(Pertemuan 1)
Kompetensi Dasar:
3.7 Menganalisis dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.7 Menyajikan proses dinamika hidrosfer menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video,
dan/atau animasi
Bahan Motivasi:
Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-
celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua
laut[1103]? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak
mengetahui.
(Q.S An-Naml:61)
Indikator:
3.7.1 Mengidentifikasi siklus hidrologi.
3.7.2 Mengklasifikasikan jenis perairan di bumi
Uraian Materi:
A. Siklus Hidrologi
1. Siklus pendek
Siklus ini terjadi jika air laut mengalami penguapan oleh sinar
matahari, uap air tersebut naik dan membentuk awan kemudian
mengalami kondensasi.Karena tidak dapat menahan beratnya
sendiri, maka titik-titik air turun sebagai hujan yang terjadi dilaut.
Gambar : Siklus Pendek
Sumber: Ani Anjayani. Geografi X BSE
2. Siklus sedang
Siklus ini terjadi jika air laut mengalami penguapan oleh sinar
matahari.Angin membawa uap air tersebut kearah daratan.Pada
ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi sehingga terjadilah
hujan di darat. Air hujan yang jatuh akan meresap kedalam tanah dan
kembali kelaut.
3. Siklus Panjang
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, uap air atau
awan terbawa angin menuju daratan hingga pegunungan
tinggi.Karena pengaruh suhu, uap iar berubah menjadi Kristal-kristal
es atau salju kemudian jatuh sebagai hujan es atau salju yang Gambar : Siklus Sedang
membentuk gletser, mengalir masuk kesungai, dan akhirnya kembali Sumber: Ani Anjayani. Geografi X BSE
kelaut.
Kompetensi Dasar:
3.7 Menganalisis dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.7 Menyajikan proses dinamika hidrosfer menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video,
dan/atau animasi
Indikator:
3.7.3 Mengidentifikasi jenis-jenis perairan darat, sebaran dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari.
3.7.4 Menjelaskan konservasi air tanah dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Ringkasan Materi:
A. Perairan Darat
a. Jenis-jenis perairan darat
1. Air permukaan
Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak mengalami infiltrasi (peresapan), atau air hujan yang
mengalami peresapan dan muncul kembali ke permukaan bumi sebagai mata air. Mata air yang muncul di
permukaan bumi akan mengalir sebagai air permukaan. Air hujan yang tidak mengalami peresapan, dan mata
air yang muncul di permukaan bumi akan membentuk aliran permukaan yang menjadi sungai serta genangan
air berupa rawa-rawa atau danau.
Danau
Danau adalah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu, yang biasanya berbentuk mangkuk. Danau
mendapat air dari sungai, curah hujan, mata air, dan air tanah, sedangkan pengaliran danau dapat terjadi
karena penguapan, perembesan ke dalam tanah, dan pengaliran.
Berdasarkan jenis airnya, danau dapat dibedakan atas berikut:
a. Danau Air Tawar, Sumber air dari danau air tawar adalah air hujan. Danau air tawar banyak terbentuk di
daerah-daerah bercurah hujan tinggi atau humid (basah).
b. Danau Air Asin, danau air asin terdapat di daerah semiarid dan arid. Penguapan yang terjadi sangat kuat, dan
tidak memiliki aliran keluaran. Danau ini mempunyai kadar garam yang tinggi, sehingga jika danau tersebut
kering, akan tertinggal lapisan garam di dasar danau misalnya, Great Salt Lake, kadar garamnya sebesar
18,6% dan Laut Mati (Israel), kadar garamnya 32%.
Rawa
Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa
berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air tanah.
Ada dua jenis rawa yaitu:
a) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, ciri-ciri:
Tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang.
Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanamandan tidak dapat
dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuhtumbuhan)yang hidup.
Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
b) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.
Airnya tidak terlalu asam.
Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhanrawa seperti eceng
gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
Dapat diolah menjadi lahan pertanian.
2. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada
pada lapisan di bawah permukaan
tanah. Kedalaman air tanah tidak sama
pada setiap tempat. Hal itu tergantung
pada tebal tipisnya lapisan permukaan di
atasnya dan kedudukan lapisan air
tanah tersebut.
BAHAN AJAR
(Pertemuan 3)
Indikator:
3.7.5 Menjelaskan karakteristik dan dinamika perairan laut.
3.7.6 Menentukan persebaran dan pemanfaatan biota laut.
3.7.7 Menentukan lembaga-lembaga lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data hidrologi di
Indonesia.
Uraian Materi:
A. Perairan Laut
a. Pantai dan Pesisir Laut
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut, yang masih terpengaruh oleh proses-proses abrasi
(pengikisan oleh air laut), sedimentasi (pengendapan), dan pasang surut air laut. Menurut bentuknya pantai dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu pantai landai dan pantai terjal.
Pesisir adalah daratan di tepi laut yang tergenang pada saat air pasang dan kering pada saat air laut surut.
Wilayah pesisir lebih luas daripada wilayah pantai. Wilayah pesisir lebarnya bisa mencapai antara 50 - 100 m. Pada
daratan wilayah pesisir terdapat proses perembesan air laut, pasang surut air laut, dan hembusan angin laut,
sedangkan di perairan masih dipengaruhi oleh sifat-sifat daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar.
Teluk adalah perairan laut yang masuk ke darat. Contoh: Teluk Pacitan, Teluk Benggala India, dan Teluk
Meksiko.
Selat adalah perairan laut yang terletak di antara dua daratan, pulau, atau benua. Contoh: Selat Bali, Selat
Malaka, dan Selat Bosporus.
b. Klasifikasi Laut
Jenis laut menurut cara terjadinya:
a) Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara
meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun,
sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut.Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh
laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.
b) Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut ini
juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung
laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat.Contohnya lubuk Sulu, lubuk
Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia.Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut
yang bentuknya memanjang. Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang
dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m
(terdalam di dunia).
c) Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan
(pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh
sungaisungai yang bermuara di laut
tersebut.Penyempitan laut banyak terjadi di pantai
utara pulau Jawa.
c. Morfologi Laut
1) Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman
kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %. Landas kontinen merupakan, dasar laut dangkal di
sepanjang pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua Eropa Barat
sepanjang 250 km ke arah barat. Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau
Irian, landas kontinen dari Siberia kearah laut Artetik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang merupakan
bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
2) Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4 %
sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
3) Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:
a. Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
b. The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).
Menurut temperaturnya, arus laut dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
1) Arus panas adalah arus yang temperaturnya lebih tinggi daripada daerah yang didatanginya. Contohnya, Arus
Teluk, Arus Kuro Siwo, dan Arus Brasilia.
2) Arus dingin adalah arus yang temperaturnya lebih rendah daripada daerah yang didatanginya. Contohnya, Arus
Labrador, Arus Benguela, dan Arus Oya Syiwo.
Gelombang Laut
Gelombang adalah alunan permukaan air yang umumnya ditimbulkan oleh tiupan angin di atas laut. Aliran turbulen
(berputar) dan energy angin menyebabkan terjadinya perubahan tegangan dan tekanan di atas permukaan laut.
2. Nekton
Nekton adalah sekelompok organisme yang hidup di kolam air
baik air tawar maupun air laut. Nekton berasal dari bahasa
Yunani yang artinya berenang. Nekton adalah hewan-hewan laut
yang dapat bergerak sendiri kesana kemari seperti Ikan bertulang
rawan, Ikan bertulang sejati, Kelomang, Molusca, sotong, cumi-
cumi , kuda laut dan semua jenis invertebrata laut lainnya. Nekton
merupakan organisme laut yang sangat bermanfaat bagi manusia
terutama untuk perbaikan gizi dan peningkatan
ekonomi.Tumpukan bangkai nekton seperti koral,
karang,moluska,foraminifera merupakan bahan dasar Gambar : Nekton
terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak Bumi setelah Sumber: https:// anne-manopo.blogspot.co.id
mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan
jutaan tahun.
3. Bentos
Bentos merupakan sebuah organisme yang tinggal didalam
atau di dasar laut dan dikenal sebagai zone Bentik. Mereka
tinggal didekat laut atau endapan lingkungan dari pasang surut
disepanjang tepi kolam dan pantai, dan kemudian ke zone
Neritis, zone Bathial dan zone kedalaman laut yaitu
Abysal.Karena cahaya tidak menembus ke dasar laut , sumber
energi yang mendalam untuk ekosistem bentik memiliki organik
yang lebih tinggi pada air yang letaknya jauh di kedalaman.
Contoh kehidupan bentos yang sering kita lihat adalah jenis
kelomang dan Kepiting laut yang ukuran dan coraknya sangat
beragam. Ubur-ubur juga memiliki jenis yang beragam dan ada Gambar : Bentos
ubur-ubur yang beracun apabila terkena sengatannya dapat Sumber: https:// anne-manopo.blogspot.co.id
menimbulkan kematian. Sedangkan didasar laut sering kita
menjumpai kehidupan Bintang laut dan Koral hewan berbentuk karang yang sesungguhnya merupakan hewan
pemakan plankton dan fosilnya dapat membentuk gundukan yang semakin tinggi sehingga setelah muncul
kepermukaan laut membentuk Pulau Karang atol.
Perikanan
Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak dulu telah
dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang
dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk
melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak
mengurangi populasi ikan. Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk
kepentingan penyediaan pangan bagi manusia. Selain itu, tujuan
lain dari perikanan meliputi olahraga, rekreasi (pemancingan ikan),
dan mungkin juga untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil
minyak ikan.
Hutan Mangrove
Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di
daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove
digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan
mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove
berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau
Gambar : Hutan Bakau
laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan Sumber: https:// rinialestari1.blogspot.com
terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.
Syarat Tumbuh Mangrove:
a. Ada lumpur ( Sedimentasi )
b. Kemiringan Lahan Landai
c. Ombak laut tenang ( Muara, sungai , teluk )
d. Terjadi Pasang surut air laut.
Sifat Mangrove:
a. Tahan genangan air laut ( Halofit)
b. Seluruh tubuh terdapat pori ekskresi garam.
c. Anatomi akar napas sebagai penopang.
d. Buah Mudah Kecambah.
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis.
Terumbu karang
Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut)
yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral
(binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika
ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan
membentuk karang.
Berikut adalah kondisi lautan yang harus terpenuhi agar terumbu
karang dapat hidup dengan baik:
a. Temperatur Hangat Gambar : Terumbu Karang
Terumbu karang dapat hidup dengan baik pada temperatur 23 - Sumber: https:// rinialestari1.blogspot.com
25 derajat Celcius.
b. Dangkal dan Terjangkau Sinar Matahari
Terumbu karang hidup bersimbiosis dengan alga yang berfotosintesis. Jadi, tempat tumbuhnya di laut dangkal
yang kaya sinar matahari.
c. Suplai sedimen rendah
Terumbu karang tidak tumbuh pada perairan di dekat muara sungai yang membawa sedimen.
d. Air Jernih
Masih berkaitan dengan poin ke 2 dan 3, terumbu karang memerlukan air jernih untuk tetap dapat hidup.
e. Arus Tenang
f. Tektonik Pasif
g. Salinitas sesuai
Salinitas yang sesuai untuk pertumbuhan terumbu karang sekitar 25-35%permil.
h. Kaya Nutrien
Untuk makanan alga yang bersimbiosis dengan karang.
Adapun gambaran dari manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut:
a) Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari.
b) Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi.
c) Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan.
Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk
sekitar dari kegiatan pariswisata.
Manfaat Terumbu Karang Bagi Biota Laut
1. Secara alami, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan,
peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding & foraging), terutama bagi sejumlah spesies
yang memiliki nilai ekonomis penting.
2. Banyaknya spesies makhluk hidup laut yang dapat ditemukan di terumbu karang menjadikan ekosistem ini se-
bagai gudang keanekaragaman hayati laut.
3. Saat ini, peran terumbu karang sebagai gudang keanekaragaman hayati menjadikannya sebagai sumber pent-
ing bagi berbagai bahan bioaktif yang diperlukan di bidang medis dan farmasi.
Manfaat Terumbu Karang Bagi Manusia
1. Sumber ikan dan makanan laut lainnya yang mengandung protein tinggi.
2. Melindungi pantai dan penduduk dari hantaman ombak dan arus.
3. Sumber penghasilan bagi nelayan (tangkapan ikan).
4. Kekayaan pariwisata bahari yang berdaya jual tinggi (memancing, menyelam, snorkeling).
5. Sumber kekayaan laut yang bisa digunakan sebagai obat-obatan alami.
6. Sebagai laboratorium alam untuk pendidikan dan penelitian.
Rumput Laut
Sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai potensi besar dalam
memanfaatkan berbagai jenis rumput laut yang hidup di perairannya. Berbagai
jenis rumput laut telah dikenal memiliki manfaat baik sebagai bahan pembuat
agar-agar, keragian, maupun alginat. Berbagai jenis rumput laut pun telah
berhasil dibudidayakan di pelbagai wilayah Indonesia. Gambar : Rumput Laut
Sumber: https:// rinialestari1.blogspot.com
Habitat dan Penyebarannya
Habitat rumput laut Eucheuma cottonii adalah daerah yang memperoleh aliran air laut yang tetap. E. cottonii
umumnya terdapat di daerah pasang surut (intertidal) atau pada daerah yang selalu terendam air (subtidal). Melekat
pada substrat di dasar perairan yang berupa karang batu mati, karang batu hidup, batu gamping atau cangkang
moluska, umumnya E. cottonii tumbuh dengan baik di daerah pantai terumbu (reef), karena di tempat tersebut
beberapa persyaratan untuk pertumbuhannya banyak terpenuhi, diantaranya faktor suhu perairan, substrat dan
Pemanfaatan Laut
a) Laut Sebagai Alat Perhubungan dan Pengangkutan
Laut dapat dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas kapal-kapal angkutan dari pulau yang satu ke pulau yang lain
sehingga arus transportasi barang dan manusia dapat berlangsung dengan baik. Di samping itu, akan terjadi
hubungan timbal balik antara negara yang satu dengan negara yang lain, baik dalam lapangan sosial, ekonomi,
politik, dan lain-lain.
b) Laut Sebagai Sumber Tenaga
Arus laut dapat memperingan tenaga perahu, sebab adanya arus laut perahu dapat meluncur dengan tidak
perlu mengeluarkan banyak tenaga. Selain itu, gerak pasang surut air laut juga dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit tenaga listrik.
c) Laut Sebagai Daerah Perikanan
Sumber daya hewan dari laut dapat memberi kehidupan kepada penduduk. Sumber daya hewan tersebut
berupa berbagai jenis ikan, kerang, kepiting, udang, mutiara, dan lain-lain. Hasil ikan di Indonesia per tahun ±
1,7 ton. Jenis ikan yang ditangkap antara lain tongkol, tengiri, cucut, paus kecil, dan tuna. Daerah penangkapan
ikan laut berada di Dangkalan Sahul, Dangkalan Sunda, Laut Jawa, Selat Bali, dan Selat Malaka. Daerah
perikanan di Indonesia yang terbesar terdapat di Bagan Siapiapi, Riau.
d) Laut Sebagai Tempat Rekreasi/Pariwisata
Kawasan laut dengan relief pantainya yang indah banyak didatangi para wisatawan. Objek wisata laut di
Indonesia yang terkenal, yaitu Pantai Pangandaran (Jawa Barat), Maluku, Laut Banda, Parangtritis
(Yogyakarta), Ancol (Jakarta), dan lain-lain.
e) Laut Sebagai Tempat Pertahanan dan Keamanan
Pemanfaatan laut sebagai tempat pertahanan dan keamanan terutama bagi negara-negara yang dikelilingi
lautan atau negara yang bersifat maritim.
f) Laut Sebagai Pengatur Iklim
Perbedaan sifat fisik air laut dan sifat fisik daratan dapat menimbulkan gerakan udara (angin). Bersama-sama
dengan angin tersebut maka uap air laut terbawa dan dapat menyejukkan atau memanaskan tempat yang
dilalui, serta dapat menimbulkan turun hujan.
Data hidrologi dapat dimanfaatkan sebagai data dasar dalam melakukan penelitian hidrologi, seperti
perencanaan kegiatan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai, perencanaan bangunan irigasi,
bangunan air, dan pengendalian banjir. Tedapat beberapa lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan
data hidrologi, antara lain sebagai berikut:
a. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Badan penelitian ini bertugas melaksanakan penelitian, pengembangan seta penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang sumber daya air
b. Balai besar wilayah sungai, kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat
Lembaga ini bertugas mengelola seluruh sungai yang ada di Indonesia. Misalnya Balai Besar Wilayah Sungai
Citarum bertugas mengelola Citarum dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung bertugas mengelola Ciliwung.