Anda di halaman 1dari 18

Felspar

Felspar adalah nama kelompok mineral yang terdiri dari potasium, sodium dan
kalsium alumino silikat. Secara mineralogi dapat dikelompokkan menjadi:

•Alkali felspar (sanidin sebagai kalium-natrium felspar dan ortoklas sebagai


natrium-kalium felspar)
• Plagioklas

Pada umumnya terbentuk oleh proses pneumatolitis dan hidrotermal yang


membentuk urat pegmatit. Felspar ditemukan pada batuan beku, batuan erupsi
dan metamorfosa, baik bersifat asam maupun basa.

Batuan granit mengandung 60% felspar yang berasosiasi dengan kuarsa, mika
biotit, beryl dan rutil, sedangkan batuan pegmatit berasosiasi dengan kuarsa, mika
dan topaz.

Berdasarkan keterdapatan felspar, dapat dikelompokkan menjadi:


•Felspar primer (batuan granitis)
•Felspar diagenetik (batuan piroklastik)
•Felspar aluvial (batuan metamorf)
Pengolahan
Pada umumnya pengolahan felspar adalah menghilangkan atau menurunkan kadar
material pengotor, seperti: besi, biotit, turmalin, mika/muskovit dan kuarsa. Bila kadar
Fe2O3 terlalu tinggi, maka akan mengakibatkan perubahan warna pada proses
pembuatan bahan keramik. Sebagai contoh untuk pembuatan porselen yang baik, bila
kadar Fe2O3 max. 0,50%.

Cara pengolahan: penggilingan, pencucian dan pengayakan. Penggilingan dapat


dilakukan dengan menggunakan alat Pot Mill atau Pabble Mill.

Jika felspar terdapat dalam batuan yang telah mengalami ubahan dan mengandung
berbagai macam mineral ikutan seperti: mika (muskovit, biotit), hematit, turmalin,
garnet dan silika bebas, serta terkaolinisasi, maka proses pengolahannya menjadi
rumit. Proses magnetik intensitas magnet tinggi hanya dapat memisahkan hematit,
maupun mineral pengotor tetap tidak terpisahkan dan kadar alkali felspar juga tidak
meningkat.

Cara pengolahan yang umum adalah proses menghilangkan lanau (desliming)


dikombinasikan dengan proses yang memanfaatkan media gelembung udara untuk
mengapungkan secara selektif mineral yang bersifat hidrofobi. Selain gelembung udara,
proses flotasi membutuhkan pereaksi kimia seperti pengatur pH, surfaktan dan
pembuih. Proses ini dapat menghasilkan produk-prosuk berkadar tinggi seperti felspar,
Spesifikasi dan Kegunaan
Mutu felspar ditentukan oleh kandungan oksida kimia K 2O dan Na2O yang relatif
tinggi (>6%), oksida Fe2O3 dan TiO2.

Felspar digunakan di berbagai industri, banyak diperlukan dalam pembuatan keramik


halus seperti dalam pembuatan keramik halus, seperti barang pecah belah, saniter,
isolator dan juga digunakan dalam industri gelas/kaca.

a.Industri keramik
Jenis felspar yang digunakan adalah ortoklas/mikroklin dan albit/plagioklas asam
(natrium felspar). Felspar plagioklas basa dengan kadar kalium tinggi tidak dipakai.
Persyaratan felspar untuk industri berdasarkan Standart Nasional Indonesia
(SNI):

1.Felspar untuk pembuatan badan keramik halus

Felspar Untuk
Oksida Porselen (%) Saniter (%) Gerbah halus
padat (%)
K2O + Na2O 6,0-15,0 6,0-15,0 6,0-15,0
Fe2O3 + max. 0,5 0,7 0,8
TiO2 + max. 0,3 0,7 -
CaO + max. 0,5 0,5 1,0
2. Felspar untuk pembuatan glasir

SNI No.1275-1985

Kelas Na2O (%)


1 2-2,99
2 3-3,99
3 4-4,99
4 5-5,99
5 6-6,99

b. Industri Gelas

Persyaratan khusus yang harus dipenuhi:


1.Syarat kimia atau komposisi oksida (%)
-SiO2 (68-68,999%
-Al2O3 (> 17%)
-(K2O + Na2O) > 11%
-Fe2O3 (0,1-0,2%)
b. Syarat fisik:
-Ukuran butir:
16 mesh – 0 (nol)
20 mesh – 1% max.
100 mesh – 25% max.

2. Industri Gelas Amber (gelas berwarna coklat)


-Kalium felspar 99,5% berukuran mesh 20 mesh
-Fe2O3 max. 0,05
-K2O > 10%
-Al2O3 > 18%
-Silika bebas max.6%
-CaO max. 2%

3. Industri kaca lembaran


-Al2O3 > 18%
-Fe2O3 < 0,8%
-K2O (alkali komponen) > 10%

4. Penggunaan sebagai bahan industri pengisi (filler) diutamakan


berukuran 200 mesh-10 mikron.
Pohon industri Felspar (Kegunaan felspar di berbagai industri)
Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri dari kirstal-kristal silika
(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan. Pada umumnya senyawa pengotor meliputi oksida besi,
oksida kalsium, oksida alkali, oksida magnesium, lempung dan zat
organik hasil pelapukan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.
Secara umum kuarsa Indonesia mempunyai komposisi kimia:

SiO2 (55,30-99,87%), Fe2O3 (0,01-9,14%), Al2O3 (0,01-18,00%), TiO2 (0,01-


0,49%), CaO (0,01-3,24%), MgO (0,01-0,25%), K2O (0,01-17,00%)

Pasir kuarsa memgang peranan cukup penting bagi industri, baik


sebagai bahan baku utama maupun penolong. Sebagai bahan baku
utama, pasir kuarsa dipakai oleh industri semen, kaca lembaran, botol
dan pecah belah, email (enamel), sedangkan sebagai bahan baku
oenolong dipakai dalam pengecoran logam dan industri lainnya.
Penggunaan
Pasir kuarsa banyak digunakan di industri gelas kaca, semen, bata tahan
api (refraktori), pengecoran logam, bahan baku pembuatan tegel dan
mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbida, ampelas, pasir
filler, glass wool, dll)

1.Industri gelas dan kaca


Sebagian besar formula gelas kaca yang diproduksi untuk komersil terdiri
dari kuarsa/silika, soda dan garam dapur. Sebagai bahan baku, pasir
kuarsa merupakan oksida pembentuk gelas, tambahan lain adalah:

-Al2O3 dan B2O3 untukmenambah ketahanan terhadap kimia.


-Oksida-oksida krom, kobal, besi atau nikel sebagai bahan pewarna.
-Oksida belerang untuk memperbaiki proses peleburan dalam pelembutan
gelas yang dicairkan.

Dalam industri gelas kaca, spesifikasi pasir kuarsa yang digunakan


tergantung kepada jenis prosuknya. Ada empat jenis produk gelas kaca
yang beredar di pasaran, yaitu: kaca lembaran, gelas kemasan, gelas
rumah tangga, gelas pengetahuan dan keteknikan.
a. Kaca lembaran
Di bidang konstruksi bangunan,pemakaian kaca sudah sangat meluas terutama
kaca lembaran, kaca gelombang, kaca balok untuk keperluan kombinasi sinar
difusi, gelas fiber untuk pengatur tata suara gedung pertunjukkan, atau
keperluan lain yang membutuhkan sifat tembus cahaya atau tembus pandang.

Ada dua jenis kaca, yaitu indoflot (kaca polos/bening) dan panasap (kaca berpola
atau kaca es).

Kaca indoflot, dibuat dengan cara pengembangan cairan kaca di atas cairan
logam. Kaca ini sangat cocok untuk:
• Arsitektur interior dan eksterior rumah, perkantoran, pusat perbelanjaan dan
semacamnya.
• Lemari dan ruang pamer
• Dinding kaca yang luas
• Mebel
• Akuarium dsb.
Kaca panasap (kaca berpola/Es)
Merupakan kaca yang dibuat dengan proses pengembangan. Warna kaca
diperoleh dengan cara memaasukkan zat pewarna ke dalam cairan kaca yang
sedang diproses. Kaca panasap dapat mengurangi panas dan silau cahaya yang
masuk, serta mempunyai daya tembus pandang rendah sekali. Jenis kaca ini
cocok dipakai di daerah tropis, terutama untuk:
-Arsitektur interior dan eksterior rumah, perkantoran, pusat perbelanjaan.
-Mebel
-Dinding partisi

Gelas kemasan
Digunakan untuk pengemasan produk industri makanan dan farmasi. Untuk
kemasan obat-obatan diperlukan botol yang tahan terhadap kimia, yaitu jenis
botol sulfatasi dan pipa gelas jenis borosilikat untuk ampul dan vial.

Gelas alat kepeluan rumah tangga


Dapat berupa cangkir, piring, mangkok, gelas perhiasan dan gelas kristal.
Industri lainnya,
Yaitu: insudtri listrik, industri mobil, pesawat terbang, motor boat banyak
menggunakan gelas kaca berteknologi tinggi, seperti kaca laminasi, kaca
diperkeras, kaca berkawat listrik, kaca pengaman lengkung, isolasi gelas fiber
yang dimanfaatkan sebagai plastik, dll.

2. Industri semen
Pasir kuarsa digunakan sebagai bahan pelengkap untuk pembuatan cement
portland, yaitu sebagai pengontrol kandungan silika dalam semen yang
dihasilkan. Komposisi yang diperlukan pada umumnya 66,5 kg pasir kuarsa
untuk 1 ton produk semen.

3. Industri pengecoran dan bata tahan api


Pada industri pengecoran, pasir kuarsa berfungsi sebagai pasir cetak (casting
sand) dan foundry. Untuk bata tahan api, pasir kuarsa sebagai bahan utama.
4. Industri keramik
Pasir kuarsa sebagai bahan mentah untuk pembuatan badan keramik bersama-
sama dengan kaolin, ball clay, felspar dll. Penggunaan utama adalah sebagai
bahan keramik saniter. Berdasarkan fungsi dn strukturnya, produk keramik dapat
dibagi menjadi: keramik konvensional dan keramik maju (advance ceramics).

a.Keramik konvensional
-Industri keramik berat, yang terdiri dari industri semen, mortar, refraktori, abrasif
dan industri khusus. Industri ini menggunakan bahan alam berupa fasa amorf
dengan atau tanpa diolah.
-Industri keramik halus, yaitu gerabah/keramik hias, ubin lantai dan dinding,
saniter, peralatan makan-minum (table ware), isolator listrik, alat dapur, keramik
teknik, lampu pijar, botol dan gelas.
b. Keramik maju
Bahan yang digunakan merupakan bahan baku artifisial murni yang mempunyai
fasa kristalin, produksi ini adalah:
• Zirkonia dan sialon untuk industri otomotif (blok mesin, gear), mata pisau dan
gunting.
• Barium titanat, untuk industri elektronika (sebagai kapasitor, resistor).
• Keramik nir-oksida (zirkon nitrida, magnesium nitrida, silikon karbida, silikon
nitrida) digunakan untuk high technology klin furniture, cutting tools, komponen
mesin, alat ekstraksi dan pengolahan logam.
• Fiber optic di industri telekomunikasi, penerangan, gedung pencakar langit dan
tenaga surya.

• 5. Industri lainnya
- Bahan pengisi (filler) dalam industri cat.
- Bahan pengeras dalam industri karet
- Bahan ampelas dalam industri gerinda
- Bahan penghilang karat dalam industri logam (sand blasting)
- bahan penyaring (sand filter) dalam industri penjernihan air (water treatment)
- bahan baku pembuatan ferro silicon carbide
Tugas 1
Topik: Pengetahuan mengenai Bahan Galian
Industri jenis:
•Logam
•Non logam
(genesa, kegunanaan, spesifikasi dan keterdapatan)
1 mahasiswa hanya 1 topik (silahkan memilih
topiknya), masing-masing mahasiswa TIDAK
BOLEH JUDUL YANG SAMA
Dikumpulkan saat ujian UTS
Maksimal 5 halaman
Sebutkan sumber/pustakanya
Diemailkan ke d_fitri4012@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai