Anda di halaman 1dari 18

BATU KAPUR

Genesa:

Batu kapur dapat terjadi dengan beberapa cara: organik,


mekanik dan kimia.

Organik: cangkang/ rumah kerang dan siput, foraminifera,


ganggang, kerangka binatang koral/kerang.

Mekanik: hasil rombakan dari batu kapur organik

Kimia: terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan


tertentu dalam air laut ataupun air tawar.
Klasifikasi Batu Kapur
Nama Batuan Kadar Dolomit Kadar MgO (%)
Batu Kapur 0-5 0,1-1,1
Batu Kapur 5-10 1,1- 2,2
Bermagnesium
Batu Kapur 10-50 2,2 – 10,9
Dolomitan
Dolomit Berkalsium 50-90 10,9 – 19,7
Dolomit 90-100 19,7 – 21,8
Mineralogi:

Kalsit (CaCO3)
Dolomit (CaMg (CaCO3)2
Siderit (FeCO3)
Ankerit (Ca2MgFe(CO3)4)
Mangenit (MgCO3)
KEGUNAAN
1. Batu bangunan
Berupa batu pecah dan batu hias. Batu kapur biasanya digunakan untuk
pondasi rumah, jalan, jembatan maupun isian bendungan, terutama
di daerah yang tidak memiliki sumber batu bangunan, seperti
andesit, basalt dan semacamnya.

Walaupun batu kapur mempunyai daya tahan tekan 1000 – 2000


kg/cm2. Untuk keperluan tersebut harus dipilih batu kapur yang
berstruktur pejal atau keras serta berhablur halus dengan daya tekan
800 2500 kg/m2.

2. Bahan Bangunan
Berfungsi sebagai bahan campuran dalam adukan pasangan
bata/plester, pembuatan semen trass atau semen merah. Umumnya
batu kapur yang digunakan adalah kapur kalsium.
Syarat yang dipenuhi sebagai bahan bangunan:
(CaO + MgO) minimum 95%
(SiO + Al2O3 + Fe2O3) maksimum 5%
CO2 maksimum 3%
70% lolos ayakan 0,85 mm
Kapur padam yang dicampur dengan tras dan air akan membentuk semscam
semen yang disebut semen tras. Terjadinya sifat semen dalam pencampuran
tersebut karena oksida-oksida alumina dan silika yang bersifat asama
membentuk senyawa sebagai berikut:

-Ca(OH2) + SiO2 + (n-1)H2O  CaO, SiO2 n H2O (semen)


-Ca(OH2) + Al2O3 + 5 H2O  CaO, Al2O3 6H2O (semen)

3. Bahan Penstabilan Jalan


Batu kapur digunakan sebagai fondasi jalan raya, termasuk rawa-rawa yang
dilaluinya, berfungsi untuk mengurangi penyusutan plastisitas dan pemuaian
fondasi jalan raya. Reaksi yang terjadi diperkirakan sama dengan pembentukan
semen tras.

4. Pertanian
Kesuburan tanah akan baik bila keasaman (pH) diturunkan melalui pengapuran.
Batu kapur berupa serbuk yang ditaburkan atau kapur tohor (hydrate lime),
mempunyai kadar MgCO3 maksimum 10% dan ukuran butiran lebih kecil dari 5
mm dengan 95% di dalamnya berukuran kurang dari 3 mm.
5. Bahan keramik
Dalam industri keramik, batu kapur berfungsi sebagai imbuh untuk
menurunkan temperatur lelah, sehingga pemuaian panas massa
setelah dibakar sesuai dengan pemuaian glasir, agar glasir tidak retak
atau lepas.

6. Industri kaca
Batu kapur dan dolomit dipergunakan sebagai bahan tambahan
dengan masing-masing kadar:
-(SiO2 0.96%), (Fe2O3 0,04%, (Al2O3 0,14%)
- (MgO 0,15%) dan (CaO 55,8%)
- (SiO2 0,14%, (Fe2O3 0,03%), Al2O3 MgO 20,80%) dan (CaO 31,8%)

7. Industri bata silika


Batu kapur yang diperlukan adalah dengan kadar:
-CaO minimum 90%
-MgO maksimum 4,5%
-Fe2O3 + Al2O3 maksimum 1,5% dan
-CO2 maksimum 5%
8. Industri semen
Batu kapur sebagai bahan baku semen. Untuk 1 ton semen diperlukan
tidak kurang dari 1 ton batu kapur. Syarat yang harus dipenuhi:
-Kadar CaO: 50 – 55%
-MgO maksimum 2%
-Kekentalan (viskositas) luluhan 3200 centipoise (40% H2O)
-Kadar Fe2O3: 2,47% dan Al2O3: 0,95%

9.Pembuatan karbid
Kapur tohor (60%), kokas (40%), antrasit, petroleumcoke (carbon
black).
Kapur tohor yang cocok untuk pembuatan kalsium karbid mempunyai
spesifikasi:
-Total CaO minimum 92%
-MgO max. 1,75%
-SiO2 max. 2%
-Fe2O3 + Al2O3 max. 1%
-FeO3 tidak lebih dari 5%
-S max. 0,2%
-P max. 0,02%
-Hilang pijar (LOI) pada contoh yang diambil di tungku 4%
10. Peleburan dan pemurnian baja
Batu kapur/dolomit berfungsi sebagai imbuh pada tanur tinggi. Bijih besi
mengandung silika dan alumina sebagai unsur tambahan. Dalam
proses peleburan unsur-unsur tersebut bersenyawa dengan bahan
pengimbuh berupa terak cair (seng) yang mengapung di atas lelehan
besi, sehingga mudah dipisahkan. Batu kapur juga diperlukan untuk
mengikat gas-gas seperti SO2 dan H2S.

Untuk itu batu kapur yang diperlukan harus mempunyai kaadar CaO
yang tinggi dan batuan tersebut harus sarang dan keras.
-CaO min. 52%
-SiO2 max. 4% (1,5 – 4%)
-Al2O3 + Fe2O3 max. 3%
-MgO max. 3,5%
-Fe2O3 max. 0,65%
-P max. 0,1%

Untuk dolomit:
- MgO: 17 – 19%
-SiO2 max. 6% dan
-Al2O3 + Fe2O3 max. 3%
11. Bahan pemutih dalam industri kertas, pulp dan karet
Batu kapur hablur murni (hampir CaCO3) yang digerus sangat halus, batu
kapur berasal dari cangkan kerang dan jasad renik. Sebagai bahan
pemutih: kadar CaCO3 98%, kehalusan 325 mesh, mempunyai daya
serap terhadap minyak, warna putih dan pH >7,8. bahan pemutih ini
dipakai untuk pemutih pulp, pengisi, pelapis (coating) dan pengkilap.

12. Pembuatan soda abu


Untuk pembuatan 1 ton soda abu diperlukan batu kapur 1 – 1,25 ton,
melalui proses anomia soda. Sedangkan persyaratan yang harus dipeuhi:
-CaCO3 : 90 – 99%
-MgCO3 : 0,6%
-Fe2O3 + Al2O3 + SIO2 = 0,3%

13. Penjernihan air


Kapur umumnya digunakan bersama soda abu dalam proses kapur soda.
Kapur berfungsi untuk menghilangkan “bikarbota” sebagai penyebab
kekeruhan sementara air. Air kotor yang banyak mengandung bakteri
akan menjadi bersih dalam waktu 24 – 48 jam, bila dibubuhO2
dinetralkan. Hal ini dimaksudkan untuk menghidarkan terbawanya karat
pada pipa yang disalurkan kepada konsumen.
12. Proses pengendapan bijih logam non ferrous
Batu kapur dalam hal ini bertindak sebagai settling agent dan
pengontrol keasaman (pH).
Dalam proses flotasi bijih nikel, batu kapur berfungsi untuk
mengndapan basic nickel carbonat. Batu kapur yang diperlukan untuk
proses 1 ton bijih antara 75 – 80 kg.

13. Industri gula


Batu kapur dipergunakan dalam proses penjernihan nira tebu dan
menaikkan pH nira. Batu kapur yang dibutuhkan untuk 1000 kw tebu
adalah berkisar 150 kg (dalam bentuk kapur tohor).
-H2O : 0,2%
-HCl : 0,2%
-SiO2 : 0,1%
-Al2O3 : 0,1%
-CaO : 55,0%
-MgO : 0,4%
-CO2 : 43,6%
-SO4 : tidak nyata
-(Na2O K2O) : 0,3%
DOLOMIT
Genesa
•Secara sekunder, umumnya terjadi karena proses pelindian (leaching)
atau peresapan unsur magnesium dari air laut ke dalama batu gamping
atau lebih dikenal dengan dolomitisasi, yaitu perubahan dari meineral kalsit
menjadi dolomit.
•Dolomit primer umumnya berbentuk urat yang terbentuk saat terjadi
jebakan bijih. Komposisi dolomit CaMg(CaCO3)2 atau mangandolomit dan
MgFe(CaCO3)2 atau ferrodolomit.
•Umumnya dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan
kekerasan lebih lunak dari batugamping (berkisar antara 3,5 – 4), bersifat
pejal, berat jenis antara 2,8 – 2,9 yang berbutir halus hingga kasar dan
mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.

Dolomit, merupakan salah satu variasi batu gamping yang merupakan


bahan baku penting yang digunakan dalam industri gelas dan kaca
lembaran, industri keramik dan porsepen, industri refrakstori, pupuk dan
pertanian. Dalam industri hilir pemakaian dolomit dapat digunakan baik
secara langsung dalam bentuk dikalsinasi terlebih dahulu, maupun dalam
bentuk kimia dolomit.
Pengolahan dolomit:

1. Penggunaan langsung:
a. Pertanian
b. Semen kliner mortar
c. Dolomit klinker
d. Denpul rekahan
e. Pemanfaatan lain ( di Kuwait untu pondasi jalan)

2. Dolomit yang telah dikalsinasi


a. Semen magnesium oksoklorida
b. Semen magnesium oksisulfat
c. Busa inorganik magnesium
d. Bata dolomit

3. Kimia dari dolomit


a. Oksidasi magnesium
b. Hidroksida magnesium
c. Magnesium karbonat
Penggunaan langsung
1. Pertanian
• Dolomit menetralisasi keasaman tanah melalui pertukaran ion dan
kation kalsium dan magnesium menghilangkan ion hidrogen dalam
tanah.
• Dolomit untuk menaikkan pH tanah masam dan sebagai sumber
magnesium. Pada tanah masam unsur yang banyak terkandung
adalah unsur Mg dan Fe, yang mengakibatkan tanaman tidak dapat
mengasimilasi CO2. Dengan dolomoit, pH tanah akan meningkat,
sehingga unsur N, P dan K akan menjadi semakin baik.

2. Semen klinker mortar


Penambahan dolomit sampai 40% terhadap semen mempercepat hidrasi
semen. Butiran halus dolomit berkisar 1.150 – 10.300 cm2/g. Untuk
membuat semen portland, material halus dolomit ini ditambahkan
sengan rasio 1: 2,75 ke mortar, secara alamiah akan membentuk
pasir silisius dengan perbandingan 1:6.

3. Klinker dolomit
CaO: 32,51%; MgO: 20,59 ; SiO2 sedikit; Fe2O3: 0,13 ; Al2O3: 0,05 ;
TiO2: 0,04; LOI 46,25
4. Dempul rekahan
Selain batu gamping, dolomit atau campuran keduanya dapat juga
dimanfaatkan untuk dibuat dempul rsebagai penyemen rekahan pada
kayu. Komposisi untuk dempul ini, kandungan dolomitnya sekitar 85% dari
keseluruhan. Untuk filter kandungan dolomitnya kurang dari 95% harus
lebih kecil dari 150 mikron dan bila kurang dari 50% dari beratnya harus
lebih kecil dari 53 mikron.

Dolomit kalsinasi
1.Semen magnesium oksiklorida
•Magnesium oksiklorida dapat dibuat dari MgO-CaCO3 melalui proses
kalsinasi pada dolomit.
•Caranya dengan penambahan 100 bagian MgO dengan 100 bagian
magnesium klorida dicampur dalam 30 ml air dan 1 bagian sodium
heksame-tafosfat. Reaksi antara oksida dan magnesium oksiklorida
(5MgO.MgCl2.9H2O). Semen ini dapat digunakan dalam industri polister
(SMC). SMC banyak digunakan dalam industri komponen kendaraan
mobil. Semmen ini tahan terhadap pelarut, kuat akan tekanan dan tarikan,
harga bersaing dan tahan terhadap api dan serangga.
2. Semen magnesium oksisulfat
Saat ini telah ditemukan cara untuk menghaluskan karbonat dari dolomit dan
kalsium sulfat untukmenghasilkan larutan dengan bebas dari unsur besi,
yakni dengan proses:

MgCO3 + CaSO4  MgSO4 + CaCO3


Magnesium Gipsum Magnesium Kalsium
karbonat sulfat karbonat

Untuk menghasilkan semen magnesium oksisulfat, maka perlu disiapkan


bahan dasar berupa MgSO47H2O (mangnesium sulfat heptahidrat).
Pertama sediakan 50% larutan konsentrat MgSO47H2O, kemudian
tambahkan sodium heksametafosfat (±6% dari berat MgSO47H2O), lalu
tambahkan magnesium oksida dari dolomit yang sudah dikalsinasi,
sehingga proses ini akan menghasilkan 5MgSO4.MgSO48H2O.
3. Busa magnesium anorganik
Busa ini dapat dibuat dengan mereaksikan oksida magnesium dengan asam
polifosporik. Jenis produknya antara lain untuk bahan pintu, pelapis, dinding
tahan api, bata penyekat dan pencegahan keling baja dari korosi.

4. Bata silikat
•Proses ini dimulai dengan memisahkan bagian yang terutama mengandung
partikel dengan ukuran 106 mikron dari dolomit yang dikalsinasi. Bagian ini
kemudian ditambahkan ke bagian penghidrasian dari oksida magnesium dan
oksida kalsium. Pemisahan bagian ini dapat dilakukan dengan penyaringan
atau dengan menggunakan pemisahan udara.
•Partikel pasiran terutama mengandung oksida magnesium dan bagian
mengandung sebagian dari oksida megnesium yang berukuran 106 mikron.
Bagian ini dapat digunakan untuk industri bata silikat.
4. Penggunaan dolomit dari kimia dolomit
Proses pemisahan magnesium karbonat dan kalsium karbonat dari
dolomit atau batu gamping dolomitan. Magnesium karbonat telah
digunakan sebagai pengganti kalsium karbonat dalam industri refraktori
dasar dan kimiawi magnesium juga digunakan sebagai pengisi (filler)
dalam industri plastik. Bagian yang kaya akan batugamping dapat
dimanfaatkan untuk industri semen dengan kandungan oksida
magnesium kurang dari 3%.

a.Magnesium oksida (MgO)


Magnesium oksida dari dolomit banyak digunakan pada beberapa industri
diantaranya industri gelas dan kaca, keramik dan untuk refraktori.

Industri gelas dan kaca lembaran


Diperlukan pasir silika, soda (Na2CO3), kapur, dolomit dll. SiO2: 0,15% ;
Fe2O3: 0,03% ; Al2O3: 0,05% ; MgO: 20,80% ; CaO: 31,80%. Sedangkan
komposisinya: SiO2: 70-72% ; Al2O3: 0-2% ; CaO: 6-12% ; Na2O: 12-
16% ; MgO: 0-4%

Industri kaca (kaca takberwarna)


Spesifikasi dolomit, kadar air bebas: max. 5% ; MgO: min.19% ; CaO:
min.33% ; Fe2O3: max. 0,05%
Industri keramik dan porselin
Spesifikasi dolomit: MgO: min. 17,5% (dari dolomit) ; CaO: min. 27,5% ;
Fe2O3: max. 0,5%.

Industri refraktori
Bahan refraktori (bahan tahan api) adalah bahan non metal yang
mempunyau kemantapan ukuran, sifat fisik dan kimia pada suhu tinggi
dan kondisi kerja yang stabil waktu dipergunakan.
Dolomit adalah alah satu bahan pembentuk barang tahan api basa,
tempat barang tahan api basa tersebut ada beberapa jenis, yaitu
magnesit, dolomit, krom, krom magnesit (kadar krom lebih banyak) dan
magnesit krom (kadar magnesit lebih banyak).
Syarat dolomit untuk bata tahan api; MgO: min. 19% ; SiO2: max. 2% ;
R2O3 (Al2O3 + Fe2O3 + Mn3O4): max. 2%.

Magnesium hidroksida
Digunakan sebagai filler untuk industri plastik yang berfungsi untuk
memperlambat pengaruh panas atau api.

Anda mungkin juga menyukai