menggunakan solvay process.

Kalsit jenis light calcite berfungsi sebagai filler extender coating pada industri
kertas, cat, karet, farmasi dan plastik. Produk lain yang banyak digunakan
adalah kalsium hipklorit, asam sitrit, fosfat, gliserin dan propilin oksida. Kalsit
alam (heavy calcite) digunakan pada industri keramik, gelas, bara-barang
gelas, kimia, bahan galian bukan logam dan lainnya.

c. Industri makanan
Pemakaian kalsit terbesar di industri ini adalah untuk pemurnian gula bit.
Setiap 1 ton gula membutuhkan sampai 250 kg kalsit yang sebagian besar di
pasok dari pembakaran kapur di pabrik gula. Gula tebu juga memerlukan
kalsit tetapi dalam jumlah kecil (2-7 kg/ton)..

Kalsit dalam industri juga dipakai juga untuk mengolah sisa produk pada
pabrik pengawetan, mengurangi keasaman buah kalengan dan persiapan
penggilingannya. Apel dan beberapa buah lainnya akan menjadi baik dengan
cara pengontrolan suhu. Jenis kalsit yang digunakan adalah hydrated lime
yang berfungsi menyerap karbon oksida yang dikeluarkan oelh buah-buahan.
Industri perminyakan
Kalsit dipakai untuk lumpur pemboran.

Industri kertas
Kalsit dipakai untuk memperoleh alkali pada proses sulfat. Selain itu, juga
dipakai untuk menghasilkan endapan karbonat, yang akan dihasilkan
dengan melakukan pembakaran dengan tingkat kehilangan sekitar 10%.

Spesifikasi kalsit pada industri hilir


a.Bahan Pengisi (filler)
Kalsit sebagai filler karena mempunyai sifat stabil terhadap cahaya dan
tidak larut dalam air (mempunyai daya tutup yang baik). Fungsi filler dalam
pabrikasi antara lain:
- Mengurangi jumlah bahan baku utama
- menurunakan biaya tanpa mengurangi kualitas produk
- Menambah daya tutup
- diperolehnya sifat-sigat tertentu, seperti warna yang tidak cepat pudar.
Persyaratan kalsit untuk industri adalah:
- CaCO3 : 96% ; ukuran butir: -325 mesh ; tidak larut dalam HCl: 1% ;
hilang pijar: 4,2-4,4% ; kadar air: 0,3%

Industri Plastik, Ban dan Pelapis

Spesifikasi kalsium karbonat yang diperlukan untuk jenis industri ii adalah:


- permukaan spesifik: 20-50 m2/g
- ukuran butrir: 0,08-0,02 m

Jenis plastik yang menggunakan filler dari kalsium karbonat antara lain:
polyvinyl chlorida, polypropylin dan polyester.

Persyaratan jumlah CaCO3 dalam industri plastik adalah:


- PVC : 7-40% berat bahan
- PP : 20-40% berat bahan
- PE : 30-55% berat bahan
Industri Cat
Pada industri cat, spesifikasi kalsium karbonat yang diperlukan adalah:

Sifat fisika
- permukaan : 5-11 m/g
- ukuran butir : 0,2-4,0 m (-325 mesh)
- kecerahan : 97-98%
- sg : 2,7
- kandungan air : 1%

Sifat Kimia
- CaCO3 : 98,50%
- Acid insolube : 0,30%
- Al2O3 : 0,20%
- SiO2 : 0,20%
- Fe2O3 : 0,20%
- MgO : 0,30%
Industri kosmetik
Spesifikasi yang diperlukan:
- permukaan : 6-11 m2/g
- ukuran butir : 0,2-0,4 m
- kecerahan : 98-99%

Pemakaian filler untuk kosmetika antara lain sebagai:


- filler pada cream
- pembawa parfum
- filler untuk make up penahan sinar matahari
- pasta gigi

b. Pelicin
Persyaratannya adalah:
- kandungan CaCO3 minimal 98,5% dihitung terhadap zat yang
dikandungnya
- serbuk hablur, putih tidak berbau, tidak berasa
- kandungan arsen tidak lebih dari 4 BPL
- logam berat tidak lebih dari 30 BPL
- susut kering 2%
c. Bahan Pewarna
Penggunaan kalsit sebagai bahan pewarna memerlukan spesifikasi:
- kandungan CaCO3 > 98%
- kandungan air dan hilang dibakar <1%
- alkalinity 0,5%
- ukuran -44 m>99%

d. Industri Gelas
Pemakaian kalsit sebagai industri gelas dimaksudkan sebagai campuran
bahan baku, seperti pasir kuarsa dengan persyaratan:
- CaCO3 : 55,06% ; SiO2 : 0,25% ; Al2O3 : 0,09% ; Fe2O3 : 0,037%

e. Industri makanan ternak


CaO : 38% ; Fosfor : 0,02% ; Sodium : 0,06% ; Klorin : 0,03% ;
Magnesium : 2,04% ; Potasium : 0,11% ; Sulfur : 0,04% ; Iron : 3.500 ppm

f. Industri Kosmetik
CaCO3 : 98,5% ; Kandungan air : 1% ; pH : 8-9

g. Industri kertas
CaCO3 : 85% ; air : 0,8% ; sisa 200 mesh : 0,05% ; kecerahan : 98%
GIPSUM
Gipsum adalah salah satu bahan galian industri yang mempunyai kegunaan
cukup penting di sektor industri, konstruksi maupun bidang kedokteran.

Di alam, gipsum merupakan mineral hidrous sulfat yang mengandung dua


molekul air atau dengan rumus CaSO4 2H2O. Jenis batuannya dalah satispar,
alabaster, gypsite dan selenit.

Warna gipsum mulai dari putih, kekuning-kuningan samai abu-abu.


Dalam penggunaannya gipsum dibagi menjadi dua bentuk, yaitu gipsum tidak
dikalsinasi dan dengan kalsinasi (bentuk plaster).

Endapan gipsum ditemukan dalam lima jenis bentuk, yaitu:


- Batuan gipsum yang berbentuk granular dan buram, mengandung sedikit
dolomit, batu kapur dan kadar CaSO4: 76%
- Gipsit, bersifat lunak dan kurang murni
- Alabaster, berbentuk paadat, berbutir halus, bagus berwarna putih dan agak
bening
- Satispar, berbentuk serat dan berkilap (fiber) sering kali ditemukan dalam
lapisan tipis dengan bentuk kristal.
- Selenit, berbentuk kristal an transparan
a. Sifat Fisik
- Warna : Putih, kuning, abu-abu, merah jingga, hitam bila tak murni
- Spasifik grafity : 2,31-2,35
- Kekerasan : 1,5-2 (skala Moh’s)
- Bentuk mineral : kristalin, serabut dan masif
- Kilap : sutera

b. Sifat Kimia
- Gipsum pada umumnya mengandung:
- SO3: 46,5% ; CaO: 32,6% ; H2O: 20,9%
- Kelarutan dalam air aadlah:
2,1 gram tiap liter pada suhu 40oC
1,8 gram tiap liter air pada 0oC
1,9 gram tiap liter air pada suhu 70-90oC
- Kelarutan bertambah dengan penambahan HCl atau HNO3
Gipsum sintesis
Selain gipsum alam, terdapat juga gipsum sintesis yang diperoleh dengan
memproses air laut dan air kawah yang banyak mengandung sulfat dengan
menambahkan unsur kalsium ke dalamnya. Sumber gipsum yang lain adalah
sebagai produk sampingan pembuatan asam fosfat, asam sulfat dan asam
sitrat.

a.Gipsum sintesis dari air laut


Air laut banyak mengandung ion SO42- dibandingkan ion Ca2+ (sebagian terikat
oleh Mg2+), maka jika kedalam larutan tersebut ditambahkan suatu larutan yang
banyak mengandung Ca2+, akan terjadi pengendapan gipsum. Dalam hal ini,
sumber ion Ca2+ dapat diperoleh dari larutan CaCl2 sebagai hasil buangan
pabrik soda abu yang menggunakan proses amonia-soda atau dari larutan
Ca(OH)2 yang dapat dibuat dari kapur.

b. Gipsum Sintesis dari air kawah


Pembuatan gipsum dari air kawah yang mengandung sulfat dapat dilakukan
dengan cara menambahkan batu kapur (CaCO3) ke dalamnya. Reaksi yang
berlangsung:

CaCO3 + air kawah  CaSO4 2 H2O

Di kawah G.Ijen, 1 lt air kawah dapat menghasilkan 80 g gipsum


c. Gipsum sintesis hasil sampingan industri kimia (cement retarder)
Gipsum sintesis diantaranya dihasilkan dari produk sampingan dalam pembuatan
asam fosfat PT Petrokimia Gresik.

Kegunaan gipsum
Penggunaan gipsum baik di sektor konstruksi maupun industri terbagi atas dua
macam:

a.Gipsum yang belum dikalsinasi


Industri portland semen (sebagai retarder agar semen jangan cepat membeku),
yaitu jika pembakaran kapur sudah berbentuk klinker, maka gipsum (atau
campuran gipsum dan anhidrit) akan dicampurkan dan digerus bersama-sama
klinker tersebut, sehingga membentuk portland semen.
Persyaratan:
- SO3 (min) 35% ; CaO (min) 2/3 berat SO3
- garam-garam Mg dan Na (max.) 0,1%
- hilang pijar (max) 9%
- ukuran partikel 95% - 14 mesh
- Petanian, sebagai kondisioner tanah yang mengandung alkali dan sebagai
pupuk terutama untuk tanaman kacang
- Industri kertas, cat dan insektisida, sebagai filler, jenis gipsum adalah terra
alba, berwarna putih dan derajat kemurniannya lebih besar dari 98%.

b. Gipsum kalsinasi
Di sektor industri, untuk wll board dan partisi, yaitu gipsum plater jenis β-
hemihidrat.

Di bidang kedokteran, α-hemihidrat (plater of paris) untuk cetakan gigi,


pengobatan tulang yang patah dsb.
Di industri keramik/sanitair, untuk cetakan (moulding dan plotting plaster)
dengan persyaratan menurut ASTM:

- CaSO4 1/2H2O : 80%


- Waktu pengerasan : 20-40 menit
- Ukuran partikel:
- 100 mesh : 90%
- 30 mesh : 100%
- Compressive strength: 800 psi

Untuk industri pasta gigi:


- CaSO4 1/2H2O : 93%
- Waktu pengerasan : 5-20 menit
- Ukuran partikel:
- 100 mesh : 95%
- 30 mesh : 100%

Brewing dengan syarat:


CaSO4 2H2O: 98% ; SiO2: 0,34% ; Al2O3 dan Fe2O3: 0,34% ; MgO: 0,08% ;
Alkali: 0,14% ; H2O dan organik lainnya: 0,26%.
Untuk bahan tahan api, bila gipsum plaster dicampur 20% air, dapat
melindungi barang dari suhu tinggi.

Dalam bentuk soluble anhidrit dapat digunakan juga untuk filler.

Penggunaan lainnya adalah sebagai sumebr pembuatan asam sulfat,


amonium sulfat, untuk kapur tulis dan sebagai lumpur pemboran.
Tugas 1
Topik: Pengetahuan mengenai Bahan Galian
Industri jenis:
•Logam
•Non logam

1 mahasiswa hanya 1 topik (silahkan memilih


topiknya), masing-masing mahasiswa TIDAK
BOLEH JUDUL YANG SAMA
Dikumpulkan saat ujian UTS
Maksimal 5 halaman
Sebutkan sumber/pustakanya

Anda mungkin juga menyukai